Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN DAN PROPOSAL KEGIATAN

RS INDRIATI SOLO BARU

DISUSUN OLEH :
NURUL FUADAH 202114097
NURUL KHOIRUNNISA 202114098
NURUL MUSLIMAH 202114099
NURUL SAMROTUL FITRIAH 202114100
OKTARIN PUTRI INSANI 202114101
OKTAVIANA PUTRI UTARI 202114102
OKTIARA DIYAH VIANASARI 202114103
ORY PANDU PRANATA 202114104

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘ASIYIYAH SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alIaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayat serta insyah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Aplikasi Manajemen Di
Ruangan Sakura 11”.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
menuju sempurnanya skripsi ini senantiasa penulis harapkan. Semoga proposal ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR/GRAFIK/SKEMA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap rawat jalan dan gawat darurat (PERMENKES, 2020).
Keperawatan merupakan suatu bentuk yang profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan menjadi bagian terdepan
dari pelayanan kesehatan yang menentukan kwalitas pelayanan di Rumah Sakit.
Keberadaan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan dalam sistuasi yang
kompleks selain 24 jam secara berkesinambungan melibatkan pelayan keluarga
maupun tenaga kesehatan yang lain.
Manajemen keperawatan merupakan suatu pelayanan profesional dimana tim
keperawatan dikelola dengan menjalankan 4 fugsi manajemen antara lain :
pengorganisasian, perencanaan, motivasi dan pengendalian dari ke empat fungsi
tersebut saling berhubungan dan memerlukan keterampilan teknis hubungan antar
manusia konseptual yang mendukukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya
guna dan berhasil guna masyarakat (Nursalam, 2017).
Menurut data rekapitulasi yang diperoleh Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) per Desember 2016,
jumlah tenaga perawat adalah yang terbesar mencapai 49% (296.876 oran) dari
601.228 orang total tenaga kesehatan (Kemenkes RI, 2017). Dengan banyaknya
jumlah perawat sebagai salah satu tenaga professional di rumah sakit, maka upaya
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit anak tercapai melalui upaya penigkatkan
pelayanan keperawatan.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Sakura 11 RS Indriati
Solo Baru diharapkan mahasiswa mampu mengelola pelayanan dan asuhan
keperawatan serta bimbingan praktek klinik keperawatan di Ruang rawat inap
mengunakan keterampilan manjemen dan kepemimpinan keperawatan.
2) Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah manajemendi Ruang Sakura 11 RS Indriati Solo
Baru
b. Mengimpletasikan masalah manajemen sesuai standar manajemen
perawatan di Ruang Sakura 11 RS Indriati Solo Baru
c. Mengusulkan dan menerapkan manajemen keperawatan kepada manajer
keperawatan di Ruang Sakura 11 RS Indriati Solo Baru
d. Mengevaluasi hasil dari implementasi yang dilakukan di Ruang Sakura 11
RS Indriati Solo Baru
C. MANFAAT
1. Institusi pendidikan
Sebagai bahan masukan dan gambaran terhadap institusi pendidikan bahwa
metode pengelolaan ruangan keperawatan yang mengunakan model……
2. Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ketarmpilan dalam menejemen
keperawatan
3. Institusi Rumah Sakiti
Dapat memberikan masukan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pasien mealui manajemen keperawatan khususnya di Ruang Rawat inap RS
Indriati Solo Baru
4. Perawat sebagai pelaksana
Sebagai masukan dalam menjalankan profesionalisme dilahan praktek guna
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
5. Pasien dan keluarga
Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan.
BAB II
HASIL KAJIAN DAN ANALIS

A. HASIL KAJIAN
1. Gambaran Umum Rumah Sakit Indriati
a) Sejarah Rumah Sakit
Rumah Sakit Indriati terletak di daerah Solo Baru, tepatnya Desa
Langenharjo Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Rumah sakit
Indriati merupakan kegiatan usaha yang dimiliki PT Delta Merlin yang
berkedudukan di Surakarta. Perdasarkan keputusan kepala dinas
kesehatan kabupaten Sukoharjo, dengan nomor : 445/12.456/X/2015,
tanggal 20 oktober 2015, tentang izin mendirikan Rumah Sakit Umum
Indriati.
Nama Rumah Sakit Indriati diambil dari nama ibu dari pemilik PT
Delta merlin sebagai penghormatan atas jasa-jasa beliau. Tujuan
pendirian Rumah Sakit Indriati adalah untuk menunjang kebijakan dan
program pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya kebutuhan
masyarakat kabupaten sukoharjo dan sekitarnya akan layanan kesehatan.
Rumah Sakit Indriati berkeinginan menjadi mitra pemerintah pusat
maupun daerah dalam memajukan layanan kesehatan masyarakat. Dalam
pelayanannya, Rumah Sakit Indriati selalu mengupayakan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan dengan standar internasional yang
komprehensif dan terjangkau oleh masyarakat luas. Menjadi pusat
pendidikan kedokteran dengan standar tinggi adalah salah satu tujuan
jangka panjang yang ingin diraih oleh pemilik Rumah Sakit Indriati Solo
Baru.
Dari awal pendirian, Rumah Sakit Indriati telah memantapkan
diri untuk menempatkan diri sebagai tempat pelayanan kesehatan yang
melayani semua lapisan masyarakat. Kerja sama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial bidang Kesehatan (BPJS Kesehatan) telah
dijajaki sejak pembangunan Rumah Sakit. Pelayanan yang menjadi
unggulan Rumah Sakit Indriati, yaitu Cancer Center (pusat pelayanan
kanker) yang menyediakan pelayanan yang komprehensif dengan
penyediaan pelayanan radio terapi. Seperti diketahui, pelayanan radio
terapi bagi pasien pasien kanker di Jawa Tengah terjadi penumpukan
antrian dengan masa tunggu beberapa bulan hingga lebih dari setahun
karena terbatasnya Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan tersebut.
Diharapkan dengan beroprasionalnya Rumah Sakit Indriati, banyak
masyarakat yang akan terbantu dengan pelayanan yang diselenggarakan.
Selain itu, Rumah Sakit Indriati juga berkeinginan menjadi pusat
unggulan pelayanan “One Stop Service” penyakit jantung dengan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan profesional, dan
perawatan canggih dan terjangkau berstandar internasional. Juga untuk
Brain and Spine center, serta Ortopetic center.
Sebagai sebuah Rumah Sakit yang direncanakan melayani
dengan lebih dari 500 tempat tidur (TT), pengopresian Rumah Sakit
Indriati dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal pembukaan, Rumah
Sakit Indriati menyiapkan 182 TT, yang rencananya akan terus
ditingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal sesuai rencana induk
yang ada dan hasil evaluasi pelayanan tahunan.
b) Kondisi Saat ini
Rumah Sakit Indriati merupakan Rumah Sakit suwasta.
Kapasitas yang tersedia di Rumah Sakit Indriati saat ini adalah 182 TT,
dengan perincian sebagai berikut :
Pelayanan yang diselenggarakan Rumah Sakit Indriati adalah
sebagaimana tercantum di bwah ini, denganpelayan unggulan Cancer
Center, Heard Center Brain and Spine Center, Ortoprdic Center yaitu :
1. Pelayanan Rawat Jalan
a. Polikilnik Umum (Pelayan Dokter Umum Medical Check Up)
b. Poli Klinin Dokter Spesialis :
1) Pelayanan Penyakit Dalam
2) Pelayanan Spesialis Anak
3) Pelayanan Bedah (Bedah Umum, Bedah Orologi, Bedah
Ortobedi, Bedah Saraf, Bedah Digestif)
4) Pelayanan Onkologi (Bedah Onkologi, Hemato - Onkologi,
Obstetri - Ginekologi Konsultan Onkologi)
5) Pelayanan Kandingan dan Pelayanan Kebidanan
6) Pelayanan Penyakit Saraf
7) Pelayanan Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dan Mata
8) Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah, dengan
penunjangannya yaitu Color Doppler Ecehocardiography,
Treadmill, dan Cath, LAB
9) Pelayanan TB-DOTS (Spesialis Paru)
10) Pelayanan Kecantikan/ Eastetica (Spesialis Kulit, Kelamin
dan Kosmetika, Spesialis Bedah Plastik)
11) Pelayanan KIA/KB
12) Pelayanan Tumbuh Kembang Anak
13) Pelayanan Gigi Mulut
14) Pelayanan Geriatri
c. Pelayanan Onkologi Radiasiammografi, Boni Densitometrie,
Panoramic, EEG & Brain Mapping.
a. Farmasi
b. Laboratorium (Patologi Klinik, Patologi Anatomi,
Mikrobiologi)
c. Rehabilitasi Medik
d. Gizi Klinis
e. Rekamadik
f. Dapur & Laundry
2. Pelayanan Rawat Inap
a. Pelayanan Rawat Inap Maternity/ Kebidanan dan Kandungan
b. Pelayanan Rawat Inap Pediatrik/ Anak
c. Pelayanan Rawat Inap/ Umum
d. Pelayanan Rawat Inap Penyakit Menular
e. Pelayanan Rawat Intensif (ICU, PICU, NICU, CCU, HCU)
f. Pelayanan Kamar Bedah & CSSD
3. Pelayanan lain/ pelengkap
a. Pelayanan ambulans
b.
2. Profil / Gambaan Umum Ruangan Keperawatan
Ruang bangsal Sakura 11 merupakan salah satu ruangan yang ada di RS
Indriati Solo Baru. Ruang bagsal Sakura 11 adalah ruang perawatan yang
terdiri dari kelas III terdapat 2 kamar terdiri dari sakura 11.8, dan sakura
11.9 dalam satu kamar berisi 6 bed dan 2 kamar mandi, kelas II ada 2 kamar
terdiri dari sakura 11.2 dan sakura 11.3 dalam kamar terdiri 3 bed dan 1
kamar mandi, kelas I ada 2 kamar terdiri dari sakura 11.2 dan sakura 11.3,
VIP ada III kamar yaitu kamar sakura 11.5, sakura 11.11 dan ruang isolasi
ada 2 kamar 11.6, 11.7 dengan 1 kamar ada 1 bed. Pada hari jumat ruang
sakura 11.10 menjadi ruang untuk pasien talasemi. Jadi total keseluruhan
ruangan ini 27 tempat tidur pasien, data ini berdasarkan hasil interviu dan
observasi mulai tanggal 29 Agustus 2021 terhadap penerapan menejemen
keperawatan.
3. Input
a. Pasien
a) Jumlah pasien
b) 10 penyakit terbanyak
1) GEA
2) Hipertireksia
3) Typoid
4) DHF
5) Vomitus DS
6) Febris
7) Talasemia
8) Kejang demam
9) TFA
10) Pnemoni
c) Demografi
d) Asal rujukan
b. Man
1. Ketenagaan (kualitas & kuantitas)
Jumlah tenaga medis di bangsal sakura 11, terdapat 14 tenaga medis
yang terdiri dari :
Tabel 2.1 Kualifikasi Tenaga Keperawatan Di Ruang Sakura 11

No Kualifikasi Jumlah
1 S 1 Keperawatan + Ners 3
2 S 1 Keperawatan 1
3 D 4 Keperawatan 1
4 D 3 Keperawatan 9
Total 14
Berdasarkan tabel diatas, dapat diinterpretasikan total keseluruhan
tenaga keperawatan di Ruang Sakura 11 adalah 14 orang, dengan distri
busi S1 keperawatan + Ners sebanyak 3 orang, S1 keperawatan 1, D 4
Keperawatan 1, D 3 Keperawatan 9. Dari 14 tenaga medis tersebut saat
sedang tidak mengikuti pelatihan, ada 1 perawat yang melanjutkan
Pendidikan S. Kep dan ada 1 perawat yang melanjutkan Pendidikan
Ners, untuk kegiatan seminar keperawatan masih diikuti oleh perawat
secara online via zoom.
c. Money : Dana operasional ruangan keperawatan
Dana operasional ruangan di dapatkan dari RS dengan membuat
Proker setiap tahunnya, di akhir tahun bangsal Sakura 11 menyerahkan
Proker untuk tahun depan ke bagian kepala ruang lalu diserahkan ke
instansi dan di teruskan ke direktur melalui PIAR.
d. Material : Bahan dan obat-obatan
Bahan dan Obat-obatan di dapatkan dari bagian farmasi setiap
bangsal memiliki 1 tenaga farmasi untuk pagi hari mengatur kebutuhan
obat-obatan yang digunakan untuk pasien. Untuk obat siang, sore, dan
malam ada TKK yang mengantar obat ke bangsal Sakura 11
menggunakan sistem UDD.
e. Method : Standar / Pedoman / Prosedur tetap
- Inventaris terdokumentasi dengan rapi
- Pendokumentasian proses Keperawatan belum optimal
- Terdapat standar asuhan keperawatan di ruang

f. Machine : Semua mesin, peralatan, alat-alat kesehatan, computer dll


yang diperlukan melakukan pekerjaan
Alat Kesehatan yang digunakan di bangsal Sakura 11 diantara lainnya :
Tabel 2.2 Alat kesehatan di bangsal Sakura 11
N NAMA TYPE JUMLAH KET
O
1. Bed Pasien - Kelas 1 3-Motorized Patient Controlled Gatch Bed 8
2. Bed Pasien - Kelas 2,3 3-Crank Gatch Bed 14
3. Bed Pasien - Anak 9
4. Bed Poli/Tindakan 1
5. Bedside Cabinet 29
6. Overbed Table 27
7. Patient Monitoring Spotcheck Suresign Vsi 1
8. Tensimeter AND 1
9. Infusion Pump 2
10. Syringe Pump 1
11. Suction Wall Gentec 4
12. Rontgen Viewer/X-Ray Parametrik 1
13. Timbangan Seca 1
14. Timbangan Badan Digital GEA 1
15. Timbangan Bayi 1
16. Tabung Oksigen 1
17. Nebulizer 1
18. Flowmeter Gentec 1
19. Kursi Roda Paramount 1
20. Tiang Infus Beroda Kaki 5 Gantung 4 - Parametrik 3
21. Tiang Infus Beroda Kaki 5 Gantung 2 – BSM 5
22. Stetoskop Anak Litman 2
23. Stetoskop GEA 3
24. Lampu Tindakan 1
25. Trolly Pispot Parametrik 3
26. Trolly Bascom Parametrik 6
27. Nursing Wagon Cary Wagon KY-713C 1
28. Nursing Wagon Person Wagon PC KY-702P 1
29. Pispot Stainles Onemed 6
30. Pispot Plastik Onemed 2
31. Urinal Stainles Onemed 5
32. Urinal Plastik Onemed 4
33. Penggerus Obat 1
34. Gelas Ukur 2Lt HMC 1
35. Gelas Ukur 500ml HMC 2
36. Gelas Ukur 250ml HMC 1
37. Spatel 3
38. Bengkok Sedang Asanus 4
39. Bengkok Kecil 1
40. Kom Kompres 1
4. Proses
a. Proses manajemen Asuhan Keperawatan professional
1. Model Asuhan Keperawatan yang di tetapkan di bangsal Sakura 11
menggunakan SOP
2. Pembagian tugas dalam satu tim terdapat 1 katim dan 2 perawat
pelaksana misal ada pasien 11 terdapat dua tim dalam bangsal
sakura 11.
b. Peran dan fungsi prawat berkaitan dengan fungsi-fugsi manajemen
keperawatan POSAC (Planing, Organizing, Staffing, Actuating,
Controlling)
1. Kepala ruang : Yayuk Dewi Oktavia, S. kep., Ns
2. Katim :
1) Diyah Ayu P, AMK
2) Fitri Noor M, Amd., Kep
3) Ima Murdiyani, AMK
4) Sekar Pinastika, S. Tr, Kep
5) Anik Pratiwi, Amd., Kep
6) Tanti Nuraini, AMK
3. PA
1) Lucia Ambarwati S.Kep., Ns
2) Putri Novitasari Amd., Kep
3) Andriani, AMK
4) Riska Ayu R.D., S. Kep., Ns
5) Meity Ayu P., Amd, kep
6) Esti Nurdiyani, Amd, Kep
7) Hariani Amd, Kep
5. Output
a. Efesien ruangan rawat
1. BOR (Bed Occupation Ratio)
Menurut Depkes RI (2005) Bed Occupation Ratio adalah presentase
pemakaian tempat tidur pada waktu tertentu. Indikator ini
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85% sedangkan dalam Nursalam (2012) standar nasional BOR
adalah antara 75-80%.

Jumlah hari perawatan RS X 100%


Jumlah TT X jumlah hari dalam 1 periode

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan pada bulan


Januari 2021 – November 2021 di Ruang Sakura 11 Rumah Saki
Indriati didapatkan hasil BOR pasien sebagai berikut :

Tabel 2.3 Hasil BOR Bulan Januari 2021- November 2021 Ruang
Sakura 11 Rumah Sakit Indriati

BOR
70%
60% 59% 58% 57%
50% 52% 53%
49%
40% 37%
33% 35% 32%
30% 30%
Axis Title

20%
12%
10% 13% 10% 10% 10% 10% 12% 13%
9% 8% 9%
0%
ri ri et ril ei ni li us r er r
ua rua ar ap m ju ju st be ob be
n b m u m t m
ja fe a g te ok ve
s ep no

Tabel 2.3 Hasil BOR Bulan Januari 2021- November 2021


Ruang Sakura 11 Rumah Sakit Indriati
Berdasarkan hasil kajian situasi angka BOR yang sudah dilakukan
dan berdasarkan data yang diperoleh, indicator kinerja di ruangan
Sakura pada bulan Januari – November 2021 nilai BOR meningkat
yaitu <85%. Nilai BOR yang tinggi menunjukkan presentase
tingginya pemakaian tempat tidur.
Berdasarkan hasil rekapitulasi pada tanggal 31 – 2 Desember
2021 di Ruang Sakura 11 RS Indriati Solo Baru didapatkan hasil
BOR pasien sebagai berikut :
Table 2.4 Hasil BOR Ruang Sakura 11 Rumah Sakit Indriati Solo
Baru Selama 3 Hari
No Tanggal Jumlah Bed Bed yang BOR (%)
terisi
1. 31 November 2021 27 5 18,5%
2. 1 Desember2021 27 5 18,5%
3. 2 Desember 2021 27 7 25,9%
Rata-rata 20,96%

Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan nilai BOR di Ruang


Sakura 11 Rumah Sakit Indriati Solo Baru selama 3 hari sebesar
20,96% presentase tersebut menggambarkan bahwa nilai BOR
kurang ideal dari nilai 75%- 85% menurut depkes.

2. LOS (Lengh Of Stay)


LOS (Lengh Of Stay) menurut depkes RI adalah rata-rata lama rawat
seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran
tingkat efesien, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan.
Secara umum nilai AVLOS yang ideal menurut Kemenkes adalah 6-
9 hari. Menurut Nursalam (2012) standar nasional AVLOS adalah 1-
10 hari.
Rumus :
Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar hidup dan mati

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang diakukan pada bulan


Januari- November 2021 di Ruang Sakura 11 Rumah Sakit Indriati
di dapatkan LOS pasien sebagai berikut :
ALOS
5
4
3
2
1
0
ri

et

ei

ni
ri

ril

li

r
s

be

be

be
tu
ju
ua
ua

m
ar

ju
ap

us

em

m
to
m
br
jan

ve
ok
ag
fe

pt
Pencapaian

no
se

b. Hasil audit dokementasi asuhan keperawatan

c. Hasil evaluasi penerapan SAK


d. Indikatormutu pelayanan/ pasen safety
B. ANALISIS HASIL KAJIAN
Menganlisis perbedaan dari kajian teori/ stadar dengan kajian data

ANALISIS SWOT DAN STRATEGI


PELUANG (O) KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1. Adanya kesempatan 1. Sudah menerapkan 1. Belum ada sistem
melanjutkan pendidikan model MAKP pengembangan staff berupa
ke jenjang yang lebih 2. Jenis pelatihan dan hampir semua
tinggi ketenagaan ruang : perawat belum mengikuti
2. Adanya kebijakan Ners : 3 orang, D3 pelatihan bedah maupun non
pemerintah tentang kep : 9 orang, D4 bedah
profesionalisasi perawat Kep : 1 orang, S1 2. Sebagian perawat ruang
3. Adanya program Kep : 1 orang belum mengikuti pelatihan
akreditasi RS dari 3. Masa kerja perawat MAKP
pemerintah dimana ruang > 15 tahun 3. Belum ada pembagian tugas
MAKP merupakan sebanyak  5 orang, 5- yang jelas
salah satu penilaian 15 tahun sebanyak 6 4. Pendokumentasian proses
4. Ada tuntutan tinggi dari orang sedangkan < 5 Keperawatan belum optimal
masyarakat untuk tahun sebanyak 4 5. Berdasarkan hasil observasi
pelayanan yang lebih orang. pelaksanaan discharge
profesional 4. RS sudah Memiliki planning didapatkan hasil
5. Makin tingginya visi, misi dan motto dalam kategori cukup
kesadaran masyarakat Keperawatan 6. Minimalnya health education
akan hukum 5. Terdapat Standar kepada pasien oleh perawat
6. Makin tinggi kesadaran Asuhan Keperawatan selama proses keperawatan
masyarakat akan di ruang pasien
pentingnya kesehatan 6. Tersedia Sarana &
prasarana untuk
pasien dan tenaga
perawat ruang
7. Sudah ada sistim
dokumentasi
8. Adanya program
pelatihan yang
diselenggarakan RS
9. Operan sudah
dilaksanakan setiap
shift
10. Inventaris
terdokumentasi
dengan rapi
11. Discharge planning
di Sakura 11
dilakukan pada
semua pasien yang
akan pulang dengan
format blangko, surat
kontrol dan obat
12. Peralatan kesehatan
sudah memadahi
13. Dana operasional
ruangan didapatkan
dengan membuat
proker yang
diserahkan ke
instansi dan
diteruskan ke direktur
melalui PIAR

ANCAMAN (T) Strategi yang dipilih adalah SO


1. Banyaknya rumah sakit
di wilayah Sukoharjo
dan sekitarnya
2. Persaingan pelayanan
antar rumah sakit
SEBAB AKIBAT
- Belum ada sistem
pengembangan staff berupa
LINGKUNGAN
METHODE MAN pelatihan dan hampir semua
perawat belum mengikuti
pelatihan bedah maupun non
- Lokasi rumah sakit - Inventaris terdokumentasi bedah
strategis, akses jalan dengan rapi - Sebagian perawat ruang
mudah - Pendokumentasian proses belum mengikuti pelatihan
Keperawatan belum optimal MAKP
- Terdapat standar asuhan
keperawatan di ruang
Nilai BOR
Sebesar 20,96 % yang
menggambarkan nilai
Dana operasional ruangan
di dapatkan dengan - Tersedia sarana dan BOR tidak ideal
membuat proker yang prasarana untuk - Peralatan kesehatan
diserahkan ke instansi dan pasien dan tenaga sudah memadahi
diteruskan kedirektur perawat ruang
melalui PIAR

MONEY
MATERIAL MACHINE
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.2017. Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2017. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.
Nursalam. (2017). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.
Cetak.2. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai