Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Identifikasi Masalah
C. Fokus dan Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Alur Pikir
D. Pertanyaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
B. Lokasi/Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
E. Keabsahan Data
F. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasandan Temuan
C. Keterbatasan Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
Lampiran
Ketikan Wawancara

1. SMK N 2 Wonosari
a. Saiful Abidin
(Menit 0)
YG : Assalamu’alaikum wr wb
SA : Walaikumsalam wr wb
YG : Makasih Mas sudah hadir untuk mengikuti wawancara ini ya… Ini Mas Saiful, seperti
yang sudah saya jelaskan tadi bahwa.. ee.. wawancara ini dilaksanakan untuk ee…
mengetahui motivasi bagi peserta didik.. ee… motivasi atau dorongan… apa yang
membuat peserta didik itu menjadi disiplin atau tidak disiplin terhadap aturan K3…
Jadi begini Mas.. Mas Saiful apa Mas Abidin ya?
SA : Mas Saiful
YG : Mas Saiful itu dipilih sama temen-temennya… ada beberapa teman yang memilih mas
Saiful sebagai peserta didik yang disiplin… disiplin dalam… ee… disiplin dalam
mematuhi aturan K3.. ha ini nanti saya pengen tahu apa latar belakangnya, apa
dorongan Mas Saiful ini bisa seperti itu? Karena ini penilaian teman-teman dan menjadi
penilaian guru juga…
SA : Siap
YG : Penilaian guru dalam artian bahwa Mas Saiful ini memang yang dipilih… tapi ini tidak
ada kaitannya dengan nilai mata pelajaran ya… tidak ada sama sekali.. saya kira bebas
saja…
SA : Ya
YG : Ini tidak ada kaitannya apa-apa… Saya cuma pengen tahu saja…
SA : Ya
YG : Ini Mas Saiful Abidin, kemaren ada beberapa temen Anda yang memilih Mas Saiful
sebagai peserta didik yang cukup disiplin… Ya dalam kuesioner itu kan saya berikan
ruang untuk memberikan alesan… Alesan yang diberitahu oleh temen-temen itu yang
pertama Mas Saiful itu kalau sedang praktek selalu menggunakan APD… tertib APD
nya… kemudian bahkan temennya itu mengatakan bahwa kalau temennya itu lupa, Mas
Saiful itu mengingatkan. Kemudian yang kedua ada yang mengatakan bahwa Mas
Saiful itu.. ee.. merasa bahwa keselamatan kerja itu penting kemudian disiplin. Ada
yang mengatakan bahwa Mas Saiful itu kalau bekerja pelan tapi pasti. Kemudian ee…
ada yang mengatakan bahwa Mas Saiful itu… Was was… atau anu… ee… yaaa… hati
hatilah mungkin… hati hati ya… hati hati dalam melakukan pekerjaan… sehingga
temenmu ini menganggap bahwa Mas Saiful itu baik dalam pelaksanaan K3. Nah…
yang pertama Mas, yang pengen saya tanya… ini pendapatnya temen ini menurut Mas
Saiful sendiri bener ndak? Mas Saiful itu cukup tertib dalam melaksanakan K3 engga?
SA : Menurut saya itu ya… kadang iya… kadang engga… ya…
YG : Kadang iya, kadang engga? Tapi temen-temenmu itu milih… berarti mestinya temen-
temenmu itu melihat Anda itu sudah cukup baik gitu ya…
SA : Ya… Ya…
YG : Yang saya tanyakan Mas… Mas Saiful ini… apa yang mendorong Mas Saiful itu untuk
tertib dalam praktek ini? Jadi K3 itu kan sebenarnya ndak hanya masalah penggunaan
APD ya, alat perlindungan diri, tapi juga sikap kerja…
SA : Ya.. Iya..
(Menit 1)
YG : Jadi… bahwa ketika Anda bekerja tidak banyak bercanda, ketika Anda bekerja serius,
ketika Anda bekerja berhati-hati…
SA : Ya
YG : Itu adalah salah satu sikap yang mencerminkan taat aturan K3, jadi tidak hanya APD
saja…
SA : Iya
YG : Nhaa… Saya tak tanya, apa yang paling mendorong Anda untuk taat aturan?
SA : Anu… Itu… ya… Menurut saya itu.. karena sejak mengalami kecelakaan saat PKL…
YG : Mmm… Jadi mas Saiful pernah PKL?
SA : Iya
YG : Dimana?
SA : Iya
YG : Dimana PKL nya?
SA : Di Piyaman
YG : Di perusahaan apa?
SA : Cuma… cuma… Pengelasan
YG : Bengkel Las?
SA : Bengkel Las
YG : Terus gimana ceritanya bisa terjadi kecelakaan?
SA : Karena itu gak sadar itu… pagi-pagi itu nggerinda tapi saya meleng, gak pake sarung
tangan, kena tangan..
YG : Mm… jadi luka?
SA : Iya
YG : Kapan itu?
SA : Itu saat pertengahan bulan… saat PKL itu…
YG : Terus, setelah Anda pernah kecelakaan, terus tahu rasanya ndak enak ya?
SA : Ndak enak Pak
YG : Kalau sakit itu ndak enak ya?
SA : Iya
YG : Terus takut?
SA : Iya… Sampai mau dibawa ke Rumah Sakit tapi saya ngga mau…
YG : Sampai mau dibawa ke Rumah Sakit?
SA : Iya
YG : Sebelumnya sudah diberitahu belum kalau menggerinda itu harus pake sarung tangan
misalkan?
SA : Udah.. Sudah tau… Itu kan pagi-pagi suruh nggerinda… lupa… he… kurang fokus…
YG : Kurang fokus ya?
SA : Iya
YG : Jadi setelah itu, Mas Saiful jadi perhatian terhadap aturan ya?
SA : Iya… perhatian
YG : Jadi ini sesuai dengan jawaban Mas Saiful ketika mengisi kuesioner itu ya?
SA : Iya
YG : Jadi… ketika saya tanya apa yang paling berpengaruh? Anda menjawab karena pernah
ada kecelakaan ya?
SA : Iya pernah…
YG : Ok… Kalau melihat temen yang cidera atau kecelakaan kerja pernah ndak?
SA : Ndak pernah
YG : Jadi malah mengalami sendiri ya?
SA : Iya
YG : Lebih… lebih… pengalamannya lebih terasa gitu ya?
SA : Iya
YG : Terus Mas… Saya tak tanya… nek… selain itu… apakah ada peran keluarga engga?
Peran keluarga itu misalkan orang tua itu pesen kepada Mas Saiful: Mas kalau belajar,
kalau bekerja disekolah, dibengkel atau dimanapun, Mas Saiful itu harus taat aturan?
Itu ada engga pesen-pesen begitu dari orang tua?
SA : Iya.. selalu… Saat pagi itu pesen selalu hati-hati… kalau mengelas itu pakai
kacamata…
YG : Orang tuanya tahu tentang pengelasan?
SA : Engga
YG : Jadi cuma tahu ada bahayanya saja?
SA : Iya
YG : Jadi diminta untuk hati-hati?SA: Iya
YG : Ok… Itu diingat juga oleh Mas Saiful ya?
SA : Iya
YG : Terus… Kalau… Misalkan… Kalau… Implementasi aturan K3 di bengkel ini
bagaimana? Sudah baik atau belum?
SA : Sudah baik… sudah baik…
YG : Gurunya taat aturan… teknisinya disiplin… temen-temennya juga baik
SA : Iya
YG : Lha itu mempengaruhi ndak?… apa… ee… Ketika lingkungannya baik, temen-
temennya baik, saya juga terdorong untuk disiplin… Itu merasakan endak?
SA : Iya sangat…
YG : Merasakan juga ya?
SA : Iya merasakan
YG : Haa ini… Bengkelnya ini sebenarnya cukup luas ya… tapi karena sedang dibangun
bengkel lain, alat-alat yang baru itu jadi masih disimpan… sehingga bengkelnya jadi
penuh ya… lha ini mungkin… mmm… saya tak tanya Mas… nek menurut Mas Saiful,
kira-kira apa yang mendorong Mas Saiful itu.. sekarang sudah disiplin, tapi yang
mendorong lebih disiplin lagi apa? dari yang sudah sudah…
SA : ee… ee…
YG : Penegakan hukum misalkan… penegakan hukum dalam artian kalau tidak taat aturan…
misal ya… Mas Saiful ndak pake sepatu safety itu dihukum… itu ditegakkan enda?
SA : Kalau sekarang itu belum semuanya… cuma diingatkan…
YG : Cuma diingatkan? Harus menggunakan sepatu PDH to?
SA : Ya
YG : Kalau tidak menggunakan sepatu PDH?
SA : Anu… sepatunya itu disita…
YG : Disita? Berarti itu termasuk hukuman ya?
SA : Iya
YG : Jadi kalau dihukum itu kan ndak mau… maunya ya ndak usah dihukum…
SA : Iya
YG : Akhirnya terdorong tertib ya… ada yang mendorong…
SA : Iya
YG : Kalau misalkan Mas Saiful ini mengelas… terus saat proses mengelas… mungkin baru
menitik ya… karena tangnya itu jauh… kemudian dia memposisikan bahan atau benda
kerja itu dengan tangan… kalau ketahuan sama Guru dimarahin engga? atau dihukum
enda?
SA : Iya dimarahin
YG : Harus pake tang ya… Kalau enda kan tangannya jadi sakit…
SA : Iya jadi sakit
YG : Ini Mas Saiful ini sekarang kelas III
SA : Iya, III
YG : Kelas II, selama pandemi, pernah praktek engga disekolah?
SA : Selama pandemi itu jarang
YG : Jarang? Tapi pernah?
SA : Pernah
YG : Sampe 1 bulan?
SA : Ya nyampe… itu tu… dua minggu… selesainya dua minggu dua kali
YG : Kelas I juga pernah praktek?
SA : Kelas I masuk alhamdulillah belum pandemi
YG : Berarti sosialisasi tentang K3 itu pernah dilakukan oleh Pak Guru ya?
SA : Sudah
YG : Nggih… Mas Saiful ini terimakasih ya… sudah mau menjawab beberapa pertanyaan
saya terkait dengan Budaya K3 yang dilaksanakan oleh peserta didik di SMK N 2
Wonosari…
SA : Ya
YG : Nggih… makasih Mas Saiful…
SA : Siap… Makasih Pak
2. Muhammad Aziz (Tidak Disiplin)
YG : Selamat pagi… Mas Muhammad Aziz ya?
MA : Ya Pak
YG : Nama saya Yoga, saya dari UNY… saya disini mau mengkonfirmasi dan mungkin
bertanya lebih dalam tentang apa yang sudah saya tanyakan dalam kuesioner kemaren.
Gini Mas Aziz ya… Saya beritahu bahwa pembicaraan Kita ini nggak ada kaitannya
dengan penilaian Guru ya… Jadi saya hanya pengen menggali lebih dalam apa yang
sudah dijawab Mas Aziz dan teman-temannya. Mas Aziz… ini menurut… e… temen-
temen Anda itu Anda termasuk siswa yang dipilih oleh beberapa temennya itu… tidak
disiplin terhadap aturan K3… ha
MA : Nggih.. nggih…
YG : Nha ini yang pengen saya tanyakan, kalau menurut Mas Aziz sendiri, apa yang
dikatakan oleh temen-temennya itu benar atau tidak?
MA : Benar Pak
YG : Hahaha (tertawa)
MA : Kadang-kadang saya lupa Pak menggunakan kacamata las… Saat mengelas itu kan
kadang-kadang kita menggunakan kacamata safety dan saat mau mengelas kita
menggunakan kacamata las… lha saya terkadang lupa Pak menggunakan kacamata las,
saya pikir sudah menggunakan kacamata saat menggunakan kacamata safety…
YG : Ha ini kalau kata temennya ya… ini ada yang bilang kalau Aziz itu… kalau bekerja
kurang fokus… ada yang bilang kalau terlalu banyak bercanda saat melakukan
praktik… kemudian terlalu menyepelekan saat dibengkel las… kemudian kadang-
kadang ada yang mengatakan tidak menerapkan aturan K3… Ini ee… Mas Aziz pernah
mengalami kecelakaan kerja ndak? Misalkan… apalah… ngelas kan mungkin kena
benda panas… mungkin ee… Ketika menggerinda ya… karena terpeleset, mungkin
jarinya tergores… pernah engga?
MA : @(&@&%) Saat dulu…
YG : Kakak?
MA : Kakak saya )(@&R(%
YG : Kapan itu?
MA : Matanya kena gram Pak
YG : Kapan itu?
MA : Saat SMP Pak
YG : SMP sudah belajar?
MA : Sudah Pak
MA : di Bengkel biasa Pak… Tidak ada keselamatan kerjanya… saat menggerinda itu kena
mata…
YG : hmm…
MA : yang kedua kalau menggunakan kacamata biasa itu Pak… yang tidak ada covernya, itu
kan asapnya masuk ke mata…
YG : Lha itu… Kalau Mas Aziz mengalami hal seperti itu… apa tidak takut?
MA : Ya takut Pak… takut…
YG : Kalau tadi Mas Aziz dibilang temen-temennya kadang tidak fokus… Mas Aziz juga
mengakui… ha itu kira-kira apa yang menyebabkan Mas Aziz berlaku seperti itu?
MA : Yaa karena tidak berbahaya… Misalkan saat melakukan las titik ya… Tidak usah
menggunakan apa-apa ra po po…
YG : Padahal las titik itu kan ya bisaa… kalau kena percikan api matanya… sama kena
teraknya juga ya…
MA : Iya…
YG : Jadi menurut Mas Aziz pekerjaan itu sebenarnya bukan pekerjaan yang berbahaya ya…
MA : Iya…
YG : Ada engga Mas hal lain yang membuat Mas Aziz itu… atau yang menurut Mas Aziz,
orang itu menjadi tidak terlalu perduli terhadap aturan K3?
MA : ya itu training Pak… kalau orang bekerja harus dibiasakan Pak…
YG : Kalau ee… kondisi K3 di pengelasan… di bengkel ini sudah baik atau belum?
MA : Baik Pak… tapi ya tetep ada yang seperti saya Pak…
YG : Jadi karena ngemingke (meremehkan) tadi ya? Jadi mungkin harusnya bagaimana ya
itu… mungkin dibuat… Oke… terus saya tanya… apa yang harus diperbuat guru atau
mungkin manajemen sekolah agar siswa yang tidak disiplin menjadi disiplin dan yang
sudah disiplin menjadi lebih disiplin lagi?
MA : Ya harus diawasi Pak… kalau tidak ya nyepelekke…
YG : Hmm… pengawasan ya?
MA : Iya Pak
YG : Ada lagi Mas?
MA : Ya itu Pak
YG : Tadi mas Aziz cerita ya… bahwa… ngelas itu dari SMP ikut kakaknya ya? Belajar ya?
MA : Iya…
YG : Berarti Mas Aziz punya pengalaman banyak ya?
MA : Mengangguk-angguk
YG : Kalau temen-temennya kan waktu masuk SMK ini baru megang alat las ya… Lha Mas
Aziz sudah pernah ya… Lha karena sudah terbiasa itu terus merasa ini tidak bahaya…
itu juga dirasakan?
MA : Iya Pak… Kalau cuma mengelas titik itu saya tidak menggunakan kacamata Pak…
YG : Akhirnya tidak menggunakan kacamata?
MA : Ya kalau disini kadang-kadang kacamata las listrik sedang digunakan oleh teman lain
sehingga saya menggunakan kacamata biasa…
YG : Lha kan gak keliatan?
MA : Iya Pak
YG : Apa karena jalurnya pendek-pendek?
MA : Iya Pak
YG : Tapi kalau disini kan saya liat jalurnya panjang Mas…
MA : Iya, 20 cm Pak
YG : 20 cm to?
MA : Iya Pak
YG : Kalau tidak keliatan itu kan sama dengan merem ya?
MA : Iya
YG : Kalau merem belok-belok… nanti nggak lulus? Oleh karena itu kita kan harus
menggunakan kacamata las yang seharusnya kan?
MA : Iya Pak
YG : Kalau saat mau pelajaran, guru memberikan briefing engga?
MA : Iya Pak ada briefing. Saat mau memulai pelajaran dan selesai pelajaran ada briefing.
YG : Iya, mesti ada briefingnya to?
MA : Ada Pak
YG : Nha didalam briefing itu diberikan penguatan engga sama Pak Guru?
MA : Penguatan maksudnya?
YG : Ya ditekankan lagi… Mas, ketika Anda praktek, bersikaplah yang benar…
Menggunakan APD… tidak banyak bercanda… yang fokus… ditekankan engga?
MA : Iya Pak… biasanya pagi…
YG : Seberapa besarnya efek itu terhadap kepatuhan K3 bagi Mas Aziz? Itu ngefek engga?
Jangan-jangan engga ngefek?
MA : Ya ngefek Pak… Dulu itu saat mengelas dengan elektroda… Mata saya pernah sakit ya
karena saya tidak patuh itu… Tidak menggunakan topeng las… Dulu tidak pernah
menggunakan APD… Kalau sekarang ya saya menggunakan APD… kalau sudah capek
ya istirahat…
YG : Walaupun sudah berpengalaman, tetap sakit ya kalau kena mata ya?
MA : Iya sakit Pak… Pake topeng aja masih sakit Pak karena asapnya tetap bisa terkena
mata…
YG : Asapnya keras ya
MA : Iya Pak
YG : Ini exhausternya cuma diatas saja ya… tidak sampai dibawah…
MA : Iya Pak
YG : Ini saya tak tanya Mas… Selama ini, sama orang tua atau keluarga yang Mas Aziz
tinggal, kalau tidak tinggal dengan orang tua ya mungkin siapa saja dirumah yang lebih
tua… intinya orang tua… orang tua itu berpesan tidak sama Mas Aziz… Mas, kalau
praktek hati hati ya… Kamu di sekolah… kamu bekerja… kamu dimanapun itu harus
mematuhi aturan… suka dipeseni engga?
MA : Iya Pak… Kalau saya kebanyakan mengelas, mata saya merah itu… wajah saya
panas… sampai rumah saya raup (cuci muka)… terus istirahat gitu Pak… kadang
sampe merah sampe malam itu saya ditanya tadi pake topeng las ora? tadi pake APD
ora?
YG : O perhatian juga ya?
MA : Iya Pak
YG : Lho Bapak tahu tentang ngelas ya? Bapak punya bengkel?
MA : Kakak saya
YG : Dia yang tahu tentang ngelas ya?
MA : Iya
YG : Itu ngefek ya Mas?
MA : Iya Pak
YG : Ini kalau dari Mas Aziz, utamanya adalah pengawasan dari guru yang penting ya?
MA : Iya Pak…
YG : Ini kira-kira ada enggak yang membuat siswa, yang tidak usah diawasi tapi dia bisa
patuh?
MA : Ada Pak
YG : Kira-kira apa yang membuat siswa itu tidak usah diawasi tapi bisa tertib? Karena kalau
ada kecelakaan kerja kan harusnya takut ya… ada perasaan takut kalau tidak
menggunakan APD… terus mungkin pernah kecelakaan kerja karena bercanda ya…
Mungkin kena badan terus sakit gitu ya… oh ya besok lagi jangan seperti ini lah… itu
pengaruh sekali enggak bagi Mas Aziz?
MA : Ya menanamkan sikap disiplin Pak… ya APD itu penting Pak… mungkin efeknya
bukan sekarang, tapi besok mungkin terasa efeknya…
YG : Mm… jadi terkadang siswa itu tidak memahami masalah keselamatan kerja karena
efeknya jangka panjang ya? Seperti asap itu kan efeknya jangka panjang… Kalau
terlalu lama terpapar asap dan tidak menggunakan topeng ya paru-parunya bisa
bermasalah… Jadi itu perlu ada semacam sosialisasi… ada penjelasan bahwa sakitnya
itu tidak langsung ya…
MA : Ya Pak
YG : Nggih Mas Aziz, terimakasih ya untuk kesempatan ngobrol disini ya… Ini tidak ada
kaitannya dengan penilaian… Maturnuwun… saya ucapkan terimakasih kepada Mas
Aziz…
3. Onie Setiawan (Menit 26:10)
YG : Selamat pagi… Mas Onie ya?
OS : Ya
YG : Nama Saya Yoga Mas… Disini mau diskusi, ngobrol sama Mas Onie terkait dengan
apa yang sudah dijawab oleh Mas Onie dan teman teman yang lain… Kemaren saya
membagikan kuesioner ya… Lha ini, kita ngobrolnya santai saja… kita bebas saja…
apa adanya… karena ini tidak ada kaitannya dengan penilaian dari Pak Guru… Saya
tidak menyumbang penilaian… Misalkan Mas Onie menjawabnya tidak baik itu
nilainya jadi ngga baik… gak ad aitu… itu tidak ada kaitannya dengan penilaian sama
sekali… Saya hanya ingin tahu lebih dalam dari apa yang sudah dijawab Mas Onie.
Mas Onie, kemaren kalau ingat ya, dari kuesioner yang saya berikan, itu ada pilihan
supaya siswa itu memilih temannya yang dianggap disiplin dan mungkin dianggap
kurang disiplin dengan berbagai alasan yang diberikan… saya juga membuka ruang
untuk menjawab itu… Nha ini Mas Onie Setiawan ini terpilih oleh beberapa teman
sebagai siswa yang kurang disiplin… Jadi ada beberapa temannya yang menganggap
Mas Onie kurang disiplin… Nha ini ada gak usah khawatir karena tidak ada kaitannya
dengan penilaian… jangan khawatir… ini santai saja
OS : Iya Pak
YG : Ini ada beberapa alasan yang diberikan ya… yang pertama adalah Mas Onie itu
pernah tidur saat kelas telah dimulai… ini temennya yang bilang begitu… yang kedua
sama… pernah tidur saat praktek… ya mungkin dia melihat apa yang
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OW :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
YG :
OS :
2. SMK N 2 Pengasih

Ikhsan Yasid Fauzi


YG : Assalamu’alaikum wr wb… Mas Ikhsan Yasid Fauzi ya?
IYF : Iya
YG : Mas Ikhsan, terimakasih ya sudah meluangkan waktu untuk Saya ya untuk ngobrol-
ngobrol nggih…
IYF : Nggih
YG : Nama Saya Yoga ya… Saya yang kemaren anu… apa… ee… memberikan
kuesioner kepada semua peserta didik di Kelas 3, Jurusan Pengelasan, SMK N 2
Pengasih. Kemarin Mas Ikhsan juga mungkin masih inget ya… belum lama… baru
minggu yang lalu mengisi… Ha ini tujuan Saya untuk ngobrol-ngobrol… diskusi ini
ya… untuk memperdalam apa yang sudah dijawab Mas Ikhsan dan juga teman-
teman sekelas kemaren… jadi ini… ee… wawancara tidak ada kaitannya dengan
mungkin nanti penilaian dari Pak Guru ya… Jadi Saya harap Mas Ikhsan ini bebas
saja gitu… Kalau bicara apa adanya saja… Ya ini Mas Ikhsan… Pada dasarnya saya
ingin melihat lebih lanjut ya atau memperdalam apa yang sudah dijawab oleh Mas
Ikhsan didalam kuesioner… Jadi kemarin Mas Ikhsan masih ingat ada pertanyaan
tentang siapa teman Anda yang Anda anggap disiplin gitu ya… Kemudian apa
alasannya… Begitu juga teman Anda yang tidak disiplin dan alasannya apa… Nha
ini, kebetulan ini, bukan kebetulan saya kira, Mas Ikhsan ini dipilih oleh tujuh
temannya untuk siswa yang disiplin… disiplin terhadap aturan K3… Jadi selama
praktek, Mas Ikhsan ini dianggap disiplin, mungkin… ya kalau disini ya saya
bacakan alasan dari teman-teman: sering menggunakan pelindung safety, karena dia
selalu mentaati peraturan, karena rajin, karena melakukan praktek dengan peralatan
yang lengkap sehingga menghindari dari kecelakaan kerja, karena dia berhati-hati
dalam bekerja, karena dia disiplin dan rajin, karena disiplin… Lha ini Mas Ikhsan,
kalau boleh saya tahu… Saya pengen tahu, apa yang mendorong Mas Ikhsan ini
berlaku disiplin, berlaku mentaati aturan K3 pada saat Anda belajar di kelas atau
bekerja ya… Saya tak pengen denger ceritanya kenapa kok bisa begitu… Apa saja
yang menjadi alasannya Mas Ikhsan…
IYF : Yang pertama kali kan untuk keselamatan diri sendiri… terus lebih aman aja gitu
Pak kalau pakai perlengkapan K3 itu…
YG : Jadi lebih tenang?
IYF : Iya…
YG : Mas Ikhsan, kalau yang namanya… sebenarnya budaya K3 yang baik itu kan tidak
sekedar hanya menggunakan APD ya… tetapi juga sikap kerja yang benar… yang
baik… Misalnya Anda fokus… tidak banyak bercanda… ee… mengerjakan dengan
berhati-hati… sehingga Anda aman, teman Anda aman, alatnya aman… Anda
datangnya sehat, pulangnya sehat… Budaya K3 termasuk sikap kerja, tidak hanya
APD… karena biasanya kalau orang mengatakan taat K3 itu hanya APD nya saja
ya?
IYF : Iya
YG : Kalau saat bekerja menggunakan APD tetapi saat bekerja banyak bercanda dan
sebagainya, nha itu juga bukan budaya K3 yang baik… Nha ini… saya pikir karena
pilihan dari teman-teman cukup banyak ya mungkin akurat juga yang dipilih ini…
IYF : Nggih…
YG : Nha ini juga… Ada salah satu jawaban dari Mas Ikhsan dari kuesioner yang sudah
saya berikan kemarin, yaitu bahwa yang memotivasi atau yang mendorong untuk
berlaku disiplin adalah pengalaman kecelakaan dimasa lalu… Mas Ikhsan ini pernah
mengalami kecelakaan kerja saat belajar selama ini? Mungkin pernah kena percikan
gram, mungkin kena percikan api, mungkin kena benda panas, mungkin terkena
gerinda, mungkin terpeleset saat bekerja, mungkin tertusuk benda tajam karena
membawa penitik… Makanya kan kalau kita bekerja di bengkel kan menggunakan
alat-alat seperti itu… Pernah ada pengalaman itu mungkin?
IYF : Pernah… Saat mengelas dulu, benda kerjanya kan digantung… Lha saya itu baru
jongkok, saat berdiri kena kepala… itu benda kerjanya panas… Sama saat
menggerinda pernah kena gram besinya itu… kena mata…
YG : Kena mata Mas?
IYF : Iya… kena mata…
YG : Sampai sakit sekali?
IYF : Ya lumayan Pak… Perih itu Pak…
YG : Terus penanggulangannya gimana? Pengobatannya?
IYF : Itu dikasih obat mata
YG : Itu waktu disini?
IYF : Iya, tapi pengobatannya dirumah
YG : Kelas berapa itu?
IYF : Kelas 2 akhir…
YG : Mata pelajaran praktek kalau di Jurusan Pengelasan itu kan startnya mulai kelas 2
ya?
IYF : Iya
YG : Kelas 1 kan tidak ada praktek?
IYF : Iya
YG : Itu teori ya?
IYF : Njih….
YG : Berarti kelas 2 pernah mengalami kecelakaan ya?
IYF : Mengangguk-angguk
YG : Akhirnya dari situ terus semakin merasa bahwa peralatan APD, sikap kerja itu
penting ya?
IYF : Ya
YG : APD harus digunakan… yang layak ya?
IYF : Iya
YG : Mas Ikhsan kan jadi selalu lengkap APDnya kalau praktek?
IYF : Selalu
YG : Kemudian saya tak tanya, kalau melihat teman sendiri yang kena atau ya tertimpa
kecelakaan kerja itu pernah engga?
IYF : Belum
YG : Merasakan sendiri pernah?
IYF : Iya
YG : Kemudian saya tak tanya, kalau disini pada saat Anda belajar pengalasan, baik itu
saat praktek ataupun pada saat teori mungkin… itu diajarkan tidak tentang aturan-
aturan K3 itu?
IYF : Ya diajarkan tapi kebanyakan tidak menghiraukan…
YG : Tidak digunakan begitu ya? Tidak taat ya?
IYF : Iya
YG : Diberikan pengetahuan K3 itu pada saat teori atau pada saat briefing saat praktek
atau kapan? Karena kalau dilihat di kurikulumnya, Mas Ikhsan ini kan menggunakan
Kurikulum 2013, disitu gak ada itu pelajaran K3 itu yang berdiri sendiri…
IYF : Di teori ada…
YG : Di teori ada?
IYF : Iya, diteori ada
YG : hmmm…
IYF : Itu disampaikan di kelas 2 atau kapan ya…
YG : Kemudian apa ada penguatan dari Pak Guru setiap briefing, itu kan ada briefing dulu
to sebelum pelaksanaan praktek?
IYF : Iya Pak
YG : Kemudian sebelum selesai kan juga ada briefing lagi?
IYF : Iya Pak
YG : Itu ada penguatan engga?
IYF : Gak ada
YG : Penguatan itu maksudnya menjelaskan kembali… misalkan: Anda kalau belajar
berhati-hati, sarung tangan digunakan selalu digunakan ketika mengelas… topeng
digunakan dengan benar… Jangan bercanda, fokus dan sebagainya…
IYF : O itu ada itu…
YG : Berarti diberikan ya?
IYF : Iya
YG : Nha pemberian penguatan seperti itu ngefek engga kepada Anda ya khususnya…
karena dikasih tahu itu jadi lebih taat lagi… itu termasuk engga?
IYF : Termasuk…
YG : Terus kalau disini Mas, ada reward dan punishment engga? Gini maksud saya…
Misalkan peserta didik itu ngelas ya… pada saat ngelas SMAW misalkan… tidak
menggunakan topeng yang seharusnya… atau menggunakan kacamata tapi kacamata
OAW… itu terus dikasih hukuman… misalkan apalah… mungkin di SMK disuruh
push up, disuruh lari mengelilingi lapangan atau ndak boleh praktek lagi atau apa…
itu ada engga?
IYF : Engga sih… banyak yang dibiarin… soalnya kan gurunya kan tidak mengawasi…
YG : Pengawasan dari guru termasuk kurang?
IYF : Iya
YG : Jadi setelah diberikan job, terus Anda praktek dan gurunya ada di ruang guru?
IYF : Iya, soalnya menurut Guru, kalau ditunggui itu siswa jadi ndredhek (grogi) itu lho
kalau pas praktek…
YG : Grogi ya?
IYF : Iya… Jadi dibiarin gitu lho… Nanti setelah beberapa waktu, (Pak Guru) datang
untuk melihat…
YG : Tapi menurut mas Ikhsan, pengawasan dari Guru itu kurang?
IYF : Iya
YG : Harusnya dipasangi CCTV ya?
IYF : Hehehe…
YG : Jadi kalau ada yang tidak tertib itu dijewer aja itu… hehehe… Karena kurang
pengawasan, siswa-siswanya jadi ngga disiplin?
IYF : Iya, engga disiplin…
YG : Mas Iksan, saya tak tanya… Kalau mas Eksan dirumah… Bareng Bapak Ibu ya?
IYF : Iya
YG : Kalau bareng Bapak Ibu, Bapak Ibu itu sering pesen engga sama Mas Iksan… Mas,
kalau Mas Iksan ini sekolah… kalau bekerja yang hati-hati… kalau bekerja yang taat
aturan… Bapak atau Ibu pengen Mas Iksan itu ya sehat… Bapak Ibu tahu engga
tentang las ini? Ada bahaya pengelasan apa saja itu tahu ya? Macam-macam
bahayanya itu tahu engga?
IYF : Tahu Pak
YG : Nha itu sok dipeseni engga supaya Mas Eksan berhati-hati, supaya tetep sehat, tidak
sakit dan cidera saat praktek?
IYF : Ya dipeseni… Soalnya bahayanya kan banyak juga…
YG : Gimana Mas?
IYF : Ya dipeseni… Bapak Ibu itu tahu juga kalau menggerinda itu bahaya… mengelas itu
bahaya… jadi selalu dipeseni…
YG : Kalau dirumah, Mas Iksan dibiasakan tertib tidak? Tertib misalkan gini, misalkan
kalau Anda masuk jam 07.00 ya berarti Anda harus bangun jam 05.00 misalkan, ada
tidak?
IYF : Ya ada
YG : Subuh bangun terus sholat, habis itu membersihkan tempat tidur terus bantu bersih-
bersih dan seterusnya, ada aturan-aturan seperti itu yang dibiasakan tidak?
IYF : dibiasakan Pak
YG : Anda juga melakukan kalau disuruh orang tua?
IYF : Melakukan Pak
YG : Apa lagi contoh aturan-aturan yang diberikan oleh Bapak Ibu? Pulang sekolah
misalkan, pulang sekolah itu ya pertama harus melepas sepatu dan meletakkan
ditempatnya, pakaian-pakaian kotor diletakkan di ember pakaian kotor, ganti baju,
cuci tangan baru makan misalkan… tidak datang-datang terus makan… itu
dibiasakan tidak?
IYF : Iya dibiasakan
YG : Jadi kebiasaan kebiasaan itu membuat Mas Iksan terbiasa dengan aturan ya?
IYF : Ya
YG : Jadi kalau bekerja dimana-mana juga tertib?
IYF : Mengangguk-angguk
YG : Terus Mas, saya tak tanya… Kalau di bengkel ini, suasana tertib terhadap aturan K3
sudah baik apa belum?
IYF : Kalau menurut Saya pribadi masih kurang
YG : Contohnya apa? Yang kurang menurut Mas Iksan apa?
IYF : Ya kalau menggerinda kadang-kadang tidak menggunakan kacamata
YG : Bahaya ya itu?
IYF : Iya… Terus mengelas menggunakan kacamata OAW…
YG : OAW tidak menggunakan kacamata? Kan gak keliatan itu?
IYF : Ada yang begitu… Terus saat mengelas tidak menggunakan sarung tangan…
YG : Kalau ngelas OAW aja ya… tidak usah SMAW… mengelas OAW itu kalau kita
membuat jalur dan tidak menggunakan kacamata, apa bisa lurus?
IYF : Bisa Pak… kacamatanya kan cuma bening…
YG : Iya… tapi OAW itu kita melihat lelehan benda kerjanya itu terus kalau sudah
meleleh kita mulai bergerak kan?
IYF : Iya
YG : Kalau kita menggunakan mata telanjang, itu sebenarnya terlalu silau sebenarnya…
IYF : Kalau saya lumayan silau
YG : Silau kan?
IYF : Awalnya sih tidak tapi lama lama silau
YG : Iya, jadi karena silau kemudian mata kita tidak melihat benda kerja kan jalurnya bisa
belok itu?
IYF : Iya bisa
YG : Mas Iksan, keliatannya bercerita tentang asuransi ya?
IYF : *Mengangguk*
YG : Misalkan kalau ada yang cidera, ada yang terkena kecelakaan kerja, itu Mas Iksan
atau temen-temen disini mendapatkan tanggungan… Itu dijelaskan sama Pak Guru?
IYF : Engga
YG : Engga?
IYF : Engga
YG : Tapi pernah kejadian ada yang cidera terus ditanggung oleh sekolah?
IYF : Belum pernah
YG : Mmm… Mungkin memang nggak jelas ya?
IYF : Iya
YG : Misalkan Mas Iksan terkena kecelakaan kerja, misalkan luka tergores sehingga
berdarah, kemudian butuh pengobatan ke rumah sakit misalkan… Itu yang
nanggung siapa gak ada kejelasan ya?
IYF : Tidak
YG : Akhirnya mungkin ya yang nanggung bisa sekolah dan bisa Bapak Ibunya Mas
Iksan karena tidak ada kejelasan
IYF : Iya
YG : Mungkin satu pertanyaan terakhir saya Mas, menurut Mas Iksan bagaimana caranya
atau apa yang harus dilakukan oleh Guru atau mungkin Sekolah ya… agar Mas
Iksan dan teman-teman itu menjadi lebih taat, lebih disiplin mematuhi aturan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja saat Anda belajar disini… Ini menurut Mas Iksan
apa?
IYF : Yang pertama sih harus sering ngecek proses pembelajaran… terus perlengkapan
itu… banyak APD APD yang sudah rusak…
YG : Sudah rusak?
IYF : Iya
YG : Misalkan apa?
IYF : Sarung tangan sudah robek, yang ditangan itu sudah robek juga
YG : Kalau sudah robek, masih layak dipakai tidak?
IYF : Ada yang masih, ada yang tidak
YG : Ada yang udah ndak layak?
IYF : Iya jadi ada banyak gitu lho… Ada yang rusak ada yang engga… Tidak bisa dipakai
semua…
YG : Kacamata cukup tidak?
IYF : Kacamata cukup, ada yang baru juga…
YG : Kacamata cukup tapi kadang ada yang make ada yang engga?
IYF : Iya
YG : Apa lagi Mas?
IYF : Apa ya?
YG : Materi K3 nya itu menurut Mas Iksan cukup tidak?
IYF : Ya lumayan
YG : Saya lihat disini ya… misal ada kecelakaan, apa yang harus diperbuat, siapa yang
menanggung itu harus diketahui… Jadi siswa tahu haknya… Saat belajar disini tahu
haknya apabila terkena kecelakaan kerja… Apakah ditanggung sekolah, apakah
ditanggung oleh orang tua, apakah ditanggung sekolah dengan cara mengantar siswa
ke UKS, diobati di UKS dan seterusnya… Seharusnya jelas ya… Sudah tahu?
IYF : Belum tahu… Karena masih teori dasar saja…
YG : Itu seharusnya hak pekerja ya… Kalau disini ya haknya siswa… Perlu tahu
sebenarnya… Walaupun Anda belajar kan, Anda menggunakan peralatan las seperti
juru las yang sudah profesional… menggunakan SMAW, OAW, ada las TIG… ada
las MIG…
YG : Ya terimakasih Mas Iksan atas waktunya… Saya menghargai, saya mengapresiasi…
Keliatannya yang ingin saya tanyakan saya anggap cukup… Terimakasih…
IYF : Sama-sama…

Agus Jati Kusumo


YG : Assalamu’alaikum wr wb
AJK : Walaikumsalam wr wb
YG : Selamat pagi Mas Agus Jati Kusumo ya?
AJK : Selamat pagi Pak
YG : Mas Agus, pertama-tama saya ucapkan terimakasih atas waktunya… meluangkan
waktu untuk saya sehingga kita berbincang-bincang. Nama Saya Yoga Mas… Saya
yang tempo hari membuat kuesioner yang diberikan kepada Mas Agus dan juga
temen-temen Kelas 3 Jurusan Pengelasan SMK 2 Pengasih. Maksud saya
mengundang Mas Agus ini, Saya sudah diijinkan oleh Pak Guru ya… Jadi untuk
memperdalam apa yang sudah dijawab oleh Mas Agus pada kuesioner kemaren dan
juga temen-temen… Nha ini Mas Agus saya minta untuk bebas saja ya… Maksud
saya karena bincang-bincang kita disini tidak ada kaitannya dengan penilaian dari
Pak Guru ya… Saya bebas, saya independent… Silakan berbicara apa adanya saja…
Apa yang Anda tahu, apa yang Anda rasa, ketika saya tanyakan, monggo dijawab
apa adanya gitu ya…
AJK : Ya Pak
YG : Mas Agus, ini kemaren kalau masih ingat… Saya membuat pada kuesioner itu ya…
Tolong sebutkan teman Anda yang Anda anggap disiplin dan yang Anda anggap
kurang disiplin beserta alasannya… Masih ingat ya?
AJK : Ya Pak… Yang disiplin saya agak lupa e Pak…
YG : Ya gak pa pa… Jadi gini Mas… Mas Agus ini dipilih oleh beberapa temennya
sebagai Siswa yang dianggap disiplin… Nah ini Saya pengen bertanya lebih lanjut…
Apa yang mendorong Mas Agus ini berlaku disiplin? Pada saat Anda belajar, pada
saat mengelas disini ya… Apa yang memotivasi Anda untuk disiplin terhadap aturan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja… Lha ini kalau menurut kata temen-temenmu…
Mas Agus itu selalu disiplin… Menggunakan APD yang cukup lengkap… Selalu
safety dan semangat… Kata temen-temenmu…
AJK : Ya Pak
YG : Nha… tak tanya sekarang… apa yang mendorong Mas Agus itu untuk berlaku
seperti itu? Apa yang selalu memotivasi mas Agus untuk taat aturan?
AJK : Kalau saya demi keselamatan diri sendiri Pak… Kalau kita terluka kan kita rugi
sendiri Pak… nggak bisa praktek seperti biasanya… terus kalau ada kejadian yang
tidak diinginkan, pasti guru akan terkena Pak…
YG : Guru akan terkena?
AJK : Iya, Guru akan terkena imbasnya…
YG : Misalkan matanya kena gram gitu ya… Lha itu kalau hanya tergores aja mungkin
gak pa pa, tapi kalau mata kita sampai cacat kan ya gimana… kan mata kita dipake
sampai tua yak an?
AJK : Iya Pak
YG : Jadi karena itu, Anda terus berhati-hati ya?
AJK : Iya Pak
YG : Nha saya tak tanya… Mas Agus, selama praktek ya… Praktek mulai kelas 2 ya?
AJK : Kelas 1 sudah mulai praktek Pak, tapi tidak sampai semester akhir…
YG : Okay… Selain disekolah, Anda pernah mengelas?
AJK : Sedikit sedikit sih Pak… Saat PKL Pak…
YG : Waktu SMP pernah?
AJK : Waktu SMP belum pernah Pak
YG : Mengelas itu ketika Anda sekolah disini ya?
AJK : Iya Pak… Betul Pak…
YG : Selama Anda mengelas ya… Pengalaman Anda sudah cukup banyak karena sudah
lama belajar disini ya… itu pernah mengalami kecelakaan kerja tidak? Kecelakaan
kerja misalkan rambut Anda terbakar karena kena api atau Anda terpeleset jatuh
karena lantainya licin, Anda tergores benda tajam, Anda terkena gerinda misalkan,
terkena percikan api terus macam-macam…
AJK : Ya terkena percikan api paling Pak… Api las itu Pak…
YG : Kalau percikan-percikan kecil itu saya kira wajar ya… Kalau Anda menggunakan
pakaian yang cukup tertutup mungkin gak masalah ya…
AJK : Ya
YG : Jadi selama ini Anda cukup safety ya… Tidak ada kecelakaan yang fatal ya?
AJK : Cuma pernah memegang benda kerja yang masih panas Pak…
YG : Gimana ceritanya itu?
AJK : Ya benda yang habis saya las saya taruh di meja, kemudian saya lupa kalau benda
itu baru saja saya las…
YG : lupa kalau itu masih panas ya?
AJK : Iya Pak
YG : Karena warnanya sama ya… jadi gak keliatan ya?
AJK : Iya Pak
YG : Terus dipegang?
AJK : Iya
YG : Lecet parah engga?
AJK : Engga sih Pak
YG : Okay… Kalau sebenernya K3 itu kan tidak terbatas pada penggunaan APD saja
ya… Jadi budaya K3 yang baik itu meliputi sikap kerja… Jadi ketika Anda berhati
hati dalam bekerja… Berhati-hati itu ya seperti meletakkan benda kerja yang baru
saja dilas itu dimeja khusus untuk meletakkan benda kerja kan?
AJK : Iya
YG : Kalau tidak diletakkan dimeja terpisah kan jadi punya potensi untuk dipegang kan?
AJK : Iya
YG : Seperti Mas Agus tadi… Nha itu mungkin sikap kurang hati-hati… Terus misalkan
fokus, tidak banyak bercanda saat bekerja… Itu merupakan budaya K3 yang baik…
Mempunyai budaya K3 yang baik… Jadi tidak hanya penggunaan APD saja… Itu
tadi keliatannya Mas Agus pernah mengalami itu ya… Akhirnya kalau Mas Agus
pernah menaruh benda kerja di tempat yang bukan seharusnya… Kemudian karena
kurang berhati-hati akhirnya malah memegang benda kerja yang masih panas… Nha
dikemudian hari mungkin Mas Agus terus mencelupkan benda kerja yang habis dilas
kedalam cairan pendingin atau ditempatkan di tempat yang orang tidak mungkin
memegang… gitu ya… Itu mesti diinget inget terus gitu ya?
AJK : Iya Pak
YG : Karena merasakan sakit itu…
AJK : Kalau melihat teman yang mengalami kecelakaan kerja pernah?
YG : Ya tadi Pak… Saya melihat teman yang terkena gerinda…
AJK : Engga Pak… Ini dijempol ini tergores sedikit…
YG : Saya itu kalau ingat teman saya yang terkena gerinda itu masih… *bergidik* Harus
bener hati-hati ya… Itu gerinda disini menggunakan gerinda tangan atau statis?
AJK : Gerinda tangan Pak
YG : Untuk membuat kampuh itu?
AJK : Kalau membuat kampuh menggunakan las gas itu Pak…
YG : Pakai apa?
AJK : Pakai mesin
YG : O pakai mesin… Jadi gerinda tangan ini untuk menggerinda lasan yang kurang baik
itu…
AJK : Iya… untuk menggerinda itu…
YG : Terus kalau melihat teman pernah mengalami kecelakaan kerja gitu, ada perasaan
Saya ndak mau seperti dia… Saya mau lebih tertib lagi… Itu ada perasaan seperti itu
engga?
AJK : Ada Pak…
YG : Mas Agus, saya tak tanya…
AJK : Ya Pak
YG : Ketika Anda dirumah, Anda masih bareng Bapak Ibu?
AJK : Tidak Pak… Saya hanya bersama Ibu
YG : Okay, Anda bersama Ibu… Apakah Ibu atau orang tua, seperti Paman dan
sebagainya ya… atau Kakak gitu ya… berpesan kepada Mas Agus… Mas, kalau
Anda belajar, kalau Anda bekerja, kalau Anda ngelas itu hati-hati ya… Kamu harus
sehat… Kamu jangan ceroboh… Supaya kamu tidak terluka… Suka ada pesen-
pesen kaya gitu engga?
AJK : Ada Pak, dari kakak sama Ibu Pak
YG : Suka dipeseni kaya gitu ya…
AJK : Ya kamu itu harus sehat… Jangan membuat ulah yang tidak tidak gitu Pak…
YG : Ngefek engga ke Mas Agus? Ya kalau dikasih tahu, saya harus manut lah… atau ah
sudahlah…
AJK : Saya mau dipeseni atau tidak itu saya sudah mempunyai kesadaran sendiri Pak…
YG : Kemudian Mas… Kalau dirumah itu Anda dibiasakan tertib engga? Tertib dalam
artian hal-hal yang sepele saja… Misalkan ya… Maaf Mas Agus Muslim ya?
AJK : Ya Pak
YG : Jadi misalkan ya… kalau pagi, Subuh ya bangun terus sholat… bersih-bersih…
bantu Ibu… ya membantu apa saja lah… ya paling tidak, bangun tidur itu tempat
tidurnya itu dirapikan terlebih dahulu… kamarnya dirapikan sebelum Anda pergi
kemudian bantu-bantu Ibu dan sebagainya… Itu dibiasakan tidak?
AJK : Ya alhmdulillah dibiasakan Pak… Seperti sholat lima waktu itu, alhamdulillah saya
laksanakan Pak… Kalau bangun tidur, kamarnya terus saya rapikan…
YG : Mas Agus ini termasuk orang yang biasa tertib ya… Dibiasakan tertib ya… Kalau
ada aturan itu ya diikuti… Akhirnya ya mungkin itu jadi terbawa ya… Kalau
disekolah ada aturan, ya diikuti… gitu ya?
AJK : Iya
YG : Ya Mas Agus saya tak tanya… Kalau dibengkel ini, apakah kondisi, suasananya
disini ini sudah tertib terhadap aturan K3, misalkan Guru itu kalau ngajari, ya kalau
mengelas itu menggunakan APD, sikap kerja yang baik… Mau mengelas ya
menggunakan topeng yang benar, menggunakan sarung tangan yang benar, mungkin
menggunakan apron, kemudian menggunakan sepatu safety… Kalau siswa diminta
untuk menggunakan sepatu safety ya gurunya menggunakan sepatu safety…
Kemudian teknisi… Toolman… Toolman itu ya kalau berada di bengkel juga tertib,
menggunakan wearpack… menggunakan sepatu kerja… *Listrik Mati*
YG : Nah itu tadi saya bertanya… Apakah budaya K3 dibengkel ini sudah terwujud?
Sehingga ketika lingkungannya tertib, Anda terdorong untuk tertib?
AJK : Kalau siswanya sebagian besar belum tertib Pak… Seperti saat mengelas… Saat
menggerinda tidak memakai kacamata atau sarung tangan… Keliatannya tergantung
keaadan Pak… Kalau tidak enak menggunakan sarung tangan, tidak menggunakan
sarung tangan… Kalau menggerinda halus dan masih dibawah tangan, gak pake
sarung tangan…
YG : Ngelas apa? SMAW?
AJK : Ya Pak… SMAW
YG : Gak pake kacamata?
AJK : Engga Pak… gak pake sarung tangan…
YG : Oo… Padahal sebenarnya, walaupun down hand, walaupun dibawah tangan itu kan
ada kemungkinan terkena percikan api… kalau Anda memecahkan terak ya bisa jadi
teraknya kena kulit atau masuk di baju… panas kan ya…
AJK : Iya Pak
YG : Lha itu kalau menurut Mas Agus kenapa kok bisa seperti itu?
AJK : Karena muridnya sendiri itu kalau menggunakan sarung tangan itu suka merasa
engga mudah bergerak…
YG : Gak luwes ya?
AJK : Ya kalau memegang palu itu kayanya kurang mantab gitu Pak…
YG : Mungkin pertanyaan terakhir saya Mas… Apa yang harus dilakukan oleh guru ya
agar Mas Agus dan teman-teman yang belajar disini lebih mentaati aturan K3?
AJK : Apa ya Pak… Siswanya lebih banyak dipantau oleh gurunya Pak… Saat praktek
lebih banyak dikontrol… Kalau ada yang tidak lengkap diperingatkan gitu Pak…
YG : Lha memang selama ini tidak dikontrol atau gimana?
AJK : Jarang sih Pak
YG : Jadi setelah ada briefing ya… setelah briefing pagi, siswa diminta untuk kerja gitu?
Terus guru di ruang guru gitu?
AJK : Ya kadang sudah dipantau Pak… Tapi ditingkatkan gitu lho…
YG : Apa lagi yang lain?
AJK : Kayaknya sudah Pak
YG : Nggih... Mas Iksan, saya kira cukup ya untuk perbincangan kita… Saya ucapkan
terimakasih untuk mas Iksan yang sudah meluangkan waktu untuk Saya…
Terimakasih

Faryan Nur Ikhsan (kurang disiplin)


YG : Assalamu’alaikum wr wb. Mas Faryan Nur Ikhsan ya?
FNI : Walaikumsalam wr wb
YG : Biasa dipanggil siapa? Mas Ikhsan?
FNI : Faryan Pak
YG : Mas Faryan, saya ucapkan terimakasih ya Mas sehingga kita bisa berbincang-
bincang disini… Mas Faryan, nama saya Yoga… Saya yang tempo hari membuat
kuesioner kepada Mas Faryan dan temen-temen Kelas 3 Jurusan Pengelasan SMK N
2 Pengasih… Mas Faryan masih inget ya? Mengisi juga ya?
FNI : Ya Pak
YG : Mas Faryan, maksud saya mengundang Mas Faryan disini, ini juga saya sudah
diberikan ijin oleh Pak Guru untuk bertanya-tanya kepada siswa yang dipilih… Ini
mungkin Mas Faryan masih ingat ya… Kita membahas tentang budaya K3, K3 itu
keselamatan dan kesehatan kerja ya… Jadi bagaimana aturan-aturan K3 itu
dilaksanakan oleh peserta didik, oleh siswa, faktor-faktor apa yang mendorong siswa
itu menjadi disiplin dan tidak disiplin… Nha ini ada beberapa dari teman Anda ini
yang mengatakan bahwa Mas Faryan ini bekerja kadang-kadang kurang teliti… Ada
yang mengatakan Mas Faryan itu sulit disuruh-suruh dan tidak mau membersihkan
ruangan las… kemudian banyak bercanda dan ada yang mengatakan iseng… Mas
Faryan, ini tulisan dari teman-teman ya… Jadi apa yang kita bicarakan saat ini tidak
ada kaitannya dengan penilaian Pak Guru ya… Jadi misalkan tidak ada hal yang
dibicarakan oleh Mas Faryan ini membuat nilai Mas Faryan jadi jelek… tidak ada
itu… Saya menjaring kata-kata dari teman-teman dan mengkonfirmasi saja… Jadi
ini bebas saja… Ini menurut Mas Faryan kok ada pendapat seperti ini dari temen-
temen ini bagaimana?
FNI : Mungkin teman saya menilai saya seperti itu Pak
YG : O begitu… Kalau menurut Mas Faryan sendiri, Mas Faryan itu kalau pada saat Anda
belajar ngelas… saat Anda praktek ngelas… Anda sudah disiplin belum dalam
mematuhi aturan K3?
FNI : Kurang
YG : Hehehe… Itu mengakui… Nha Mas Faryan saya tak tanya… Kenapa Mas Faryan
kok seperti itu? Kok kurang disiplin itu kenapa? Apa yang mendorong Mas Faryan
itu kurang disiplin, kenapa?
FNI : Mungkin kurang adanya niat…
YG : Maksudnya kurang adanya niat? Karena Mas Faryan… eee… kenapa? Apa karena
terbiasa pandemi, seharusnya jam segini seharusnya masih tidur… apa mungkin
karena pandemi, seharusnya jam segini seharusnya masih sepedaan… lha
maksudnya kurang niat itu bagaimana Mas Faryan? Lebih detilnya bagaimana?
FNI : paling mboten karep Pak (mungkin karena bukan maunya Pak)
YG : mboten karep disini?
FNI : Mboten, maksude dereng karep kulo ngoten lho Pak
YG : Gimana Mas, yang dimaksud dereng karep bagaimana?
FNI : Karepe disiplin itu masih kurang gitu lho Pak
YG : Ok… Mas Faryan tak tanya ya… Ini Mas Faryan kan sudah kelas 3 ya… Berarti
sudah punya pengalaman ngelas atau belajar ngelas dari kelas 2… Kalau kelas 1
sudah praktek apa belum?
FNI : Sudah sedikit
YG : Sudah ya? artinya pengalaman mengelas nya sudah lama… Nha selama Anda
mengelas, Anda pernah merasakan kecelakaan kerja… Kecelakaan kerja, kalau
mengelas, misalkan karena lantainya licin, Anda lewat kemudian terpeleset dan
jatuh… kemudian mungkin pada saat menggerinda, karena posisi Anda tidak bagus
atau mungkin Anda bercanda kemudian kena tangan sehingga luka… atau mungkin
karena Anda mengelas tidak menggunakan topeng las… Terkenca percikan api…
Atau mungkin matanya terkena terak yang dipecahkan itu… kalau SMAW… atau
macem macem lah kalau disini… Atau mungkin asap ya… Asapnya kan keras ya…
Pernah engga mengalami itu?
FNI : 46:30
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :
YG :
FNI :

Anda mungkin juga menyukai