Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ANALISIS JURNAL KELOMPOK

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH


MELALUI PIJAT BAYI DAN TERAPI MURROTAL DI RUANG PERINATAL
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh:
AFAN BAYU WAHYUDI 203203002
HUSNIAH 203203031
NI SAODAH 203203052

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XV


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ANALISIS JURNAL KELOMPOK

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH


MELALUI PIJAT BAYI DAN TERAPI MURROTAL DIRUANG PERINATAL
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Anak

Telah disetujui pada

Hari :
Tanggal :
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi yang memiliki berat
badan kurang dari 2.500 gram pada saat dilahirkan tanpa melihat usia gestasi (WHO,
2014). Di Dunia setiap tahun lebih dari 20 juta bayi dilahirkan dengan berat badan <
2500 gram, lebih dari 96,5% diantaranya terjadi pada negara berkembang. Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang menempati peringkat ke lima Negara
yang memiliki bayi BBLR tertinggi yaitu sebesar 15,5% dari kelahiran hidup (WHO,
2014).
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu bayi baru lahir yang berat
badannya 2500 gram atau lebih rendah. Dalam definisi ini tidak termasuk bayi – bayi
dengan berat badan kuran dari 1000 gram. (Nugroho Iman Santosa, 1989) Berat badan
lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat badan pada saat kelahiran kurang dari
2500 gr atau lebih rendah ( WHO, 1961 ).Berat badan lahir rendah adalah bayi baru
lahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gr sampai dengan
2499 gr. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayiberat lahir rendah
dibedakan dalam (Abdul Bari Saifuddin, 2001)
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir1.500 g -2.500 g.
2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir kurang dari 1.500 g.

3. Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), berat lahir


kurang dari 1.000 g. WHO (1979) membagi umur kehamilan dalam 3
(tiga) kelompok:
1. Preterm : kurang dari 37 minggu lengkap.
2. Term : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap.
3. Post Term : 42 minggu lengkap atau lebih.

Ada dua macam BBLR yaitu :

1. Prematuritas murni / Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ): bayi yang


dilahirkan dengan umur kurang dari 37 minggu dengan berat badan sesuai.
2. Dismaturitas: Bayi lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk
masa gestasi itu, bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin dan merupakan
bayi yang kecil untuk masa kehamilannya tersebut (KMK).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengobatan nonfarmakologi terhadap kenaikan berat badan
pada bayi yang mengalami berat badan lahir rendah (BBLR)
2. Untuk mengetahui tentang pengaruh terapi pijat bayi dan terapi murrotal terhadap
bayi yang mengalami berat badan lahir rendah (BBLR).
3. Untuk mengetahui penerapan terapi teknik pijat bayi dan terapi murrotal terhadap
peningkatan berat badan pada bayi yang mengalami berat badan lahir rendah
(BBLR).
BAB II

RESUME JURNAL

A. Dasar Pencarian Evidance Based Nursing


P(Problem) : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
I(Itervensi) : Pijat Bayi dan Terapi Murrotal
C(Comparrasion) : Terapi Komplementer
O(Outcome) : Pengaruh kenaikan berat badan
Petanyaan penelitian : apakah ada pengaruh pijat bayi dan terapi murrotal terhadap
kenaikan berat badan pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
B. Strategi Pencarian Artikel
1. Awalnya kami mencari informasi melalui google sholar untuk mengetahui terapi
apa saja yang sudah pernah dilakukan untuk bayi dengan BBLR. Setelah mencari,
kami menemukan berbagai terapi komplementer, akhirnya kami memutuskan
untuk mengambil teknik pijat bayi dan terapi murrotal. Dan mencoba mencari
jurnal tersebut melalui google scholar.
2. Saat membuka google scholar anggota kelompok menulis keyword “terapi pijat
bayi terhadap berat badan lahir rendah” kemudian muncul berbagai banyak pilihan
jurnal. Selanjutnya kelompok memilih sesuai artikel dengan analisis PICO dan
kelompok memilih jurnal berjudul “ PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI
BERAT BADAN LAHIR RENDAH MELALUI PIJAT BAYI DAN TERAPI
MURROTAL”

C. Resume Jurnal
1. Informasi sekilas
a. Judul artikel : PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI BERAT BADAN
LAHIR RENDAH MELALUI PIJAT BAYI DAN TERAPI MURROTAL
b. Author/ Tahun/ Negara
1) Author : Diana Evasari, Susmiati, Yanti Puspita Sari
2) Tahun : 2020
3) Negara : Indonesia
c. Tujuan penelitan : Untuk mengetahui apakah terapi pijat dan terapi murrotal
dapat meningkatkan berat badan bayi dengan berat badan lahir rendah
d. Waktu :
e. Tempat penelitian:
f. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32 responden, terdiri
dari 16 responden pada kelompok intervensi dan 16 responden pada kelompok
kontrolSampel penelitian 20 responden
2. Resume (IMRAD)
a. Introduction (Pendahuluan)
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi yang memiliki berat
badan kurang dari 2.500 gram pada saat dilahirkan tanpa melihat usia gestasi
(WHO, 2014). Di Dunia setiap tahun lebih dari 20 juta bayi dilahirkan dengan
berat badan < 2500 gram, lebih dari 96,5% diantaranya terjadi pada negara
berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang
menempati peringkat ke lima Negara yang memiliki bayi BBLR tertinggi yaitu
sebesar 15,5% dari kelahiran hidup (WHO, 2014). Menurut penelitian Sutan,
Mohtar, Mahat, & Tamil, (2014) BBLR disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain faktor ibu usia muda < 20 tahun, riwayat memiliki bayi BBLR
sebelumnya, hipertensi dan status gizi ibu. Hal tersebut didukung oleh
penelitian Asmare, Berhan, Berhanu, & Alebel (2018) penyebab kelahiran
BBLR antara lain antenatal care kurang, terjadi permasalahan
selamakehamilan, tidak mengkonsumsi suplemen Fe, dan usia gestasi < 37
minggu. Menurut WHO (2014) kelahiran BBLR memiliki resiko jangka
panjang dan jangka pendek, resiko jangka pendek berupa mortalitas dan
kecacatan, sedangkan resiko jangka panjang adalah menghambat
perkembangan (stunting) (Aryastami et al., 2017), gangguan perkembangan
kognitif, peningkatan resiko penyakit kronis (WHO, 2014).
b. Method (metode penelitian)
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain penelitian deskriptif. Alat pengumpulan data dengan menggunakan
lembar observasi yang mencatat berat badan bayi sebelum dan sesudah
diberikan intervensi. Analisa data yg digunakan ialah analisa data univariat.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR yang dirawat inap di
ruang Perinatologi. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu
purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32
responden, terdiri dari 16 responden pada kelompok intervensi dan 16
responden pada kelompok kontrol.
c. Result (Hasil Penelitian).
Berikut ini merupakan hasil dari rata-rata berat badan bayi BBLR sebelum dan
sesudah diberikan terapi pijat bayi dan terapi murrotal berikan pijat bayi dan
terapi murrotal pada kelompok intervensi (n = 32)
Tabel 1.
Kelompok Berat Badan Bayi Mean SD Min –
Max
Intervensi Berat Badan Pretest 1368,44 140,543 1155 - 1675
Berat Badan Posttest 1497,81 140,617 1280-1800
Tabel.1 terlihat adanya kenaikan berat badan bayi. Hal tersebut dapat dilihat
dari rata-rata berat badan bayi pretest sebesar 1368,44 gram, sedangkan rata-
rata berat badan bayi posttest sebesar 1497,81 gram. Berarti dapat disimpuklan
pada kelompok intervensi mengalami kenaikan berat badan bayi sebesar
129,37 gram.
Tabel 2
Berat badan bayi sebelum dan setelah diberikan pijat bayi dan terapi murrotal
pada kelompok intervensi kontrol (n = 32)
Kelompok Berat Badan Bayi Mean SD Min - Max
Kontrol Berat Badan Pretest 1393,75 262,263 1045 -
1885
Berat Badan Posttest 1434,69 259,123 1090 -
1895

Tabel. 2 terlihat ada kenaikan berat badan bayi pada kelompok kontrol. Hal
tersebut dapat dilihat dari rata-rata berat badan bayi pretest sebesar 1393,75
gram, sedangkan rata-rata berat badan bayi posttest 1434,69 gram. Dan dapat
disimpulkan pada kelompok kontrol mengalami kenaikan berat badan sebesar
40,94 gram.
d. Discussion (Pembahasan).
Berat badan merupakan faktor penentu kelangsungan hidup bayi baru lahir
(Shah & Singaravelen, 2019). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata
berat badan bayi mengalami peningkatan baik pada kelompok intervensi
maupun pada kelompok kontrol. Akan tetapi rata-rat kenaikan pada kelompok
intervensi jauh lebih besar dari pada kelompok kontrol. Rata-rata berat badan
bayi pada kelompok intervensi adalah berat badan pretest sebesar 1368,44
gram, sedangkan berat badan posttest sebesar 1497,81 gram. Dan pada
kelompok kontrol ratra-rata berat badan prestest sebesar 1393,75 gram dan
rata-rata berat badan pada posttest sebesar 1434,69 gram. Pijat bayi
merupakan prosedur non invasif yang memiliki efektifitas positif terhadap
pertumbuhan khusunya penambahan berat badan neonatus (Mobarak &
Mohamed, 2018).
Menurut penelitian Rad, Haghshenas, Javadian, Hajiahmadi, &
Kazemian (2016) dimana pijat bayi dilakukan 3 kali sehari selama 15 menit
disetiap sesi dalam kurun waktu 7 hari berturt-turut, di dapatkan rata berat
badan pada kelompok intervensi antara lain rata-rata berat badan pretest
sebesar 1282 gram, sedangkan berat badan posttest sebesar 1428 gram. Pada
kelompok kontrol didapatkan berat badan pretest sebesar 1219 gram dan berat
badan posttest sebesar 1312 gram. Dapat disimpulkan rata-rata berat badan
pada kelompok intervensi dan kontrol sama-sama mengalami kenaikan berat
badan. Peningkatan rata-rata berat badan bayi BBLR setelah di berikan pijat
bayi dikarenakan saat bayi dilakukan pemijatan terjadi peningkatan tonus
syaraf vagus (saraf ke 10) dan mampu meningkatkan enzim gastrin, insulin
dan IGF-1 (Insulin-Like Growth Factor 1) sehingga dapat meningkatkan
motilitas lambung dan penyerapan nutrisi lebih baik dan mampu
meningkatkan berat badan(Iskandar N, Suwindo Ari, 2019).
Sedangkan terapi murrotal merupakan intervensi yang dilakukan
dengan mendengarkan rekaman bacaan Al Qur’an dimana suara bacaan yang
didengarkan memiliki alunan suara dengan frekuensi dan panjang alunan
tertentu, suara rekaman ini menghasilkan untaian melodi mendayu yang
mampu mempengaruhi sel-sel otak (Mansouri, Vahed, Sabouri, Lakzaei, &
Arbabisarjou, 2017).
Menurut penelitian Ramdaniati et al (2018) bahwa adanya pengaruh
terapi murrotal terhadap peningkatan berat badan bayi BBLR, peningkatan
berat badan bayi sebesar 72,87 gram selama 7 hari penelitian. Peningkatan
berat badan bayi BBLR setelah diberikan terapi murrotal ketika bayi
mendengarkan alunan murrotal mampu merangsang sistem limbik
(hipotalamus), kemudian menghasilkan hormon endropin yang juga dapat
meningkatkan aktivitas gelombang otak alfa yang menjadi pusat rileks,
sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur bayi (Jalaudin, Kamal, & Amin,
2019).
Dengan meningkatnya kualitas tidur bayi tersebut, energi yang
dikeluarkan bayi saat tidur dapat diminimalisir sehingga proses peningkatan
berat badan bayi akan lebih optimal (Wong, Hockenberry, Wilson, Schwartz,
& Winkelstein, 2009)
BAB III
APLIKASI DAN CARA PENERAPAN

A. Aplikasi jurnal pada kasus


Cara penerapan pada kasus
Penerapan ini dilakukan pada satu pasien BBLR, selama 3 hari dengan cara pijat
bayi dilakukan satu kali sehari selama 15 menit pada pagi hari, sedangkan terapi
murrotal dilakukan dua kali selama 30 menit pada pagi dan sore hari. cara pijat
pada bayi dilakukan di bagian wajah bayi, dada bayi, perut bayi, tangan bayi, kaki
bayi, dan punggung bayi, terapi murrotal dilakukan dengan mendengarkan
rekaman bacaan al quran dimana suara bacaan yang didengarkan memiliki alunan
suara dengan frekuensi dan panjang alunan tertentu, suara rekaman ini
menghasilkan untaian melodi mendayu yang mempengaruhi sel-sel otak.
B. Bagaimana hasil penelitian dengan kondisi riil dilapangan
Pasien dengan BBLR yang sudah dilakukan intervensi selama 3 hari mengalami
kenaikan berat badan. Hal ini sejalan dengan penelitian dijurnal dimana kelompok
intervensi pijat bayi mengalami kenaikan berat badan bayi sebesar 129,37 gram
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu bayi baru lahir yang berat badannya 2500
gram atau lebih rendah. Terapi komlementer untuk meningkatkan berat badan bayi
adalah pijat bayi dan terapi murrotal. Dimana terdapat pengaruh terapi pijat dan
murotal terhadap peningkatan berat badan, dengan hasil kelompok intervensi pijat
bayi dan murrotal mengalami kenaikan berat badan bayi sebesar 129,37 gram.
B. Saran
Diharapkan untuk perawat menerapkan terapi pijat bayi dan terapi murutol pada
pasien BBLR untuk meningkatkan berat badan bayi.
Daftar pustaka

Evasari, D. dkk. 2020. Jurnal Keperawatan. Peningkatan Berat Badan Bayi Lahir
rendah Melalui Pijat Bayi Dan Terapi Murrotal. Vol. 12. No 1. Hal 135-140.

Anda mungkin juga menyukai