Anda di halaman 1dari 8

PAPER KEWARGANEGARAAN

MEMPERINGATI HARI LAHIRNYA PANCASILA

Disusun oleh:

Vina Veliana

201801066

Dosen Pengampu:

Antonius Ary Setyawan, MA.

Program Studi Sistem Informasi


Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso
Purwokerto
2021
PANCASILA

1. Dasar dan Falsafah Negara


2. Ideologi Negara yang Terbuka
3. Ideologi yang sesuai dengan tuntutan negara demokratis
4. Ideologi yang mendukung kehidupan multicultural berkarakter Indonesia sesuai prinsip
Bhineka Tunggal Ika.
5. Ideologi yang kompatibel dengan ajaran universal agama dan kepercayaan.

Nilai-Nilai Luhur Pancasila

1. Nilai Spiritualitas
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Demokrasi
4. Nilai Keadilan Sosial

Karakter Bangsa Indonesia

 Memiliki sikap spiritualitas yang terlihat dalam bentuk budi pekerti lúhur dan akhlak
mulia (integrity and piety).
 Memiliki empati kemanusiaan (humanity). berpihak pada upaya penegakah HAM,
terutama bagi kelompok rentan, serta memiliki sikap solidaritas, volunterisme dan
pluralism.
 Memiliki kecintaan terhadap NKRI dan rasa solidaritas terhadap sesama bangsa:
 Memiliki sikap demokratis serta berpartisipasi aktif dan konstruktif dalam upaya
pembangunan bangsa, termasuk pelestarian lingkungan.
 Memiliki empati dan kepedulian unțuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Aksi Konkret

 Pertama, memperluas kajian Pancasila pada isu-isu kontemporer, seperti demokrasi,


HAM, kesetaraan gender, ketimpangan ekonomi, civil society dan good governance.
 Kedua, membangun basis rasionalisme dan penelifian mendalam terhadap gagasan politik
Indonesia berdasarkan Pancasila, yakni polifik yang beforientasi poada kemaslahatan
bangsa, bukan semata kekuasaan.
 Ketiga, memasyarakatkan dialog interaktif dan konstruktif di antara berbagai komunitas
agama dan kepercayaan sehingga terbangun kerukunan antar umat beragama berdasarkan
nilai luhur Pancasila sebagai rumah kita bersama.

Pembelajaran Pancasila di Dunia Pendidikan dan Kehidupan Masyarakat

 Perlu dipelajari
 Perlu diskusikan 1 Perlu digali terus menerus nilai-nilai luhur Pancasila
 Perlu diresapi dan direnungkan Perlu tindakan nyata
 Perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa, bernegara,
bermasyarakat

Nilai-Nilai Luhur Pancasila

 Takut Akan Tuhan


 Cinta kasih
 Tepo Seliro
 Tenggang Rasa
 Empati
 Saling Menghargai
 Saling Mengasihi
 Gotong Royong
 Keteladanan
 Role Model
 Pendidikan
 Penegakan Hukum
 Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan

Membangun Kesadaran Bersama Pancasila

 Jiwa bangsa Indonesia.


 Jiwa kepribadian bangsa Indonesia.
 Sumber dari segala sumber hukum.
 Perjanjian luhur bangsa.
 Pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.
 Cita-cita dan tajuan seluruh bangsa Indonesia.
 Satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Modal pembangunan.

Membangun Kebersamaan dan Toleransi

 Kesadaran akan keberadaan manusia yang memiliki keterbatasan


 Usia terbatas
 Kemampuan terbatas
 Membutuhkan bantuan
 Membutuhkan komunitas
 Tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, alam sekitar, dan Tuhan Yang
Maha Kuasa.

Generasi Unggul Berjiwa Pancasila

 Bersyukur
 Rendah hati
 Berbagi (empati)
 Cinta tanah air
 Punya mimpi (visi, cita-cita)
 Berpikir beyond
 Taat aturan
 Membangun networking
 Belajar hal-hal baru (kreatif, inovatif)
 Peka terhadap peluang dan menciptakan peluang (jiwa entreprenueur)
 Melihat sisi positif
 Tidak mudah menyerah
 Mengubah kata tidak bisa menjadi bisa
 Mengubah kata sulit menjadi mudah
 Mengubah kata mustahil menjadi mungkin

LATAR BELAKANG LAHIRNYA PANCASILA

Hari lahir Pancasila yang selalu diperingati setiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya ini menjadi hari
yang selalu diperingati oleh warga negara Indonesia untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang
telah berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia hingga Indonesia menjadi suatu
negara utuh yang berdiri secara merdeka sejak 17 Agustus 1945.

Hari lahir Pancasila ini juga diusung pada tanggal 1 Juni sebagai hari kesaktian Pancasila yang
juga dirayakan untuk mengenang jasa pahlawan kemerdekaan Indonesia. Hari lahir Pancasila tak
lepas dari peran tokoh BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau
Dokuritsu Junbi Cosakai.

Hari lahir Pancasila ini dilatarbelakangi oleh saat bermula dari diskusi panjang yang dilakukan
BPUPKI untuk merumuskan dasar negara. Diskusi yang dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945
itu dihadiri oleh Muhammad Yamin, Prof. Dr Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dalam diskusi
tersebut masing-masing anggota rapat mengemukakan rumusan-rumusan Pancasila yang akan
digunakan sebagai dasar negara.
Rapat pertama untuk perumusan dasar negara ini diadakan di gedung Chuo Sangi In yang
terletak di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada
zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad atau gedung perwakilan rakyat
pada masanya.

Selanjutnya Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI mengusulkan untuk membentuk Panitia
Kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato
Bung Karno yang berisi rumusan dasar negara tersebut. Panitia kecil tersebut beranam Panitia
Sembilan yang terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno
Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan
Mohammad Yamin.

Panitia sembilan ini ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara
berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen
tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui proses persidangan akhirnya rumusan Pancasila berhasil dirumuskan untuk
dicantumkan dalam Mukadimah atau Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan
dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada sidang PPKI I yaitu pada
tanggal 18 Agustus 1945.

Pancasila dirumuskan oleh 3 Tokoh Nasional yaitu :

1. Moh. Yamin
2. Prof. Dr. Soepomo
3. IR. Soekarno

RELEVANSI PANCASILA SAAT INI DAN MASA YANG AKAN DATANG

Saat ini Pancasila masih sangat di butuhkan oleh sebab:

1. Masih sering terjadi kontlik penganut agama.


2. Masih adanya pelanggaran kemanuslaan
3. Rawan nya terjadi disintegrasi bangsa, maka sangatlah dibutühkan jiwa persatuan yang
berdasarkan nilai-nilai kebangsaan
4. Konsitusti Kerakyatan hari ini tumpang tindih terhadap hasil kebijakan konstitusi. Seperti
konflik pemilu, konflik peratiran pemerintahan, tetatami kebijokan public relation
(Perda/Peraturan pemerintahan) otonomi daerah & pemerintahan pusat tidak
singkronisasi
5. Fakta hari ini pemerataan manfaat pembangunan yang berdampak terhadap kesenjangan
sosial antara: sosial bawah, menengah dan atas semakin terasa perbedaannya. Terutama
pada sisi keadilan hukum "Tajam ke bawah tumpul ke atas" seperti opini yang
berkembangan di masyarakat saat ini.

SEBAB REVOLUSI INDUSTRI YANG SANGAT RAWAN YAITU:

1. Digital : Perkembangan, Pengetahuan


2. Fisik : Manusia itu sendiri
3. Biologis : Sifat Manusiawinya

Yang moneter sangatlah rentan yang disebabkan oleh 4 ruang dimensi yaitu :

1. Scient
2. Matematika
3. Technology
4. Algoritma (Artificial Inteligence)
KESIMPULAN
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman
bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut
diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi
penerapan nilai-nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila
tidak mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para
generasi muda Indonesia. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa
perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para
pemuda saat ini kian jauh dari nilainilai Pancasila.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap organisasi


Pemuda Pancasila di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai masih kurang diterapkan,
seperti penerapan nilai ketuhanan bahwa anggota Pemuda Pancasila masih banyak yang
bertentangan dengan norma agama, penerapan nilai kemanusiaan bahwa anggota Pemuda
Pancasila kurang dalam bersikap menghargai sesama manusia karena sering melakukan
kekerasan, penerapan nilai persatuan bahwa organisasi Pemuda Pancasila masih sering
melakukan bentrok/pertengkaran dengan organisasi pemuda lain seperti IPK, dalam hal
penerapan nilai kerakyatan masyarakat menilai organisasi ini juga masih kurang ikut
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat seperti gotong royong, musyawarah dan pemilu,
sedangkan penerapan nilai keadilan juga dinilai masih kurang dalam hal menghargai hak dan
kewajiban orang lain secara adil.

Anda mungkin juga menyukai