JURNAL - Ekonomi Politik Neoklasik
JURNAL - Ekonomi Politik Neoklasik
Muryanto Amin
BAHAN BACAAN
EKONOMI POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DESEMBER
2013
1
Kebijakan dari dua negara ketika itu didukung oleh Friedman dan Hayek dengan argumentasi adanya
kegagalan pemerintah, yang berbeda dari resep ekonomi Keynes (kegagalan pasar) dan dinilai menimbulkan
masalah bagi ekonomi masyarakat. Perdebatan ini kemudian memiliki implikasi pada kebijakan ekonomi dan
politik di kedua negara tersebut. Lihat Friedrich A. Hayek. 1944. The Road to Serfdom. Chicago: University
of Chicago Press, dan Milton Friedman. 1962. Capitalism and Freedom. Chicago: University of Chicago
Press. Bandingkan pula dengan JM. Keynes. 1936. The General Theory of Employment, Interest and Money.
New York: B. Javanovich Harcourt.
2
Lucian W. Pye. 1966. Aspects of Political Development. Boston: The Little Brown. hal. 34-35.
3
Pengertian ini disebut sebagai Optimalitas Pareto dengan prinsip pasar yang sempurna akan meningkatkan
kesejahteraan semua pelaku pasar. Lihat James A. Caporaso & David P. Levine. 1992. Theories of Political
Economy. Cambridge: University Press. hal. 79-80.
4
Ibid. hal. 87-96.
5
Pandangan ini dikembangkan dalam teori dependensi, lihat Robert A. Packeham, 1992. The Dependency
Movement: Scholarship and Politics in Development Studies. Cambridge: Cambridge University Press.
6
Istilah anomali dalam perjalanan ilmu pengetahuan dijelaskan oleh Thomas Khun. 1970. The Structure of
Scientific Revolution. Chicago: University of Chicago Press. Suatu pengetahuan akan mengalami penolakan-
penolakan akibat perkembangan yang terjadi di masyarakat sehingga tidak ada pengetahuan dan paradigma
yang dapat eksis selamanya.
7
Lucian W. Pye. Op. Cit. hal. 36.
8
Ibid. hal 39.
9
Keterbatasan pendekatan neoklasik lihat di James A. Caporaso & David P. Levine. Op. Cit. hal. 98-99.
10
Michel J. Mendel mengutarakannya dalam Business Week. 26 Agustus 2002. hal. 55.
11
Pembahasan lebih lengkap tentang awal munculnya pemikiran ekonomi Neoklasik dalam perspektif
ekonomi politik di Indonesia dilakukan oleh Rizal Rizal Mallarangeng. 2002. Mendobrak Sentralisme
Ekonomi: Indonesia 1986-1992. Jakarta: KPG. Dia menyebutkan sekompok intelektual, yang diistilahkan
dengan “komunitas epistemis liberal” yang menyebarkan pemikiran dan mendukung ekonomi neoliberal atau
neoklasik.
12
Emil Salim. 1997. “Recollection of My Career”, Bulletin of Indonesian Economic Studies. Canberra. Vol.
33, No. 1 1997. Dukutip dari Rizal Mallarangeng. Ibid. hal 42.
13
James A. Caporaso & David P. Levine. Op. Cit. hal.99.
Kesimpulan
Keterbatasan, yang disampaikan oleh Caporaso dan Levine, terhadap ekonomi
neoklasik dan Pye tentang pembangunan politik membuktikan pentingnya peran negara.
Kasus di negara-negara berkembang dan Indonesia tersebut merupakan ilustrasi yang
paling meyakinkan bahwa disamping mengikuti booming neoklasik, ketika itu, ternyata
ada intervensi negara meskipun di Indonesia intervensi pemerintah sering mengakibatkan
distorsi pasar. Kekuatan lembaga-lembaga keuangan dunia baik Bank Dunia dan IMF
memaksa negara untuk mundur menjadi satpam pengusaha, sementara kekuatan pasar
dibiarkan menabrak setiap orang yang tidak siap. Hukum rimba berlaku di mana yang kuat
menelan yang lemah, yang kaya menelan yang miskin. Persoalan yang ditimbulkan dari
ekonomi neoklasik harus dihindari oleh pemerintah di negara-negara berkembang.
Dalam kenyataannya, termasuk kasus krisis yang terjadi di Amerika Serikat saat
ini, menyiratkan perilaku menyimpang dari individu sebagai keniscayaan yang
ditanggalkan kaum liberalis sehingga regulasi untuk membatasi tabiat buruk tidak masuk
hitungan. Padahal prilaku yang mencederai etika merupakan bagian penting dalam kasus
ambruknya ekonomi dunia saat ini. Seterusnya, kanibalisme ekonomi tidak diprediksikan
akibat dogma equal access akan membuat seluruh individu mendapatkan hasil setara.
Kepemilikan aset dan modal lebih menentukan siapa pemenang dalam pertarungan
ekonomi tanpa regulasi sehingga ketimpangan dan keterbelakangan di banyak negara,
termasuk Indonesia, merupakan fakta yang sulit dibantah.
Selama asumsi yang selalu dikaitkan dengan kepentingan penguasa, maka usulan
penyelesaian permasalahan manusia akan bergeser dari realita. Kecenderungan ini harus
berbalik secara radikal, keseimbangan negara dan pasar akan menjadi basis sosio-ekonomi
suatu negara untuk membangun sistem pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab
Daftar Pustaka
Caporaso, James, A. & David P. Levine. 1992. Theories of Political Economy. Cambridge:
University Press.
Friedman, Milton. 1962. Capitalism and Freedom. Chicago: University of Chicago Press.
Hayek, Friedrich A.. 1944. The Road to Serfdom. Chicago: University of Chicago Press,
Keynes, JM.. 1936. The General Theory of Employment, Interest and Money. New York:
B. Javanovich Harcourt.
Pye, Lucian, W. 1966. Aspects of Political Development. Boston: The Little Brown.