Adalah suatu metode yang dikembangkan oleh ahli matematika bernama D.Konig asal
Hungaria pada tahun 1916, penerapannya bahwa setiap sumber daya harus ditugasklan hanya
untuk satu pekerjaan.Untuk suatu masalah penugasan n x n , jumlah penugasan yang
mungkin dilakukan sama dengan n! (n factorial) karena perpasangan satu-satu.
Dalam metode Hungarian bahwa sumber daya harus ditugaskan hanya untuk satu pekerjaan,
contoh kasusnya seperti berikut :
Sebuah perusahaan pabrik tissue mempunyai 4 system kerja yang berbeda yaitu :
• Pengemasan Tissue.
Perusahaan tsb memiliki 4 operator yaitu Toni , Ade, Niko dan Auri, upah masing-masing
operator berbeda-beda seperti berikut ini...
TUGAS / KARYAWAN ADE (1) NIKO (2) AURI (3) TONI (4)
Tentukan besarnya biaya optimal yang dikeluarkan perusahaan pabrik tissue dengan kondisi
satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu operator ?
1. Langkah pertama adalah mengubah matriks biaya menjadi matriks opportunity cost. Ini
dicapai dengan memilih elemen terkecil dari setiap baris dari matriks biaya mula-mula untuk
mengurangi seluruh elemen (bilangan) dalam setiap baris.
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 15 (-15) 20 (-15) 18 (-15) 22 (-15)
B 14 (-14) 16 (-14) 21 (-14) 17 (-14)
C 25 (-20) 20 (-20) 23 (-20) 20 (-20)
D 17 (-16) 18 (-16) 18 (-16) 16 (-16)
Tabel 1
Elemen terkecil baris A (=15) digunakan untuk mengurangi seluruh elemen (bilangan) dalam
setiap baris A.Sehingga paling sedikit akan diperoleh satu elemen yang bernilai nol sebagai
hasilnya.Prosedur yang sama diulang untuk setiap baris pada Tabel 1 untuk mendapatkan
matriks biaya yang telah dikurangi (reduced-cost matriks) seperti yang telah ditunjukkan
Tabel 2.
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 0 5 3 7
B 0 2 7 3
C 5 0 3 0
D 1 2 2 0
Tabel 2
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 0 5 3 (-2) 7
B 0 2 7 (-2) 3
C 5 0 3 (-2) 0
D 1 2 2 (-2) 0
Tabel 3
Pada contoh diatas hanya dilakukan pada kolom III karena semua kolom lainnya telah
mempunyai elemen yang bernilai nol.Bila langkah pertama telah menghasilkan paling sedikit
satu nilai nol pada setiap kolom, langkah kedua ini dapat dihilangkan.Matrix total-
opportunity-cost ditunjukkan dalam Tabel 4.
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
Tabel 4
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
Tabel 5
Dalam Tabel 5 ada tiga baris yang meliput seluruh nilai nol dibanding empat baris atau
kolom, sehingga langkah berikutnya diperlukan untuk merevisi matriks.
4. Untuk merevisi total-opportunity-cost matrix,pilih elemen terkecil yang belum terliput
garis-garis (yaitu opportunity-cost terendah,atau pada kolom diatas=1) untuk mengurangi
seluruh elemen yang belum terliput,kemudian tambahkan dengan jumlah yang sama (nilai
elemen terkecil) pada seluruh elemen-elemen yang mempunyai dua garis yang saling
bersilangan (5 pada baris C dan 1 baris D) atau sama dengan 6 Dan 2.
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 0 5 (-1) 1 (-1) 7 (-1)
B 0 2 (-1) 5 (-1) 3 (-1)
C (1+) 5 0 1 0
D (1+) 1 2 0 0
Tabel 6
Masukkan hasil ini pada matriks,dan menyelesaikan matriks dengan seluruh elemen-elemen
yang telah terliput tanpa perubahan,ulangi langkah 3.Matriks yang telah direvisi pada Tabel 7
berikut didapatkan dengan mengikuti prosedur diatas.
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 0 4 0 6
B 0 1 4 2
C 6 0 1 0
D 2 2 0 0
Tabel 7
5. Dalam Tabel 7 dibutuhkan empat garis untuk meliput seluruh nilai nol atau sama dengan
jumlah baris atau kolom, sehingga matriks penugasan optimal telah tercapai. Untuk
pengambilan keputusan dilakukan dengan mengambil nilai 0 pada setiap baris pada kolom
yang berbeda karena 1 tugas hanya boleh dilakukan oleh 1 pekerja
Tugas/Karyawan 1 2 3 4
A 15 20 18 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16