Latar belakang
Akuntansi sudah menjadi sebuah keharusan bak bagi perusahaan besar maupun kecil. Dengan
akuntansi. perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berguna baik bagi perusahaan tu
sendiri maupun bagi pihak pihak lain yang berkepenungan terhadap laporan keuangan tersebut.
Dan seiring dengan kemajuan teknologi informasi, banyak perusahaan tidak lagi melakukan
pencatatan akuntansi secara manual, tetapi dilakukan dengan bantuan program komputer atau
disebut dengan system aplikasi akuntansi.
Dalam sistem akuntansi manual, siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi bisnis. bukti dokumen
sumber (bukti transaksi). pencatatan jurnal, pencatatan buku besar Masing-masing akun, neraca
saldo penutupan. dan pembuatan laporan keuangan.
Pada prinsipnya. siklus akuntansi manual sama dengan siklus akuntansi secara komputer. Namun,
dalam sistem akuntansi komputer, proses akuntansi dapat diringkas menjadi lebih singkat karena
beberapa proses pencatatan lam sudah secara otomatis dilakukan komputer (program).
Dewasa ini banyak ditawarkan Software Manajemen untuk perusahaan skala kecil menengah yang
menawarkan bermacam features yang bertujuan untuk memantau kinerja perusahaan. Feature
antara produk yang satu dan produk yang lainnya terkadang hampir sama. dalam arti satu produk
mungkin memiliki feature A namun tudak memiliki feature B. sebalikanya produk yang lain memuliki
feature A dan B namun tidak memuhiki feature C. Demukian banyaknya merek produk yang ditaw
akan di pasar sehingga terkadang justru membingungkan calon pengguna.
Kini sudah banyak pilihan software-software akuntansi yang tersedia. diantaranya MYOB. Zahir, Ms
Excel, Accurate. Knshand & banyak lainnya, yang bisa digunakan untuk membantu kelancaran bisnis.
Masing masing memuliki keunggulan tersendiri baik fitur-titur yang disediakan sampai kepada
kemudahan dalam pengoperasiannya (user friend).
akuntansi.
dan lainnya.
akuntansi.
pembuatan keputusan.
Manfaat akuntansi
kekayaan sendiri.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua
yaitu :
• pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi
Konsep dasar akuntansi
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu
tahun.
4) Objektif (Objective)
dokumen asli.
atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
7) Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against
Revenue)
dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan
(Kredit).
sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan
suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi
1) Aset
usahanya.
• Aset Lancar
• Aset Tetap
Aset Lancar adalah kas dan aset lainnya yang dapat dijadikan kas atau
akan dipakai habis pada tahun buku berikutnya. Contoh aset yang
dikategorikan sebagai aset lancar antara lain : kas, bank, piutang dan
persediaan.
Aset Tetap yaitu aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang
mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap antara lain
aset lancar dan aset tetap. Contoh aset lain-lain antara lain : hak cipta,
• Aset Berwujud
Aset Berwujud yaitu aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya :
Sedangkan Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik tidak
Oleh karena itu, aset seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya
dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh aset
sebesar nilai yang diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga
2) Hutang
ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang
Contoh hutang jangka pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang,
pinjaman obligasi.
3) Modal
perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total
Siklis akuntansi
Siklus Akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang untuk melakukan
identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan.
Siklus dalam kegiatan akuntansi ini terjadi dalam kurun waktu satu tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, semua prinsip, kaidah, metode, hingga teknik-teknik dalam
akuntansi digunakan untuk mencatat segala kegiatan akuntansi perusahaan. Umumnya, siklus
ini dimulai pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan dan ditutup dengan jurnal
penutup.
Proses akuntansi ini dilakukan berkesinambungan dan berulang selama perusahaan masih
aktif. Hal ini kemudian menjadikan proses-proses tersebut sebuah siklus. Adanya siklus ini
dapat membantu pemilik perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan
perusahaan yang dimilikinya.
Analisis transaksi
Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan analisis terhadap transaksi
tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem pencatatan
akuntansi dalam perusahaan selalu menggunakan double-entry system.
Artinya, setiap transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi
keuangan di debet dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama besarnya. Secara matematis,
umumnya akuntansi menggunakan persamaan:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas dalam melakukan analisis dan perhitungan transaksi yang
terjadi. Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan mendapatkan investasi uang tunai sebesar Rp
1.000.000,-, peralatan dan perlengkapan sebesar Rp 500.000,-.
Transaksi tersebut bisa dianalisis bahwa terjadi penambahan kas, perlengkapan, dan peralatan
sebesar Rp 1.500.000,-. Penambahan tersebut berarti menambah modal perusahaan sebesar
Rp 1.500.000,- karena semua transaksi tersebut merupakan bagian dari modal perusahaan.
Jurnal
Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya adalah dengan
mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi, jurnal
diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu periode tentang transaksi-transaksi
yang terjadi. Proses memasukkan informasi tersebut disebut penjurnalan.
Dalam proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan Kredit.
Pencatatan ini bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.
Pencatatan harus dilakukan dengan berurutan dan teliti, tanpa ada transaksi yang terlewatkan.
Sehingga pada masa akhir akan didapatkan jumlah debet dan kredit yang sama besarnya.
Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, akuntansi kemudian memindahkan semua transaksi
ke dalam buku besar. Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening
pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Dalam
sebuah perusahaan dipastikan memiliki berbagai daftar rekening buku besar.
Masing-masing rekening yang ada dalam buku besar tersebut diberi nomor-nomor kode
tertentu. Tujuannya adalah memudahkan ketika proses identifikasi dalam jurnal tersebut.
Selain itu, akuntan juga akan lebih mudah dalam melakukan pengecekan ulang atau melihat
referensi terkait dengan transaksi yang terjadi jika sudah tercatat dalam buku besar.
Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan adalah
menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca saldo berisikan daftar saldo dari
masing-masing rekening pada buku besar pada periode tertentu.
Dalam menuliskan neraca saldo, saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan harus
dalam kondisi sama jumlahnya. Bila dalam suatu kondisi ternyata terdapat transaksi yang
belum tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam neraca saldo, maka akuntan wajib untuk
melakukan pencatatan dalam jurnal penyesuaian.
Penyusunan Jurnal penyesuaian ini bersifat periodik dan prosesnya juga sama dengan
penjurnalan pada umumnya. Setelah dicatat dalam Jurnal Penyesuaian, maka hasil laporan
keuangannya menjadi aktual.
Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian
dan Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku
Neraca Saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian.
Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya.
Kemudian disusun hingga jumlah saldo keduanya sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada Aktiva maupun Pasiva
berjumlah sama besar.
Bila tidak, maka terjadi kesalahan dalam perhitungan dan tidak bisa dibuat Laporan
Keuangannya. Laporan Keuangan ini dibuat setelah jumlah saldo Aktiva dan Pasiva pada
buku Neraca Saldo berjumlah sama besar.
Dalam Laporan Keuangan disusun beberapa laporan seperti laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca yang menghitung likuiditas, solvensi, dan
fleksibilitas. Selanjutnya, akuntan masuk ke dalam tahapan terakhir yakni pembuatan Jurnal
Penutup.
Tahapan terakhir dalam siklus ini adalah penyusunan Jurnal penutup oleh seorang akuntan.
Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening
nominal atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening tersebut, caranya bisa
dengan membuat nihil nilai rekening tersebut.
Tujuan melakukan penutupan rekening ini adalah untuk melihat aliran pada sumber selama
periode akuntansi tersebut berjalan. Setelah rekening tersebut ditutup, Jurnal Penutup ini bisa
digunakan untuk mengukur setiap kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode tersebut.
Pada periode selanjutnya, Jurnal Penutup bisa membantu untuk memulai kembali dalam
siklus akuntansi selanjutnya.
Jurnal balik
Tahapan pada siklus proses akuntansi dalam satu periode sebelumnya sudah bisa diakhiri
dengan pembuatan jurnal penutup. Proses penyusunan Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik ini
bersifat opsional, boleh dilakukan atau tidak.
Neraca Saldo pada tahap ini berisikan saldo rekening permanen dari rekening buku besar
setelah Jurnal Penutup. Sementara Jurnal Pembalik dibuat agar proses pencatatan beberapa
transaksi tertentu, terutama yang selalu berulang, bisa lebih sederhana.
Sedangkan menurut Abdul Halim (2002:143), akuntansi pemerintahan adalah jasa pembuatan
informasi mengenai keuangan negara dalam bentuk data-data kuantitatif yang bisa dijadikan
arah kebijakan ekonomi negara.
Jika disimpulkan dari dua pengertian di atas, maka definisi akuntansi pemerintahan adalah
unit kerja yang menyediakan jasa pencatatan anggaran finansial negara yang nantinya bisa
dijadikan arah penentuan kebijakan ekonomi di negara tersebut.
Dari kesimpulan di atas, semakin jelas peran akuntansi pemerintah sebagai pemegang kunci
keteraturan data-data finansial negara. Baik terkait dengan pendapatan maupun pengeluaran
anggaran yang dimilikinya.
Tujuan atau manfaat akuntansi pemerintahan terbagi menjadi tiga, yaitu tujuan akuntabilitas,
manajerial dan yang terakhir adalah tujuan pengawasan (controlling). Berikut penjelasan
lengkap tentang ketiganya:
Tujuan Akuntabilitas
Tujuan akuntabilitas maksudnya adalah akuntansi pemerintah dibuat untuk memenuhi berkas
laporan pertanggungjawaban keuangan negara. Ini didasarkan pada UUD 1945 Pasal 23 ayat
5 yang mengharuskan dalam setiap pengelolaan finansial negara harus ada laporan
pertanggungjawabannya.
Karena menjadi amanat konstitusi, tentu data-data keuangan harus dilaporkan oleh pemangku
kekuasaan yaitu pemerintah. Terkait hal ini, akuntansi keuangan adalah jaminan pembuatan
laporan keuangan negara valid, tepat dan aman.
Tujuan Manajerial
Tujuan manajerial maksudnya ialah dengan diterapkannya akuntansi pemerintahan, tindakan
memanajemen segala kebijakan pemerintah bisa berjalan dengan lancar. Karena tanpa adanya
anggaran terencana dan tercatat, tidak mungkin ada program pemerintah yang berjalan lancar
sesuai rencana.
Hal ini juga terkait dengan efektifitas dan efisiensi dari keluarnya anggaran finansial suatu
negara. Maksudnya ialah dengan adanya akuntansi keuangan, data-data finansial bisa dilihat,
apakah uang yang dibelanjakan tersebut memang efektif dan efisien untuk masyarakat atau
tidak.
Efek dari tujuan ini ialah, mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran yang dilakukan
oleh unit-unit kerja tertentu. Selain juga untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan negara yang
bisa dijadikan pedoman dirilisnya anggaran-anggaran berikutnya.
3. Keduanya juga memakai siklus akuntansi yang sama, biasanya satu
tahun. Meskipun periode siklus akuntansi kadang-kadang berbeda, misalnya
Jepang tahun anggarannya dimulai dari 1 April sampai dengan 31 Maret
tahun berikutnya, sedangkan perusahaan umumnya periode akuntansinya sama
dengan tahun takwim, yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
4. Keduanya memakai istilah-istilah yang sama, misalnya buku harian, buku
besar,laporan keuangan, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa perbedaan yang ada pada akuntansi pemerintah dengan akuntansi
komersial:
1. Masalah Beban
Namun di sisi lain pengertian pengeluaran di sini pada pengertian yang lebih luas
dari pada pengertian biaya, yaitu pengertian yang sama dengan biaya, juga
termasuk didalamnya ada pembayaran angsuran atau pelunasan hutang jangka
panjang dan pembelian aset tetap.
2. Penganggaran
Dalam hal ini, penandingan antara anggaran dengan realisasinya dilakukan di luar
akuntansi (extracomptabel).
Dalam akuntansi komersial, pemilik tanda tersebut dalam akuntansi, yang disebut
modal saham, yang bertindak sebagai pemegang kebijakan stratejik perusahaan.
4. Standar Akuntansi
6. Pemeliharaan Catatan
Dalam akuntansi komersial, satu set buku terpisah yang dikenal sebagai buku
penetapan biaya. Dipertahankan untuk menunggu biaya produksi dan
penjualan. Lalu digunakan untuk memperbaiki harga setelah menambahkan
proporsi keuntungan tertentu dan juga untuk melihat pemanfaatan sumber daya
yang tepat.
7. Masalah Pendapatan
Pada akuntansi pemerintah, hasil sebagian besar diperoleh dari pendapatan pajak
yang bersifat pemaksaan (wajib) dimana atas penerimaan tersebut, pemerintah
tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan imbal balik yang bersifat langsung
kepada para wajib pajak. Namun pada akuntansi komersial pada bisnis, pendapatan
dari pihak-pihak yang memerlukan barang atau jasa, serta terdapat kewajiban yang
langsung dari perusahaan kepada pihak pembeli barang atau jasa.
Dalam pekerjaan dunia, akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi untuk
menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan mengenai
kesatuan usaha ekonomi yang diharapkan akan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan oleh pemakai.
Kesimpulan
Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama,
namun besar kecil perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh
sumber daya lainnya menyebabkan system akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya berbeda. Dengan adanya software akuntansi dinilai cukup praktis dalam
pelaksanaan siklus akuntansi namun pengguna software harus benar – benar mengetahui
cara kerjanya, karena sedikit saja melakukan kesalahan maka harus mengulang dari awal
prose pekerjaan.
Daftar pustaka
http://bit.ly/fxzulu
http://arisfeunaki.blogspot.co.id/2008/01/latar-belakang.html
http://softwareaccurate.com/mengenal-lebih-dalam-mengenai-program-akuntansi-accurate/
http://ibrahimmanorek.blogspot.co.id/2010/11/myob.html
http://teebriz.blogspot.co.id/2012/04/kelebihan-dan-kekurangan-software_27.html
http://dokumen.tips/documents/software-akuntansi.html
http://www.academia.edu/8558606/Pengertian_komputer_akuntansi
http://www.slideshare.net/zaenuri123/makalah-komputer-smt-2
http://derryjie.blogspot.co.id/2013/07/makalah-akuntansi-penggunaan-komputer.html
http://aulianabila8.blogspot.co.id/2012/11/3-softwere-sia-serta-perbedaan-dan.html
http://software-akuntansi-zahir.blogspot.co.id/p/kelebihan-zahir-accounting.html
http://universitassuryadarma.ac.id/pengertian-komputer-akuntansi/
http://mrezam.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-keuntungan-kelemahan-myob.html
http://mirzabusiness.lecture.ub.ac.id/2012/05/mengenal-program-aplikasi-komputer-
akuntansi-myob/comment-page-1/
http://novitgrace.blogspot.co.id/2014/12/-informasi-dalam-bidang.html
http://mirzabusiness.lecture.ub.ac.id/2012/05/program-aplikasi-komputer-akuntansi-
myob/comment-page-4
http://zadil.blogspot.co.id/
http://derryjie.blogspot.co.id/2013/07/makalah-akuntansi-penggunaan-komputer.html