TANAMAN KAKAO
Oleh :
Anugrah Aditya Pratama ( 19420122 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan
ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
melaksanakan tugas dari dosen pada mata kuliah Ekonomi Dan Koperasi Pertanian. Ucapan
terima kasih kami haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Bapak Bambang Prasetyo.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan sehingga penyusun dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini
penyusun akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan isi makalah ini kami
sambut dengan senang hati.
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN........................................................................2
A. Kesimpulan .................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasip penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong menolong (Mohammad Hatta). Koperasi Pertanian adalah koperasi yanganggotanya
terdiri dari para petani pemilik tanah, atau buruh tani dan orang yang berkepentinganserta
bermata pencaharian yang berhubungan dengan usaha-usaha pertanian.Koperasi inimelakukan
kegiatan usaha ekonomi pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KoperasiPertanian antara
lain memberikan pinjaman modal, menyediakan pupuk, obat pemberantas hamatanaman, benih,
alat pertanian, memberi penyuluhan teknis pertanian, dan membantu penjualanhasil pertanian
anggotanya.
Tujuan
PEMBAHASAN
Koperasi adalah salah satu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian yang bersifat
kekeluargaan. Koperasi sendiri berasal dari kata coo dan cooperation. Dimana, coo memiliki arti
bersama-sama, dan operation bearti bekerja.
Tujuan koperasi
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah
“koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”.
Sedangkan Menurut Moch. Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya,
melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.
Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 17 Tahun 2012 tentang
perkoperasian, yaitu:
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional
yang demokratis dan berkeadilan
Tujuan yang jelas harus di rumuskan sebagai landasan dan pedoman dalam menentukan tata
kerja yang efektif. Tujuan ini dapat di bedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
Jenis usaha koperasi sangat beragam dan menurut UU RI No. 25/1992 Pasal 43 ayat (1) usaha
tersebut berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan anggota (Karmini, 2008). Namun jumlah koperasi yang masih aktif di Indonesia
mengalami penurunan dari 152.174 unit pada tahun 2017 menjadi 126.343 unit pada tahun 2018
(Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, 2020). Hasil penelitian Darmadi dan Sobri (2014) di
Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Kemering Ilir menunjukkan penyebab
ketidakaktifan Koperasi Darma Jaya adalah teknologi yang digunakan masih sederhana
sementara itu masih rendahnya pendidikan pengurus dan anggota, partisipasi anggota, dan
keterampilan manajerial sedangkan penyuluhan yang diberikan pemerintah tidak berpengaruh
terhadap ketidakaktifan Koperasi Darma Jaya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Dinas Koperasi UMKM Kota
Banjarbaru dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pembinaan koperasi. Dalam pengumpulan
data, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kinerja Dinas Koperasi UMKM Kota Banjarbaru dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi pembinaan koperasi masih kurang optimal. Kemudian terdapat faktor yang
mempengaruhi kinerja yang ditemui dilapangan yaitu faktor sumber daya manusia dan faktor
perkembangan koperasi yang berdampak terhadap kinerja Dinas Koperasi UMKM Kota
Banjarbaru dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pembinaan koperasi.
Kinerja Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru dalam Pembinaan
UKM tergolong cukup baik. Hal ini dilihat dari indikator produktivitas, kualitas pelayanan dan
akuntabilitas. Namun dari segi responsibilitas belum sepenuhnya terlihat baik karena ketidak
merataan informasi yang diperoleh dari para pelaku usaha.