Null 22
Null 22
Oleh
Ferry Yunius
- Chest Tube
merupakan sebuah selang yang dipasang di dada untuk
mengeluarkan cairan dari dalam paru. Pemasangan chest tube
dengan memasang selang di sela iga kelima
- Pleura Drain
Pleura Drain mirip dengan chest tube, namun yang
membedakan adalah kateter dipasang dalam jangka panjang.
Pasien bisa menggunakannya secara mandiri. Prosedur ini
dipilih apabila efusi pleura terus terjadi.
- Pleurodesis
Pleurodesis adalah prosedur penginjeksian zat pemicu
peradangan, seperti talc atau doxycycline ke rongga pleura,
sehingga permukaannya akan menjadi lengket dan menyatu.
Hal ini akan membantu menghilangkan rongga yang
terbentuk di antara kedua lapisan pleura akan hilang. Dengan
begitu, pembentukan kumpulan cairan atau udara pada
rongga pleura dapat dicegah. Prosedur ini dilakukan setelah
cairan dari dalam rongga pleura sudah dikeluarkan dan
dipilih apabila efusi pleura sering kambuh.
- Operasi atau pembedahan
Operasi atau pembedahan dipilih ketika penatalaksanaan
pengeluaran cairan berlebihan tidak efektif. Prosedur ini
dilakukan dengan cara mengangkat jaringan rongga dada
yang diduga menyebabkan efusi. Terdapat dua jenis tindakan
operasi yang dapat dilakukan, yaitu torakoskopi atau
torakotomi
i) Clinical Pathway
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
a. Identitas klien
Kaji terkait identitas klien, meliputi; nama, umur, jenis kelamin,
suku bangsa, pekerjaan, pendidikan,alamat , dan tanggal MRS.
mayoritas golongan usia yang menderita efusi pleura adalah usia 40
– 59 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan. mayoritas penderita efusi pleura berasal dari jenis
kelamin pria dibandingkan wanita.
b. Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama
Beberapa keluhan utama yang sering didapat pada pasien
dengan efusi pleura adalah sesak napas serta nyeri dada yang
dirasakan ketika menarik dan membuang napas dalam-dalam
(nyeri pleuritik).
c. Riwayat penyakit sekarang
Ditemukan manifestasi klinis seperti sesak napas, nyeri dada, batuk
kering, dan orthopnea
d. Riwayat penyakit sebelumnya
Adanya riwayat penyakit seperti tuberkulosis, pneumonia, kanker
paru, sirosis hati, gagal jantung kongestif, hipoalbuminemia, emboli
paru, atau penyakit autoimun (lupus atau rheumatoid arthritis).
e. Riwayat penyakit keluarga
Kaji keterkaitan dengan keluarga apakah ada yang pernah
mengalami masalah seperti yang dialami oleh klien.
f. Pola-pola fungsi kesehatan
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat. Kaji apakah klien
memiliki kebiasaan meminum alkoholisme maupun penggunaan
obat-obat
g. Pola nutrisi dan metabolisme
Kaji apakah terjadi perubahan karena adanya keluhan pasien seperti
nafsu makan menurun dan intake nutrisi harus dalam bentuk
makanan yang lunak yang mudah dicerna.
h. Pola aktivitas dan latihan
Kaji apakah terjadi gangguan aktivitas atau gangguan istirahat yang
dapat menyebabkan keluhan subjektif pada pasien berupa kelemahan
otot dan kelelahan, sehingga dapat menggu aktivitas sehari-hari.
i. Pola eliminasi
Kaji apakah pola eliminasi mengalami gangguan, berupa BAK
maupun BAB
j. Pola tidur dan istirahat
Kaji apakah terjadi perubahan pola tidur pada klien
k. Pola hubungan peran
Kaji apakah klien merasa terganggu dengan adanya penyakit yang
diderita
l. Pola reproduksi seksual
Kaji pola reproduksi seksual, apakah terjadi ketidak seimbangan
hormone androgen dan estrogen
m. Pola penanggulangan stress
Kaji terkait manajemen koping pada klien
n. Pola tata nilai dan kepercayaan
Kaji terkait nilai dan kepercayaan pada klien
o. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
Meliputi keadaan penderita seperti penampilan pasien secara
umum, ekspresi wajah pasien selama dilakukan anmanesa,
kesadaran, tinggi badan, berat badan, dan TTV. Pada pasien
dengan efusi pleura bisa didapatkan RR yang tinggi akibat
gejala sesak napas
- Sistem Integumen Inspeksi:
Melihat keadaan umum kulit, meliputi warna dan adanya les.
Pada pasien dengan efusi pleura biasanya akan didapatkan
cyanosis akibat adanya kegagalan sistem transport O2.
Palpasi:
• Memeriksa kehangatan kulit (dingin/hangat/demam)
• Memeriksa tekstur kulit serta turgor kulit untuk
mengetahui derajat hidrasi pasien.
- Sistem Pernapasan
Inspeksi: saat dilakukannya inspeksi pada pasien dengan
efusi pleura dapat ditemukan tanda sebagaia berikut:
• Bentuk toraks yang sedikit cembung
• Tulang rusuk yang mendatar
• Ruang antar iga yang melebar
• Pergerakan pernapasan menurun
• RR meningkat
• Dispnea Palpasi:
• Tactil fremitus menurun terutama pada efusi pleura
yang jumlah cairannya melebih 250 ml.
• Pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada
yang sakit.
Perkusi:
• Suara perkusi redup atau pekak (tergantung jumlah
cairan). Auskultasi:
• Suara napas menurun atau sampai menghilang.
- Sistem Kardiovaskuler Inspeksi:
• Memperhatikan letak ictus cordis (normalnya berada
pada ICS 5 pada linea medio claviculaus kiri selebar 1
cm).
Palpasi:
• Menghitung frekuensi jantung (HR) dengan
memperhatikan keteraturan irama denyut jantung.
Perkusi:
• Menentukan batas jantung (tandanya ada suara
pekak). Auskultasi:
• Menentukan suara jantung I dan II tunggal atau
gallop.
• Mengidentifikasi adanya suara jantung III yang
merupakan tanda dari adanya masalah di jantung.
• Mendengarkan adanya suara murmur yang menjadi
tanda adanya peningkatan arus turbulensi darah.
- Sistem Gastrointestinal Inspeksi:
• Melihat apakah abdomen membucit atau datar.
• Tepi perut menonjol atau tidak.
• Umbilikus menonjol atau tidak.
• Apakah adanya benjolan-benjolan atau massa.
Auskultasi:
• Mendengarkan suara peristaltik usus (normal 5-35
kali per menit)
Palpasi:
• Mengidentifikasi adanya nyeri tekan abdomen dan
massa.
• Mengidentifikasi adanya pembesaran hati.
• Mengidentifikasi turgor kulit untuk mengecek derajat
hidrasi pasien.
Perkusi:
• Perkusi abdomen normal terdengar timpani.
• Adanya massa padat atau cairan akan menimbulkan
suara pekak (asites, tumor, dsb.)
Diagnosa
Berikut ini merupakan contoh dari beberapa diagnosa yang dapat
ditegakkan pada kasus efusi pleura, yaitu meliputi:
1) Ketidakefektifan pola napas (Domain 4 Aktivitas/Istirahat, Kelas 4
Respon Kardiovaskuler/pulmonal).
2) Nyeri akut (Domain 12 Kenyamanan, Kelas 1 Kenyamanan Fisik).
3) Ketidakseimbangan nutrisi (Domain 2 Nutrisi, Kelas 1 Makan).
Intervensi
a. Intervensi
Intervensi yang dapat diterapkan pada pasien dengan efusi
pleura berdasarkan diagnosanya adalah sebagai berikut.
- Ketidakefektifan pola napas
• Intervensi keperawatan yang disarankan untuk
menyelesaikan masalah, yaitu:
- Manajemen jalan napas
- Terapi oksigen
- Monitor pernapasan
• Pilihan intervensi tambahan:
- Pengaturan posisi
- Perawatan selang: dada
- Nyeri akut
• Intervensi keperawatan yang disarankan:
- Pemberian analgesik
- Manajemen nyeri
- Bantuan pasien untuk mengontrol pemberian
analgesik
- Manajemen lingkungan: kenyamanan
• Pilihan intervensi tambahan:
- Hipnosis
- Terapi musik
- Terapi relaksasi
- Monitor TTV
- Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
• Intervensi keperawatan yang disarankan:
- Manajemen gangguan makan
- Manajemen nutrisi
- Monitor nutrisi
• Pilihan intervensi tambahan:
- Pemasangan infuse
DAFTAR PUSTAKA