Oleh:
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.20, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat 46216
A. NAMA KEGIATAN
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
B. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atasdasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/kelompok
dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif
dalammewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah adalah upaya untuk
memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang mampu menjaga dan
meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah dan untuk pertumbuhan fisik
danperkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan .
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit, perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku. Maka promosi kesehatan dan
PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif),
khususnya dalam menciptakan perilaku baru. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS (Dinas Kesehatan
Kota Surabaya, 2009).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigm
sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat,
bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik,
mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu juga program perilaku hidup bersih dan sehat
bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga para anak didik
kelas 5 di MI Handapherang yang berjumlah 10__ orang, 5 perempuan dan 5 laki-laki
yang belum mengetahui tentang mencuci tangan dan menyikat gigi dengan benar dapat
terhindar dari masalah, seperti sakit gigi dan sakit perut yang dapat mengganggu proser
belajarnya maka kami dari mahasiswa PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS tertarik untuk melakukan penyuluhan di MI
tersebut.
C. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit diharapkan sasaran
dapat menegerti perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TUK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit diharapkan sasaran
dapat:
a. pengertian Mendefinisikan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah secara
sederhana
b. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah
c. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah
d. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat
e. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik
D. MANFAAT
1. Bagi siswa/siwi bisa mengetahui cara PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
2. Agar lingkungan sehat dan bersih
3. Mengembagkang perilaku PHB
E. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
F. SASARAN
Siswa kelas 5 MI Handaherang
G. PELAKSANA
Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Ciamis
H. Alat dan bahan
a. Alat
- Ular tanga tiga dimensi
- Dadu
b. Bahan
- Booklet
I. MATER PENYULUHAN
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di Sekolah
A. Definisi
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah suatu
respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. PHBS di institusi pendidikan adalah upaya
pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
institusi pendidikan.
Indikator PHBS disekolah meliputi:
a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum
makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan
menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera dan disentri. Cuci
tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar sekolah,
bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan
sehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di lingkungan
sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah menjadi sasaran yang sangat
penting karena diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan pada keluarga dan
masyarakat.
Cara Cuci tangan 7 langkah :
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan memakai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian
diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk bersih atau tisu.
b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah
sehat. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.
Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin
sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan
air matang untuk kebutuhan minum.
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi syarat
kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup) dan terjaga kebersihannya.
Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran,
tidak dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman
digunakan.
Kegiatan olah raga disekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental
anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan
latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan
olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan
kemampuan jantung dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau
mengurangi kelebihan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena
penyakit jantung koroner, serta memperlancar peredaran darah.
Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh
penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di
lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur)
tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum,
dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik
nyamuk ini kemudian di sosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun alam. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat pembuangan
yang memenuhi syarat karena membuang sampah tidak pada tempatnya akan dapat
mengakibatkan penyakit dan akan mencemari udara disekitarnya. Mendidik anak untuk selalu
membuang sampah pada tempatnya akan dapat menekan angka penyakit yang dapat muncul
di lingkungan sekolah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demikian proposal ini kami sampaikan dengan harapan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaannya sehingga kegiatan penyuluhan ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan
B. SARAN
LAMPIRAN
A. Susunan kepanitiaan
2. Devisi perlengkapan
3. Devisi keamanan
4. Devisi konsumsi
5. Devisi acara
6. Devisi dokumentasi
B. Agenda acara
1. Pembukaan
5 Menit
2. Kegiatan Inti
50 Menit
3. Penutupan