DOSEN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM – BANDA ACEH ISTILAH Dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Bernama Naamloze Vennootschap. Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas Disebut Dengan Istilah Perseroan Terbatas. Tiada Undang-undang Yang Secara Khusus Dan Resmi Memerintahkan Untuk Mengubah Sebutan “Naamloze Vennootschap” Hingga Harus Disebut Sebagai “Perseroan Terbatas” SEJARAH PENGATURAN Bagian III dari buku I Kitab Undang-undang Hukum Dagang (wetboek van koophandel) dari pasal 36 sampai pasal 56. Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseoan Terbatas DASAR HUKUM PT DASAR HUKUM UMUM UU NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
DASAR HUKUM KHUSUS
1. UU PASAR MODAL 2. UU PENANAMAN MODAL 3. UU BUMN 4. UU PERBANKAN 5. UU KHUSUS LAINNYA PENGERTIAN PERSEROAN TERBATAS Badan hukum yang merupakan persekutuan modal
Didirikan bedasarkan perjanjian
Melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham
Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaanya
(PASAL 1 AYAT (1) UU NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS)
Perseroan terbatas berdasarkan pemegang saham: 1. Perseroan terbatas tertutup suatu perseroan terbatas yang belum menawarkan sahamnya kepada publik melalui penawaran umum;
2. Perseroan terbatas terbuka
suatu perseroan terbatas yang telah melakukan penawaran umum atas sahamnya melalui bursa efek; ORGAN PERSEROAN TERBATAS • Organ perseroan yang mempunyai wewenang yang RAPAT UMUM tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam PEMEGANG SAHAM undang-undang ini dan/atau anggaran dasar.
• organ perseroan yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk DIREKSI kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
• organ perseroan yang bertugas melakukan
DEWAN KOMISARIS pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi Maksud dan tujuan Perseroan Terbatas
Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan. (Pasal 2 UUPT) Tanggung jawab pemegang saham
Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab
secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi saham yang dimiliki. (Pasal 3 ayat (1) UUPT) Tanggung jawab pemegang saham
Ketentuan Pasal 3 Ayat (1) Tidak Berlaku Apabila:
A. Persyaratan Perseroan Sebagai Badan Hukum Belum Atau Tidak Terpenuhi; B. Pemegang Saham Yang Bersangkutan Baik Langsung Maupun Tidak Langsung Dengan Itikad Buruk Memanfaatkan Perseroan Untuk Kepentingan Pribadi; Tanggung jawab pemegang saham
C. Pemegang Saham Yang Bersangkutan Terlibat Dalam
Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilakukan Oleh Perseroan; Atau D. Pemegang Saham Yang Bersangkutan Baik Langsung Maupun Tidak Langsung Secara Melawan Hukum Menggunakan Kekayaan Perseroan, Yang Mengakibatkan Kekayaan Perseroan Menjadi Tidak Cukup Untuk Melunasi Utang Perseroan. (Pasal 3 Ayat (2) UUPT Pendirian perseroan terbatas
(1) Perseroan Didirikan Oleh 2 (Dua) Orang Atau Lebih Dengan
Akta Notaris Yang Dibuat Dalam Bahasa Indonesia. (2) Setiap Pendiri Perseroan Wajib Mengambil Bagian Saham Pada Saat Perseroan Didirikan. (3) Ketentuan Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (2) Tidak Berlaku Dalam Rangka Peleburan. Pendirian perseroan terbatas (4) Perseroan Memperoleh Status Badan Hukum Pada Tanggal Diterbitkannya Keputusan Menteri Mengenai Pengesahan Badan Hukum Perseroan. (5) Setelah Perseroan Memperoleh Status Badan Hukum Dan Pemegang Saham Menjadi Kurang Dari 2 (Dua) Orang, Dalam Jangka Waktu Paling Lama 6 (Enam) Bulan Terhitung Sejak Keadaan Tersebut Pemegang Saham Yang Bersangkutan Wajib Mengalihkan Sebagian Sahamnya Kepada Orang Lain Atau Perseroan Mengeluarkan Saham Baru Kepada Orang Lain. Pendirian perseroan terbatas
(6) Dalam Hal Jangka Waktu Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat
(5) Telah Dilampaui, Pemegang Saham Tetap Kurang Dari 2 (Dua) Orang, Pemegang Saham Bertanggung Jawab Secara Pribadi Atas Segala Perikatan Dan Kerugian Perseroan, Dan Atas Permohonan Pihak Yang Berkepentingan, Pengadilan Negeri Dapat Membubarkan Perseroan Tersebut. Pendirian perseroan terbatas (7) Ketentuan Yang Mewajibkan Perseroan Didirikan Oleh 2 (Dua) Orang Atau Lebih Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1), Dan Ketentuan Pada Ayat (5), Serta Ayat (6) Tidak Berlaku Bagi : A. Persero Yang Seluruh Sahamnya Dimiliki Oleh Negara; Atau B. Perseroan Yang Mengelola Bursa Efek, Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Dan Lembaga Lain Sebagaimana Diatur Dalam Undang-undang Tentang Pasar Modal. (Pasal 7 UUPT) Pendirian perseroan terbatas: Akta pendirian:
Akta pendirian memuat anggaran dasar dan
keterangan lain berkaitan dengan pendirian perseroan. (Pasal 8 ayat (1) UUPT Pendirian perseroan terbatas Akta Pendirian Keterangan Lain Memuat Sekurang-kurangnya : A. Nama Lengkap, Tempat Dan Tanggal Lahir, Pekerjaan, Tempat Tinggal, Dan Kewarganegaraan Pendiri Perseorangan, Atau Nama, Tempat Kedudukan Dan Alamat Lengkap Serta Nomor Dan Tanggal Keputusan Menteri Mengenai Pengesahan Badan Hukum Dari Pendiri Perseroan; Pendirian perseroan terbatas Akta Pendirian…. B. Nama Lengkap, Tempat Dan Tanggal Lahir, Pekerjaan, Tempat Tinggal, Kewarganegaraan Anggota Direksi Dan Dewan Komisaris Yang Pertama Kali Diangkat; C. Nama Pemegang Saham Yang Telah Mengambil Bagian Saham, Rincian Jumlah Saham, Dan Nilai Nominal Saham Yang Telah Ditempatkan Dan Disetor. (Pasal 8 Ayat (2) UUPT Pendirian perseroan terbatas Akta pendirian…. Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa. (Pasal 8 ayat (3) UUPT) Pendirian perseroan terbatas Akta Pendirian…. (1) Untuk Memperoleh Keputusan Menteri Mengenai Pengesahan Badan Hukum Perseroan Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 7 Ayat (4), Pendiri Bersama-sama Mengajukan Permohonan Melalui Jasa Teknologi Informasi Sistem Administrasi Badan Hukum Secara Elektronik Kepada Menteri Dengan Mengisi Format Isian Yang Memuat Sekurang-kurangnya: A. Nama Dan Tempat Kedudukan Perseroan; B. Jangka Waktu Berdirinya Perseroan; C. Maksud Dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Perseroan; D. Jumlah Modal Dasar, Modal Ditempatkan, Dan Modal Disetor; E. Alamat Lengkap Perseroan. Pendirian perseroan terbatas Akta Pendirian…. (2) Pengisian Format Isian Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1) Harus Didahului Dengan Pengajuan Nama Perseroan. (3) Dalam Hal Pendiri Tidak Mengajukan Sendiri Permohonan Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1) Dan Ayat (2), Pendiri Hanya Dapat Memberi Kuasa Kepada Notaris. (4) Ketentuan Lebih Lanjut Mengenai Tata Cara Pengajuan Dan Pemakaian Nama Perseroan Diatur Dengan Peraturan Pemerintah. (Pasal 9 UUPT) PENAMAAN PERSEROAN TERBATAS Perseroan Tidak Boleh Memakai Nama Yang: A. Telah Dipakai Secara Sah Oleh Perseroan Lain Atau Sama Pada Pokoknya Dengan Nama Perseroan Lain; B. Bertentangan Dengan Ketertiban Umum Dan/Atau Kesusilaan; C. Sama Atau Mirip Dengan Nama Lembaga Negara, Lembaga Pemerintah, Atau Lembaga Internasional, Kecuali Mendapat Izin Dari Yang Bersangkutan; PENAMAAN PERSEROAN TERBATAS
D. Tidak Sesuai Dengan Maksud Dan Tujuan, Serta Kegiatan
Usaha, Atau Menunjukkan Maksud Dan Tujuan Perseroan Saja Tanpa Nama Diri; E. Terdiri Atas Angka Atau Rangkaian Angka, Huruf Atau Rangkaian Huruf Yang Tidak Membentuk Kata; Atau F. Mempunyai Arti Sebagai Perseroan, Badan Hukum, Atau Persekutuan Perdata. (Pasal 16 Ayat (1) UUPT) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN TERBATAS
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. (Pasal 79 ayat (1) UUPT) PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS Pembubaran Perseroan Terjadi: A. Berdasarkan Keputusan Rups; B. Karena Jangka Waktu Berdirinya Yang Ditetapkan Dalam Anggaran Dasar Telah Berakhir; C. Berdasarkan Penetapan Pengadilan; (Pasal 142 Ayat (1) UUPT) REFERENSI 1. CHATAMARRASJID, MENYIKAP TABIR PERSEROAN (PIERCING THE CORPORATE VEIL), CET.1, BANDUNG: PT. CITRA ADITYA BAKTI, 1995 2. HIMPUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN REPUBLIK INDONESIA MENURUT SISTEM ENGELBRECHT (BUKU 1), JAKARTA: PT.ICHTIAR BARU VAN HOEVE, 2006 3. GUNAWAN WIJAYA, RISIKO HUKUM SEBAGAI DIREKSI, KOMISARIS & PEMILIK PT, JAKARTA: FORUM SAHABAT, 2008 4. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG (KUHD) 5. MUNIR FUADY, PENGANTAR HUKUM BISNIS (MENATA BISNIS MODERN DI ERA GLOBAL), CET.2, BANDUNG: PT. CITRA ADITYA BAKTI, 2005 6. RUDHI PRASETYA, KEDUDUKAN MANDIRI PERSEROAN TERBATAS, CET.1, BANDUNG: PT. CITRA ADITYA BAKTI, 1995