Anda di halaman 1dari 17

Dasar Akuntansi dalam komputer

Latar belakang

Akuntansi sudah menjadi sebuah keharusan bak bagi perusahaan besar maupun kecil. Dengan
akuntansi. perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berguna baik bagi perusahaan tu
sendiri maupun bagi pihak pihak lain yang berkepenungan terhadap laporan keuangan tersebut.

Dan seiring dengan kemajuan teknologi informasi, banyak perusahaan tidak lagi melakukan
pencatatan akuntansi secara manual, tetapi dilakukan dengan bantuan program komputer atau
disebut dengan system aplikasi akuntansi.

Dalam sistem akuntansi manual, siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi bisnis. bukti dokumen
sumber (bukti transaksi). pencatatan jurnal, pencatatan buku besar Masing-masing akun, neraca
saldo penutupan. dan pembuatan laporan keuangan.

Pada prinsipnya. siklus akuntansi manual sama dengan siklus akuntansi secara komputer. Namun,
dalam sistem akuntansi komputer, proses akuntansi dapat diringkas menjadi lebih singkat karena
beberapa proses pencatatan lam sudah secara otomatis dilakukan komputer (program).

Dewasa ini banyak ditawarkan Software Manajemen untuk perusahaan skala kecil menengah yang
menawarkan bermacam features yang bertujuan untuk memantau kinerja perusahaan. Feature
antara produk yang satu dan produk yang lainnya terkadang hampir sama. dalam arti satu produk
mungkin memiliki feature A namun tudak memiliki feature B. sebalikanya produk yang lain memuliki
feature A dan B namun tidak memuhiki feature C. Demukian banyaknya merek produk yang ditaw
akan di pasar sehingga terkadang justru membingungkan calon pengguna.

Kini sudah banyak pilihan software-software akuntansi yang tersedia. diantaranya MYOB. Zahir, Ms
Excel, Accurate. Knshand & banyak lainnya, yang bisa digunakan untuk membantu kelancaran bisnis.
Masing masing memuliki keunggulan tersendiri baik fitur-titur yang disediakan sampai kepada
kemudahan dalam pengoperasiannya (user friend).

Pengertian dan karakteristik akuntansi

Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

1) Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi

akuntansi.

Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin

ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu


tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi.

Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan

dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan

pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah

dan lainnya.

2) Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses

akuntansi.

Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :

• Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.

• Memproses atau menganalisa data yang relevan.

• Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk

pembuatan keputusan.
Manfaat akuntansi

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu

entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan

entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai

kekayaan sendiri.

Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-


pihak

di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar

organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai

informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen

dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas

usaha yang dilaksanakan.

Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua

yaitu :
• pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi

akuntansi contoh : investor dan kreditor

• pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis

Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

 
Konsep dasar akuntansi

Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :

1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity)

Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu

entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar

entitas ekonomi lain.

2) Kesinambungan (Going Concern)

Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja,

melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.

3) Periode Akuntansi (Accounting Period)

Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu

tahun.

4) Objektif (Objective)

Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada

dokumen asli.

5) Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit)

Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan

dalam nilai uang.

6) Harga Pertukaran (Historical Cost)

Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan

atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
7) Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against

Revenue)

Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya

dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.


Persamaan akuntansi

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan

tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan

dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh


setiap

hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan

pencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry

accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya

dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan

(Kredit).

Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi di

perusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atau

perkiraan, yang disebut “Bagan Perkiraan Standar”.

Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan

menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri

dari aset, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi


terdiri

dari pendapatan dan biaya.

Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entry

accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat di

sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan

(kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi.

Model persamaan akuntansi tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :


ASET = HUTANG + MODAL

Ilustrasi di bawah ini menunjukan hubungan tersebut di atas dalam bentuk

yang lebih visual.


Neraca

Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi pada

suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi

aset, hutang dan modal.

1) Aset

Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan,

dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk menjalankan kegiatan

usahanya.

Saldo Normal perkiraan Aset berada di sebelah kiri neraca atau

sebelah debet. Penambahan aset dicatat di sebelah debet dan

pengurangan aset dicatat di sebelah kanan atau sebelah kredit.

Aset dapat dikelompokan menjadi :

• Aset Lancar

• Aset Tetap

• dan Aset Lain-lain.

Aset Lancar adalah kas dan aset lainnya yang dapat dijadikan kas atau

akan dipakai habis pada tahun buku berikutnya. Contoh aset yang

dikategorikan sebagai aset lancar antara lain : kas, bank, piutang dan

persediaan.

Aset Tetap yaitu aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang

mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap antara lain

: tanah, bangunan, kendaraan bermotor dan inventaris kantor.


Aset Lain-lain adalah aset yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam

aset lancar dan aset tetap. Contoh aset lain-lain antara lain : hak cipta,

paten, goodwill dan lain-lain.

Aset ditinjau dari sifat fisiknya menjadi :

• Aset Berwujud

• Aset Tidak Berwujud

Aset Berwujud yaitu aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya :

Persediaan, Bangunan dan Kendaraan.

Sedangkan Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik tidak

dapat dilihat. Contoh : Hak Cipta, Paten, Goodwill dan Franchise.

Penyajian aset di neraca adalah sesuai dengan urutan likuiditasnya.

Oleh karena itu, aset seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya

dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh aset

lain seperti piutang, persediaan dan lain-lain yang urutan likuiditasnya

semakin rendah. Likuiditas disini maksudnya adalah kemampuan aset

tersebut untuk dapat segera dicairkan menjadi uang atau kas.

Penyajian aset di neraca diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan. Sebagai contoh kas dicatat sebesar nilai nominal, piutang

sebesar nilai yang diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

2) Hutang

Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada pihak

ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang

pada saat hutang tersebut jatuh tempo.

Saldo Normal perkiraan Hutang berada di sebelah kanan atau sebelah


kredit. Penambahan hutang dicatat di sebelah kredit dan pengurangan

hutang dicatat di sebelah debet.

Hutang dapat dikelompokan menjadi

• Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)

• Hutang Jangka Panjang.

Hutang Jangka Pendek (Lancar) adalah segala bentuk kewajiban

kepada pihak ketiga yang harus dibayar pada tahun berikutnya.

Sedangkan Hutang Jangka Panjang merupakan hutang yang jatuh

temponya lebih dari satu tahun.

Hutang disajikan di neraca sebesar nominal pinjaman dan

diklasifikasikan berdasarkan tanggal jatuh temponya.

Contoh hutang jangka pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang,

sedangkan contoh hutang jangka panjang misalnya pinjaman hipotik dan

pinjaman obligasi.

3) Modal

Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di

perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total

kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam

berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha.

Saldo Normal perkiraan Modal berada di sebelah kanan atau sebelah

kredit. Penambahan modal dicatat di sebelah kredit sedangkan

pengurangan modal dicatat di sebelah debet.

Komponen modal terdiri atas investasi pemilik dan pendapatan bersih

yang belum ditarik oleh pemilik perusahaan.

Selama tahun berjalan akan terjadi transaksi keuangan, yang


mempengaruhi posisi aset, hutang, dan / atau modal.

Transaksi yang mempengaruhi modal dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu yang berpengaruh langsung seperti setoran/ambilan pemilik

dan yang berpengaruh secara tidak langsung yaitu diperolehnya

pendapatan dan adanya beban biaya.

Berhubung perkiraan-perkiraan tersebut merupakan perkiraan pembantu

modal, maka diperlakukan seperti perkiraan modal yaitu pendapatan

bertambah di kredit dan berkurang didebet, sedangkan biaya didebet

bila bertambah dan dikredit bila berkurang.

Siklis akuntansi
Siklus Akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan
identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan.
Siklus dalam kegiatan akuntansi ini terjadi dalam kurun waktu satu tahun. 

Dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga teknik-teknik dalam
akuntansi digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi perusahaan. Umumnya, siklus
ini dimulai pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan dan ditutup dengan jurnal
penutup. 

Proses akuntansi ini dilakukan berkesinambungan dan berulang selama perusahaan masih
aktif. Hal ini kemudian menjadikan proses-proses tersebut sebuah siklus. Adanya siklus ini
dapat membantu pemilik perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan
perusahaan yang dimilikinya.

Analisis transaksi

Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan analisis terhadap transaksi
tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem pencatatan
akuntansi dalam perusahaan selalu menggunakan double-entry system.

Artinya, setiap transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi
keuangan di debet dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama besarnya. Secara matematis,
umumnya akuntansi menggunakan persamaan:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas dalam melakukan analisis dan perhitungan transaksi yang
terjadi. Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan mendapatkan investasi uang tunai sebesar Rp
1.000.000,-, peralatan dan perlengkapan sebesar Rp 500.000,-.
Transaksi tersebut bisa dianalisis bahwa terjadi penambahan kas, perlengkapan, dan peralatan
sebesar Rp 1.500.000,-. Penambahan tersebut berarti menambah modal perusahaan sebesar
Rp 1.500.000,- karena semua transaksi tersebut merupakan bagian dari modal perusahaan.

Jurnal

Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya adalah dengan
mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi, jurnal
diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu periode tentang transaksi-transaksi
yang terjadi. Proses memasukkan informasi tersebut disebut penjurnalan.

Dalam proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan Kredit.
Pencatatan ini bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.

Pencatatan harus dilakukan dengan berurutan dan teliti, tanpa ada transaksi yang terlewatkan.
Sehingga pada masa akhir akan didapatkan jumlah debet dan kredit yang sama besarnya.

Posting jurnal pada buku besar

Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, akuntansi kemudian memindahkan semua transaksi
ke dalam buku besar. Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening
pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Dalam
sebuah perusahaan dipastikan memiliki berbagai daftar rekening buku besar.

Masing-masing rekening yang ada dalam buku besar tersebut diberi nomor-nomor kode
tertentu. Tujuannya adalah memudahkan ketika proses identifikasi dalam jurnal tersebut.

Selain itu, akuntan juga akan lebih mudah dalam melakukan pengecekan ulang atau melihat
referensi  terkait dengan transaksi yang terjadi jika sudah tercatat dalam buku besar.

Neraca saldo & jurnal penyesuaian

Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan adalah
menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca saldo berisikan daftar saldo dari
masing-masing rekening pada buku besar pada periode tertentu. 

Dalam menuliskan neraca saldo, saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan harus
dalam kondisi sama jumlahnya. Bila dalam suatu kondisi ternyata terdapat transaksi yang
belum tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam neraca saldo, maka akuntan wajib untuk
melakukan pencatatan dalam jurnal penyesuaian. 

Penyusunan Jurnal penyesuaian ini bersifat periodik dan prosesnya juga sama dengan
penjurnalan pada umumnya. Setelah dicatat dalam Jurnal Penyesuaian, maka hasil laporan
keuangannya menjadi aktual.

Neraca lajur & penyesuaian laporan keuangan

Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian
dan Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku
Neraca Saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian. 
Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya.
Kemudian disusun hingga jumlah saldo keduanya sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada Aktiva maupun Pasiva
berjumlah sama besar. 

Bila tidak, maka terjadi kesalahan dalam perhitungan dan tidak bisa dibuat Laporan
Keuangannya. Laporan Keuangan ini dibuat setelah jumlah saldo Aktiva dan Pasiva pada
buku Neraca Saldo berjumlah sama besar. 

Dalam Laporan Keuangan disusun beberapa laporan seperti laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca yang menghitung likuiditas, solvensi, dan
fleksibilitas. Selanjutnya, akuntan masuk ke dalam tahapan terakhir yakni pembuatan Jurnal
Penutup.

Neraca saldo penutupan

Tahapan terakhir dalam siklus ini adalah penyusunan Jurnal penutup oleh seorang akuntan.
Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening
nominal atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening tersebut, caranya bisa
dengan membuat nihil nilai rekening tersebut.

Tujuan melakukan penutupan rekening ini adalah untuk melihat aliran pada sumber selama
periode akuntansi tersebut berjalan. Setelah rekening tersebut ditutup, Jurnal Penutup ini bisa
digunakan untuk mengukur setiap kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode tersebut.

Pada periode selanjutnya, Jurnal Penutup bisa membantu untuk memulai kembali dalam
siklus akuntansi selanjutnya.

Jurnal balik

Tahapan pada siklus proses akuntansi dalam satu periode sebelumnya sudah bisa diakhiri
dengan pembuatan jurnal penutup. Proses penyusunan Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik ini
bersifat opsional, boleh dilakukan atau tidak.

Neraca Saldo pada tahap ini berisikan saldo rekening permanen dari rekening buku besar
setelah Jurnal Penutup. Sementara Jurnal Pembalik dibuat agar proses pencatatan beberapa
transaksi tertentu, terutama yang selalu berulang, bisa lebih sederhana.

Pengeetian dan tujuan akuntansi pemerintahan

Pada umumnya, akuntansi pemerintahan dimaknai sebagai aplikasi pencatatan keuangan


negara yang dilakukan oleh unit kerja tertentu. Ada banyak ruang lingkup yang digarap di
dalam pencatatan pembukuan jenis ini, salah satunya ialah catatan pelaksanaan anggaran
yang dimiliki seluruh unit pemerintah.

Sedangkan menurut Abdul Halim (2002:143), akuntansi pemerintahan adalah jasa pembuatan
informasi mengenai keuangan negara dalam bentuk data-data kuantitatif yang bisa dijadikan
arah kebijakan ekonomi negara.
Jika disimpulkan dari dua pengertian di atas, maka definisi akuntansi pemerintahan adalah
unit kerja yang menyediakan jasa pencatatan anggaran finansial negara yang nantinya bisa
dijadikan arah penentuan kebijakan ekonomi di negara tersebut.

Dari kesimpulan di atas, semakin jelas peran akuntansi pemerintah sebagai pemegang kunci
keteraturan data-data finansial negara. Baik terkait dengan pendapatan maupun pengeluaran
anggaran yang dimilikinya.

Tujuan akintansi pemerintahan

Tujuan atau manfaat akuntansi pemerintahan terbagi menjadi tiga, yaitu tujuan akuntabilitas,
manajerial dan yang terakhir adalah tujuan pengawasan (controlling). Berikut penjelasan
lengkap tentang ketiganya:

Tujuan Akuntabilitas
Tujuan akuntabilitas maksudnya adalah akuntansi pemerintah dibuat untuk memenuhi berkas
laporan pertanggungjawaban keuangan negara. Ini didasarkan pada UUD 1945 Pasal 23 ayat
5 yang mengharuskan dalam setiap pengelolaan finansial negara harus ada laporan
pertanggungjawabannya.

Karena menjadi amanat konstitusi, tentu data-data keuangan harus dilaporkan oleh pemangku
kekuasaan yaitu pemerintah. Terkait hal ini, akuntansi keuangan adalah jaminan pembuatan
laporan keuangan negara valid, tepat dan aman.

Tujuan Manajerial
Tujuan manajerial maksudnya ialah dengan diterapkannya akuntansi pemerintahan, tindakan
memanajemen segala kebijakan pemerintah bisa berjalan dengan lancar. Karena tanpa adanya
anggaran terencana dan tercatat, tidak mungkin ada program pemerintah yang berjalan lancar
sesuai rencana.

Hal ini juga terkait dengan efektifitas dan efisiensi dari keluarnya anggaran finansial suatu
negara. Maksudnya ialah dengan adanya akuntansi keuangan, data-data finansial bisa dilihat,
apakah uang yang dibelanjakan tersebut memang efektif dan efisien untuk masyarakat atau
tidak.

Tujuan Pengawasan (Kontrol)


Yang dimaksud tujuan pengawasan adalah dilakukannya akuntansi keuangan demi
mempermudah pemeriksaan keuangan negara. Termasuk ke mana anggaran dikeluarkan dan
berapa uang yang telah dikeluarkan negara.

Efek dari tujuan ini ialah, mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran yang dilakukan
oleh unit-unit kerja tertentu. Selain juga untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan negara yang
bisa dijadikan pedoman dirilisnya anggaran-anggaran berikutnya.

Persamaan Akuntansi Komersial dengan Akuntansi


Pemerintahan
Selain   terdapat   perbedaan  antara  akuntansi  komersial  dan  akuntansi
pemerintahan,  keduanya  juga  mempunyai  persamaan.  Persamaan-
persamaan tersebut menurut Muhammad Gade (2002) adalah sebagai berikut:
1.  Secara  umum  mempunyai  tujuan  yang  sama,  yaitu  menyediakan 
informasi Keuangan yang lengkap, cermat, dan tepat waktu.

2.  Akuntansi  pemerintahan  banyak  memakai  konsep,  konvensi,  praktek, 


dan Prosedur akuntansi yang dipakai juga di akuntansi komersial.

3.  Keduanya  juga  memakai siklus  akuntansi  yang  sama,  biasanya  satu 
tahun. Meskipun periode siklus  akuntansi  kadang-kadang  berbeda,  misalnya 
Jepang  tahun  anggarannya  dimulai  dari 1  April  sampai  dengan 31  Maret 
tahun berikutnya, sedangkan perusahaan umumnya periode akuntansinya sama
dengan tahun takwim, yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

4.  Keduanya memakai istilah-istilah yang sama, misalnya buku harian, buku
besar,laporan keuangan, dan lain sebagainya.

5.  Konsep akuntansi  keuangan yang diakui  secara umum, misalnya konsistensi


(consistency), obyektifitas (objectivity),  pengungkapan penuh  (full disclosure),
materialitas (materiality), dan kehati-hatian (conservatism) digunakan juga
dalam  akuntansi pemerintahan.

6.  Dalam proses  akuntansinya juga  sama, yaitu  dimulai  dari 


analisa  dokumen, kemudian pencatatan dalam buku harian, klasifikasi dan
peringkasan lewat buku besar  dan  buku  tambahan;  kemudian  diakhiri 
dengan  penyusunan  laporan keuangan.

Perbedaan Akuntansi Pemerintah Dan Akuntansi Komersial

Berikut beberapa perbedaan yang ada pada akuntansi pemerintah dengan akuntansi
komersial:

1. Masalah Beban

perbedaan pada akuntansi keuangan (komersial) terdapat pada pengeluaran


(beban), Namun pada akuntansi pemerintahan tidak menggunakan istilah
pengeluaran, melainkan pengeluaran atau lebih berarti anggaran atau belanja. 

Namun di sisi lain pengertian pengeluaran di sini pada pengertian yang lebih luas
dari pada pengertian biaya, yaitu pengertian yang sama dengan biaya, juga
termasuk didalamnya ada pembayaran angsuran atau pelunasan hutang jangka
panjang dan pembelian aset tetap.
2. Penganggaran

Pada akuntansi akuntansi terdapat anggaran (akuntansi anggaran), anggaran


tersebut termasuk dalam sistem informasi akuntansi serta terdapat akun atau
rekening (akun) “anggaran” dalam bagan rekening (bagan akun).

Sedangkan dalam akuntansi komersial, walaupun terdapat anggaran, tetapi


anggaran tersebut termasuk dalam sistem akuntansi dan tidak ada laporan anggaran
pada bagan atau klasifikasi rekening.

Dalam hal ini, penandingan antara anggaran dengan realisasinya dilakukan di luar
akuntansi (extracomptabel).

3. Tanda kepemilikan Perorangan

Masalah Tanda Pemilikan Individu pada akuntansi komersial, terdapat tanda


kepemilikan individu atas perusahaan tersebut, misalnya adalah saham.

Pemegang tanda kepemilikan tersebut dapat menjual, atau menukarkan tanda


kepemilikan tersebut dengan pihak lain.

Dalam akuntansi komersial, pemilik tanda tersebut dalam akuntansi, yang disebut
modal saham, yang bertindak sebagai pemegang kebijakan stratejik perusahaan.

Sedangkan pada akuntansi pemerintahan, tanda kepemilikan individu seperti


akuntansi komersial tidak ada, sehingga tidak ada pencatatan berupa modal saham.

Pada hakekatnya, yang bertindak sebagai pemegang kebijakan stratejik adalah


rakyat sebagai pemegang otoritas, yang dalam praktiknya diwakili oleh lembaga
legislatif.

4. Standar Akuntansi

Standar akuntansi komersial berbeda dengan akuntansi pemerintahan. Dalam


penyusun standar akuntansi komersial untuk bisnis di Indonesia adalah Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), yakni sebuah organisasi profesi yang dibentuk oleh
akuntan, dan standar akuntansi yang dihasilkan bernama SAK (Standar Akuntansi
Keuangan). Sedangkan penyusun standar akuntansi pemerintahan adalah Komite
Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), yang terdiri dari pakar, baik dari
pemerintahan maupun dari luar pemerintahan. Dan salah satu bentuk standar
akuntansinya adalah SAPP (Standar Akuntansi pemerintah Pusat).
5. Keamanan

Akuntansi pemerintah dijaga ketat dengan mengikuti aturan keuangan dan


ketentuan pemerintah. Sedangkan akuntansi komersial dikelola dengan mengikuti
aturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum.

6. Pemeliharaan Catatan

Dalam akuntansi komersial, satu set buku terpisah yang dikenal sebagai buku
penetapan biaya. Dipertahankan untuk menunggu biaya produksi dan
penjualan. Lalu digunakan untuk memperbaiki harga setelah menambahkan
proporsi keuntungan tertentu dan juga untuk melihat pemanfaatan sumber daya
yang tepat.

Sedangkan dalam akuntansi Pemerintah, anggaran harus (yang disahkan oleh


Parlemen atau Legislatif Negara) dengan pengeluaran pengeluaran yang akan
dikeluarkan dan sumber dana yang akan dikumpulkan untuk pengeluaran
pengeluaran tersebut. Sebagai melihat grafik dan diagram yang berbeda, dan
dipersiapkan untuk membuat tujuan yang tepat antara pengeluaran dan pendapatan
pertahunnya.

7. Masalah Pendapatan

Pada akuntansi pemerintah, hasil sebagian besar diperoleh dari pendapatan pajak
yang bersifat pemaksaan (wajib) dimana atas penerimaan tersebut, pemerintah
tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan imbal balik yang bersifat langsung
kepada para wajib pajak. Namun pada akuntansi komersial pada bisnis, pendapatan
dari pihak-pihak yang memerlukan barang atau jasa, serta terdapat kewajiban yang
langsung dari perusahaan kepada pihak pembeli barang atau jasa.

Dari sebuah pengertian pendapatan pada akuntansi sebagian pemerintahan


sebagiannya dengan pengertian pada akuntansi komersial, yaitu meupakan sebagai
akibat dari kegiatan operasi. Namun pada akuntansi pemerintahan termasuk juga
penerimaan jangka panjang dan penjualan aktiva tetap. Pada akuntansi keuangan,
dua hal tersebut tidak dapat digolongkan sebagai pendapatan (income).

Dalam pekerjaan dunia, akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi untuk
menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan mengenai
kesatuan usaha ekonomi yang diharapkan akan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan oleh pemakai.

Penggunaan informasi keuangan yang tepat memerlukan suatu pengetahuan


tentang informasi dan keterbatasan informasi akuntansi. Sebuah Informasi
keuangan yang dihasilkan untuk tujuan tertentu, dengan mendasarkan pada prinsip-
prinsip yang konvensional.
Laju dengan kemajuan zaman, pencatatan laporan keuangan dituntut serba cepat
dan tepat. Dan untuk melakukan sebuah pencatatan laporan tersebut, sangat
dibutuhkan sekali ketelitian dalam melakukanya.
Agar laporan keuangan Anda terhindar dari kesalahan yang terus menerus terus
menerus, Anda dapat menggunakan Aplikasi seperti Software Akuntansi Harmony.

Software Akuntansi Harmony berfungsi sebagai menyederhanakan kalkulasi


akuntansi bisnis Anda. Harmoni dapat digunakan dengan mudah walau tidak
memiliki latar belakang akuntansi sekalipun. Tujuan kami adalah membantu
banyak pemilik bisnis atau UKM dalam bisnis keuangannya.

Sistem komputer akuntansi

Komputerisasi akuntansi adalah sebuah sistem akuntansi dimana komputer sebagai teknologi


untuk menjalankan aplikasi yang digunakan dalam mengolah transaksi akuntansi dan sekaligus
untuk menghasilkan laporan keuangan dalam sebuah perusahaan.
Aplikasi Komputer Akuntansi
Banyak jenis-jenis aplikasi yang digunakan untuk akuntansi, disini saya akan menyebutkan
beberapa aplikasi program/software akuntansi
 KRISHAND
 ACCURATE V3 Standard
 K-Sistem Indonesia
 SAGE ACCPAC ERP
 MYOB Accounting
 Microsoft Office Excel
 DacEasy Accounting (DEA)
 Payroll
 Simply acconting
 Peachtree
 Zahir Accounting
 Cash Register
 NetLedger
 LedgerPlus
Dari banyaknya aplikasi diatas MYOB Accounting merupakan salah satu software yang umum
dan cukup populer digunakan di Indonesia. Software ini juga biasanya digunakan oleh sekolah
untuk mengajar pelajaran sistem informasi akuntansi (SIA). Ada beberapa hal yang menjadikan
lembaga pendidikan mengunakan MYOB Accounting
1. User Friendly (mudah digunakan)
2. Tingkat keamanan (security) yang cukup valid untuk setiap user
3. Kemampuan explorasi, semua laporan ke program Excel tanpa melalui
proses eksport/impor file, yang merepotkan.
4. Kemampuan trash back ke source document dan source transaksi
5. Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasi
6. Menampilkan laporan keuangan komparasi serta analisa laporan keuangan dalam
bentuk grafik.
7. Sudah teruji dibeberapa Negara maju dan berkembang lainnya.
MYOB terdapat tiga versi yang beredar di Indonesia yaitu MYOB basic, MYOB Accounting, MYOB
Primer.
MYOB basic adalah varian MYOB yang paling sederhana dan paling murah. Penggunaanya tidak
disarankan untuk perusahaan dengan transaksi yang rumit dan menginginkan laporan keuangan
yang lengkap. Dalam MYOB basic, tidak ada modul Inventory, tidak ada modul Pembelian, kartu
stock, laporan utang, dan tidak bisa send to excel secara otomatis.
MYOB Accounting yang saat ini beredar adalah MYOB versi 18. Satu perbedaan mencolok antara
MYOB Basic dengan MYOB Accounting adalah, MYOB Accounting sudah dilengkapi denga fitur
untuk melacak persediaan. Secara konsep akuntansi disebut sebagai catatan persediaan
perpetual. Jadi setiap ada mutasi barang akan terlacak (barang masuk akibat pembelian atau
retur penjualan, maupun barang keluar akibat penjualan atau retur pembelian).
MYOB Premier adalah varian MYOB dengan fitur terlengkap. Perbedaan utama antara MYOB
Premier dengan MYOB Accounting adalah fasilitas MYOB premier untuk menangani transaksi
multicurrency, fasilitas untuk melacak mutasi antar gudang, serta fasilitas multiuser.
Manfaat Komputer Akuntansi
Manfaat dan keuntungan dari komputerisasi akuntansi adalah
1. Dapat menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Pencegah kekeliruan karena tingkat ketelitian dan fokus dari komputer lebih tinggi.
3. Mengingkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
5. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
6. Menambah efisieansi kerja di bagian keuangan
7. Meningkatkan sharing knowledge

Kesimpulan
Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama,
namun besar kecil perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh
sumber daya lainnya menyebabkan system akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya berbeda. Dengan adanya software akuntansi dinilai cukup praktis dalam
pelaksanaan siklus akuntansi namun pengguna software harus benar – benar mengetahui
cara kerjanya, karena sedikit saja melakukan kesalahan maka harus mengulang dari awal
prose pekerjaan.
Daftar pustaka

Hill, McGraw dan Irwin. 2005. Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat

http://bit.ly/fxzulu

http://arisfeunaki.blogspot.co.id/2008/01/latar-belakang.html

http://softwareaccurate.com/mengenal-lebih-dalam-mengenai-program-akuntansi-accurate/

http://ibrahimmanorek.blogspot.co.id/2010/11/myob.html

http://teebriz.blogspot.co.id/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-software_27.html

http://dokumen.tips/documents/software-akuntansi.html

http://www.academia.edu/8558606/Pengertian_komputer_akuntansi

http://www.slideshare.net/zaenuri123/makalah-komputer-smt-2
http://derryjie.blogspot.co.id/2013/07/makalah-akuntansi-penggunaan-komputer.html

http://aulianabila8.blogspot.co.id/2012/11/3-softwere-sia-serta-perbedaan-dan.html

http://software-akuntansi-zahir.blogspot.co.id/p/kelebihan-zahir-accounting.html

http://universitassuryadarma.ac.id/pengertian-komputer-akuntansi/

http://mrezam.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-keuntungan-kelemahan-myob.html

http://mirzabusiness.lecture.ub.ac.id/2012/05/mengenal-program-aplikasi-komputer-
akuntansi-myob/comment-page-1/

http://novitgrace.blogspot.co.id/2014/12/-informasi-dalam-bidang.html

http://mirzabusiness.lecture.ub.ac.id/2012/05/program-aplikasi-komputer-akuntansi-
myob/comment-page-4

http://zadil.blogspot.co.id/

http://derryjie.blogspot.co.id/2013/07/makalah-akuntansi-penggunaan-komputer.html

Anda mungkin juga menyukai