Program Kerja PKG PAUD
Program Kerja PKG PAUD
Eko Wahyudi
Bermain :
Suatu aktivitas yang langsung, spontan di mana seorang anak berinteraksi dengan orang
lain, benda-benda di sekitarnya, dilakukan dengan senang (gembira), atas inisiatif sendiri,
menggunakan daya khayal (imaginatif), menggunakan panca indera, dan seluruh anggota tubuhnya.
• Anak Bermain untuk memperoleh sesuatu dengan cara bereksplorasi dan bereksperimen
tentang dunia di sekitarnya dalam rangka membangun pengetahuan diri sendiri (Self
Knowledge)
Fisical Knowledge +
Logico-math Knowledge + = Self Knowledge
Social Knowledge+
• Bermain dilakukan:
- atas inisiatif anak
- atas keputusan anak
- dengan dukungan guru/orang dewasa (Scaffolding)
– Anak sebagai individu yang unik (kombinasi antara genetika dan lingkungan).
– Anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda.
– Anak sebagai pelaku utama.
– Anak sebagai teman bekerjasama.
– Anak sebagai komunikator.
– Anak perlu berkembang menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri (adaptable) dan
memahami diri serta lingkungannya (understanding).
• Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja,
dapat menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang
terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri,
ROKET TERBANG
Alat : Sendok teh, Tabung film, asam sitrat, soda kue, air
Langkah Kegiatan:
mundurlah sedikit
OMBAK LAUTAN
Langkah Kegiatan:
sampai setengah
PELAYANAN PERLINDUNGAN
ANAK USIA DINI
Hak Dasar Anak :
• Hak untuk memperoleh identitas, dengan Akta Kelahiran
• Hak kebebasan
• Memperoleh pendidikan yang layak
• Mendapatkan layanan kesehatan
• Mendapatkan hiburan
• Mendapatkan perlindungan.
KENYATAAN :
Mendiskriminasikan layanan terhadap anak, orang kaya dan orang miskin.
Orang tua/pendidik masih membatasi ruang gerak bermain anak dengan kata-kata
larangan, seperti : Awas, jangan, tidak boleh, dll
Orang tua/pendidik masih ada yang memperlakukan secara negatif pada anak dengan
menggunakan kata-kata yang tidak mendidik, seperti : bodoh, kamu tidak tahu apa-apa,
nakal, dll.
Masih ditemui orang tua/pendidik yang memberikan hukuman terhadap anak kelompok
bermain, baik secara: Fisik, verbal, psikologis
Orang tua masih memberikan menu harian yang tidak sehat, seperti makanan instant,
makanan randah gizi dan kurang variasi.
Orang tua/pendidik tidak membiasakan budaya bersih dalam kehidupan sehari-hari.
Orang tua tidak membatasi dan mendampingi anak dalam melihat tayangan telivisi
Orang tua/pendidik masih ada yang membanding-bandingkan anak dengan anak yang
lain.
Kewajiban dan tanggung jawab dalam mewujudkan Hak Anak, menjadi tugas
bersama antara :
1. Pemerintah.
Departemen lintas sektoral/lembaga terkait,
yaitu Bappenas, Depdiknas, Depkes, Menko Kesra, BKKBN.
2. Masyarakat.
Lingkungan masyarakat, khususnya disekitar
3. Orangtua/wali.
Orang tua anak dan wali yang bertanggung jawab penuh terhadap anak
tersebut.
5. Pendidik dan tenaga kependidikan