Anda di halaman 1dari 13

PROSES TURUNNYA AL- QUR’AN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran “Ulum Al- Qur’an”
pada Prodi Pendidikan Agama Islam/PAI

Semester II PAI.B

Oleh Kelompok 3

LILI RAHMAWATI 200101024

NURHIDAYAH 200101044

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warahmatullahi wa barakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta ala. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata Kuliah “Ulumul Qur’an”. Dalam
membuat makalah ini, kami berharap semoga kegiatan penyusunan makalah ini memberikan
kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami dan bagi
pembaca makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wa barakatuh.

Sinjai, 8 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Tahapan Turunnya Al-Qur’an..................................................... 2


B. Rentang Waktu Turunnya Al-Qur’an.......................................... 3
C. Misi Pokok Turunnya Al-Qur’an................................................ 5
D. Misi pokok spesifikasi tahapan....................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 10

iii
BAB I

PEMDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukan


bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yaang disampaikan kepada Nabi
Muhammad Saw melalui perantara malaikat jibril.

Tujuan utama diturunkannya al-qur’an adalah untuk menjadikan pedoman


manusia dalam menata kehidupan supaya memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Agar tujuan itu dpat direalisasikan oleh manusia, maka al-qur’an datang
dengan petunjuk-petujuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik yang
bersifat terinci, yang tersurat maupun tersirat dalam persoalan da bidang kehidupan.
Al-Qur’an mengandunng pelajaran yang baik untuk dijadikan penuntun dalam
pergaulan antara satu golongan manusia, antara keluarga dengan sesama, antara murid
dengan guru, antara manusia dengan tuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap tuunnya Al-Qur’an?
2. Bagaimana rentang waktu turunnya?
3. Bagaimana spesifikasi pada setiap tahapan?
4. Bagaimana misi pokok spesifikasi tahapan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahap – Tahap Turunya Al- Qur’an

Tahap-tahap turunnya Al-Qur’an ialah tertib disampaikan. kitab suci Al-Qur’an,


mulai dari sisi Allah hingga langsung kepada Nabi Muhammad SAW, kitab suci ini tidak
seperti kitab-kitab suci sebelumnya. Sebab kitab suci ini diturunkan secara bertahap, sehingga
betul-betul menunjukkan kemukjizatannya.

Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang turunnya Al-Qur’an terbagi dalam
tiga tahap.

1. Tahap Pertama Turun Di Lauh Mahfudz (‫) اللوح المحفوظ‬

‫ في لوح محفوظ‬. ‫بل هو قرأن مجيد‬.

Artinya: bahkan yang di dustakan itu ialah Al-Qur’an yang mulia, yang tersimpan di Lauhul
Mahfudz ( QS. Al-Buruj 21).

Wujudnya Al-Qur’an di Lauhu Mahfudz adalah dalam suatu cara dan tempat yang
tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah sendiri. dalam Lauhul Mahfudz Al-Qur’an berupa
kumpualn lengkap tidak terpisah-pisah.

Hikmah dari Tanazul tahap pertama ini adalah seperti hikmah dari eksistensi Lauhul
Mahfudz itu sendiridan fungsinya sebagai tempat catatan umum dari segala hal yang
ditentukan dan diputuskan Allah dari segala makhluq alam dan semua kejadian. Dan
membuktikan kebesaran kekuasaan Allah SWT dan keluasaan ilmunya serta kekuatan
kehendak dan kebijaksanaa-Nya

2. Tahap Kedua Di Baitul Izzah (‫) بيت العزة‬

yaitu tempat mulia di langit yaitu langit pertama, atau langit yang terdekat dengan
bumi. Berdasarkan firman allah:

‫إِنَّا أَ ْن َز ْلناَهُ فِى لَ ْيلَ ٍة ُمبَا َر َك ٍة‬

Artinya: sesungguhanya kami menurunkannya (al-qur’an )pada suatu malam yang diberkahi.
(QS. Ad-dukhan: 3)1

1
Muhammad Abd al-Azhim al-s, Manahil al-Irfan fi’ Ulum Qur’an, j. 1, t. K.: Isa al-Babi al-Halabi, t. t),
hlm.43-47

2
Ayat tersebut menunjukkan turunnya Al-Qur’an tahap kedua ini dan cara turunnya,
yaitu secara sekaligus turun seluruh isi al-qur’an dari lauhul mahfudz ke baitul izzah, sebelum
di sampaikan ke nabi Muhammad SAW

3. Tahap Ketiga.

Al-Qur’an turun dari dari Baitul Izzah di langit dunia langsung kepada nabi
Muhammad. Artinya, Al-Qur’an disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad, baik
melalui perantara Malaikat Jibril ataupun secara langsung ke dalam hati sanubari nabi
Muhammad SAW, maupun dari balik tabir.

Dalilnya ayat Al-Qur’an antara lain:

‫ولقد أنزلناه إليك ايت بينت‬

“Dan sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas.” (Q.S. al-
baqoroh:99)

‫ على قلبك لتكون من المنذربن‬. ‫نزل به الروح االمين‬

“Ia (al-qur’an ) dibawa turun oleh Ar-Ruhul Al-Amin (Jibril) kedalam hatimu
(Muhammad)agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi
peringatan.” (Q.S. asy-syu’ara: 193-194)

B. Rentang Waktu Turunya Al- Qur’an

Quran diturukan dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari secara berangsur –
angsur. Al Quran adalah firman ALLAH yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhmaad
Shalallahu alaihi wasalam sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia hingga hari kiamat.

Pembahasan

Al Quran merupakan firman ALLAH yang diturunkan kepada Rasulullah untuk


seluruh umat manusia. dalam sejarah kehidupan Rasulullah, AL quran ini turun secara
bertahap, dan setiap ayat yang turun selalu disertai dengan asbabun nuzul ( sebab turunnya
ayat ) yaitu persitiwa atau permasalahan yang dihadapi Rasulullah dan kaum muslimin. AL
quran merupakan sumber hukum utama, bila telah jelas hukumnya didalam AL Quran maka
tidak perlu mencari sumber hukum lainnya. Dan hukum dalam Al Quran sifatnya kekal dan
dapat diagunakan hingga hari kiamat. Jadi AL quran ini turun sejak awal kenabian
Rasulullah, yaitu ketika beliau berumur 40 tahun, hingga beliau meninggal saat umur 63

3
tahun. Dalam jangka waktu 23 tahun masa kenabian, AL Quran turun secara berangsur-
angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 2 hari.

Dalam  surah al maidah ayat 48, Allah SWT berifrman  :

‫ب َو ُمهَ ْي ِمنًا َعلَ ْي ِه ۖ فَاحْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم بِ َما أَ ْن َز َل هَّللا ُ ۖ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوا َءهُ ْم َع َّما‬ ِ ‫ص ِّدقًا لِ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه ِمنَ ْال ِكتَا‬ ِّ ‫َاب بِ ْال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫َوأَ ْن َز ْلنَا إِلَ ْيكَ ْال ِكت‬
‫اح َدةً َو ٰلَ ِك ْن لِيَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُك ْم ۖ فَا ْستَبِقُوا‬ ِ ‫ق ۚ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِم ْن ُك ْم ِشرْ َعةً َو ِم ْنهَاجًا ۚ َولَوْ َشا َء هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم أُ َّمةً َو‬
ِّ ‫َجا َءكَ ِمنَ ْال َح‬
ِ ‫ْالخَ ْي َرا‬
َ‫ت ۚ إِلَى هَّللا ِ َمرْ ِج ُع ُك ْم َج ِميعًا فَيُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم فِي ِه ت َْختَلِفُون‬

Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”

Masa turunnya Al-Qur’an sealam 22 tahun lebih tersebut terbagi dalam dua periode,
sebagai berikut:

Periode pertama adalah Makkah. Yaitu, Wahyu Ilahi yang diturunkan sebelum hijrah
tersebut di sebut surat/ ayat makkiyah merupakan 19/30 dari Al-Qur’an, yang menurut Ahli
Tahkiq selama 12 tahun 5 bulan dan lebih 13 hari. Dan terdiri dari 90 surah yang mencakup
4.773 ayat. surat dan ayatnya pendek-pendek dan gaya bahasanya singkat-padat ( Ijaz ),
karena sasaran pertama dan utama pada periode ini adalah orang-orang arab asli ( Suku
Quraisy )yang sudah tentu paham benar akan bahasa Arab. Mengenai isi surat/ayat Makkiyah
pada umumnya berupa ajakan untuk bertauhid yang murni atau ketuhanan yang Maha Esa
secara murni dan juga tentang pembinaan mental dan akhlaq.

Periode kedua adalah periode Madinah. Yaitu, wahyu Ilahi yang turun sesudah hijrah
disebut surat/ayat Madaniyyah dan merupakan 11/30 dari Al-Qur’an. Selam 9 tahun 9 bulan
lebih 9 hari, yang terdiri dari 24 surah yang meliputi 1463 ayat. surat dan ayatnya panjang-
panjang dan gaya bahasanya panjang lebar dan lebih jelas ( Ithnab ), karena sasarannya bukan
hanya orang-orang arab asli, melainkanjuga non arab dari berbagai bangsa yang telah mulai

4
masuk islam dan sudah tentu mereka belum menguasai bahasa arab. Mengenai isi surat/ayat
Madaniyyah pada umumnya berupa norma-norma hukum untuk pembentukan dan pembinaan
suatu masyarakat / umat islam dan Negara yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.

C. Misi Pokok Turunnya Al- Qur’an

Pertama, petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman-Nya :

َ ۛ ‫ٰ َذلِكَ ۡٱل ِك ٰتَبُ اَل َر ۡي‬


َ‫ب فِي ۛ ِه ه ُٗدى لِّ ۡل ُمتَّقِين‬

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa.”(Q.S Al-Baqarah[2] : 2)

Petunjuk yang dimaksud Al-Qur’an adalah sebagai pedoman hidup bagi manusia agar dapat
menjalankan tugasnya sebagai Khalifah Allah Swt di muka bumi ini. Selain itu, agar berhasil
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat bagi orang orang yang beriman dan
bertakwa kepada Allah Swt.

Kedua, memberi kabar gembira. Sebagaimana firman-Nya:

ٗ ِ‫ت أَ َّن لَهُمۡ أَ ۡج ٗرا َكب‬


‫يرا‬ َّ ٰ ‫إِ َّن ٰهَ َذا ۡٱلقُ ۡر َءانَ يَ ۡه ِدي لِلَّتِي ِه َي أَ ۡق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ۡٱل ُم ۡؤ ِمنِينَ ٱلَّ ِذينَ يَ ۡع َملُونَ ٱل‬
ِ ‫صلِ ٰ َح‬

“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar
gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat
pahala yang besar.” (Q.S Al-Isra'[17]: 9).

Kabar gembira yang dimaksud adalah janji Allah Swt bagi manusia untuk
memberikan kebaikan hidup di dunia dan di akhirat yang berpuncak pada kehidupan di surga.
Hal ini berlaku bagi manusia yang mau mendengarkan dan merespon secara positif seruan-
seruan dari Allah Swt serta menjalankan secara konsisten dalam kehidupannya.2

Ketiga, peringatan bagi manusia. Sebagaimana firman-Nya:

2
Abd.. al-Azhim Ma’ani dan Ahmad Al-Ghundur, Ahkam min AL-Qur’an wa al- Sunnah, (Mishr: Dar al-
Ma’rif, 1387 H/1967 m), hlm. 194

5
ۖ
َّ َ‫قُ ۡل أَيُّ َش ۡي ٍء أَ ۡكبَ ُر َش ٰهَد َٗة قُ ِل ٱهَّلل ۖ ُ َش ِهي ۢ ُد بَ ۡينِي َوبَ ۡينَ ُكمۡۚ َوأُو ِح َي إِل‬
ِ ‫ي ٰهَ َذا ۡٱلقُ ۡر َءانُ أِل ُن ِذ َر ُكم بِ ِهۦ َو َم ۢن بَلَ ۚ َغ أَئِنَّ ُكمۡ لَت َۡشهَ ُدونَ أَ َّن َم َع ٱهَّلل‬
َ‫ ِّم َّما تُ ۡش ِر ُكون‬ٞ‫يء‬ ٓ ‫د َوإِنَّنِي بَ ِر‬ٞ ‫ ٰ َو ِح‬ٞ‫َءالِهَةً أُ ۡخ َر ٰۚى قُل ٓاَّل أَ ۡشهَ ۚ ُد قُ ۡل إِنَّ َما ه َُو إِ ٰلَه‬

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah,


Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu
aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya).
Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?”
Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan
Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).”
(Q.S Al-An’am[6]: 19).

Peringatan yang dimaksud adalah peringatan dan ancaman bagi manusia yang kufur dan
ingkar karena barangsiapa yang kufur dan ingkar terhadap Allah Swt maka ia akan
ditempatkan pada seburuk-buruknya tempat yaitu di neraka.

Keempat, kisah yang paling baik. Sebagaimana firman-Nya:

َ‫ك ٰهَ َذا ۡٱلقُ ۡر َءانَ َوإِن ُكنتَ ِمن قَ ۡبلِ ِهۦ لَ ِمنَ ۡٱل ٰ َغفِلِين‬
َ ‫ص بِ َمٓا أَ ۡو َح ۡينَٓا إِلَ ۡي‬ َ َ‫ن َۡحنُ نَقُصُّ َعلَ ۡيكَ أَ ۡح َسنَ ۡٱلق‬
ِ ‫ص‬

“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan
Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak
mengetahui.” (Q.S Yusuf[12]: 3).

Kisah yang dimaksud adalah berupa kisah-kisah manusia pada masa lalu yang dapat
memberikan pelajaran kepada manusia. Bagi manusia yang pikiran dan perasannya hidup
maka ia akan mudah mengambil pelajaran dari kisah-kisah tersebut. Namun, bagi manusia
yang bebal maka ia hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

Kelima, menjadi penawar dan rahmat. Sebagaimana firman-Nya:


ٰ
‫ة لِّ ۡل ُم ۡؤ ِمنِينَ َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِمينَ إِاَّل خَ َس ٗارا‬ٞ ‫ َو َر ۡح َم‬ٞ‫ان َما هُ َو ِشفَٓاء‬
ِ ‫َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ۡٱلقُ ۡر َء‬

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang
yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah
kerugian.” (Q.S Al-Isra'[17]: 82).

6
Penawar yang dimaksud adalah penawar bagi jiwa yang resah dan gelisah, serta bagi mereka
yang mengidap berbagai penyakit hati. Adapun rahmat yang dimaksud adalah rahmat bagi
orang orang yang beriman, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Keenam, mengeluarkan dari kegelapan. Sebagaimana firman-Nya:

ٞ ‫ور َوإِ َّن ٱهَّلل َ بِ ُكمۡ لَ َر ُء‬


‫يم‬ٞ ‫وف َّر ِح‬ ِ ‫ٱلظلُ ٰ َم‬
ِ ۚ ُّ‫ت إِلَى ٱلن‬ ٖ َ‫ت بَيِّ ٰن‬
ُّ َ‫ت لِّي ُۡخ ِر َج ُكم ِّمن‬ ِ ۭ َ‫ه َُو ٱلَّ ِذي يُنَ ِّز ُل َعلَ ٰى ع َۡب ِد ِٓۦه َءا ٰي‬

“Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya


(Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh,
terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (Q.S Al-Hadid[57]: 9).

Mengeluarkan dari kegelapan yang dimaksud adalah tidak terlepas dari tugas Nabi
Muhammad Saw yang membawa misi kebangkitan, pembebasan, dan pencerahan. Melalui
perantara Al-Qur’an, manusia dapat keluar dari kegelapan dan terlepas dari belengggu-
belenggu masa lalunya.

Pada akhirnya, tujuan-tujqquan tersebut tidak akan bisa tercapai apabila para pengemban
amanat Allah yang berkewajiban memanggul Al-Qur’an, yang dalam hal ini adalah umat
Islam, tidak mengenal kitab sucinya, tidak memahaminya, bahkan tidak mengamalkannya.
Oleh karena itu, agar umat Islam tidak menjadi seperti bani israil yang digambarkan oleh
Allah seperti “keledai yang memanggul buku-buku.

D. Misi Pokok Spesifikasi Tahapan

Misi pokok spesifikassi tahapan diturunkannya Al-Qur’an terdiri dari empat tahapan yaitu;

a. Petunjuk menuju Allah

Tujuan di turunkannya Al-Qur’an tidaklah sesederhana gelar atau pujian dari


manusia. Juga bukan pamer kemampuan dan intelektualitas di hadapan manusia. Lebih
dari itu, mempelajari al-qur’an adalah cara kita mengenal Allah dan juga petunjuk
menuju Allah. Dengan turunnya Al-qur’an, maka seorang hamba bisa lebih mengenal
Allah. ,engetahui apa yang diperintahkan dan apa yang di larang oleh Allah. Juga
mengetahui bagaimana cara menjadi hamba yang dicintai Allah.

b. Membentuk pribadi islam

7
Al-Qur’an berisi banyak pengajaran bagi manusia. Mulai dari pengajaran
tentang dri, alam,lingkungan, hinggah ibadah dan cara mengenal Allah. Berbagai
pengajaran menjadikan seorang muslim menjadi pribadi islami dengan keislaman yang
kaffah dan menyeluruh.

Dengan memeahami tujuan al-qur’an sebagai bentuk pribadi muslim, maka setiap
muslim akan terdorong untuk mempelajari al-qur’an lebih dalam. Tidak terbatas sampai
pengkajian saja, tetapi juga untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
berbagai aspek kehidupan.

Dalam salah satu hadis riwayat Ahmad pun Rasulullah SAW bersabda;
“Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kebaaikaan akhlak.”

c. Membimbing dan memandu Manusiah

Al-Qur’an adalah petunjuk, pembimbing, dan pemandu manusia. Dalam al-qur’an


terdapat hukum yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk di
dalamnya membahas apa yang baik day apa yang buruk. Pengaturan yang menyeluruh
bukanlah sebuah batasan mengekang. Sebaliknya, pengaturan yang menyeluruh ini justru
menciptakan keseimbanga antar manusia dengan manusia hingga dengan lingkungannya.
Saat setiap panduan dalam al-qur’an dijalankan dengan baik, maka tidak akan terjadi
kepentngan bentuk ak, benturan kewjiban, hingga benturan ego yang umum terjadi saat
ini.

d. Membentuk masyarakat islam

Dalam masyarakat islam, setiap elemen masyarakatnnya terbiasa menegakan


nilai-nilai iman. Trmasuk ciri masyarakat islam adalah kondisi dimana masyarakat
terbiasa menyuruh dan mengingatkan untuk melakukan yang ma’ruf dan mencegah yang
mungkar, serta beriman kepada Allah.

BAB II

8
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tahap-tahap turunnya Al-Qur’an ialah tertib dari fase-fase disampaikan kitab suci Al-
Qur’an, mulai dari sisi Allah hingga langsung kepada Nabi Muhammad SAW, kitab suci ini
tidak seperti kitab-kitab suci sebelumnya. Sebab kitab suci ini diturunkan secara bertahap,
sehingga betul-betul menunjukkan kemukjizatannya.

Allah SWT telah memberikan penghormatan kepada Al-Qur’an dengan membuat turnnya
tiga tahap;

1. Tahap Pertama Turun Di Lauh Mahfudz (‫) اللوح المحفوظ‬


2. Tahap Kedua Di Baitul Izzah (‫) بيت العزة‬
3. Al-Qur’an turun dari dari Baitul Izzah

Quran diturukan dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari secara berangsur –
angsur. Al Quran adalah firman ALLAH yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhmaad
Shalallahu alaihi wasalam sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia hingga hari
kiamat.

B. SARAN

Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Ulum Al- Qur’an”, kami dari kelompok 3
menyadari bahwa masih banyak kesalahan sehingga belum sempurnanya makalah kami.
Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing dan
teman-teman khususnya kelas B semester II program studi Pendidikan Agama Islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abd.. al-Azhim Ma’ani dan Ahmad Al-Ghundur, Ahkam min AL-Qur’an wa al- Sunnah,
(Mishr: Dar al- Ma’rif, 1387 H/1967 M)
Muhammd Badr al-Din al-Zarkasyi, Al-Burhan Fi Ulum Qur’an, j. 1, (Beirut-Lubnan: Isa al-
Babi al Halabi, t. t)

10

Anda mungkin juga menyukai