Demam Typoid
Demam Typoid
Diagnosis Gejala
Diagnosis demam tifoid umumnya dapat Gejala demam tifoid sangat luas dan
ditentukan setelah dilakukan wawancara bervariasi. Pada umumnya, seseorang
medis yang mendetail, pemeriksaan fisik dicurigai terkena demam tifoid bila
lengkap, dan pemeriksaan penunjang. mengalami demam lebih dari 7 hari dan
tidak mereda dengan penggunaan obat
Wawancara medis dapat mencakup penurun panas. Demam juga dapat makin
riwayat keluhan yang dialami, serta faktor tinggi secara bertahap setiap harinya, dan
risiko seperti riwayat konsumsi makanan bila tidak ditangani, dapat berlangsung
dengan kebersihan yang kurang baik. hingga 3 minggu.
UPTD PUSKESMAS Pemeriksaan fisik juga dapat dilakukan
oleh dokter untuk memastikan arah Keluhan lain yang menyertai demam dapat
KEBUN SIKOLOS diagnosis. berupa:
Rasa lemah
Nyeri kepala Pemberian obat untuk gejala-gejala
Nyeri pada persendian lainnya seperti mual, muntah, nyeri
Nyeri pada otot-otot tubuh perut, gangguan buang air besar, dan
Perut terasa kembung atau nyeri sebagainya, sesuai dengan keluhan
Diare atau sulit buang air besar yang dialami oleh pasien.
Mual dan muntah
Batuk Penyebab
Tampak gelisah Demam tifoid diakibatkan oleh infeksi
bakteri Salmonella typhi, dan sebagian
Bila tidak ditangani dengan tepat, demam kecil juga dapat diakibatkan oleh
tifoid juga dapat menimbulkan komplikasi, Salmonella paratyphi A, B, atau C.
baik pada saluran pencernaan, hati, Demam tifoid sendiri dapat ditularkan
jantung, atau sistem persarafan. secara fekal-oral, yakni dari kotoran ke
Pengobatan mulut. Hal ini dapat terjadi bila kuman dari
Jika seseorang diduga terkena demam kotoran diangkut oleh lalat, yang kemudian
tifoid, disarankan untuk langsung berobat meninggalkan kotoran tersebut pada
ke dokter. Sementara itu, jika telah makanan yang akan disantap oleh
didiagnosis mengalami demam tifoid, seseorang.
umumnya akan mendapatkan penanganan
berikut ini:
Bed rest.
Asupan nutrisi yang sesuai untuk
penderita. Bila penderita memiliki
kesulitan asupan dikarenakan mual dan
muntah, asupan tambahan dapat
diberikan melalui cairan infus sesuai
anjuran dokter.
Pemberian antibiotik sesuai anjuran
dokter, dengan mempertimbangkan
derajat beratnya penyakit serta
sensitivitas individu terhadap antibiotik
tersebut.
Pemberian obat penurun demam.