net/publication/338356836
CITATIONS READS
0 7,921
2 authors, including:
Samuel Sumantri
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, Indonesia
10 PUBLICATIONS 44 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Samuel Sumantri on 03 January 2020.
TUGAS AKHIR
Oleh:
TRIA AYU HERAWATI
NPM : 011012095
Tugas Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada Program Studi Keuangan dan Perbankan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan
Oleh:
TRIA AYU HERAWATI
NPM : 011012095
TUGAS AKHIR
Mengetahui,
TUGAS AKHIR
Penguji I Penguji II
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Prosedur
Pengajuan Bank Garansi” dengan studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Sukabumi ini.
Tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi Keuangan dan
Perbankan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.
Keberhasilan penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan terwujud dan
terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan
serta yang tak terhingga nilainya dari berbagai pihak baik secara material
maupun spiritual. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penulisan Tugas Akhir ini, diantaranya :
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan, semangat, serta do’a
yang tiada henti kepada penulis.
2. Bapak Nusa Muktiadji, Ir., MM. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kesatuan Bogor.
3. Ibu Ratih Puspitasari, SE., MBA. selaku Ketua Program Studi Keuangan
dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.
4. Bapak Samuel Soemantri, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing Seminar
dan Tugas Akhir.
5. Ibu Hj. Tri Marlina, SE., M.Ak. dan Bapak Iswandi Sukartaatmadja, SE.,
MM. selaku dosen penguji Tugas Akhir dan Komprehensif.
6. Bapak Tatang Muliawan selaku Branch Manager Sukabumi dan Bapak
Herwandi selaku Sub Branch Manager Cicurug.
7. PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cicurug sebagai
tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Kantor Cabang
Sukabumi sebagai tempat penelitian.
8. Seluruh karyawan dan staf PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pembantu Cicurug dan Kantor Cabang Sukabumi.
9. Sahabat, rekan, serta teman-teman penulis yang selalu memberikan
semangat dan motivasi selama proses penyusunan Tugas Akhir.
vi
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang
juga telah memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun
material.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dan pembahasan
Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari segenap
pembaca sebagai tambahan pengetahuan di masa mendatang. Akhir kata,
semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembahasan ............................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................ 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Tugas Akhir ......................... 3
1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja ...................................... 3
viii
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan ........................................................................44
4.2 Saran.............................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
adanya bank garansi maka pihak yang dijamin atau nasabah dapat
bertanggungjawab mengerjakan suatu usaha atau proyek yang diberikan oleh
pemilik proyek atau pemberi kerja. Bagi pihak yang memegang bank garansi
akan mendapatkan keyakinan atau rasa aman dari kemungkinan terjadinya
suatu tindakan dari pihak lain yang dianggap merugikan.
Pihak penerima jaminan percaya kepada pemberian garansi oleh bank,
karena bank sebagai suatu lembaga keuangan yang telah mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat berdasarkan fungsi, potensi, dan dana yang
dimilikinya. Oleh karena itu, apabila pihak yang dijamin wanprestasi, yang
berarti tidak memberikan prestasi sebagaimana yang dijanjikan maka
penerima jaminan dapat menghindarkan diri dari resiko yang timbul, karena
resikonya ditangung oleh bank.
Bank dalam memberikan jasa-jasa pembuatan bank garansi, mengacu
pada ketentuan perundangan-undangan yang berlaku termasuk ketentuan
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam penyelenggaraan bank garansi
dibutuhkan prinsip kehati-hatian bertujuan agar bank selalu dalam keadaan
sehat menjalankan usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-
ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku didunia perbankan. Namun
pada kenyataannya dalam bank garansi terdapat kendala yang harus dihadapi
seperti adanya cidera janji atau wanprestasi.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan tinjauan
lebih lanjut mengenai prosedur pengajuan, syarat pengajuan, dan kendala
bank garansi dengan mengambil judul. “PROSEDUR PENGAJUAN BANK
GARANSI.
3
4
5
3) Inkaso (Collection)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan
lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya
memakan waktu satu minggu sampai satu bulan. Besarnya biaya
penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.
4) Save Deposit Box
Save Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe locket merupakan
jasa bank dengan memberikan layanan penyewaan box atau kotak
pengaman tempat menyimpan surat-surat atau barang-barang
berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang
berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian
atau kebakaran. Kepada nasabah penyewa dikenankan biaya sewa
yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu
penyewaan.
5) Bank Card (Kartu Kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga
uang plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat
perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat
digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar
diberbagai tempat yang strategis. Kepada pemegang kartu kredit
dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank
yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu
pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah
dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.
6) Bank Notes
Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes
bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
7) Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam
rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini pengusaha
memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak
lain.
8) Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para
nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah
membutuhkannya.
10
a) Mudharabah Mutlaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan
deposito sehingga ada dua jenis penghimpunan dana yaitu
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan
prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan
dana yang terhimpun.
b) Mudharabah Muqayadah on Balance Sheet
Jenis mudharbah ini merupakan simpanan khusus dimana pemilik
dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi
oleh bank.
c) Mudharabah Muqayadah off Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana langsung kepada
pelaksana usaha, dimana bank bertindak sebagai perantara yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha.
Pemilik dana dapat menetapakan syarat-syarat tertentu yang harus
dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan
dibiayai dan pelaksana usahanya.
2. Penyaluran Dana
1) Prinsip Jual Beli
Jual beli dilaksanakan karena adanya pemindahan kepemilikan barang.
Keuntungan bank disebutkan di depan nasabah dan termasuk harga
dari harga yang dijual. Terdapat tiga jenis jual beli dalam pembiayaan
modal kerja dan investasi dalam bank syariah, yaitu:
a) Pembiayaan Murabahah
Transaksi jual beli dimana bank menyebutkan jumlah keuntungnya.
Bank sebagi penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual
adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan
(margin).
b) Pembiayaan Salam
Dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan
memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan harga barang
yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumya. Uang
yang diserahkan menjadi tanggungjawab bank sebagai penerima
pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segara.
c) Pembiayaan Istishna
13
Menurut www.wikipedia.org :
Prosedur adalah serangkaian aksi spesifik, tindakan atau operasi
yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama
agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.
Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas,
tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan–keputusan,
perhitungan–perhitungan, dan proses–proses, yang dijalankan
melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan
yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat.
dengan pihak pemilik proyek selesai dan pihak yang dijamin oleh bank telah
memenuhi kewajibannya dan sudah sesuai dengan perjanjian kontrak maka
bank garansi akan berakhir walaupun jangka waktu dari penerbitan bank
garansi belum berakhir, jangka waktu tuntutan penagihan klaim telah
berakhir tanpa adanya tuntutan dari pihak penerima jaminan, dan terdapat
pernyataan tentang tidak berlakunya bank garansi atau pernyataan tentang
selesainya perhitungan atas bank garansi sebelum berakhirnya jangka waktu
bank garansi yang ditandatangani oleh pihak penerima jaminan dan pihak
yang dijamin diatas materai.
pihak lain (pihak ketiga) apabila nasabah yang dijaminkannya ingkar janji.
Untuk menghindari kerugian bank dari pihak nasabah, maka bank juga
meminta jaminan tambahan dari pihak nasabah dengan besarnya nilai
melebihi nilai jaminan yang diberikan oleh bank. Jaminan tambahan ini
biasanya diberikan dalam bentuk surat-surat berharga atau asset lainnya.
Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, rukun dan
syarat dari pihak penjamin terdiri dari :
a. Baligh (dewasa) dan berakal sehat,
b. Berhak sepenuhnya untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan
hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungannya tersebut.
2. Pihak Terjamin (Makfuul’anhu)
Merupakan pihak yang meminta jaminan kepada bank untuk membiyai
suatu usaha atau proyek. Untuk memperoleh jaminan dari bank nasabah
harus meyediakan jaminan tambahan sebesar atau lebih besar dari nilai
proyek. Jaminan ini akan dicairkan oleh bank apabila nasabah ingkar janji
atau tidak dapat menyelesaikan kewajibannya terhadap pemberi proyek
atau pihak ketiga. Dengan rukun dan syarat sebagai berikut :
a. Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin,
b. Dikenal oleh penjamin.
3. Pihak penerima jaminan atau Bouwheer (Makfuul Lahu)
Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan kepada nasabah untuk
mengerjakan suatu proyek atau suatu usaha. Tujuannya adalah agar
proyek atau usaha yang dikerjakan selesai tepat waktu dan sesuai pula
dengan persyaratan yang telah disepakati. Dengan jaminan bank garansi
dari bank yang dipegang pihak ketiga, maka jika nasabah ingkar janji pihak
ketiga dapat langsung menagihkannya ke bank. Dengan demikian ada
jaminan bahwa proyek atau suatu usaha akan terlaksana dengan baik dan
terhindar dari kerugian. Dengan rukun dan syarat sebagai berikut :
a. Diketahui identitasnya,
b. Dapat hadir pada saat akad dan memberikan kuasa,
c. Berakal sehat.
resiko yang akan dihadapi bank yang mungkin akan terjadi dikemudian hari.
Biaya-biaya dimaksud adalah :
1. Biaya provisi
Biaya provisi merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin
kepada bank sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi. Besarnya
provisi ditetapkan berdasarkan ketentuan bank.
2. Biaya Administrasi
Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan untuk pelaksanaan
administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung bank
masing-masing.
3. Bea Materai
Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank
garansi yang ditandatangani oleh bank dan pihak terjamin.
4. Biaya Akad atau Notaris, adalah biaya yang dibayarkan nasabah untuk
pengikatan dan akad sebelum bank garansi diterbitkan oleh pihak bank.
1
Kontraktor 3
“PT Kiam Lui”
2
6 6
Gambar 2.1
Proses Bank Garansi
Penjelasan :
1. Pihak kontraktor (PT. Kiam Lui) mengajukan Bank garansi ke Bank Lippo
dengan maksud pihak kontraktor akan melaksanakan pekerjaaan milik PT.
Telkom berdasarkan kesepakatan rencana kerja proyek antara kontraktor
yang akan menerima proyek dengan pemilik proyek.
2. Untuk mengerjakan proyek tersebut pihak PT. Telkom selaku pemberi kerja
meminta jaminan bank garansi kepada nasabah (PT. Kiam Lui) untuk
menjamin kerugian apabila dikemudian hari nasabah melakukan cidera
janji. Untuk memperoleh Bank garansi PT. Kiam Lui mengajukan
permohonan garansi kepada Bank Lippo, jika kontraktor telah memenuhi
syarat yang telah dipersyaratkan, dan sudah memberikan kontra jaminan
maka Bank garansi diterbitkan.
3. Sertifikat Bank garansi yang telah diterbitkan diberikan kepada nasabah
dan Bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PT. Telkom
sebagai penerima jaminan.
24
Gambar 2.2
Proses Bank Garansi pada Bank Syariah
Penjelasan :
1. Nasabah (makfuul’anhu) sebagai kontraktor yang akan mengerjakan suatu
proyek atau usaha dari pemberi kerja (makfuul lahu), kesepakatan mereka
25
akad kafalah yaitu akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan
satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan (Kafil) bertanggung
jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima
jaminan (Makful). Dimana akad tersebut tertuang pada sertifikat Bank
garansi dan pemohon telah memberikan kontra jaminan kepada bank
sehubungan dengan penerbitan Bank Garansi kemudian Bank Garansi
diterbitkan dan diberikan kepada nasabah (makfuul’anhu).
3. Selanjutnya Bank Garansi diserahkan kepada pemberi kerja (makfuul
lahu), sebagai penerima jaminan.
4. Apabila dikemudian hari nasabah melakukan cidera janji atau wanprestasi
artinya tidak melakukan prestasi, tidak memenuhi kewajibannya dalam
menyelesaikan pekerjaan maka pemberi kerja (makfuul lahu) mencairkan
garansi kepada Bank penerbit.
5. Bank akan mengganti kerugian akibat nasabah melakukan wanprestasi
dengan mencairkan kontra jaminan milik nasabah dan membayar sejumlah
tertentu sesuai dengan nilai nominal bank garansi yang tertera pada
sertifikat Bank garansi kepada pemilik proyek.
28
29
3. Values
Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC.”
Excellence (Imtiyaaz)
Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).
30
Budaya Perusahaan
Sebelum kegiatan operasional dilakukan semua pegawai berkumpul untuk
melakukan doa pagi bersama.
a. Membacakan visi misi yang dibacakan oleh salah satu pegawai dan
pegawai lainnya mengikuti. Yang setiap harinya masing-masing pegawai
mendapatkan giliran untuk membacakan visi misi dari Bank Syariah
Mandiri.
b. Membacakan doktrin anti fraud, yang berisikan :
31
h. BSM Giro
Sarana penyimpan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan
transaksi dengan pengelola berdsarkan prinsip wadiah yad dhmanah.
i. BSM Mobile Banking GPRS
Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone berbasis
GPRS.
j. BSM Card
Kartu yang dipergunakan untuk transaksi perbankan melalui ATM dan
mesin debet. (Electronic Data Capture).
k. BSM Net Baking
Merupakan layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet.
l. BSM Electronic Payroll (e-payroll)
Merupakan layanan administrasi pembayaran gaji karyawa suatu
instansi.
m.BSM Safe Deposit Box
Layanan penyimpanan benda berharga, dokumen dan lain-lain yang
ditempatkan diruangan yang dilengkapi dengan system pengamanan.
Gambar 3.1
Struktur organisasi PT.BSM KC Sukabumi
timbul dari penerbitan bank garansi pada saat pengikatan akad, apabila
semuanya telah selesai maka bank garansi diterbitkan.
Berikut ini lampiran skema prosedur pengajuan bank garansi pada PT Bank
Syariah Mandiri KC Sukabumi :
42
Nasabah
Pembiayaan
Produktif
Investigasi
Keputusan
Komite Tolak
Setuju
Akad
Bank Garansi
Diterbitkan
Diterbitkan
Gambar 3.2
Skema Pengajuan Bank Garansi di BSM KC Sukabumi
43
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Prosedur pengajuan Bank garansi di BSM KC Sukabumi sudah baik.
Pelaksanakan prosedur sudah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
Bank.
2. Persyaratan untuk mengajukan permohonan penerbitan Bank garansi
secara umum sama halnya seperti mengajukan pembiayaan, yang
membedakannya hanya lampiran persyaratan yang perlu dilampirkan oleh
nasabah sehubungan dengan jenis bank garansi yang akan diterbitkan.
3. Kendala yang dihadapi dalam pengajuan bank garansi diperlukan
persetujuan penerbitan dari Kantor Pusat apabila kontra jaminan kurang
dari 100% dan dijamin oleh fixed assets maka aplikasi pengajuan
dilimpahakan ke Kantor Pusat.
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas untuk prosedur pengajuan bank garansi
di PT. Bank Syariah Mandiri KC Sukabumi sudah baik, karena sudah mengikuti
ketentuan yang berlaku. Sehingga harus dipertahankan dan perlu
ditingkatkan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan. 2011. Panduan Penulisan Tugas Akhir
Manajemen. Bogor: STIE Kesatuan Bogor.
Susilo, Y Sri, dkk. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba
Empat
www.SyariahMandiri.co.id
Pamungkas, B. and Iriyadi, I., 2007. Analisa Atas Pelaksanaan Audit Mutu
Internal Untuk Mengevaluasi Efektifitas Penerapan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001: 2000 Studi kasus pada PT. Murni Cahaya Pratama.
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 9(2).
Pamungkas, B., 2008. Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Survei Pada
Pemerintah Dati II DI Yogyakarta.
Djanegara, M.S., Nurruzzaman, M. and Kesatuan, D.T.A.M., 2006. ANALISIS
NET WORKING CAPITAL DENGAN METODE DAYS OF INVENTORY DAN
DAYS OF ACCOUNT RECEIVABLE. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor,
8(19), p.1.
Djanegara, H.M.S. and Rosita, S.I., 2008. Evaluasi Penerapan Akuntansi
Imbalan Kerja Dalam Kaitannya Dengan Penyajian Laporan Keuangan
Studi Kasus pada PT. Astra Agro Lestari. Jurnal Ilmiah Kesatuan
Nomor, 10(75), p.2.
Herawan, C., Pramiudi, U. and Edison, E., 2013. Penerapan Metode Economic
Order Quantity Dalam Mewujudkan Efisiensi Biaya Persediaan. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 1(3).
Triandi, T. and Prabowo, A., 2008. Penerapan Data Base Persediaan Dan Data
Pasien Berbasis Microsoft Access Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi
Operasi Pada Puskesmas Sukaharja. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK),
10(1), pp.47-54.
Muktiadji, N. and Tjandrawan, D.I., 2014. Pengaruh Growth EBit Terhadap
Intrinsic Value Dan Price Earning Ratio. Ilmiah Manajemen Bisnis.