Anda di halaman 1dari 1

Nama Kelompok :

1 . Chandra Kurnia A ( 0121


2 . Hany Rifki E ( 0121
3 . Moch Mifta Farid ( 0121
4 . Rositha Andriani( 01216009 )
5 . Wahyu Diah Hanjayani ( 01216017 )
6 . Hesti Khoirun Nisa ( 0121
7
Tujuan dan Pentingnya
Keselamatan Kerja

Pengertian dari 3K secara filosofis adalah Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan makmur. Atau 3K bisa diartikan sebagai
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tujuan dari keselamatan kerja antara lain :


1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan dan meningkatkan kinerja.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada ditempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara da dipergunakan secara aman dan efisien.
4. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja
karena sebelumnya sudah ada tindakan dari perusahaan.

Alasan Pentingnya dari keselamatan kerja antara lain :


1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan
psikologis.
2. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
3. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pegawai.
4. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :


1 . Aturan berkaitan dengan keselamtan dan kesehatan kerja.
2 . Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja.
3 . Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sasaran dari K3 adalah :


1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain.
2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan.
3. Menjamin proses produksi aman dan lancar.

Cara pengendalian ancaman bahaya ditempat kerja :


Pengendalian teknik. Contoh :
a) Mengganti prosedur kerja.
b) Menutup atau mengisolasi bahan bahaya.
c) menggunakan otomatis pekerja.
d) Ventilasi sebagai pengganti udara yan cukup.

Pengendalian Administrasi. Contoh :


a) Mengatur waktu yang pas/sesuai antara jam kerja dan istirahat.
b) Menyusun peraturan K3.
c) Memasang tanda-tanda peringatan.
d) Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman.
e) Mengadakan dan melakukan pelatihan system penanganan darurat.

Anda mungkin juga menyukai