Prosedur ini dilakukan untuk memastikan makanan dan minuman yang dihidangkan pada
klien sesuai dengan diet yang ditentukan dan tepat waktu, selain untuk membangkitkan selera
makan klien. Menghidangkan dan membantu pemberian makanan dan minuman dapat
dilakukan pada klien mandiri atau klien depemdent, seperti klien yang mengalami kelemahan
extremitas, atau klien tidar sadar.
Persiapan alat
1. peralatan makan : piring, sendok, garpu, gelas minum, serbet, pisau jika perlu dan
mangkuk cuci tangan.
Prosedur pelaksanaan
e. ingatkan klien untuk mencuci tangan dan berdoa sesuai agama dan kepercayaan.
d. saat makanan dihidangkan, bantu klien memotong lauk pauk dan atau menuangkan sayur.
e. ingatkan klien untuk mencuci tangan dan berdoa menurut agama dan kepercayaan.
1. posisi fowler
Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur
lebih tinggi atau dinaikkan 45-90 derajat tanpa fleksi lutut. Posisi ini dilakukan
untukmempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasanpasien.
Tujuan
Indikasi
Prosedur pelaksanaan
3. Tinggikan kepala tempat tidur sebesar 45֯-90֯ sesuai kebutuhan. Sudut tempat tidur untuk
posisi fowler rendah atau semi-fowler adalah 15֯-45֯ dan sudut tempat tidur untuk fowler
tinggi adalah 90֯
4. Letakkan bantal kecil dibawah punggung klien jika ada celah di sana.
Bantal akan menyangga lengkung lumbang dan mencegah terjadinya fleksi lumbal.
Bantal akan menyangga lengkung servikal dan kolumna vertebrata. Sebagai alternatif,
kepala klien dapat diletakkan di atas kasur tanpa bantal. Terlalu banyak bantal dapat
mengakibatkan kontraktur fleksi leher.
Menyediakan alas yang luas, lembut dan lunak. Mencegah ketidaknyamanan akibat
hiperekstensi lutut dan tekanan pada tumit.
Mencegah kerusakan syaraf dan dinding vena. Fleksi lutut membantu mencegah klien
meluncur turun kebawah.
10. Letakkan bantal dibawah lengan bawah untuk menopang kedua lengan jika klien
mengalami kelemahan pada bagian tersebut.
Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada, seperti
pada meja.
Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan tidak
bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang.
Indikasi
Prosedur pelaksanaan
3. Posisi supinasi
Pengertian
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan
kesejajaran berdiri yang baik.
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhanterutama pada pasien
pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.
Indikasi
Prosedur pelaksanaan
4. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada lengkung lumbal jika ada celah.
Bantal akan menyangga lengkung lumbal dan mencegah terjadinya fleksi lumbal.
7. Jika klien tidak sadarkan diri atau mengalami paralisis ekstremitas atas, elevasikan tangan
dan lengan bawah, bukan lengan atas, menggunakan bantal.
Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan memberi kenyamanan. Bantal tidak
diletakkan di bawah lengan atas karena dapat menyebabkan fleksi pada bahu.
9. Dokumentasikan tindakan.
4. Posisi pronasi
Pengertian
Pasien tidur dalam posisi telungkup 'erbaring dengan wajah menghadapke bantal.
Tujuan
Indikasi
Prosedur pelaksanaan
3. Gulingkan klien dan letakkan kedua lengan disisi bantal, dengan kedua lengan fleksi.
Letakkan klien dalam posisi telungkup ditengah tempat tidur yang datar.
Hal ini mencegah fleksi lateral leher. Hindari meletakan bantal dibawah bahu untuk
mencegah peningkatan risiko lordosis humbal.
5. Letakkan bantal kecil dibawah abdomen antara diafragma, atau payudara pada wanita, dan
krista iliaka.
Tindakan ini mencegah hiperektensi lengkung lumbal, kesulitan bernafas, tekanan pada
payudara wanita.
Mengurangi plantar fleksi. Memberi kenyamanan dan mencegah tekanan berlebihan pada
patela dengan menekuk lutut.
7. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisis ekstremitas atas, elefasikan tangan dan
lengan bawah, bukan lengan atas, menggunakan bantal.
Posisi ini mencegah terjadinya adema dan memberi kenyamanan. Bantal tidak diletakkan
dibawah lengan atas kareana dapat menyebabkan fleksi bahu.
9. Dokumtasi tindakan
5. Posisi leteral
Pengertian
Posisi leteral adalah posisi klien terbaring pada salah satu sisi tubuh dengan kepala menoleh
kesamping.
Tujuan
Persiapan alat
1. Tempat tidur
2. Bantal tidur
Prosedur pelaksanaan
3. Tarik tangan dan kaki klien, yang terjauh dari Anda, kearah Anda hingga klien miring.
5. Tarik dan posisikan bahu kebawah ke depan sehingga bahu tidak menopang tubuh.
7. Letakkan bantal dibawah paha dan tungkai sehingga estreminitas setumpu secara paralel
dan permukaan tempat tidur.
Mencegah rotasi internal paha dan edukasi tungkai. Mencegah penekanan tungkai atas
terhadap tungkai bawah secara langsung.
6. Posisi Sims
Pengertian
Posisi sims adalah posisi klien terbaring pada pertengahan antara posisi leteral dan posisi
prone. Pada posisi ini, lengan bawah berada dibelakang tubuh klien, sedangkan lengan atas
didepan tubuh klien.
Tujuan
Persiapan alat
1. Tempat tidur
2. Banttal kecil
3. Gulungan handuk
5. Papan kaki.
Prosedur pelaksanaan
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan jika perlu.
3. Tarik tangan dan kaki klien yang terjauh dari Anda, kearah Anda hingga diperoleh posisi
setengah telungkup, yaitu berbaring sebagian pada abdomen.