Anda di halaman 1dari 11

SMK NEGERI 1 NGASEM

Kompetensi Keahlian Kompetensi Dasar 4.18 Mata Pelajaran


Teknik Kendaraan Ringan MEMPERBAIKI KERUSAKAN Pemeliharaan Kelistrikan
Otomotif SISTEM PENGAPIAN Kendaraan Ringan Otomotif
Tahun Pelajaran Kelas XII TKRO
ELEKTRONIK
2021/2022 Semester Ganjil

A. PETA KONSEP :

Pemeriksaan pada Kendaraan

1. Letak komponen – komponenya (part location)


2. Diagram sistem pengapian elektronik DLI/ DIS (Electrical
Wiring Diagram)
3. Pemeriksaan percikan bunga api
4. Pemeriksaan busi

PERBAIKAN
KERUSAKAN
SISTEM
PENGAPIAN
ELEKTRONIK

Perbaikan Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


(Pemeriksaan Komponen – komponennya)

1. Pemeriksaan sensor CKP (Crankshaft Position Sensor)


2. Pemeriksan Manipold Absolute Pressure Sensor atau Air
Flow Meter
3. Pemeriksaan sensor CMP (Camshaft Position Sensor)
4. Pemeriksaan sensor Knocking (Konck Sensor
5. Pemeriksaan sensor TPS (Throttle Valve Position Sensor)
6. Pemeriksaan sensor ECT (Engine Coolant Temperature/
Water Temperature Sensor)
7. Pemeriksaan aktutaor Ignition coil dengan igniter
8. Pemeriksaan prosesor Mesin ECU (Engine Control Module)
9. Pemeriksaan actuator Busi

Diagram 1. Peta Konsep Perawatan Berkala Sistem Pengapian Elektronik

1 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


B. MATERI :

1. Pemeriksaan Pada Kendaraan


a. Letak komponen – komponenya (part location)

Gambar 1. Lokasi part sistem pengapian DLI (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT.
Astra International, tbk. (Daihatsu)

b. Diagram sistem pengapian elektronik DLI/ DIS (Electrical Wiring Diagram)

Gambar 2. Wiring diagram sistem pengapian DLI (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT.
Astra International, tbk. (Daihatsu)

2 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


c. Pemeriksaan percikan bunga api (spark test)
1) Memeriksa Data Trouble Code (DTC)  Jika muncul DTC → Lakukan langkah sesuai SOP
untuk DTC
2) Memeriksa apakah terjadi percikan bunga api  dengan cara → lepas ignition coil dan spark
plug → lepas hubungan konector injector → pasang busi pada ignition coil → hubungkan
konector ignition coil → ground – kan busi  Periksa terjadi percikan bunga api selama
mesin berputar
Catatan :
• Saat pemeriksaan pastikan busi berhubungan dengan masa
• Ganti koil pegapian Jika tampilan kurang normal
• Pengujian dilakukan selama ± 2 detik.

Gambar 3. Pengujian percikan bunga api pada sistem pengapian DLI (Sumber : Manual Book
Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

Bila tidak terjadi loncatan bunga api listrik, Lakukan prosedur berikut ini :
1) Memeriksa hubunga sisi konector wire harness dari ignition coil dengan igniter terhubung
dengan sempurna  Jika tidak → hubungan dengan sempurna konector
2) Melakukan uji loncatan bunga api pada setiap ignition coil dengan igniter
 Ganti ignition coil beserta igniternya jika tidak berfungsi normal → Lakukan tes loncatan
bunga api lagi
3) Memeriksa power supply untuk ignition coil dengan igniter.
 Putar ignition switch ke ON → Ukur tegangan antara terminal 1 (+) dan terminal 4 (-) →
standar 11 V – 14 V

Gambar 3. Pemeriksaan power supply ignition coil dengan igniter berdasarkan pandangan
depan konector wire harness ke ignition coil (Sumber : Manual Book Avanza/
Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

d. Pemeriksaan busi (spark plug)


Catatan : Tidak diijinkan menggunakan sikat kawat (wire brush) untuk membersihkan busi dan
tidak diperbolehkan menyetel celah elektroda busi bekas pakai
1) Memeriksa electrode
 Memeriksa tahanan insulasi → Menggunakan ohmmeter antara ujung busi dengan body
– ground →Standar 10 MΩ atau lebih → Jika hasil tidak sesuai nilai standar → bersihkan
busi dengan pembersih busi → ukur lagi tahanannya.

3 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


Gambar 4. Pemeriksaan tahanan insulasi busi (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT.
Astra International, tbk. (Daihatsu)

Jika tidak tersedia Mega Ohmmeter, dapat dilakukan pemeriksaan sederhana berikut ini :

1) Mesin diakselerasi dengan cepat sampai ± 4000 rpm (5 kali).


2) Melepas spark plug
3) Memeriksa tampilan busi secara visual :
 Jika elektroda kering → busi berfungsi dengan sempurna.
 Jika elektroda basah → lakukan pemeriksaan busi dari berbagai cacat pada ulir dan
insulator → Jika terdapat kerusakan → Ganti busi
 mengukur celah busi (spark plug gap) → menggunakan feeler gauge ukur celah busi →
Standar gap elektroda  0,8 – 0,9 mm dan celah elektroda maksimum  1,2 mm
→ Ganti busi

Gambar 5. Pemeriksaan tampilan dan penyetelan celah busi (Sumber : Manual Book Avanza/
Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

2. Perbaikan Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik (Pemeriksaan Komponen –


komponennya)
Perbaikan kerusakan didasarkan pada tampilan DTC, batasan pembahasan hanya pada sensor CKP
(Crankshaft Position Sensor) dan aktutaor Ignition coil dengan igniter. Hal ini didasarkan pada
prinsip bahwa sesungguhnya prosedur pemeriksaan untuk perbaikan sensor secara prinsip adalah
sama. Penggolongan sensor berdasarkan perbandingan campuran bahan bakar dan udara,
didasarkan 2 perhitungan yaitu injeksi dasar dan sistem koreksi. Sensor injeksi dasar terdiri atas
sensor CKP (Crankshaft Position Sensor) dan Manipold Absolute Pressure Sensor atau Air Flow
Meter. Sensor sistem koreksi terdiri atas : sensor CMP (Camshaft Position Sensor), sensor
Knocking (Konck Senso), sensor TPS (Throttle Valve Position Sensor), dan sensor ECT (Engine
Coolant Temperature/ Water Temperature Sensor)

a. Prosedur pemeliharaan/ servis, perbaikan, penggantian komponen dan penyetelan pada


Crankshaft Position Sensor (CKP sensor/ sensor posisi crankshaft)
1) Konsep dasar Crankshaft Position Sensor (CKP sensor)
Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) sebagai signal N1  terdiri dari magnet, inti besi
dan pickup coil. Plat signal CKP sensor memiliki 30 gigi (36 dikurangi 6 gigi) dan
dipasangkan pada puli timing crankshaft  membangkitkan 30 signal per putaran mesin.

4 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


ECU mendeteksi sudut crankshaft  untuk putaran mesin berdasarkan pada signal N1 
untuk silinder berdasarkan pada kombinasi dari sinyal N1 dan signal N2 (signal CMP sensor)

2) Analisis gangguan Crankshaft Position Sensor (CKP sensor)

No DTC Kondisi Pendeteksian DTC Analisis Gangguan


P335/136 Selama cranking, sinyal N1 tidak di • Open atau short dalam sirkuit CKP
– Input ke ECU selama 2 detik(1 sensor
trip pendeteksian logis) • CKP sensor
• Plat CKP sensor No.1
• ECU

Tabel 2. Analisis gangguan Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) (Sumber : Manual Book
Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

3) Electric Wiring Diagram Crankshaft Position Sensor (CKP sensor)

Gambar 6. Electric Wiring Diagram Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) (Sumber :
Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

4) Prosedur memeriksa Crankshaft Position Sensor (CKP sensor)


a) Memeriksa ECU (Tegangan outuput sensor)
(1) Menghubungkan oscilloscope probes ke terminal N1+ dan terminal N1- dari konektor
ECU

Gambar 7. Konektor ECU Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) (Sumber :


Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

5 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


(2) Memeriksa bentuk gelombang saat mesin idling atau cranking
Nama Terminal ECU Range Tester Tampilan Osiloskop
Ch1 : 2 V/DIV,
Antara N2 + (E8 – 18) 20 msec./DIV
dan N2 – (E8 – 28)

Ch2 :
Antara N1 + (E8 – 11)
dan N1 – (E8 – 21)

Keterangan :
• Bentuk gelombang Ch1 mengacu pada sinyal CKM sensor (sinyal N2).
• Bentuk gelombang yang ditunjukkan pada saat putaran idle mesin.
• Bentuk gelombang yang ditunjukkan tidak termasuk jika ada noise atau bentuk
gelombang getaran.
• Amplitudo bentuk gelombang sedikit berbeda dibandingkan dengan kondisi
kendaraan

Tabel 3. Bentuk gelombang Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) saat mesin idling
atau cranking circuit (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra
International, tbk. (Daihatsu)

b) Memeriksa tahanan CKP sensor


(1) Memeriksa tahananCKP sensor  menggunakan ohmmeter

Gambar 9. Pengukuran tahanan Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) (Sumber :


Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

(2) Standar pengukuran tahanan CKP sensor 

Hubungan Tester Standar


1 (+)– 2 (–) 1.850 sampai 2.450 Ω pada 20°C (68°F)

Tabel 4. Standar pengukuran tahanan Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) (Sumber
: Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

6 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


c) Memeriksa wire harness dan konektor (CKP sensor – ECU)
(1) Memeriksa tahanan

Gambar 10. Pengukuran tahanan wire harness dan konektor (CKP sensor) (Sumber :
Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)
(2) Standar tahanan pada saat memeriksa dari open circuit
Hubungan tester Standar
+ (C2 – 1) – N1+ (E8 – 11) Di bawah 1 Ω
+ (C2 – 2) – N1+ (E8 – 21) Di bawah 1 Ω

Tabel 5. Standar pengukuran tahanan Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) open
circuit (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk.
(Daihatsu)

(3) Standar tahanan pada saat memeriksa dari short circuit

Hubungan tester Standar


+ (C2 – 1) – N1+ (E8 – 11) – Masa bodi 10 KΩ atau lebih tinggi
+ (C2 – 2) – N1+ (E8 – 21) – Masa bodi 10 KΩ atau lebih tinggi

Tabel 6. Standar pengukuran tahanan Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) short
circuit (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk.
(Daihatsu)

d) Memeriksa posisi CKP sensor (pemasangan sensor)


(1) Memeriksa pemasangan CKP sensor  secara visual diperiksa tampilan pemasangan
CKP sensor
(2) Standar tampilan CKP sensor 

Gambar 11. Standar tampilan Crankshaft Position Sensor (CKP sensor) (Sumber :
Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

e) Memeriksa plat CKP sensor no.1


Memeriksa gigi sensor plate  secara visual diperiksa tampilan sensor plate tidak boleh
ada yang retak atau berubah bentuk

b. Prosedur pemeliharaan/ servis, perbaikan, penggantian komponen dan penyetelan pada


Ignition Coil with Igniter
1) Konsep dasar Ignition Coil with Igniter

7 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


Direct Ignition System (DIS) merupakan sistem pengapian dimana setiap silinder dinyalakan
oleh satu koil pengapian  satu silinder, satu busi yang dihubungkan ke ujung rangkaian
sekunder  tegangan tinggi dibangkitkan  digunakan secara langsung pada busi  ada
meloncatkan bunga api dari elektroda tengah ke elektroda masa.
ECU menentukan timing pengapian berdasarkan sensor poros kam (CMP sensor) 
meneruskan signal pengapian untuk setiap busi  ECU mengaktifkan igniter memutus dan
menghubungkan arus yang menuju primary coil  tegangan tinggi terbangkit dalam koil
sekunder  digunakan loncatan bunga api pada busi
2) Analisis gangguan pada Ignition Coil with Igniter

No DTC Kondisi Pendeteksian DTC Analisis Gangguan


P335/136 Open dalam sirkuit IG1 sampai IG4 • Open atau short dalam sirkuit IG (1 –
dari koil pengapian assembly ke 4)
ECU • Koil pengapian assembly (1 – 4)
(1 trip pendeteksian logis) • ECU

Tabel 7. Analisis gangguan pada Ignition Coil with Igniter (Sumber : Manual Book Avanza/
Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

3) Electric Wiring Diagram Ignition Coil with Igniter

Gambar 12. Electric Wiring Diagram Ignition Coil with Igniter (Sumber : Manual Book Avanza/
Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

4) Prosedur pemeriksaan Ignition Coil with Igniter


a) Memeriksa harness dan conector (Ignition Coil – ECU)
(1) Memeriksa tahanan.

Gambar 13. Pemeriksaan harness dan konektor (Ignition Coil – ECU) (Sumber :
Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

8 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


(2) Standar tahanan pada saat memeriksa dari open circuit

Hubungan tester Standar


Koil pengapian No. 1 (I2 – 3) – IG1 (E8–17) Di bawah 1 Ω
Koil pengapian No. 2 (I3 – 3) – IG2 (E8–27) Di bawah 1 Ω
Koil pengapian No. 3 (14 – 3) – IG3 (E8–34) Di bawah 1 Ω
Koil pengapian No. 4 (I6 – 3) – IG4 (E8–16) Di bawah 1 Ω

Tabel 8. Pengukuran tahanan harness dan konektor (ECU – Ignition Coil) terhadap
open circuit (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International,
tbk. (Daihatsu)

(3) Standar tahanan pada saat memeriksa dari short circuit

Hubungan tester Standar


Koil pengapian No. 1 (I2 – 3) – IG1 (E8–17) – Masa bodi 10 KΩ atau lebih tinggi

Koil pengapian No. 2 (I3 – 3) – IG2 (E8–27) – Masa bodi 10 KΩ atau lebih tinggi

Koil pengapian No. 3 (14 – 3) – IG3 (E8–34) – Masa bodi 10 KΩ atau lebih tinggi

Koil pengapian No. 4 (I6 – 3) – IG4 (E8–16) – Masa bodi 10 KΩ atau lebih tinggi

Tabel 9. Pengukuran tahanan harness dan konektor (ECU – Ignition Coil) terhadap
short circuit (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra
International, tbk. (Daihatsu)

b) Memeriksa Ignition Coil (catu daya)


(1) Memeriksa tahanan.

Gambar 14. Pemeriksaan Ignition Coil (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT.
Astra International, tbk. (Daihatsu)
(2) Standar tahanan pada saat memeriksa dari open circuit

Hubungan tester Standar


C1 – 4 (–) – Body ground Di bawah 1 Ω
C2 – 4 (–) – Body ground Di bawah 1 Ω
C3 – 4 (–) – Body ground Di bawah 1 Ω
C4 – 4 (–) – Body ground Di bawah 1 Ω

Tabel 10. Standar pengukuran tahanan ignition coil open circuit (Sumber : Manual Book
Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

9 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


(3) Memutar ignition switch ke ON  Mengukur tegangan

Hubungan tester Standar


C1 – 4 (+) – C1 – 4 (–) 11 V – 14 V
C2 – 4 (+) – C2 – 4 (–) 11 V – 14 V
C3 – 4 (+) – C3 – 4 (–) 11 V – 14 V
C4 – 4 (+) – C4 – 4 (–) 11 V – 14 V

Tabel 11. Standar pengukuran tegangan ignition coil (Sumber : Manual Book Avanza/
Zenia, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

c) Mengukur tegangan antara terminal wire harness pada sisi conector.


(1) Memeriksa ECU (IG1 - Signal IG4)
(2) Menghubungkan oscilloscope probes ke terminal IG1 (IG2, IG3 dan/atau IG4) dan
terminal E1 dari konektor ECU.

Gambar 15. Pemeriksaan ECU (IG1 - Signal IG4 (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia,
PT. Astra International, tbk. (Daihatsu)

(3) Memeriksa bentuk gelombang saat mesin idling atau cranking.


Nama Terminal ECU Range Tester Tampilan Osiloskop
Ch1 : 2 V/DIV, 50 msec./DIV
Antara IG1 (IG2, IG3 atau
IG4) dan E1

Keterangan :
• Bentuk gelombang yang ditunjukkan pada saat putaran idle mesin.
• Bentuk gelombang yang ditunjukkan tidak termasuk jika ada noise atau bentuk
gelombang getaran.
• Amplitudo bentuk gelombang sedikit berbeda dibandingkan dengan kondisi
kendaraan

Tabel 12. Bentuk gelombang signal IG pada ignition coil saat mesin idling atau cranking
circuit (Sumber : Manual Book Avanza/ Zenia, PT. Astra International, tbk.
(Daihatsu)

10 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik


C. LITERASI/ REFERENSI/ RUJUKAN MATERI :
▪ Materi Sistem Pengapian, PT. Toyota Astra Motor, tbk. (Toyota), Jakarta
▪ Materi Sistem Pengapian, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu), Jakarta
▪ Manual book, PT. Toyota Astra Motor, tbk. (Toyota), Jakarta
▪ Manual book, PT. Astra International, tbk. (Daihatsu), Jakarta
▪ Modul OPKR 50-011 B – Perbaikan Sistem Pengapian – Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan - Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah – Departemen
Pendidikan Nasional – 2005
▪ Modul OTO.KR05.011.03 – Memperbaiki Sistem Pengapian, Kementerian Ketenagakerjaan Republik
Indonesia – Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas – Direktorat Bina
Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja – 2015

11 | Memperbaiki Kerusakan Sistem Pengapian Elektronik

Anda mungkin juga menyukai