Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP BAYI BARU LAHIR

1 Konsep bayi baru lahir


a. Bayi baru lahir
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42
mingguatau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi
baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia
empat minggu (Wahyuni, 2012).
b. Ciri-ciri Bayi Normal
1. Berat badan 2500-4000 gram.
2. Panjang badan lahir 48-52 cm.
3. Lingkar dada 30-38 cm.
4. Lingkar kepala 33-35 cm .
5. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit, kemudian menurun
sampai 120-140×/menit.
6. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun setelah
tenang kira-kira 40×menit.
7. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk dan
diliputi vernix caseosa,Kuku panjang .
8. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis sudah
turun (pada laki-laki).
10. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
11. Refleksmoro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti
memeluk.
12. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak tangan,
bayi akan menggengam / adanya gerakan refleks.
13. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan daerah
mulut Sudah terbentuk dengan baik.
14. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan (Saleha, 2012)

c. Apgar score
Tabel 2.1 Tanda APGAR bayi baru lahir

tanda 0 1 2
A=warna kulit Biru/pucat Tubuh kemerahan, Tubuh dan
ekstremitas biru ekstremitas
kemerahan
P= denyut nadi Tidak ada <100x/menit >100x/menit
G=reflek Tidak ada Gerakan sedikit Menangis
A=tonus otot Tidak ada Flexi lemah aktif
R=respiratory Tidak ada Lemah merintih Tangis kuat
Penilaian

7-10 = normal

4-6 =asfixia sedang

0-3 = asfixia berat

d. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di Luar Uterus


Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional neonatus
darikehidupan didalam uterus ke kehidupan diluar uterus.Beberapa perubahan fisiologi
yang dialami bayi baru lahir antara lain yaitu :

1 Sistem Pernafasan Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika harus
mengatasi resistensi paru pada saat pernapasan yang pertama kali.Pada umur
kehamilan 34-36 minggu struktur paru-paru matang, artinya paru-paru sudah bisa
mengembangkan sistem alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari
pertukaran gas melalui plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-
paru bayi. (Rahardjo dan Marmi, 2015: 14)
2 Sirkulasi darah Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian
ke hati, sebagian langsung ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri jantung.Dari
bilik kiri darah di pompa melalui aorta ke seluruh tubuh.Dari bilik kanan darah di
pompa sebagian ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta.Setelah bayi
lahir, paru akan berkembang mengakibatkan tekanan-tekanan arteriol dalam paru
menurun. Tekanan dalam jantung kiri lebih besar dari pada tekanan jantung kanan
yang mengakibatkan menutupnya foramen ovale secara fungsional.Hal ini terjadi pada
jam-jam pertama setelah kelahiran. Oleh 17 karena tekanan dalam paru turun dan
tekanan dalam aorta desenden naik dan karena rangsangan biokimia (pa02 yang naik),
duktus arteriosus akan berobliterasi, ini terjadi pada hari pertama.Aliran darah paru
pada hari pertama ialah 4-5 liter per menit / m2.Aliran darah sistolik pada hari pertama
rendah yaitu 1.96 liter/menit/m2 karena penutupan duktus arteriosus (Indrayani, 2013:
312).
3 Metabolisme Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang dewasa
sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih besar, sehingga BBL harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sehingga energi diperoleh dari
metabolisme karbohidrat dan lemak.Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari
perubahan karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak.Setelah
mendapat suhu
4 Keseimbangan air dan fungsi ginjal Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih
banyak air dan kadar natriumrelatif lebih besar dari kalium karena ruangan
ekstraseluler luas.
Fungsi ginjalbelum sempurna karena:
1. Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa
2. Tidak seimbang antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal
3. Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonatus relatif kurang bila
dibandingkan dengan orang dewasa(Indrayani, 2013: 313).
5 Imunoglobulin Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas
yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang didapat.Kekebalan
alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau
meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami:Perlindungan dari
membran mukosa, Fungsi saringan saluran nafas, Pembentukan koloni mikroba dikulit
dan usus, Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung (Walyani dan
Purwoastuti, 2015:135).

2 Konsep asuhan keperawatan


a. Pengkajian Menurut Yermia (2017), pengkajian keperawatan pada bayi baru lahir meliputi
:
1. Identitas Biasanya berupa nama, tanggal lahir/jam lahir, jenis kelamin, identitas orang
tua (meliputi : nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan, agama)
2. Riwayat kehamilan dan kelahiran Meliputi prenatal (pemeriksaan yang dilakukan
sebelum melahirkan/pada saat mengandung), intranatal (pada saat melahirkan), dan
postnatal (pemeriksaan yang dilakukan setelah malahirkan).
3. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir umumnya adalah
menggunakan APGAR(Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration)scoreatau yang
berarti ( A : warna kulit, P : denyut jantung, G : respons refleks, A : tonus otot/keaktifan,
dan R : pernapasan). Pemeriksaan fisik secara komplek pada bayi baru lahir meliputi :
kesadaran, keadaan umum, tanda- tanda vital, kepala, mata, hidung, mulut dan lidah,
telinga, leher, dada, abdomen, punggung, genetalia, tanganm kaki, serta integumen.
4. Pemeriksaan Penunjang Meliputi pemeriksaan darah lengkap di laboratium medis.

b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada bayi baru lahirmenurut Indah, et al (2019)
yaitu :
1. Risiko perubahan suhu tubuh: hipotermi/hipertermi berhubungan dengan lingkungan
yang baru (udara luar dan penuruna jumlah lemak subcutan.
2. Risiko infeksi tali pusat berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer.
3. Risiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubugan dengan
ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi.
c. Intervensi keperawatan

no diagnosis Tujuan/kriteria hasil Perencanaan Keperawatan SIKI


1 Risiko Setelah diberikan Manajemen hipotermia
hipotermi tindakan 1) Monitor suhu
a keperawatan selama 2) Identifikasi penyebab hipotermia
3 kali 24 jam maka (misalnya: terpapar suhu lingkungan
diharapkan risiko rendah, pakaian tipis, kerusakan
hipotermia tidak hipotalamus, penurunan laju metabolisme,
terjadi, dengan kekurangan lemak subkutan)
kriteria hasil : 3) Monitor tanda dan gejala akibat
1) Mengigil hipotermia (hipotermia ringan : takipnea,
menurun disartria, menggigil, hipertensi, diuresis;
2) Kulit merah hipotermia sedang : aritmia, hipotensi,
menurun apatis, koagulopati, refleks menurun;
3) Akrosianosis hipotermia berat : oliguria, refleks
menurun menghilang, edema paru, asam basa
4) Dasar kuku abnormal )
sianotik menurun 4) Sediakan lingkungan yang hangat (atur
5) Suhu tubuh cukup suhu ruangan, inkubator)
membaik 5) Ganti pakaian dan/ atau linen yang
6) Suhu kulit cukup basah
membaik 6) Lakukan penghangatan pasif (selimut,
menutup kepala, pakaian tebal)
7) Lakukan penghangatan aktif eksternal
(kompres hangat, botol hangat, selimut
hangat, perawatan metode kangguru)
8) Lakukan penghangatan aktif internal
(infus cairan hangat, oksigen hangat)

Regulasi temperatur
1) Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5o
C37,50 C)
2) Monitor warna dan suhu kulit
3) Bedong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
4) Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik
segera setelah lahir
5) Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
6) Pertahankan kelembaban inkubator 50%
atau lebih untuk mengurangi kehilangan
panas karena posisi evaporasi
7) Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
8) Hindari meletakkan bayi di dekat
jendela terbuka atau di aliran pendingin
ruangan atau kipas angin.
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU
LAHIR DI RS MEKAR SARI BEKASI
Nama Mahasiswa : Fifin Nuraini NIM : 210513017
Tempat Praktek : RS Mekar Sari Tanggal : 7-12-2021

Nama Ayah/ Ibu : Ny. D/ Tn. E


Alamat : Kp. Krewed rt05 rw 08 duren jaya

No Tahun Lahir L/P BB Keadaan Komp. Jenis Tempat Ket.


Lahir Bayi Persalinan Lahir

1 2012 L 3500 sehat - Normal bidan

2 2017 L 3400 sehat - SC Rumah sakit

3 2019 L 2400 sehat - SC Rumah sakit

RIWAYAT KELAHIRAN

Status Gravida Ibu : G4 P3 A0

Riwayat Persalinan : ibu melahirkan sc a/I bekas sc 2x, lahir jam 12.45 wib dr ibu g4
p3 ao hamil 37-38 minggu

BB/TB Ibu : 76 Kg/ 158 Cm

Tempat Persalinan : RS mekar sari bekasi

Jenis Persalinan : section caesarea

Komplikasi Persalinan : tidak ada


Lama Pecahnya Ketuban : belum pecah

Keadaan bayi saat lahir : bayi bugar sehat, tangis kuat, gerak aktif

Lahir Tanggal : 7-12-2021 jam :12.45.

Jenis Kelamin : perempuan Bayi tunggal

BB/PB Lahir : 2900 gram 48 Cm

Nilai APGAR : 8/9

Plasenta

1. Berat : 580 gram

2. Kotiledon : Tidak ada data

3. Ukuran : Tidak ada data

4. Kelainan : Tidak ada data

5. Insersi tali pusat : Tidak ada data.

Tali pusat

1. Panjang : 50 cm

2. Pembuluh darah :3
3. Kelainan : tidak ada

Pemeriksaan Fisik Bayi

Umur : 0 hari

Hari/tanggal : selasa/ 07-12-2021

Jam : 16.30
o
Suhu Badan : 36.7 C Genitalia : bersih.

Berat Badan : 2900 gram

Panjang Badan : 48 Cm Perempuan,Labio : mayor menghitam

Lingkar Kepala : 32 cm Anus : ada


Lingkar Dada : 33 cm Mekonium :.belum bab.

Lingkar Perut : 31 cm Kepala dan Leher : tidak ada benjolan.

Ekstremitas : normal Bentuk :Simetris

Jari Tangan :lengkap 5 jari Komplikasi : tidak ada

Jari Kaki : lengkap 5 jari

Pergerakan : Aktif Caput : tidak ada

Garis telapak tangan/ kaki : tidak ada semean line.

Chepal hematom : tidak ada.

Status Neurologi : gerak aktif.

Ubun- ubun/ Sutura : sudah mengeras.

Reflek

Mata : kedip. Tendon :

Telinga : kaget. Morro : ada

Mulut : menghisap. Rooting : ada

Hidung : bernafas. Sucking : ada

Leher : menoleh. Babinski : ada

Menggenggam : ada.

Dada

Menangis : tidak retraksi Jantung & Paru : suara s1,s2 tunggal.

Berjalan :belum Bunyi Nafas : normal..

Tonus Leher : menoleh RR : 42. x/menit

Denyut Jantung : 132. x/ menit


Kulit
Kelainan :tidak ada Vernik caseosa :

tidak ada. Lanugo : tidak ada

Punggung

Keadaan punggung : simetris

Fleksibilitas tulang punggung :lentur

Kelainan : tidak ada.

Abdomen

Bising usus : 8x/menit.

Kontur : elastis.

Kelainan : tidak ada.

1. ASI/PASI : asi.

2. Kemampuan minum : netek langsung. ml/jam

Eliminasi

1. BAB pertama : belum tanggal : ............... jam: ......................

2. BAK pertama : .sudah.. tanggal : 07-12-2021 jam: 16.00.

Data lain : ................................................................................................................

..................................................................................................................

Laboratorium :

Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan penunjang:
Tidak ada

Kesimpulan :
Bayi baru lahir sc a/I ibu post sc 2x dari ibu g4 p4 p3 a0 hamil 37-38 minggu, lahir jam
12.45 a/s 89 ketuban jernih, 12.4 5tidak, sianosis tidak, cacat tidak, anus ada. Bb=2900
pb=48 lk33 ld 33 lp 31

1. ANALISA DATA

a. Berisi data fokus :


Bayi baru lahir sc a/I ibu post sc 2x dari ibu g4 p4 p3 a0 hamil 37-38 minggu, lahir jam
12.45 a/s 89 ketuban jernih, 12.4 5tidak, sianosis tidak, cacat tidak, anus ada. Bb=2900,
pb=48 lk33 ld 33 lp 31

b. Analisa data

No Hari/ tgl/ jam DATA PROBLEM ETIOLOGI

111 Subyektif : ibu Risiko hipotermi lingkungan


mengatakan anaknya lahir yang baru
menangis kuat (udara luar dan
penuruna
Obyektif : jumlah lemak
lahir sc a/I ibu post sc 2x subcutan
dari ibu g4 p4 p3 a0 hamil
37-38 minggu, lahir jam
12.45 a/s 89 ketuban
jernih, 12.4 5tidak,
sianosis tidak, cacat tidak,
anus ada. Bb=2900,
pb=48 lk33 ld 33 lp 31

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN: disusun sesuai prioritas dan urgensinya ( SDKI)

No Tgl/ jam Diagnosis keperawatan KODE DX

1 7-12-2021 Risiko hipotermi berhubungan dengan 302


lingkungan yang baru (udara luar dan
penuruna jumlah lemak subcutan.
3. INTERVENSI

TGL/ No. TUJUAN& RENCANA TINDAKAN PARAF


JAM DX KRITERIA
HASIL
07-12-2021 1 Setelah diberikan Manajemen hipotermia
tindakan keperawatan 1) Monitor suhu
selama 3 x 24 jam 2) Identifikasi penyebab
maka diharapkan hipotermia (misalnya: terpapar
risiko hipotermia tidak suhu lingkungan rendah,
terjadi, dengan kriteria pakaian tipis, kerusakan
hasil : hipotalamus, penurunan laju
1) Mengigil menurun metabolisme, kekurangan
2) Kulit merah lemak subkutan)
menurun 3) Monitor tanda dan gejala
3) Akrosianosis akibat hipotermia (hipotermia
menurun ringan : takipnea, disartria,
4) Dasar kuku sianotik menggigil, hipertensi, diuresis;
menurun hipotermia sedang : aritmia,
5) Suhu tubuh cukup hipotensi, apatis, koagulopati,
membaik refleks menurun; hipotermia
6) Suhu kulit cukup berat : oliguria, refleks
membaik menghilang, edema paru, asam
basa abnormal )
4) Sediakan lingkungan yang
hangat (atur suhu ruangan,
inkubator)
5) Ganti pakaian dan/ atau linen
yang basah
6) Lakukan penghangatan pasif
(selimut, menutup kepala,
pakaian tebal)
7) Lakukan penghangatan aktif
eksternal (kompres hangat,
botol hangat, selimut hangat,
Regulasi temperatur
1) Monitor suhu bayi sampai
stabil (36,5o C37,50 C)
2) Monitor warna dan suhu
kulit
3) Bedong bayi segera setelah
lahir untuk mencegah
kehilangan panas
4) Masukkan bayi BBLR ke
dalam plastik segera setelah
lahir
5) Gunakan topi bayi untuk
mencegah kehilangan panas
pada bayi baru lahir
6) Pertahankan kelembaban
inkubator 50% atau lebih untuk
mengurangi kehilangan panas
karena posisi evaporasi
7) Atur suhu inkubator sesuai
kebutuhan
8) Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau di
aliran pendingin ruangan atau
kipas angin.
4.IMPLEMENTASI
No Tgl/jam tindakan respon Paraf
Dx
1 07-12-21 1. Monitor suhu 1. S= 36,8 c
j.16.30- 2. menyediakan lingkungan yang 2. Suhu infant
jam 17.00 hangat (atur suhu ruangan, warmer 35 c
inkubator)
3. Ganti pakaian dan/ atau linen 3. Ganti pampers,
yang basah pasien bab,bak
4. melakukan penghangatan pasif
(selimut, menutup kepala, 4. Selimut
pakaian tebal) terpasang
5. Bedong bayi segera setelah
melakukan tindakan 5. Bayi dibedong
6. menghindari meletakkan bayi
di dekat jendela terbuka atau 6. Bayiditempatkan
di aliran pendingin ruangan di infant warmer
atau kipas angin
7. menggunakan topi bayi untuk 7. Bayi
mencegah kehilangan panas menggunakan
pada bayi baru lahir topi

1 8-12-2021 1. Monitor suhu 1. S= 36,8 c


j.16.30 2. menyediakan lingkungan yang 2. Suhu infant
hangat (atur suhu ruangan, warmer 35 c
inkubator)
3. Ganti pakaian dan/ atau linen 3. Ganti pampers,
yang basah pasien bab,bak
4. melakukan penghangatan pasif
(selimut, menutup kepala, 4. Selimut
pakaian tebal) terpasang
5. Bedong bayi segera
6. menhindari meletakkan bayi 5. Bayi dibedong
di dekat jendela terbuka atau
di aliran pendingin ruangan 6. Bayiditempatkan
atau kipas angin di infant warmer
7. menggunakan topi bayi untuk
mencegah kehilangan panas 7. Bayi
pada bayi baru lahir menggunakan
topi
5.EVALUASI

No. HARI/ JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


DX TGL

1 07-12-2021 19.00 S: bayi menangis kuat

O: akral hangat, kemerahan, tidak sianosis,


tidak pucat, suhu stabil dengan infant
warmer
S=36,7 hr=132 RR=44

A: risiko hipotermi tidak terjadi

P: pertahankan intervensi
1 08-12-2021 19.00 S: bayi menangis kuat

O: suhu bayi stabil dalam 1x24 jam tanpa


infant warmer, akral hangat, kemerahan,
tidak sianosis, tidak pucat
S=36,7 hr=132 RR=44

A: risiko hipotermi tidak terjadi

P: edukasi ibu pasien untuk menjaga


kestabilan suhu bayi

Anda mungkin juga menyukai