Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran “Ulum Al- Qur’an”
pada Prodi Pendidikan Agama Islam/PAI
Semester II PAI.B
Oleh Kelompok 3
NURHIDAYAH 200101044
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta ala. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata Kuliah “Ulumul Qur’an”. Dalam
membuat makalah ini, kami berharap semoga kegiatan penyusunan makalah ini memberikan
kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami dan bagi
pembaca makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 10
iii
BAB I
PEMDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap tuunnya Al-Qur’an?
2. Bagaimana rentang waktu turunnya?
3. Bagaimana spesifikasi pada setiap tahapan?
4. Bagaimana misi pokok spesifikasi tahapan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang turunnya Al-Qur’an terbagi dalam
tiga tahap.
Artinya: bahkan yang di dustakan itu ialah Al-Qur’an yang mulia, yang tersimpan di Lauhul
Mahfudz ( QS. Al-Buruj 21).
Wujudnya Al-Qur’an di Lauhu Mahfudz adalah dalam suatu cara dan tempat yang
tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah sendiri. dalam Lauhul Mahfudz Al-Qur’an berupa
kumpualn lengkap tidak terpisah-pisah.
Hikmah dari Tanazul tahap pertama ini adalah seperti hikmah dari eksistensi Lauhul
Mahfudz itu sendiridan fungsinya sebagai tempat catatan umum dari segala hal yang
ditentukan dan diputuskan Allah dari segala makhluq alam dan semua kejadian. Dan
membuktikan kebesaran kekuasaan Allah SWT dan keluasaan ilmunya serta kekuatan
kehendak dan kebijaksanaa-Nya
yaitu tempat mulia di langit yaitu langit pertama, atau langit yang terdekat dengan
bumi. Berdasarkan firman allah:
Artinya: sesungguhanya kami menurunkannya (al-qur’an )pada suatu malam yang diberkahi.
(QS. Ad-dukhan: 3)1
1
Muhammad Abd al-Azhim al-s, Manahil al-Irfan fi’ Ulum Qur’an, j. 1, t. K.: Isa al-Babi al-Halabi, t. t),
hlm.43-47
2
Ayat tersebut menunjukkan turunnya Al-Qur’an tahap kedua ini dan cara turunnya,
yaitu secara sekaligus turun seluruh isi al-qur’an dari lauhul mahfudz ke baitul izzah, sebelum
di sampaikan ke nabi Muhammad SAW
3. Tahap Ketiga.
Al-Qur’an turun dari dari Baitul Izzah di langit dunia langsung kepada nabi
Muhammad. Artinya, Al-Qur’an disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad, baik
melalui perantara Malaikat Jibril ataupun secara langsung ke dalam hati sanubari nabi
Muhammad SAW, maupun dari balik tabir.
“Dan sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas.” (Q.S. al-
baqoroh:99)
“Ia (al-qur’an ) dibawa turun oleh Ar-Ruhul Al-Amin (Jibril) kedalam hatimu
(Muhammad)agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi
peringatan.” (Q.S. asy-syu’ara: 193-194)
Quran diturukan dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari secara berangsur –
angsur. Al Quran adalah firman ALLAH yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhmaad
Shalallahu alaihi wasalam sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia hingga hari kiamat.
Pembahasan
3
tahun. Dalam jangka waktu 23 tahun masa kenabian, AL Quran turun secara berangsur-
angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 2 hari.
ب َو ُمهَ ْي ِمنًا َعلَ ْي ِه ۖ فَاحْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم بِ َما أَ ْن َز َل هَّللا ُ ۖ َواَل تَتَّبِ ْع أَ ْه َوا َءهُ ْم َع َّما ِ ص ِّدقًا لِ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه ِمنَ ْال ِكتَا ِّ َاب بِ ْال َح
َ ق ُم َ َوأَ ْن َز ْلنَا إِلَ ْيكَ ْال ِكت
اح َدةً َو ٰلَ ِك ْن لِيَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُك ْم ۖ فَا ْستَبِقُوا ِ ق ۚ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِم ْن ُك ْم ِشرْ َعةً َو ِم ْنهَاجًا ۚ َولَوْ َشا َء هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم أُ َّمةً َو
ِّ َجا َءكَ ِمنَ ْال َح
ِ ْالخَ ْي َرا
َت ۚ إِلَى هَّللا ِ َمرْ ِج ُع ُك ْم َج ِميعًا فَيُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم فِي ِه ت َْختَلِفُون
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”
Masa turunnya Al-Qur’an sealam 22 tahun lebih tersebut terbagi dalam dua periode,
sebagai berikut:
Periode pertama adalah Makkah. Yaitu, Wahyu Ilahi yang diturunkan sebelum hijrah
tersebut di sebut surat/ ayat makkiyah merupakan 19/30 dari Al-Qur’an, yang menurut Ahli
Tahkiq selama 12 tahun 5 bulan dan lebih 13 hari. Dan terdiri dari 90 surah yang mencakup
4.773 ayat. surat dan ayatnya pendek-pendek dan gaya bahasanya singkat-padat ( Ijaz ),
karena sasaran pertama dan utama pada periode ini adalah orang-orang arab asli ( Suku
Quraisy )yang sudah tentu paham benar akan bahasa Arab. Mengenai isi surat/ayat Makkiyah
pada umumnya berupa ajakan untuk bertauhid yang murni atau ketuhanan yang Maha Esa
secara murni dan juga tentang pembinaan mental dan akhlaq.
Periode kedua adalah periode Madinah. Yaitu, wahyu Ilahi yang turun sesudah hijrah
disebut surat/ayat Madaniyyah dan merupakan 11/30 dari Al-Qur’an. Selam 9 tahun 9 bulan
lebih 9 hari, yang terdiri dari 24 surah yang meliputi 1463 ayat. surat dan ayatnya panjang-
panjang dan gaya bahasanya panjang lebar dan lebih jelas ( Ithnab ), karena sasarannya bukan
hanya orang-orang arab asli, melainkanjuga non arab dari berbagai bangsa yang telah mulai
4
masuk islam dan sudah tentu mereka belum menguasai bahasa arab. Mengenai isi surat/ayat
Madaniyyah pada umumnya berupa norma-norma hukum untuk pembentukan dan pembinaan
suatu masyarakat / umat islam dan Negara yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa.”(Q.S Al-Baqarah[2] : 2)
Petunjuk yang dimaksud Al-Qur’an adalah sebagai pedoman hidup bagi manusia agar dapat
menjalankan tugasnya sebagai Khalifah Allah Swt di muka bumi ini. Selain itu, agar berhasil
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat bagi orang orang yang beriman dan
bertakwa kepada Allah Swt.
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar
gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat
pahala yang besar.” (Q.S Al-Isra'[17]: 9).
Kabar gembira yang dimaksud adalah janji Allah Swt bagi manusia untuk
memberikan kebaikan hidup di dunia dan di akhirat yang berpuncak pada kehidupan di surga.
Hal ini berlaku bagi manusia yang mau mendengarkan dan merespon secara positif seruan-
seruan dari Allah Swt serta menjalankan secara konsisten dalam kehidupannya.2
2
Abd.. al-Azhim Ma’ani dan Ahmad Al-Ghundur, Ahkam min AL-Qur’an wa al- Sunnah, (Mishr: Dar al-
Ma’rif, 1387 H/1967 m), hlm. 194
5
ۖ
َّ َقُ ۡل أَيُّ َش ۡي ٍء أَ ۡكبَ ُر َش ٰهَد َٗة قُ ِل ٱهَّلل ۖ ُ َش ِهي ۢ ُد بَ ۡينِي َوبَ ۡينَ ُكمۡۚ َوأُو ِح َي إِل
ِ ي ٰهَ َذا ۡٱلقُ ۡر َءانُ أِل ُن ِذ َر ُكم بِ ِهۦ َو َم ۢن بَلَ ۚ َغ أَئِنَّ ُكمۡ لَت َۡشهَ ُدونَ أَ َّن َم َع ٱهَّلل
َ ِّم َّما تُ ۡش ِر ُكونٞيء ٓ د َوإِنَّنِي بَ ِرٞ ٰ َو ِحَٞءالِهَةً أُ ۡخ َر ٰۚى قُل ٓاَّل أَ ۡشهَ ۚ ُد قُ ۡل إِنَّ َما ه َُو إِ ٰلَه
Peringatan yang dimaksud adalah peringatan dan ancaman bagi manusia yang kufur dan
ingkar karena barangsiapa yang kufur dan ingkar terhadap Allah Swt maka ia akan
ditempatkan pada seburuk-buruknya tempat yaitu di neraka.
َك ٰهَ َذا ۡٱلقُ ۡر َءانَ َوإِن ُكنتَ ِمن قَ ۡبلِ ِهۦ لَ ِمنَ ۡٱل ٰ َغفِلِين
َ ص بِ َمٓا أَ ۡو َح ۡينَٓا إِلَ ۡي َ َن َۡحنُ نَقُصُّ َعلَ ۡيكَ أَ ۡح َسنَ ۡٱلق
ِ ص
“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan
Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak
mengetahui.” (Q.S Yusuf[12]: 3).
Kisah yang dimaksud adalah berupa kisah-kisah manusia pada masa lalu yang dapat
memberikan pelajaran kepada manusia. Bagi manusia yang pikiran dan perasannya hidup
maka ia akan mudah mengambil pelajaran dari kisah-kisah tersebut. Namun, bagi manusia
yang bebal maka ia hanya menganggapnya sebagai angin lalu.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang
yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah
kerugian.” (Q.S Al-Isra'[17]: 82).
6
Penawar yang dimaksud adalah penawar bagi jiwa yang resah dan gelisah, serta bagi mereka
yang mengidap berbagai penyakit hati. Adapun rahmat yang dimaksud adalah rahmat bagi
orang orang yang beriman, baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Mengeluarkan dari kegelapan yang dimaksud adalah tidak terlepas dari tugas Nabi
Muhammad Saw yang membawa misi kebangkitan, pembebasan, dan pencerahan. Melalui
perantara Al-Qur’an, manusia dapat keluar dari kegelapan dan terlepas dari belengggu-
belenggu masa lalunya.
Pada akhirnya, tujuan-tujqquan tersebut tidak akan bisa tercapai apabila para pengemban
amanat Allah yang berkewajiban memanggul Al-Qur’an, yang dalam hal ini adalah umat
Islam, tidak mengenal kitab sucinya, tidak memahaminya, bahkan tidak mengamalkannya.
Oleh karena itu, agar umat Islam tidak menjadi seperti bani israil yang digambarkan oleh
Allah seperti “keledai yang memanggul buku-buku.
Misi pokok spesifikassi tahapan diturunkannya Al-Qur’an terdiri dari empat tahapan yaitu;
7
Al-Qur’an berisi banyak pengajaran bagi manusia. Mulai dari pengajaran
tentang dri, alam,lingkungan, hinggah ibadah dan cara mengenal Allah. Berbagai
pengajaran menjadikan seorang muslim menjadi pribadi islami dengan keislaman yang
kaffah dan menyeluruh.
Dengan memeahami tujuan al-qur’an sebagai bentuk pribadi muslim, maka setiap
muslim akan terdorong untuk mempelajari al-qur’an lebih dalam. Tidak terbatas sampai
pengkajian saja, tetapi juga untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
berbagai aspek kehidupan.
Dalam salah satu hadis riwayat Ahmad pun Rasulullah SAW bersabda;
“Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kebaaikaan akhlak.”
BAB II
8
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tahap-tahap turunnya Al-Qur’an ialah tertib dari fase-fase disampaikan kitab suci Al-
Qur’an, mulai dari sisi Allah hingga langsung kepada Nabi Muhammad SAW, kitab suci ini
tidak seperti kitab-kitab suci sebelumnya. Sebab kitab suci ini diturunkan secara bertahap,
sehingga betul-betul menunjukkan kemukjizatannya.
Allah SWT telah memberikan penghormatan kepada Al-Qur’an dengan membuat turnnya
tiga tahap;
Quran diturukan dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari secara berangsur –
angsur. Al Quran adalah firman ALLAH yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhmaad
Shalallahu alaihi wasalam sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia hingga hari
kiamat.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Ulum Al- Qur’an”, kami dari kelompok 3
menyadari bahwa masih banyak kesalahan sehingga belum sempurnanya makalah kami.
Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing dan
teman-teman khususnya kelas B semester II program studi Pendidikan Agama Islam.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abd.. al-Azhim Ma’ani dan Ahmad Al-Ghundur, Ahkam min AL-Qur’an wa al- Sunnah,
(Mishr: Dar al- Ma’rif, 1387 H/1967 M)
Muhammd Badr al-Din al-Zarkasyi, Al-Burhan Fi Ulum Qur’an, j. 1, (Beirut-Lubnan: Isa al-
Babi al Halabi, t. t)
10