Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah proses dinamika karena
metabolisme tubuhnmembutuhkan perubahan yang teteap dalam berespon
terhadap stresos, fisiologis dan lingkungan. Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Sebab cairan tubuh
kita sendiri dari air yang mengandung partikel-partikel bahan organik dan non
organik. Yang vital untuk tubuh (Asmadi 2008). Masalah gangguan
keseimbangan cairan sering dijumpai pada pasien yang dirawat dirumah sakit
dengan diagnosa medis seperti : diare gastritis akut,gastroenteritis, vomiting,
pada saat penulis melakukan praktek di RS Wiyung sejahterah, penulis
mendapat pasien yang mengalami gangguan keseimbangan cairan karena
gastritisakut.2 oran dan 3 orang karena vomiting.
Saat dinas di RS wiyung sejahterah diruang paviliun pink 1 selama 2
minggu di dapatkan ada 15 pasien, yang mengalami gangguan keseimbangan
cairan sebanyak 5 orang diantaranya 2 orang karena gastritis akut dan 3 orang
lainnya karena vomiting. Seperti yang dijumpai penulis,pasien yang dirawat di
RS wiyung sejahterah, pasien yang mengalami gangguan keseimbangan cairan
diberikan cairan infus pz 500cc/24 jam. Berdasarkan data tersebut
menunjukan 3,3% paeien, meskipun tidak terlalu banyak namun perlu
penanganan yang dapat mengatasinya.
Secara umum devisit kekurangan cairan disebabkan beberapa hal yaitu
kehilangan cairan abnormal. Melalui kulit, penurunan asupan cairan,
pendarahan, dan pergerakan cairan ke lokasi ke-3 (lokasi ketempat cairan
berpindah dari tidak mudah mengembalikan kelokasi semula dalam kondisi
ekstra seluler,istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler
menuju lokasi potensial seperti terperangkapnya cairan dalam saluran
perdarahan dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan. Setiap manusia
dapat memiliki masalah ini, seperti kondisi kekurangan cairan yang
disebabkan oleh penurunan asupan cairan, malnutrisi mual muntah. Dampak

1
yang ditimbulkan dari kekurangan kebutuhan cairan elektrolit yaitu
dehidrasi ,asidosis, alkalosis, dan masalah-masalah yang lain. Jika kekurangan
kebutuhan cairan dan elektrolit akan menyebabkan tubuh secara fungsional
mengalami kemunduran bahkan menyebabkan kematian. Kekurangan volume
cairan dapat disebabkan oleh berbagai hal/suatu kondisi dimana terjadi
pendarahan, sehingga cairan dan elektrolit banyak yang keluar. Kekurangan
volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
ekstraseluler dalam jumlah proposial (isotonic) kondisi seperti ini disebut juga
hipivolemia, gangguan ini di awali dengan kehilangan cairan intravaskuler
sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstravaskuler (Judith m 2002).
Semula dalam kondisi ekstraseluler, istirahat. Cairan dapat berpindah lokasi
intravaskuler menuju lokasi polensial seperti plura, pritonium, prikardium atau
rongga seni. Selain itu kondisi tertentu seperti terperangkapnya cairan dalam
saluran pencernaan dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan
(Wilkinson 2002).
Perawat mempunyai peran yang penting dalam mengatasi masalah
kekurangan cairan. Tindakan yang perlu dilakukan dalam mengatasi masalah
ini adalah monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan
status keseimbangan cairan, observasi intake output tiap 3 jam dan tanda
dehidrasi, observasi tanda-tanda vital, timbang BB pasien tiap hari, kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian cairan melalui iv sesuai ketentuan untuk
dehidrasi. Selain tindakan terebut tidak lupa untuk memperdulikan kebutuhan
perawatan diri pasien agar dapat merasa nyaman dalam perawatan dirumah
sakit agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

1.2 Rumusan Masalah


Dari prnjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat
dipetik untuk asuhan keperawatn antara lain yaitu :
1. Bagaimana cara mengidentifikasi hasil dari pengkajian keperawatan
masalah kekurangan cairan pada pasien gastritis akut.

2
2. Bagaimanakah diagnosa keperawatan pada masalah kekurangan cairan
pada pasien gastritis akut?
3. Bagaimana intervensi keperawatan pada masalah kekurangan cairan pada
pasien gastritis akut ?
4. Bagaimana implementasi keperawatan pada masalah kekurangan cairan
pada pasien gastritis akut ?
5. Bagaimana evaluasi keperawatan pada masalah kekurangan cairan pada
pasien gastritis akut ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien gangguan
kekurangan cairan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan pengkajian keperawatan
masalah gangguan kekurangan cairan pada pasien gastritis akut.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi diagnosa keperawatn
masalah kekurangan cairan pada pasien gastritis akut.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi intervensi kepetawan maslah
gangguan kekurangan cairan pada pasien gastritir akut
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi implementasi
keperawatn masalah gangguan kekurangan cairan pada pasien gastritis
akut.
5. Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi evaluasi keperawatan
maslah gangguan kekurangan cairan pada pasien gastritis akut.

Anda mungkin juga menyukai