223-Article Text-431-1-10-20120216
223-Article Text-431-1-10-20120216
1 9
ISSN : 1979-4886
Bambang Sudiyatno
Program Studi Manajemen Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
e-mail: bofysatriasmara@yahoo.com
Elen Puspitasari
Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
e-mail: elenmeiranto@yahoo.com
ABSTRAK
ABSTRACT
Altman Z-score merupakan indikator untuk Altman’s Z-score lebih mengarah pada potensi
mengukur potensi kebangkrutan suatu perusahaan. menurunnya investasi, yaitu kebangkrutan.
Nilai tersebut (Z-score) diperoleh dari
Total Enterprise Business Game
penjumlahan hasil perkalian suatu nilai konstanta
tertentu masing-masing dengan 5 unsur rasio; Total Enterprise Business Game, merupakan
working capital to total assets, retairned earning gambaran dari aktivitas bisnis yang disimulasikan
to total assets, earning before interest and tax to dalam sebuah permainan. Total enterprise (TE)
total assets, market value to book value of total business game mencoba untuk meniru fitur yang
debt, and total revenue to total assets. Rasio-rasio menonjol dari lingkungan pengambilan keputusan
tersebut menggambarkan rasio dari kemampuan yang dihadapi para pengambil keputusan strategis
manajemen di dalam mengelola aktiva perusahaan, perusahaan (top management). A total enterprise
sehingga Altman Z-score dapat juga digunakan game adalah bagian yang digunakan untuk
sebagai mengukur kinerja perusahaan, yaitu dari merujuk ke permainan yang mencakup fungsi
sisi potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Oleh utama bisnis sebagai masukkan keputusan –
karena itu, maka kedua pengukur tersebut pemasaran, produksi dan keuangan (Keys, 1987;
memiliki peran yang berbeda dalam Wolfe, dan Sauaia, 2003). Oleh karena itu,
menggambarkan kondisi perusahaan. efektivitas pengukuran perusahaan dalam laporan
akhir game-game digunakan, atau langkah-langkah
Z-score dikembangkan oleh Edward I sementara yang telah ditunjukkan secara empiris
Altman, Ph.D, seorang professor dan ekonom kemampuan mereka untuk menunjukkan
keuangan dari New York University’s Stern School keberhasilan perusahaan.
of Business pada tahun 1968. Model Altman
diprediksi dengan akurasi 95% terhadap sampel Suatu tinjauan dari simulasi pasar
perusahaan-perusahaan yang mengajukan internasional terhadap lima top management game
kebangkrutan dalam waktu 12 bulan. Pada (total enterprise) seperti yang terlihat pada Tabel 1
penelitian selanjutnya, sampel perusahaan yang menunjukkan semua laba bersih digunakan
digunakan lebih luas dan dianalisis dari berbagi sebagai alat ukur harga saham perusahaan dan
kondisi ekonomi dengan tingkat keakuratan Z- simulasi penilaian harga saham yang ditempatkan
score tetap pada kisaran 82% sampai dengan 85%. sebagai firm’s performance. Indikator umum
Model Z-score tidak rumit, karena model ini lainnya adalah total sales revenue, earnings per
menggabungkan lima rasio keuangan yang share, return on assets, return on equity, dan
diperoleh dari informasi laporan akuntansi dan seterusnya.
nilai ekuitas untuk menghasilkan pengukuran yang Terdapat kesepakatan yang wajar, berkaitan
obyektif dari kesehatan keuangan perusahaan. dengan empat kriteria pengukuran, yaitu ROA,
Altman’s Z-score tetap populer setelah hampir 30 ROE, EPS dan Stock Price. Selain itu masih ada
tahun, karena sangat mudah untuk dihitung. Model beberapa kriteria, namun terdapat banyak
kebangkrutan lainnya ada beberapa diantaranya perbedaan pendapat tentang apa yang
lebih akurat, terutama untuk waktu yang lebih dari menunjukkan keberhasilan perusahaan, atau hal
dua tahun. Namun, model tersebut lebih rumit dan apa yang menghasilkan kinerja optimal. The
lebih ekslusive. Business Strategy Game (Thompson &
Artikel ini membahas tentang Tobin’s q Stappenbeck, 1999) menyatakan bahwa hasil yang
sebagai pengukur kinerja perusahaan dari sisi unik adalah Strategy Rating yang relative
potensi nilai pasar, dan membahas Altman’s Z- mencerminkan kekuatan dari strategy perusahaan.
score sebagai pengukur kinerja perusahaan dari The Multinational Management Game (Keys, et al
sisi potensi kebangkrutan. Meskipun keduanya 1992), menggunakan kriteria tunggal, seperti
sekilas nampak berbeda, namun sesungguhnya Return on Sales, dan Debt to Total Assets yang
substansi isinya sama, melihat aspek kinerja mengukur kinerja sekitar 33,33% dari skor kinerja
perusahaan. Tobin’s q lebih mengarah pada total perusahaan disamping tolak ukur Stock Price
potensi pertumbuhan investasi, sedangkan dan Return on Equity yang lebih standar.
12 Bambang Sudiyatno dan Elen Puspitasari Kajian Akuntansi
menemukan nilai q pada puncak tahun 1960-an dan dikenal dengan sebutan Multiple Discriminant
(1,06) adalah yang terendah dari tiga kondisi, Analysis (MDA). Model ini digunakan untuk
dengan tertinggi (1,35) terjadi pada tahun 1929 mengetahui apakah suatu perusahaan berpotensi
(Fiakas, 2005). Oleh karena itu pasar cenderung mengalami kebangkrutan atau tidak. Model ini
naik secara signifikan di atas satu, menjelang mengalami pembaharuan pada tahun 1984, yaitu
tahun 1996 sampai tahun 2000 menemukan menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dibeberapa
Tobin’s q mendekati 2,00. Pengukuran terbaru negara seperti Jepang, Australia, Belanda, dll,
sebesar 0,98 menyiratkan penilaian lebih masuk sehingga model ini menjadi berdimensi
akal dari kondisi pasar saat ini. Hal ini internasional (Supardi dan Mastuti, 2003;
menggambarkan bahwa kondisi pasar sangat Theresiana Niken Setyorini dan Aloysia Yanti
berpotensi berpengaruh terhadap naik turunnya Ardiati, 2006).
Tobin’s q sebagai pengukur nilai perusahaan,
Analisis Keuangan (Financial Analysis)
karena kondisi pasar yang baik akan berpotensi
meningkatkan harga pasar saham, demikian Laporan keuangan yang disajikan setiap
sebaliknya. periode merupakan informasi yang sangat
berharga bagi manajer, pemilik dan kreditur.
Memang, hampir sebagian besar pada masa Laporan keuangan tersebut menyajikan data
lalu, yaitu 100 tahun yang lalu, rasio Tobin’s q keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar
tersebut di bawah 1,00, menyiratkan bahwa saham untuk mengetahui dan menilai hasil dari kegiatan
dalam kondisi undervalued. Namun, setelah operasi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
masing-masing saham mengalami puncak di tahun bisnis. Oleh karena itu, analisis keuangan dapat
1929, 1968 dan 2000, q telah jatuh sekitar 0,4 dan membantu manajer, investor dan kreditur
bertahan untuk waktu yang lama. Rasio terendah menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
terjadi di tahun 1920, 1950 dan 1982 berjarak (1) dapatkah perusahaan membayar bunga dan
sekitar 30 tahunan. Menariknya, durasi waktu ini angsuran pinjaman?, (2) apakah perusahaan
sesuai dengan Kondratieff half-cycle 30 tahunan. mendapatkan pengembalian modal yang
Berikutnya tersirat rasio rendah (Tobin’s q) adalah diinvestasikan?, (3) apakah gross profit margin
di tahun 2010 sekarang ini, bagaimana kondisi (GPM) meningkat atau menurun?, (4) apakah
rasio q tahun 2011..?. perusahaan efektif dalam menggunakan
Apa itu Altman Z-score? pembiayaan hutang?, (5) apakah biaya dalam
kendali pengawasan?, (6) apakah pasar perusahaan
Untuk memahami keterbatasan penggunaan
mengalami pertumbuhan atau penurunan?, (7)
Z-score secara interaktif, pertama-tama harus
apakah perubahan yang terjadi merupakan peluang
mengerti apa itu Z-score. Z-score adalah
atau ancaman?, (8) apakah alokasi investasi pada
merupakan model prediksi kebangkrutan. Hal itu
asset yang berbeda tinggi atau rendah, (Al-Rawi,
diturunkan berdasarkan pada analisis multivariate
et al, 2008). Oleh karena itu, analisis keuangan
diskriminan yang diseleksi dari faktor-faktor yang
dapat didefinisikan sebagai proses keputusan
paling relevan (dari 22 faktor kemungkinan yang
dengan maksud untuk menilai posisi keuangan dan
dinilai) dan relative penting untuk setiap
hasil operasi perusahaan pada saat ini maupun
faktornya. Diskriminan analisis adalah merupakan
yang akan datang, dengan tujuan utama untuk
suatu teknik untuk membedakan antara titik data
menentukan prediksi dan estimasi terbaik tentang
dari beberapa karakteristik pengukuran. Z-score
performance dan kondisi dimasa datang (Samuels,
adalah merupakan bentuk dari analisis kinerja
1995; Al-Rawi, et al, 2008).
perusahaan yang menggunakan angka rasio-rasio
keuangan yang dikombinasikan dalam suatu Analisis terhadap kondisi keuangan
bentuk persamaan matematis. perusahaan dilakukan dengan maksud untuk
menggali hubungan informasi yang signifikan
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
terhadap tujuan, profitabilitas, efisiensi dan tingkat
model Z-score dikembangkan oleh Edward I.
risiko perusahaan. Hal ini hanya dapat dicapai
Altman, Ph.D pada tahun 1968, sehingga disebut
dengan menggunakan rasio yang berhubungan
dengan sebutan yang lebih populer yaitu Altman Z-
dengan varibel kunci dan analisis dari laporan
score. Model ini merupakan model multivariate,
14 Bambang Sudiyatno dan Elen Puspitasari Kajian Akuntansi
keuangan serta catatan yang terkait dengan itu. tersebut juga diperlukan bagi investor untuk
Rasio-rasio keuangan menggunakan data yang mengetahui kemampuan perusahaan dalam
diambil dari laporan keuangan perusahaan, yaitu membayar dividen (ROI) untuk saham yang
laporan neraca, laporan laba-rugi dan laporan laba mereka miliki (Helfert, 1991).
ditahan. Analisis keuangan menggunakan Tobin’s q
Berikut ini adalah komponen laporan dan Altman Z-score sebagai bagian dari indikator
keuangan perusahaan sebagai basis informasi kinerja perusahaan juga dalam perhitungannya
kondisi keuangan perusahaan yang terjadi pada membutuhkan data keuangan yang disajikan
waktu tertentu. melalui laporan keuangan perusahaan, seperti
halnya analisis keuangan lainnya. Investor
1. Neraca, yang menggambarkan posisi keuangan
membutuhkan informasi Tobin’s q untuk
perusahaan pada waktu tertentu.
mengetahui apakah perusahaan dalam kondisi
a. Assets.
tumbuh, tidak tumbuh (stagnan) atau bahkan
Asset diatur dalam urutan likuiditas.
menurun, sehingga mereka dapat memutuskan apa
Aktiva lancar yang dikonversi ke kas yang harus dilakukan dalam kondisi tersebut.
dalam satu tahun atau siklus operasi mana Demikian juga Altman Z-score akan memberikan
yang lebih lama. informasi kepada investor berkenaan dengan
Aktiva tetap berujud yang relative potensi kebangkrutan atau ketidak bangkrutan
permanen digunakan untuk kegiatan bisnis suatu perusahaan.
dan tidak termasuk yang dijual.
b. Kewajiban Tobin’s q dan Altman Z-score
Kewajiban yang harus segera dibayar Tobin’s q telah digunakan khusus oleh
dalam satu tahun atau siklus operasi mana perusahaan-perusahaan manufaktur untuk
yang lebih lama. menjelaskan sejumlah fenomena perusahaan yang
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo beragam. Hal ini telah mensyaratkan mengenai: (a)
lebih dari satu tahun. perbedaan cross-sectional dalam pengambilan
Stockholders equity yang menunjukkan keputusan investasi dan diversifikasi (b) hubungan
kepemilikan perusahaan. antara kepemilikan ekuitas manajer dan nilai
2. Laporan Laba-Rugi yang menggambarkan perusahaan (c) hubungan antara kinerja manajer
pendapatan dan biaya operasi selama periode dan keuntungan penawaran tender, peluang
tertentu. investasi dan tanggapan penawaran tender, dan (d)
3. Laporan Laba Ditahan. pembiayaan, dividen, dan kebijakan kompensasi
a. Laba ditahan menunjukkan jumlah laba (Chung and Pruitt, 1994: Wolfe & Sauaia, 2003).
bersih yang diterima selama periode satu Tobin’s q adalah gambaran statistik yang berfungsi
tahun. sebagai proksi dari nilai perusahaan dari perspektif
b. Laba ditahan biasanya tidak dimiliki dalam investor, seperti dalam defisisi yang telah
bentuk kas, tetapi diinvestasikan pada dijelaskan di atas bahwa Tobin’s q merupakan
aktiva-aktiva lain dalam perusahaan. nilai pasar dari firm’s assets dan replacement
Informasi yang terkandung di dalam value of those assets. Secara matematis Tobin’s q
laporan keuangan adalah merupakan informasi dapat dihitung dengan formulasi rumus sebagai
yang bersifat historis. Perkiraan disusun untuk berikut:
keuangan perusahaan selama satu tahun dan hanya q = (MVS + MVD)/RVA
tersedia beberapa bulan setelah akhir tahun
Dimana:
tersebut (Al-Rawi, et al, 2008).
MVS = Market value of all outstanding stock.
Analisis keuangan penting bagi investor,
karena investor membutuhkan informasi untuk MVD = Market value of all debt.
membantu mereka dalam memutuskan apakah RVA = Replacement value of all production
mereka akan membeli, menahan atau menjual capacity.
saham yang dimilikinya. Selanjutnya informasi
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 15
dihubungkan dengan kegagalan Tobin’s q untuk mengabaikan kontribusi IT’s untuk dimensi
menangkap semua informasi yang relevan tentang kinerja seperti fleksibilitas strategi dan intangible
profitabilitas yang diharapkan dari arus kas value. Didalam studi yang menggunakan data dari
investasi saat ini (Fiakas, 2005). Ekonom di tahun 1988 sampai dengan 1993, menyertakan
Northwestern University menyimpulkan bahwa variable IT expenditure dalam model Tobin’s q
Tobin’s q relative terlalu memandang kedepan yang signifikan terhadap varian IT expenditure
terhadap keputusan investasi. Informasi kedepan dalam mempengaruhi q (Fiakas, 2005) .
secara berlebihan dalam memprediksi Tobin’s q Para peneliti telah mengembangkan berbagai
dalam “batasan” teknologi dan dengan cara ini metode untuk menghitung q, dan beberapa
merupakan alat prediksi yang lebih baik untuk penelitian telah menemukan bahwa pilihan metode
investasi jangka panjang daripada investasi jangka dapat mempengaruhi inferensi statistik dan
pendek. Dengan perbedaan arus kas ekonomi secara substansial. Meskipun algoritma
mencerminkan hanya saat ini permintaan dan yang canggih untuk menghitung komponen-
teknologi. Jadi investasi jangka pendek lebih baik komponen Tobin’s q dari data akuntansi dapat
diprediksi dengan menggunakan aliran kas. ditambahkan untuk pengukuran kualitas, semua
Selanjutnya, volatilitas nilai pasar usaha tersebut masih meninggalkan sebagian dari
perusahaan sangat melebihi volatilitas dari faktor variasi dalam proksi q tidak dijelaskan. Oleh
fundamental yang seharusnya mereka rangkum. karena itu, masalah kesalahan pengukuran dengan
Ekonom dari Warthon School of the University of Tobin’s q harus berasal dari isu-isu agregat dan
Pennsylvania dan Kellogg School of Management aktiva-aktiva yang tidak teramati.
at Northwestern University menunjukkan bahwa Berbeda dengan Tobin’s q, maka Altman Z-
model berdasarkan opsi pertumbuhan dapat score sebagai pengukur kinerja perusahaan
mengatasi situasi ini serta pengaruh kas (Fiakas, digunakan untuk memprediksikan kecenderungan
2005). Mereka berpendapat kehadiran opsi kebangkrutan atau ketidakbangkrutan sebuah
pertumbuhan, seperti meningkatkan teknologi, perusahaan. Altman Z-score telah digunakan dalam
menyebabkan fluktuasi dalam penilaian penelitian sebagaimana didefinisikan dalam
perusahaan yang tidak sesuai dengan variasi arus presentasi aslinya (Altman, 1983). Altman
kas saat ini. memulai dengan 22 rasio yang tampaknya secara
Masalah utama lainnya yang berkaitan intuitif masuk akal sebabagai predictor
dengan pengukuran terhadap q menjadi lebih kebangkrutan. Setelah berjalan, dia kecualikan
bermakna diperlukan keakuratan mengukur nilai rasio yang menyumbang kontribusi paling sedikit
pasar dan replacement cost aktiva perusahaan. setidaknya untuk penguatan model. Pada akhirnya,
Biasanya untuk mendapatkan estimasi yang akurat menghasilkan sebuah model persamaan matematis
untuk nilai pasar aktiva suatu perusahaan yang hanya mengandung lima unsur rasio. Bentuk
dilakukan dengan menjumlahkan nilai sekuritas persamaan untuk Model Altman dasar adalah
perusahaan yang beredar. Hal tersebut sangat sebagai berikut:
berbeda pada saat untuk mengestimasi Z = 0.012X1 + 0.014X2 + 0.033X3 + 0.006X4 +
replacement cost aktiva-aktiva, karena neraca 0.999X5
mencerminkan historical value bukan replacement
value dan mengabaikan intangible assets. Dimana:
Penelitian yang dihasilkan dari tiga peneliti Z = Overall index of corporate health.
menunjukkan bahwa aktiva teknologi informasi X1 = Working capital divided by total assets.
(IT assets) mempunyai potensi kontribusi terhadap
kinerja perusahaan, dan apabila dimasukan dalam X2 = Retairned earnings divided by total
perhitungan akan mempunyai hubungan yang assets.
positif dengan nilai Tobin’s q (Fiakas, 2005). X3 = Earnings before interest and taxes
Sebagian besar penilaian kinerja secara eksklusif divided by total assets.
telah mengandalkan pada kinerja perusahaan yang
berbasis akuntansi yang sebagian besar
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 17
X4 = Market value of equity divided by book cutoff yang direkomendasikan lebih rendah, yaitu
value of total debt (In nonpublic 1.81 untuk perusahaan industri manufaktur.
organization, Berdasarkan hasil penelitiannya, Altman
substitute the book value of preferred and menyimpulkan bahwa perusahaan industri
common equity) manufaktur (public companies) dan (privately-held
companies) dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
X5 = Total revenue divided by total assets.
kategori (Auchterlonie, 1997), sebagai berikut:
Pada studi awal tahun 1968, Altman
menggunakan sebuah cutoff Z-score sebesar Z-Score untuk Perusahaan Industri
2.675, dengan kata lain, jika Z-score berada di Nonmanufaktur
bawah cutoff line (2.675), maka perusahaan Model yang dikembangkan selama ini adalah
diklasifikasikan sebagai perusahaan yang bangkrut model yang digunakan untuk menganalisis
atau dalam kondisi menuju kebangkrutan, dan jika prediksi kebangkrutan pada perusahaan industry
berada di atas cutoff line diklasifikasikan sebagai manufaktur (public companies) dan (privately-held
perusahaan yang tidak bangkrut atau dalam companies). Model ini juga dapat diterapkan pada
kondisi sehat. Hal ini memungkinkan untuk perusahaan industry non-manufaktur dengan jalan
mengklasifikasikan 94% sebagai perusahaan yang memodifikasi formula. Untuk mengerjakannya,
bangkrut, dan 97% sebagai perusahaan yang tidak komponen pertama sampai ke empat (X1 s/d X4 )
bangkrut satu tahun sebelum dinyatakan bangkrut. dalam formula digunakan dan komponen kelima
Upaya untuk memprediksi kebangkrutan dua tahun (X5) diabaikan (Auchterlonie, 1997).
sebelumnya yang dihasilkan lebih rendah, tetapi Rumus yang disesuaikan nampaknya
masih mengesankan dengan tingkat akurasinya memberikan hasil prediksi yang sama. Interpretasi
sebesar 72% dan 94% (Chuvakhin, and Z-score untuk perusahaan industri non-manufaktur
Gertmenian, 2003). (non-manufacturing industrial companies) juga
Penekanan akan keaslian model Altman dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori
merupakan hal penting yang dimaksudkan untuk (Auchterlonie, 1997), sebagai berikut:
digunakan dalam kasus perusahaan umum
Pengguna Model
manufaktur. Namun, Altman telah menggunakan
pendekatan yang sama untuk mengembangkan Pengguna laporan keuangan dapat
model lain; Z’ untuk privately-held firms dan Z” menggunakan Z-score untuk berbagai aplikasi
untuk non-manufacturing firms. Berdasarkan versi yang berkaitan dengan performance keuangan
yang asli, semua rasio dinyatakan dalam angka perusahaan (Auchterlonie, 1997), antara lain:
persentase, kecuali X5 dinyatakan dalam nilai Credit evaluation – untuk loan officers dan
absolute. Sebagai contoh, jika ABIT/TA Ratio manajer kredit dalam menerima atau menolak
15%, atau 0.15X3 akan diasumsikan sama dengan aplikasi pinjaman.
15. Setelah bertahun-tahun, akhirnya spesifikasi Private investment analysis – untuk
yang lebih mudah diusulkan dalam sebuah stockbrokers dan investor-investor individu
formulasi persamaan sebagai berikut: dalam mengevaluasi tingkat keamanan
Z = 1.2X1 + 1.4X2 + 3.3X3 + 0.6X4 + 1.0X5 investasi yang lakakukan.
Pada saat menggunakan formula persamaan M & A analysis – untuk mempertimbangkan
di atas terdapat satu masukan yang lebih umum kelayakan entitas sebelum dan sesudah
dalam penulisan persentase, yaitu 0.10 untuk 10 reorganisasi perusahaan.
persen berlaku untuk variabel X1 sampai dengan Turnaround management – untuk
X4, dan nilai koefisien X5 sama dengan 1.0 (dari mengembangkan rencana darurat dan strategi
0.99). Hasil yang diperoleh setelah melakukan perubahan haluan untuk segera memperbaiki
pengujian berikutnya, yaitu 86 perusahaan situasi yang memburuk.
bangkrut (1969–1975), 110 perusahaan (1976– Insurance underwriting – untuk menilai
1995), dan 120 perusahaan (1997–1999). Skor potensi risiko kredit, mengusulkan untuk
18 Bambang Sudiyatno dan Elen Puspitasari Kajian Akuntansi
Endri, 2009. Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Sauaia, A.C.A., & Castro Junior, F.H.F, 2002. “Is
Menghadapi dan Mengelola Perubahan the Tobin’s q a Good Indicator of a
Lingkungan Bisnis: Analisis Model Altman’s Company’s Performance”. Paper Presented,
Z-Score, Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 Association for Business Simulation and
No. 1 Maret. Experiential Learning, Pensacola, FL.
Fiakas, D, 2005. Tobin’s q: Valuing Small Scott, T.W., & Strickland, A.J. III, 1992.
Capitalization Companies, Crystal Equity “Micromatic: A Management Simulation”.
Research, April. Boston: Houghton Mifflin.
Helfert, A, 1991, Techniques of Financial Smithers, A., and Wright, S, 2000. Valuing Wall
Analysis, 7th Ed, Homewood, IL, Irwin, Ch Street: Protecting Wealth in Turbulent
Markets, Wall Street, March 2000.
Hirsch, BT and Seaks, TG, 1993, Functional Form
in regression Models of Tobin’s q, Review of Supardi dan Sri Mastuti, 2003. “Validitas
Economics and Statistics, Vol. 75, No. 1 Penggunaan Z-Score Altman untuk Menilai
May. Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan
Go Public di Bursa Efek Jakarta”, Kompak,
Keys, J.B, 1987. “Total Enterprise Business
Januari-April.
Games: An Evaluation”. Development in
Business Simulation and Experiential Theresia Niken Setyorini dan Aloysia Yanti
Exercises, 14: 104-108. Ardiati, 2006. Pengaruh Potensi
Kebangkrutan Perusahaan Publik Terhadap
Keys, J.B., Edge, A.G., 7 Wells, R.A, 1992. “The
Pergantian Auditor, Kinerja, Volume 10, No.
Multinational Management Game”.
1.
Homewood, IL: Irwin.
Thompson, A.A., Jr., & G.J. Stappenbeck, 1999.
Klapper, L. and Love, 2002. Corporate
“The Business Strategy Game”. Boston:
Governance, InvestorProtection and
Irwin McGraw-Hill.
Performance in Emerging Markets. World
Bank Working Paper. Tobin, J., 1956. “The Interest-Elasticity of
Transactions Demand for Cash”, Review of
Lang, L.H.P., Stulz, R.M, and Walkling, 1989.
Economics and Statistics, 38, 241-247.
“Managerial Performance, Tobin’s q, and the
Gains from Successful Tender Offers”. Tobin’s, James, 1969. “A General Equilibrium
Journal of Financial Economics Approach to Monetary Theory”, Journal of
(September), 137-154. Money, Credit and Banking (February), 12-
29.
Lang, L.H.P, and Stulz, R.M, 1994. “Tobin’s q
Corporate Diversivication, and Firm Wheatley, W.J., Amin, R.W., Maddox, E.N., &
Performance”. Journal of Political Economy, Vanderlinde, C.T, 1991. “Ascertaining
102, 1248-1280. Performance Variables for Use in
Determining Students’ Grades in Courses
Lindenberg, E.B, and Ross, S.A., 1981. “Tobin’s q
Employing a Business Simulation”.
Ratio and Industrial Organization”. Journal
Development in Business Simulation
of Business, 54 (1), 1-32.
Experiental Exercises, 18: 150.
Sackson, M, 1992. “The Use of Cluster Analysis
Winters, P.R., Kuehn, A.A., Dill, W.R., & Cohen,
for Business Game Performance Analysis”.
K.J, 1964. “The Carnegie-Mellon
Development in Business Simulation and
Management Game”. Pittsburgh: Caregie-
Experiential Exercises, 19: 150-154.
mellon University.
Samuels, J., and Others, 1995. “Financial
Wolfe, J and Sauaia, A.C, 2003. The Tobin q as a
Statement Analysis in Europe”. Chapman,
Company Performance Indicator,
snd Hall, London, p8.
Developments in Business Simulation and
Experiential Learning, Volume 30.
20 Kajian Akuntansi, Pebruari 2010, Hal. 9 – 21 Vol. 2. No. 1
ISSN : 1979-4886
Keterangan:
BPG = The Business Policy Game (Cotter and Fritzsche, 1986)
MMG = The Multinational Management Game (Keys, Edge and Wells, 1992).
BSG = The Business Strategy Game (Thompson & Stappenback, 1999).
CAP = CAPSTONE (Management Simulations, 2002).
GBG = The Global Business Game (Wolfe, 2000).
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 21
Score Interpretation
Non-Manufacturing
Industrial Companies