DISUSUN OLEH :
ARHAM ADZANRA (202110215128)
AZHAR FAUZI SASONO (202110215131)
ARIEF BUDIMAN (202110215137)
M.FARHAN F (202110215124)
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan
pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan
F = k.∆x
F M .g F adalah gaya (dalam unit newton)
K =∆ x = ∆x k adalah konstanta pegas (dalam newton per
meter)
∆x adalah
perubahan Panjang
pegas dalam m
M adalah massa beban dalam kg
G adalah gaya gravitasi (10 m/s2)
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat :
1. Pegas
2. Statif / batang peyangga
3. Tali
4. Penggaris
5. Wadah
Bahan :
1. Pasir
2. Air mineral
PROSEDUR PEMBUATAN
1. Pertama, Kita menggunakan pagar sebagai alas dari
statifnya. Kami mengaitkan pipa aluminium pada pagar.
2. Kedua, Kita menempelkan atau memakukan statif
dengan alasnya.
3. Ketiga, Kita menempelkan dan memaku kembali kayu
diatas statif. Yang mana kayu ini sebagai tumpuan agar
pangkon pegas bisa di cantolkan.
4. Keempat, Kita memasangkan pangkon pegas pada kayu
yang sudah terpasang.
5. Kelima, pasang pegasnya ke pangkon pegasnya
6. Keenam, Kita merapikan alat sederhana ini dan selesai.
CARA PENGGUNAAN
Pertama, Kita pasangkan pegas statif pada pangkon
pegas.
Kedua, kita ukur panjang pegas menggunakan mistar
atau penggaris, catat sebagai L 0.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan dalam praktikum Hukum Hooke dapat di
simpulkan bahwa gaya pegas dan pertambahan panjang pegas berbanding lurus sesuai
dengan pertambahan nilai, dan semakin tinggi nilai pertambahan panjang pegas maka
semakin besar gaya yang bekerja.