Akmvid1 1408 1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

Retno M.E.L.

dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

STUDI TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA


TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2011-2014

Retno M.E.L
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Putri Permatasari
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apakah ada peranan pola pembagian dividen
dalam mempengaruhi harga saham. Metode pengolahan data yang digunakan adalah dengan analisis
deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua emiten yang terdaftar di
BEI membagikan dividen dan pembagian dividennya pun bervariasi. Dari 285 emiten ada 13 emiten yang
membagikan dividen diatas Rp500 per lembarnya dan emiten yang paling besar membagikan dividen
yaitu (MLBI). Emiten yang rutin membagikan dividen dari 2011-2014 yaitu sebanyak 122 emiten, dengan
emiten yang memiliki rata-rata dividend yield dan standar deviasi terbesar yaitu SQBB dan yang paling
kecil yaitu SMMA. Dari 122 emiten yang membagikan dividen secara rutin, emiten yang memiliki risiko
relatif (covariance) paling rendah yaitu ASDM. Setelah dibandingkan dengan harga saham, emiten yang
memiliki korelasi positif antara pembagian dividen dan harga saham lebih besar yaitu 75,41%. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan teori yang mengatakan bahwa pembagian dividen akan mempengaruhi
harga saham tidak dapat digeneralisasikan. Pembagian dividen tidak selalu mempengaruhi dalam
pergerakan harga saham dikarenakan masih adanya emiten yang pembagian dividennya berkorelasi
negatif dengan harga saham. Dalam berinvestasi saham para investor tidak perlu berpatokan kepada
pembagian dividen, karena tidak semua emiten yang membagikan dividen berkorelasi positif terhadap
harga saham.

Kata kunci: dividen, harga saham, emiten dan BEI

ABSTRACT
The purpose of this study was to elucidate whether there is a role in influencing patterns of
distribution of dividend stock prices. Data processing methods used were descriptive and comparative
analysis. The results of this study indicate that not all issuers listed on the Stock Exchange dividends and
the distribution of the dividend were varied. Of the 285 listed companies there are 13 issuers that pay
dividends above Rp500 per share and most large issuers that pay dividends (MLBI). Issuers who
regularly distribute dividends from 2011-2014 as many as 122 listed companies, with issuers who have
an average dividend yield and the standard deviation is SQBB largest and the smallest is the SMMA. Of
the 122 listed companies that distribute dividends on a regular basis, issuers that have a relative risk
(covariance) is lowest that ASDM. After compared with stock prices, issuers that have a positive
correlation between the distribution of dividends and stock prices is larger, ie 75.41%. From this study
we can conclude that the theory says that the dividend distribution will affect the stock price can not be
generalized. The dividend distribution does not necessarily affect the movement of the stock price still due
to the dividend distribution of listed companies is negatively correlated with stock prices. In investing
stock investors need not sticking to the distribution of dividends, since not all issuers that pay dividends
positively correlated to the stock price.

Keywords: dividend, stock price, listed on the Stock Exchange

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
69
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

I. Pendahuluan (kinerja perusahaan dan industri dimana


Pasar modal merupakan tempat perusahaan tersebut bergerak) maupun
yang menarik untuk berinvestasi. Saat faktor lain seperti tingkat suku bunga,
ini pasar modal Indonesia telah inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non
mengalami perkembangan yang pesat ekonomi seperti kondisi sosial dan
dan memiliki peranan penting dalam politik, dan faktor lainnya.
menghimpun dana dari masyarakat yang Walaupun jumlah transaksi saham pada
ingin berinvestasi. Pasar modal di tahun 2014 meningkat secara signifikan
Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia yaitu 37,22% dari 37,499,462 kali pada
(BEI). BEI merupakan tempat untuk tahun 2013 menjadi 51,457,606 kali
membeli obligasi dan saham. Di BEI, pada tahun 2014, namun volume dan
harga-harga saham mengalami fluktuasi nilai transaksinya mengalami penurunan.
baik berupa kenaikan maupun Volume saham yang diperdagangkan
penurunan. Pembentukan harga saham menurun 1,16 % dari 1,342,657 pada
terjadi karena adanya permintaan dan tahun 2013 menjadi 1,327,016 pada
penawaran atas saham tersebut. Dengan tahun 2014. Total nilai saham yang
kata lain harga saham terbentuk oleh diperdagangkan menurun 4,52% dari Rp
supply dan demand atas saham tersebut. 1,522,122 juta pada tahun 2013 menjadi
Supply dan demand tersebut terjadi Rp 1,453,392 juta pada tahun 2014.
karena adanya banyak faktor, baik yang Berikut transaksi saham yang ada di
sifatnya spesifik atas saham tersebut Bursa Efek Indonesia :

Tabel 1
Pergerakan Harga Saham
Transaksi Saham 2013 2014 Kenaikan
Volume (juta lembar) 1,342,657 1,327,016 - 1,16%
Nilai (Rp miliar) 1,522,122 1,453,392 -4,52%
Frekuensi (x) 37,499,462 51,457,606 37,22%
IHSG 4.274,18 5.266,98 23,23%
Sumber :www.idx.co.id

Bila dilihat dari Tabel 1, Indeks saham atas persetujuan RUPS. Pada
Harga Saham Gabungan tahun 2014 tahun 2014 jumlah perusahaaan yang
mengalami kenaikan sebesar 23,23% membagi dividen mengalami kenaikan
dari 4.274,18 pada tahun 2013 menjadi yaitu dari 161 atau 33,33% dari total
4.274,98 pada tahun 2014. Hal ini perusahaan yang terdaftar di BEI
menunjukan bahwa selama tahun 2014, menjadi 234 perusahaan atau 46,25%.
BEI mampu memberikan capital gain Jumlah emiten yang membagi dividen
sebesar 23,23%. pada tahun 2014 mengalami kenaikan
Selain capital gain, investasi sebesar 45,34%. Range dividen yang
saham memiliki potensi pendapatan dari dibagikan pada tahun 2014 juga semakin
dividen yang dibagikan oleh emiten. lebar dari tahun sebelumnya, yaitu antara
Dividen itu sendiri yaitu menurut Rp 1 – Rp14.566 pada tahun 2013,
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. menjadi Rp0,32 menjadi Rp46.076,
Fakhruddin (2010:140) dividen adalah sebagaimana disajikan pada tabel di
pembagian sisa laba bersih perusahaan bawah:
yang didistribusikan kepada pemegang

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
70
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

Tabel 2
Daftar Perusahaan yang Membagikan Dividen
Tahun 2013 2014
Jumlah Emiten Pembagi Dividen 161 234
Range Dividen Tunai (Rp) 1 – 14.566 0,32 – 46.076
Jumlah Emiten 483 506
Rasio Emiten Pembagi Dividen 33,33% 46,25%
Sumber :www.idx.co.id

Dari penelitan awal yang Adapun tujuan yang hendak


dilakukan penulis terdapat fenomena dicapai penulis dalam penelitian ini
yang menarik antara lain: sebagai berikut:
1. Sebagian besar emiten BEI belum 1. Untuk mengetahui pola pembagian
membagikan dividen dan harganya dividen perusahaan yang terdaftar
berfluktuasi baik mengalami di Bursa Efek Indonesia.
kenaikan atau penurunan. 2. Untuk mengetahui kevariabilitasan
2. Jumlah dividen berubah secara dividen berdasarkan dividen yield.
acak 3. Untuk konfirmasi korelasi pola
3. Terdapat dividen per lembar saham pembagian dividen tunai apakah
yang jumlahnya lebih besar dari berpengaruh dalam pergerakan
harga pasar tahun sebelumnya harga saham.
4. Variasi dan range dividen yang
dibagikan sangat lebar. II. Landasan Teori
Secara teoritis, perusahaan yang 2.1. Kebijakan Dividen
membagi dividen besar tentunya akan Dividen merupakan salah satu
meningkatkan harga saham dan tentunya keputusan penting untuk
akan menghasilkan capital gain yang memaksimumkan nilai perusahaan di
tinggi. Menurut Atmaja (2008:285), teori samping keputusan investasi dan struktur
signaling merupakan suatu kenaikan modal (keputusan pemenuhan dana).
dividen yang di atas biasanya merupakan Dividen merupakan distribusi laba
suatu “sinyal” kepada para investor kepada pemegang saham dalam bentuk
bahwa manajemen perusahaan aktiva atau saham perusahaan penerbit.
meramalkan suatu penghasilan yang baik Dividen yang dibagikan perusahaan
di masa mendatang. Sebaliknya, suatu dapat berupa dividen tunai, artinya
penurunan dividen atau kenaikan di kepada setiap pemegang saham
bawah kenaikan normal diyakini diberikan dividen berupa tunai dalam
investor sebagai suatu sinyal bahwa jumlah rupiah tertentu untuk setiap
perusahaan mengalami masa sulit di saham atau dapat pula berupa dividen
waktu mendatang. Kondisi yang tidak saham berarti kepada setiap pemegang
konsisten ini, mendorong penulis saham diberikan dividen sejumlah saham
mengevaluasi apakah besaran pembagian sehingga jumlah saham yang dimiliki
dividen akan konsisten dengan seorang pemodal akan bertambah
perubahan harga saham sehingga dengan adanya pembagian dividen
investor akan bisa memprediksi harga saham tersebut. Maka dapat disimpulkan
saham di masa depan dan melihat capital bahwa dividen merupakan keuntungan
gain. yang dibagikan kepada para pemegang
saham yang berasal dari laba bersih

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
71
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

perusahaan. bentuk. Dilihat dari bentuk dividen yang


Menurut Dyah Handayani BS didistribusikan kepada pemegang saham,
(2010, 13) tujuan pembagian dividen dividen dapat dibedakan menjadi
adalah: beberapa jenis sebagai berikut:
1. Untuk memaksimumkan 1. Dividen tunai (cash dividend),
kemakmuran bagi para pemegang yaitu dividen yang dibagi kepada
saham. Hal ini karena sebagian pemegang saham dalam bentuk kas
investor menanamkan dananya di (tunai).
pasar modal untuk memperoleh 2. Dividen saham (stock dividend),
dividen dan tingginya dividen yang yaitu dividen yang dibagi bukan
dibayarkan akan mempengaruhi dalam bentuk tunai melainkan
harga saham. Para investor percaya dalam bentuk saham perusahaan
bahwa tingginya dividen yang tersebut.
dibayarkan berarti bahwa prospek 3. Dividen property (property
perusahaan di masa yang akan dividend), yaitu dividen yang
datang bagus. dibagikan dalam bentuk aktiva lain
2. Untuk menunjukkan likuiditas selain kas atau saham, misalnya
perusahaan. Dengan dibayarkan aktiva tetap dan surat-surat
dividen, diharapkan kinerja berharga.
perusahaan di mata investor bagus. 4. Dividen likuidasi (liquidating
Sering kita jumpai bahwa sebagian dividend), yaitu dividen yang
perusahaan memberikan dividen diberikan kepada pemegang saham
dalam jumlah tetap untuk setiap sebagai akibat dilikuidasinya
periode. Hal ini dilakukan karena perusahaan. Dividen yang
perusahaan ingin diakui oleh dibagikan adalah selisih nilai
investor bahwa perusahaan yang realisasi aset perusahaan dikurangi
bersangkutan mampu menghadapi dengan semua kewajibannya.
gejolak ekonomi dan mampu Menurut James C. Van Horne dan
memberikan hasil kepada investor. John M. Wachowicz, Jr yang
3. Sebagian investor memandang dialihbahasakan oleh Quratul’ain
bahwa resiko dividen lebih rendah Mubarakah (2013, 206) kebijakan
dibanding resiko capital gain. dividen adalah bagian yang tidak
4. Untuk memenuhi kebutuhan para terpisahkan dalam keputusan pendanaan
pemegang saham akan pendapatan perusahaan. Kebijakan dividen
tetap yang digunakan untuk merupakan cara pembagian dividen para
keperluan konsumsi. pemegang saham yang dilakukan oleh
5. Dividen dapat digunakan sebagai suatu perusahaan. Menurut Kamaludin
alat komunikasi antara manajer dan Rini Indriani (2012, 330) Kebijakan
dan pemegang saham. Informasi dividen adalah mencakup keputusan
secara keseluruhan tentang kondisi mengenai apakah laba akan dibagikan
intern perusahaan sering tidak kepada pemegang saham atau akan
diketahui oleh investor sehingga ditahan untuk reinvestasi dalam
melalui dividen pertumbuhan perusahaan. Sangat sedikit perusahaan
perusahaan dan prospek yang membayar dividen dalam jumlah
perusahaan bisa diketahui. yang sama dengan laba ditahan yang
Menurut Tjiptono Darmadji dan tersedia secara legal. Menurut Harjito
Hendy M. Fakhruddin (2010, 141) (2012, 181) mengemukakan bahwa
dividen dapat diberikan dalam berbagai Kebijakan dividen merupakan bagian

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
72
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

yang tidak dapat dipisahkan dengan apakah akan dibagikan dalam bentuk
struktur modal dan keputusan pendanaan dividen atau ditahan untuk melakukan
perusahaan. Kebijakan dividen (dividend investasi di masa mendatang.
policy) merupakan keputusan apakah Menurut Kamaludin dan Rini
laba yang diperoleh perusahaan pada Indriani (2012, 331) teori kebijakan
akhir tahun akan dibagi kepada dividen diantaranya sebagai berikut:
pemegang saham dalam bentuk dividen 1. Kebijakan Dividen Relevan
atau akan ditahan untuk menambah a. Kebijakan Dividen
modal guna membiayai investasi di masa Pendekatan Walter
yang akan datang. Dengan kata lain, Menurut Walter pembayaran
kebijakan dividen merupakan suatu dividen akan optimal
keputusan pihak manajemen yang ditentukan dengan mengubah
menentukan apakah membayar return dividen (D) hingga harga
(perolehan) kepada pemegang saham saham per lembar di pasar
atau mempertahankan return tersebut menjadi maksimum. Model
untuk diinvestasikan kembali di dalam penentuan harga saham
perusahaan. Walter yang akan optimal
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan kebijakan dividen
kebijakan dividen adalah keputusan atas tertentu adalah sebagai
laba yang di dapatkan perusahaan, berikut:
𝑟
𝐷 + ρ (𝐸 − 𝐷)
𝑃=
ρ

Di mana: P = harga pasar per pasti. Menurut Myrton


lembar saham Gordon dan John Linter
D = DPS (dividend per bahwa biaya ekuitas (𝑘𝑒 )
share) akan turun apabila rasio
E = EPS (earning per share) pembayaran dividen
R = ROI (return on dinaikkan, karena para
investment) investor kurang yakin
ρ = tingkat kapitalisasi terhadap capital gains
pasar dibandingkan seandainya
Walter mengemukakan rasio menerima dividen yang lebih
pembayaran dividen optimal pasti.
ditentukan dengan mengubah c. Tax Preference Theory
D sampai dengan P (TPT)
maksimum. Dasar dari adanya teori ini
b. Bird in the Hand Theory yaitu bahwa bagi investor
(BIH) pendapatan yang relevan
Teori ini terinspirasi bahwa baginya adalah pendapatan
investor merasa lebih aman bersih setelah pajak.
untuk memperoleh Sehingga tingkat keuntungan
pendapatan berupa yang diharapkan juga adalah
pembayaran dividen pendapatan setelah pajak.
dibandingkan menunggu Karena dividen dikenakan
capital gains yang belum pajak, maka tentunya

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
73
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

keuntungan akan lebih pembayaran dividen. Perusahaan


rendah sehingga investor yang tingkat pertumbuhannya baik
lebih suka menahan laba bisa jadi posisi likuiditas tidak
mereka ke dalam perusahan. baik, hal ini dimungkinkan karena
2. Kebijakan Dividen Tidak Relevan dana perusahaan sebagian besar
Menurut MM rasio dialokasikan dalam aktiva tetap.
pembayaran (D) tidak akan Biasanya perusahaan akan
mempengaruhi kekayaan mempertahankan posisi likuiditas,
pemegang saham. Nilai perusahaan sehingga manajemen memutuskan
hanya ditentukan oleh daya laba tidak membayar dividen atau
(earning power), atau kebijakan ditunda terlebih dahulu.
investasi. MM mengemukakan 2. Alternatif pembiayaan lain
bahwa pengaruh pembayaran Alternatif pembayaran merupakan
dividen terhadap kemakmuran salah satu faktor yang dapat
pemegang saham akan diimbangi melindungi dari situasi yang tidak
dengan jumlah yang sama dengan diinginkan. Apabila perusahaan
cara pembelanjaan atau dapat memperoleh alternatif
pemenuhan dana yang lain. pembiayaan dalam waktu yang
Dalam situasi keputusan relatif singkat, maka perusahaan
investasi given, maka apabila dapat lebih leluasa memanfaatkan
perusahaan membagikan dividen kas, termasuk untuk membayar
kepada pemegang saham, maka dividen. Semakin mapan dan besar
perusahaan harus mengeluarkan perusahaan biasanya akses
saham baru sebagai pengganti pembiayaan akan lebih banyak
sejumlah pembayaran dividen dibandingkan dengan perusahaan
tersebut. Dengan demikian kecil dan baru berdiri.
kenaikan pendapatan dari 3. Perkiraan pendapatan
pembayaran dividen akan Perusahaan yang tumbuh dengan
diimbangi dengan penurunan harga baik selama beberapa tahun,
saham sebagai akibat penjualan biasanya manajemen telah
saham baru. Oleh sebab itu, jika menetapkan perkiraan pendapatan
dividen dibagi atau ditahan tidak yang tinggi pula. Apalagi prospek
mempengaruhi kemakmuran ekonomi masa yang akan datang
pemegang saham. akan lebih baik. Perusahaan seperti
Menurut Kamaludin dan Rini ini biasanya akan membayar
Indriani (2012, 337) paling tidak ada dividen secara teratur dan stabil.
enam pertimbangan manajerial dalam Sebaliknya perusahaan yang
mengambil keputusan dividen. perkiraan pendapatan tidak
Pertimbangan-pertimbangan tersebut menentu, maka kebijakan
adalah: dividennya lebih tidak menentu
1. Posisi likuiditas yang banyak menunggu situasi
Dividen merupakan arus kas menjelang pembayaran dividen
keluar, maka semakin besar untuk diputuskan.
dividen yang dibayar maka akan 4. Kontrol kepemilikan
memperkecil posisi likuiditas. Dalam situasi kontrol kepemilikan
Oleh sebab itu jika posisi likuiditas agar saham tidak dikuasai oleh
perusahaan sangat baik, maka kelompok mayoritas manajemen
semakin besar kemungkinan rasio dapat saja menetapkan dividen

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
74
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

yang tinggi agar saham minoritas dengan menahan laba untuk tidak
tidak jatuh pada kelompok dibagi. Dalam situasi inflasi yang
tertentu, agar meyakinkan tinggi suatu perekonomian,
pemegang saham minoritas bahwa biasanya akan memperkecil
perusahaan berupaya kemampuan perusahaan untuk
memakmurkan para pemegang membayar dividen, karena dana
saham. kas lebih banyak diinvestasikan
5. Inflasi kembali untuk membiayai
Dalam perekonomian dengan perusahaan.
tingkat inflasi yang tinggi akan Dividend yield merupakan salah
berdampak pada sumber-sumber satu indicator untuk mengukur kebijakan
pembiayaan. Artinya sumber dividen. Menurut Warsono (2003, 275)
pembiayaan sulit diperoleh, dividend yield adalah suatu ratio yang
walaupun ada suku bunga sangat menghubungkan suatu dividen yang
tinggi. Dalam situasi seperti ini, dibayar dengan harga saham biasa.
satu-satunya sumber pembiayaan Dividend yield secara matematis dapat
yang biayanya relatif murah diformulasikan sebagai berikut:

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Dividend yield menyediakan suatu aktivitas perdagangan saham,


ukuran komponen pengembalian total seperti harga saham dan volume
yang dihasilkan dividen, dengan transaksi. Analisis Teknikal adalah
menambahkan apresiasi harga yang ada. teknik yang menganalisa fluktuasi
Beberapa investor menggunakan harga saham dalam rentang waktu
dividend yield sebagai suatu ukuran tertentu. Dari pergerakan tersebut
risiko dan sebagai suatu penyaring akan terlihat pola tetentu yang
investasi, yaitu mereka akan berusaha dapat dipakai sebagai dasar untuk
menginvestasikan dananya dalam saham melakukan pembelian atau
yang menghasilkan dividend yield yang penjualan.
tinggi. 2. Analisis Fundamental
Menurut Saud Husnan (2009, 14),
2.2. Analisis Harga Saham Analisis Fundamental adalah
Ada 2 pendekatan analisis analisis yang mencoba
pergerakan harga saham yang sering memperkirakan harga saham yang
digunakan pelaku pasar di pasar modal, akan datang dengan
yaitu analisis teknikal dan analisis (i)mengestimasi nilai faktor-faktor
fundamental fundamental yang mempengaruhi
1. Analisis Teknikal harga saham di masa yang akan
Menurut Tjiptono Darmadji dan datang (ii) menerapkan hubungan
Hendy M. Fakhruddin (2012, 160) variabel-variabel tersebut sehingga
Analisis teknikal merupakan salah diperoleh taksiran harga saham.
satu metode yang digunakan untuk Model ini sering disebut dengan
penilaian saham, di mana dengan share price forecasting model, dan
metode ini para analis melakukan sering dipergunakan dalam
evaluasi saham berbasis pada data- bberbagai pelatihan analisis
data statistik yang dihasilkan dari sekuritas.

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
75
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

Dalam membuat model peramalan diperkirakan sebelumnya.


harga saham tersebut, langkah yang Sementara itu, capital gain lebih
penting adalah mengidentifikasikan sulit diperkirakan sehingga
faktor-faktor fundamental (seperti pembayaran dividen tinggi
penjualan, pertumbuhan pejualan, biaya, dianggap bahwa perusahaan
kebijakan dividen, dan sebagainya) yang mempunyai prospek tingkat
diperkirakan akan mempengaruhi harga keuntungan yang baik. Sebaliknya,
saham. Setelah itu, bagaimana membuat penurunan pembayaran dividen
suatu model dengan memasukkan faktor- dianggap prospek tingkat
faktor tersebut dalam analisis. keuntungan yang kurang baik
Sedangkan menurut Tjiptono sehingga harga saham cenderung
Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin mengikuti naik turunnya besaran
(2012, 149) Analisis fundamental dividen yang dibayarkan.
merupakan salah satu cara untuk Pengaruh penurunan
melakukan penilaian saham dengan besarnya dividen yang dibayar
mempelajari atau mengamati berbagai dapat menjadi informasi yang
indikator yang terkait dengan kondisi kurang baik bagi perusahaan
makro ekonomi dan kondisi industri karena dividen sebagai tanda
suatu perusahaan hingga berbagai tersedianya pendapatan perusahaan
indikator keuangan dan manajemen dan besarnya dividen yang dibayar
perusahaan. sebagai informasi tingkat
Dengan demikian, analisis pertumbuhan pendapatan saat ini
fundamental merupakan analisis yang dan masa mendatang. Dengan
berbasis pada berbagai data riil untuk anggapan tersebut, harga saham
mengevaluasi atau memproyeksi nilai akan menjadi turun karena banyak
suatu saham. Beberapa data atau pemegang saham yang akan
indikator yang umum digunakan antara menjual sahamnya. Dalam
lain: pendapatan, laba, pertumbuhan pendekatan ini, harga saham dapat
penjualan, imbal hasil atau diketahui dengan memperkirakan
pengembalian atas ekuitas (return on nilai saat ini dari proyeksi dividen
equity), margin laba (profit margin), dan yang akan diterima investor.
data-data keuangan lainnya sebagai
sarana untuk menilai kinerja perusahaan 2. Kaitan diskonto arus kas dengan
dan potensi pertumbuhan perusahaan di waktu pengumuman, pencatatan,
masa mendatang. dan pembayaran dividen
Dividen merupakan cashflow yang
2.3. Hubungan Pembayaran Dividen akan diterima oleh pemegang
dengan Harga Saham saham. Bila dikaitkan dengan
Hubungan pembayaran dividen diskonto arus kas yang nenurut
dengan harga saham dapat dijelaskan James C. Van Horne dan John M.
dari : Wachowicz, Jr yang
1. Teori tentang penilaian saham dialihbahasakan oleh Quratul’ain
Menurut Abdul Halim (2015, Mubarakah (2013, 21) Diskonto
4) bagi investor jumlah rupiah Arus Kas (discounted cash flow)
yang diterima dari pembayaran yaitu metode evaluasi proyek
dividen risikonya lebih kecil dari investasi dan pemilihannya, yang
capital gain (keuntungan menjual menyesuaikan arus kas sepanjang
modal) dan dividen dapat waktu dengan nilai waktu dari

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
76
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

uang. Metode diskonto arus kas dividen. Contohnya, jika


(DCF) dianggap dapat terjadi penjualan saham
memberikan dasar yang lebih sampai jam sebelum ditutup
objektif untuk mengevaluasi dan bursa pada tanggal 11
memilih berbagai proyek investasi. Desember 2007, maka
Metode diskonto arus kas pemilik baru berhak atas
memungkinkan untuk menangkap dividen. Akan tetapi jika
berbagai perbedaan dalam waktu pemberitahuan transfer baru
arus kas bagi berbagai proyek diterima tanggal pada atau di
melalui proses diskonto. Perbedaan atas tanggal 12 Desember
waktu dalam dividen menurut 2007, maka pemilik lama
Kamaludin dan Rini Indriani berhak atas cek dividen.
(2012, 341) yaitu : c. Tanggal pembayaran dividen
a. Tanggal pengumuman Tanggal pembayaran dividen
dividen yaitu tanggal pada saat
Pengumuman pembagian perusahaan benar-benar
dividen merupakan salah mengirim cek dividen
satu corporate action yang kepada setiap pemegang
berasal dari intern emiten, saham. Pembayaran dividen
yang juga merupakan salah dapat digunakan sebagai
satu faktor penting yang sinyal bahwa perusahaan
dapat mempengaruhi telah menunjukkan
investor untuk berinvestasi. kinerjanya dengan dengan
Di samping itu, baik dan penurunan dividen
pengumuman dividen juga menunjukkan kinerja
mengandung informasi perusahaan yang buruk. Pada
mengenai persepsi dasarnya, perusahaan
manajemen tentang prospek cenderung meningkatkan
perusahaan di masa yang dividen jika terdapat tingkat
datang, yaitu jika dikaitkan profitabilitas yang tinggi di
dengan keuntungan yang masa depan dan menurunkan
diharapkan perusahaan serta dividen jika manajemen
aliran kas untuk membayar yakin bahwa tidak terdapat
dividen. Informasi cash flow yang dapat
pengumuman perubahan mendukung pembayaran
dividen menyampaikan dividen.
informasi berharga ke pasar
karena dianggap III. Metodologi Penelitian
mencerminkan ekspektasi 3.1 Populasi dan Metode Penarikan
manajemen tentang arus kas Sampel
saat ini dan masa depan. Dalam penelitian ini populasinya
b. Tanggal pencatatan dividen adalah seluruh perusahaan yang terdaftar
Menunjukkan kapan buku di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria
transfer saham ditutup. penarikan sampel adalah sebagai berikut:
Perusahaan mencatat seorang 1. Perusahaan tersebut sudah
pemegang saham sebagai terdaftar di BEI
pemilik pada tanggal
tertentu, dan berhak atas

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
77
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

2. Perusahaan tersebut tidak keluar Data-data yang berkaitan dengan


(delisting) dari BEI selama pembagian dividen adalah:
periode. 1. Jumlah dividen per lembar yang
3. Perusahaan tersebut telah akan dibagikan
membayar dividen 2. Dividen yield

3.2. Operasionalisasi Variabel 3.2.2. Harga saham


Variabel yang diteliti adalah Data yang berkaitan dengan harga
pembagian dividen sebagai variabel saham adalah harga pasar saham dalam
bebas dan harga saham sebagai variabel setahun. Variabel, sub variabel,
terikat. indikator/ukuran yang diteliti dapat
3.2.1. Pembagian dividen diikhitasarkan pada tabel di bawah:

Tabel 3
Operasionalisasi Variabel
Studi Terhadap Pembagian Dividen dan Dampaknya Terhadap Harga Saham
Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Dividen Dividen tunai Dividend per Share 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 Rasio
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Dividen Yield 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 Rasio


𝑥 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Saham Harga Saham Harga saham dalam Harga pasar saham dalam setahun
setahun

3.3. Metode Pengolahan/Analisis 4.1. Kinerja Saham Bursa Efek


Data Indonesia
Metode pengolahan dan analisis 4.1.1. Emiten Saham
data dalam penelitian ini adalah Pada tahun 2014 terdapat 506
deskriptif dan komparatif. Secara emiten yang terdaftar. Jumlah emiten
deskriptif, penulis akan mengelompokan tercatat pada tahun 2012 dan 2013
dividen sesuai dengan: adalah 459 dan 483 perusahaan.
1. Besaran pembagian dividen
2. Variabilitas dividen dilihat dari 4.1.2. Frekuensi, Volume dan Nilai
dividen yieldnya. Transaksi Saham
Analisis komparatif dilakukan Walaupun sepanjang tahun 2011
dengan membanding pembagian dividen sampai 2014 kondisi perekonomian
dengan harga saham atau pergerakan global dan nasional tidak menunjukan
harga saham. Data yang telah perkembangan yang menggembirakan,
dikumpulkan mengenai semua variabel minat investor saham di BEI masih
penelitian kemudian diolah atau mengalami pertumbuhan. Seperti
dianalisis dengan menggunakan metode ditunjukan pada Tabel 4, frekuensi
statistik. transaksi saham masih mengalami
pertumbuhan, yaitu sebesar 37,22%.
IV. Hasil dan Pembahasan

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
78
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

Dari sisi volume perdagangan saham mengalami penurunan sebesar


saham, minat investor masih lebih baik 4,52% pada tahun 2014.
dari tahun sebelumnya. Volume Indikator kinerja bursa efek pada
transaksi perdangan saham pada tahun tahun 2011-2014 sebagai berikut :
2014 menurun 1,16%. Nilai transaksi

Tabel 4
Frekuensi, Volume dan Nilai Transaksi saham
Tahun 2011 2012 2013 2014
Frek Transaksi
28,023,050 29,941,043 37,499,462 51,457,606
(×)
Pertumbuhan 6.84% 25.24% 37.22%
Vol. Transaksi
1,203,550 1,053,762 1,342,657 1,327,016
(juta lembar)
Pertumbuhan -12.45% 27.42% -1.16%
Nilai Transaksi
1,223,441 1,116,113 1,522,122 1,453,392
(Rp miliar)
Pertumbuhan -8.77% 36.38% -4.52%
Sumber: IDX statistic

4.1.3. Indeks Harga Saham dan 4.274,18 pada tahun 2013 menjadi
Kapitalisasi Pasar 5.226, 95 pada tahun 2014. Akibatnya,
Rata-rata harga pasar saham pada kapitalisasi saham yang terdaftar di BEI
tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013. naik dari Rp 4,22 biliun pada tahun 2013
Indeks Harga Saham Gabungan naik dari menjadi Rp 5,23 biliun pada tahun 2014.

Tabel 5
Kapitalisasi dan Indeks Harga Saham
Tahun 2011 2012 2013 2014
Indeks Harga Saham 3.821,99 4.316,69 4.274,18 5.226,95
Kapitalisasi Pasar (Rp milyar) 3.537.294 4.126.995 4.219.020 5.228.043
Sumber: Bursa Efek Indonesia

4.2. Pola Pembagian Dividen Tunai Bila dilihat rasio antara perusahaan
4.2.1. Emiten Pembagi Dividen yang membagi dividen dengan
Pada tahun 2014, diantara 506 perusahaan yang terdaftar di bursa efek,
emiten saham yang terdaftar di BEI jumlah nya tidak mencapai separuh atau
hanya 217 emiten atau 53,75% yang kurang dari 50%. Rasio perusahaan
membagikan dividen. Jumlah emiten terbuka yang membagi dividen pada
yang membagikan dividen dari tahun tahun 2012 adalah 35,85%, meningkat
2011 sampai 2014 selalu menunjukan menjadi 40,96% pada tahun 2013 dan
kenaikan emiten yang membagikan sedikit menurun pada tahun 2014
dividen sebanyak 285 emiten yaitu dari menjadi 40,91%.
176 perusahaan pada tahun 2011, 189
perusahaan pada tahun 2012 , 208 pada 4.2.2. Klasifikasi Dividen Menurut
tahun 2013 dan 217 emiten yang Nilai DPS
membagikan dividen pada tahun 2014.

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
79
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

Besaran dividen per lembar yang dividen tunai dalam jumlah yang besar.
dibagikan pada tahun 2011-2014 Tentunya hal ini sangat berguna bagi
bervariasi dari Rp 0,05 sampai dengan investor yanag berorientasi untuk
Rp 46.195. Dalam sub-bagian ini penulis memperoleh keuntungan yang berasal
mengelompokan dividen berdasarkan dari dividen. Berikut pengelompokan
jumlah dividen yang dibagikan. Tujuan dividen berdasarkan jumlah dividen
penulis adalah untuk menunjukan yang dibagikan:
emiten-emiten yang mampu membagi

Tabel 6
Klasifikasi Dividen Per Lembar Saham Tahun 2011-2014
(dalam Rupiah)
No Dividen per Lembar # Emiten %
1 > 1000 7 2.46%
2 500 sd 999,99 6 2.11%
3 100 sd 499,99 33 11.58%
4 50 sd 99,99 25 8.77%
5 10 sd 49,99 82 28.77%
6 < 10 132 46.32%
Total 285
Sumber: Bursa Efek Indonesia, www.sahamok.com. (Diolah oleh penulis,
2015)

Berdasarkan Tabel 6 tersebut di (HMSP) dan Indo Tambangraya Megah


atas, perusahaan yang mampu membagi Tbk (ITMG).
dividen diatas Rp 1000 hanya 7 emiten
atau 2,46%. Sebagian besar emiten 4.2.3. Konsistensi Dalam Membagi
hanya membagi dividen antara Rp 10- Dividen
50, yaitu 82 emiten atau 28,77% dan Dari 287 perusahaan yang
kurang dari Rp 10 per lembar yaitu 132 membagi saham selama tahun 2011-
emiten atau 46,32%. 2014, hanya 122 atau 42,81% yang rutin
Berdasarkan Tabel 6, emiten yang membagi dividen setiap tahunnya.
membagikan dividen besar diatas Rp Dalam 122 emiten tersebut, termasuk 13
1000 per lembarnya adalah Multi perusahaan yang membagikan dividen
Bintang Indonesia Tbk (MLBI), Taisho diatas Rp 500 per lembarnya.
Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBB), Daftar frekuensi dan keteraturan
Delta Djakarta Tbk (DLTA), Merck Tbk dalam membayar dividen terhitung pada
(MERK), Adira Dinamika Multi Finance akhir tahun 2014 dapat diikhtisarkan
Tbk (ADMF), HM Sampoerna Tbk sebagai berikut:

Tabel 7
Frekuensi Pembagian Dividen 2011-2014
Frekuensi Pembagian Dividen Selama 4
No Jumlah Emiten
Tahun (2011-2014)
1 Teratur 4 kali 122
2 Teratur 3 kali 19
3 Teratur 2 kali 29

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
80
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

4 Tidak Teratur: 3 kali 22


5 Tidak Teratur: 2 kali 27
7 Tidak Teratur: 1 kali 66
Sumber: IDX

4.2.4. Klasifikasi Dividen Menurut pengaruh pada putusan pembagian


Kepemilikan dividen. Berdasarkan 122 emiten yang
Keputusan pembagian dividen konsisten membagi dividen, struktur
dilakukan oleh rapat umum pemegang kepemilikan mayoritas perusahaan
saham (RUPS). Tentunya pemilik saham tersebut dapat disampaikan sebagai
mayoritas akan banyak memberikan berikut:

Tabel 8
Kepemilikan Saham
No Kepemilikan Saham Jumlah Emiten %
1 Asing 42 34
2 Negara 22 18
3 Publik 59 48
Sumber: IDX

Berdasarkan Tabel 8, emiten yang 3. Standar deviasi dividend yield


kepemilikan sahamnya dimiliki oleh tahun 2012-2014 bervariasi dari
publik paling banyak yaitu 59 emiten 0,00% sampai dengan 73,15%
atau sebesar 48%. Emiten yang dimiliki 4. Coefisien variasi yaitu
oleh asing cukup besar yaitu sebanyak perimbangan antara standar deviasi
42 emiten atau sebesar 34% dan dengan rata-rata dividend yield
kepemilikan saham negara cukup kecil bervariasi dari 4,69% sampai
yaitu sebanyak 22 emiten atau sebesar dengan 143,88%
18%. Bagi investor yang konservatif
tentunya akan tertarik pada saham yang
4.3. Variabilitas Dividen memiliki risiko relatif (covariance) yang
Berdasarkan Dividend Yield rendah. Namun bagi investor yang
Berdasarkan rata-rata harga saham mengutamakan keuntungan akan
pada saat tutup buku tahunan yang memilih saham yang memberikan yield
disajikan pada statistik bursa efek, tertinggi.
dividend yield perusahaan yang Dari data terlihat yang memiliki
membagikan dividen sangat bervariasi. rata-rata dividend yield paling besar
Dari perusahaan yang konsisten yaitu SQBB dengan rata-rata dividend
membagikan dividen selama periode yield sebesar 84,16% namun memiliki
2011-2014, dapat disampaikan sebagai standar deviasi paling tinggi yaitu
berikut: sebesar 73,15%. Bagi investor yang
1. Dividen yield sampai dengan mengutamakan keuntungan sebaiknya
bervariasi dari 0,02% sampai memilih saham SQBB.
dengan 133,33%. Dari 122 emiten, emiten yang
2. Rata-rata dividen yield dari setiap memiliki risiko relative (covariance)
emiten bervariasi dari 0,02% paling rendah yaitu ASDM dengan
sampai dengan 73,15% covariance sebesar 4,69% dan emiten
yang memiliki covariance paling tinggi

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
81
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

yaitu MDRN sebesar 143,88%. Bagi emiten berkorelasi diantara 0 -0,74 atau
investor yang konservatif sebaiknya cukup kuat terhadap harga sahamnya.
memilih saham ASDM dikarenakan Terdapat 3 emiten yang dividennya
memiliki risiko paling rendah diantara tidak berkorelasi dengan harga saham.
122 emiten lainnya. Hal ini disebabkan perusahaan selalu
membagi dividen dalam jumlah yang
4.4. Korelasi Dividen Tunai Terhadap sama atau harga sahamnya selama tahun
Harga Saham 2011-2014 stagan.
Secara teori, tingkat dividen tunai Emiten yang korelasi dividen
seharusnya berkorelasi positif terhadap terhadap harga sahamnya relatif lemah
harga saham. Dari populasi 122 emiten yaitu antara -0,74 sampai 0,00 berjumlah
yang konsisten membagi dividen dari 20,49% atau 25 emiten, dan hanya
tahun 2011-2014, berdasarkan tabel emiten atau 1,64% yang korelasinya
dibawah menunjukan bahwa 40,16 % sangat rendah.
atau 49 dividen emiten berkorelasi diatas Rekapitulasi dan rincian korelasi
0,75 atau sangat kuat terhadap harga dividen terhadap harga saham dari 122
saham dan 35,25% atau 35 dividen emiten yang konsisten membagi dividen
disajikan pada Tabel 9 sebagai berikut:

Tabel 9
Rekapitulasi Koefisien Korelasi Dividen Terhadap Harga Saham
122 Emiten Yang Konsisten Membagi Dividen, 2011-2014
Emiten
Koefisien Korelasi
Jumlah %
0,75 sampai 1.00 49 40.16
0,00 sampai 0,74 43 35.25
Na 3 2.46
0,00 sampai -0,74 25 20.49
-0,75 sampai -1 2 1.64
Total 122 100.00
Sumber: IDX

Dari Tabel 9, dapat terlihat emiten akan mempengaruhi pergerakan harga


yang berkorelasi positif paling tinggi saham tidak dapat digeneralisasikan.
yaitu sebesar 75,41% (rentang antara
0,00 sampai 1,00). Namun, walaupun V. Penutup
emiten yang berkorelasi positif paling 5.1. Kesimpulan
tinggi tetap saja tidak semua emiten 1. Pola pembayaran dividen
berkorelasi positif, karena ada pula perusahaan yang terdaftar di Bursa
emiten yang berkorelasi negative yaitu Efek Indonesia dari tahun 2011-
sebesar 22,13% (rentang antara 0,00 2014 berdasarkan dari data yang
sampai -1,00). Sehingga, dapat telah dianalisis sampai tahun 2014
disimpulkan pembagian dividen tidak dari 506 emiten yang terdaftar di
selalu mempengaruhi atau berperan Bursa Efek Indonesia sebanyak
dalam pergerakan harga saham, yang 217 emiten yang membagikan
berarti teori kebijakan dividen yang dividen. Berdasarkan data yang
mengatakan bahwa pembagian dividen telah dianalisis ada 13 emiten yang

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
82
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

membagikan dividen diatas Rp500 3. Konfirmasi korelasi pola


per lembarnya. Emiten yang pembagian dividen tunai dalam
membagikan dividen paling besar mempengaruhi harga saham yaitu
yaitu Multi Bintang Indonesia Tbk dari data yang telah dianalisis,
(MLBI). Dari 217 emiten yang sebanyak 75,41% emiten yang
membagikan dividen sampai tahun berkorelasi positif antara
2014 ada 122 emiten yang pembagian dividen dan harga
membagikan dividen rutin selama saham, yang berkorelasi negatif
4 tahun dan 13 emiten yang 22,13% dan emiten yang tidak
membagi dividen diatas Rp500 per berkorelasi sebesar 2,46%.
lembarnya termasuk kedalamnya. Meskipun emiten yang berkorelasi
Dari 122 emiten yang membagikan negatif lebih besar, tidak dapat
dividen secara rutin, kepemilikan dikatakan bahwa pola pembagian
sahamnya paling banyak dimiliki dividen memiliki peranan dalam
oleh publik yaitu sebanyak 59 mempengaruhi harga saham
emiten atau sebesar 48%, dikarenakan masih ada emiten
kepemilikan asing sebnayak 42 yang berkorelasi negatif maupun
emiten atau sebesar 34% dan yang yang tidak berkorelasi. Maka dapat
paling kecil yang dimiliki oleh disimpulkan, pola pembagian
Negara yaitu sebanyak 22 emiten dividen tidak selalu mempengaruhi
atau sebesar 18%. Emiten yang atau berperan dalam pergerakan
membagikan dividen paling besar harga saham, yang berarti teori
yaitu Multi Bintang Indonesia Tbk kebijakan dividen yang
(MLBI) yang pada tahun 2014 mengatakan bahwa pembagian
membagikan dividen sebesar dividen akan mempengaruhi
Rp46.195 dan kepemilikan pergerakan harga saham tidak
sahamnya berasal dari asing. dapat digeneralisasikan.
2. Kevariabilitasan dividen
berdasarkan dividen yield dari data 5.2. Saran
yang telah diolah, dapat terlihat 1. Bagi Perusahaan
bahwa Taisho Pharmaceutical Bagi perusahaan sebaiknya dapat
Indonesia Tbk (SQBB) yang lebih baik menentukan pola
merupakan emiten terbesar nomer kebijakan pembagian dividen,
2 yang memiliki rata-rata dividend sehingga dapat menarik minat
yield dan standar deviasinya paling investor untuk menginvestasikan
besar. Emiten yang memiliki sahamnya.
dividend yield dan standar deviasi 2. Bagi penulis lain
paling rendah yaitu Sinar Mas Dalam pengukuran penelitian ini
Multiartha Tbk (SMMA). Dari 122 hanya terbatas pada indikator dan
emiten, emiten yang memiliki metode analisis tertentu saja.
risiko relative paling tinggi yaitu Periode penelitian yang penulis
Modern International Tbk gunakan juga masih terbatas yaitu
(MDRN) sebesar 143,88% dan hanya selama empat tahun periode
emiten yang memiliki risiko (2011-2014). Disarankan untuk
relative paling rendah yaitu dilakukan penelitian selanjutnya
Asuransi Dayin Mitra Tbk yang dapat mengurangi
(ASDM) yaitu sebesar 4,69%. keterbatasan penelitian ini, dan
mengembangkan penelitian ini

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
83
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

menjadi lebih baik, dengan Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta:


menganalisis lebih lanjut harga Salemba Empat.
saham perusahaan-perusahaan Desmond Wira. 2013. Analisis
dengan metode analisis yang lain, Fundamental Saham. Jakarta:
guna mengakurasikan apakah Exceed
pembagian dividen memiliki Dyah Handayani BS. 2010. Analisis
pengaruh terhadap harga saham Faktor-Faktor Yang
jika dinilai dari berbagai aspek. Mempengaruhi Dividen Payout
3. Bagi Investor dan Calon Investor Ratio Pada Perusahaan
Bagi investor dalam berinvestasi Manufaktur Di Bursa Efek
saham tidak perlu berpatokan Indonesia Periode 2005-2007.
kepada pembagian dividen Skripsi Program Sarjana Ekonomi
dikarenakan tidak semua Universitas Diponegoro,
perusahaan pembagian dividennya Semarang.
berpengaruh terhadap harga F.Syah Mokoadi. 2014. Pengaruh Cash
saham. Bagi calon investor yang Position, Profitability, Firm Size,
tetap melihat pembagian dividen Potensi Pertumbuhan, Likuiditas
untuk menginvestasikan sahamnya Terhadap Dividend Payout Ratio
sebaiknya bagi investor yang lebih Pada Perusahaan Rokok Yang
mengutamakan keuntungan besar Terdaftar Di Bei. Skripsi Program
yang berasal dari dividen Sarjana Ekonomi Universitas
disarankan memilih emiten SQBB Bengkulu, Bengkulu.
yang memiliki dividen yield paling Hanafi Mamduh M. 2004. Manajemen
besar dan bagi investor yang Keuangan Yogyakarta: BPFE.
konservatif sebaiknya memilih Horngren Charles T. dan Walter T.
saham ASDM dikarenakan Harrison Jr. Akuntansi. Edisi 7.
memiliki risiko paling rendah dari Alih Bahasa: Gina Gania dan
122 emiten yang rutin Danti Pujianti. Erlangga, Jakarta.
membagikan dividen. Irham Fahmi.2013.Pengantar Pasar
Modal. Bandung: Alfabeta
VI. Daftar Pustaka Jogiyanto. 2012. Teori Portofolio dan
Abdul Halim. 2015. Analisis Investasi Analisis Investasi. Yogyakarta:
dan Aplikasinya. Jakarta: Salemba BPFE Yogyakarta.
Empat Kamaludin dan Rini Indriani. 2012.
Agus Harjito dan Martono. 2012. Dasar Manajemen Keuangan. Bengkulu:
Dasar Teori Keuangan. CV. Mandar Maju.
Yogyakarta: Ekonisia Kieso, Donald E. Weygandt Jerry J. dan
Ardiyos. 2010. Kamus Besar Akuntansi. Terry D. Warfield. 2007.
Jakarta: Citra Harta Prima. Akuntansi Intermediate. Alih
Arifin Zaenal. 2005. Teori Keuangan Bahasa: Emil Salim. Erlangga,
dan Pasar Modal, Yogyakarta: Jakarta.
Ekonisia. Monang Situmorang. 2014. Akuntansi
Atmaja, L. S. 2008. Teori dan Praktik Keuangan. Bogor: Universitas
Manajemen Keuangan. Pakuan (Diktat Kuliah)
Yogyakarta: Andi. Sabar Warsini. 2009. Manajemen
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. Investasi. Jakarta: Semesta Media.
2012. Pasar Modal di Indonesia :

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
84
Retno M.E.L. dan Putri Permatasari E-ISSN 2502-4159

Suad Husnan 2009. Dasar-dasar Teori Van Horne James C. dan Wachowicz, Jr
Portofolio dan Analisis Sekuritas. John M. 2013. Prinsip-Prinsip
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Manajemen Keuangan. Edisi 13.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Alih Bahasa: Quratul’ain
Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Mubarakah. Salemba Empat,
Indonesia: Pendekatan Tanya Jakarta.
Jawab. Jakarta: Salemba Empat

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 2, Hal. 69-85
85

Anda mungkin juga menyukai