Anda di halaman 1dari 17

SYOK KARDIOGENIK

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Patofisiologi

Dosen Pembimbing : Ns. Yadi Putra, M.Kep

DISUSUN
OLEH

RISA NOVERA
NIM 13404319206

PROGRAM STUDI D111 KEPERAWATAN

AKPER KESDAM ISKANDAR MUDA BANDA ACEH

BANDA ACEH

2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya
serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “syok kardiagonik”
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan saya juga berterima kasih
kepada Ns. Pak yadi, M.Kep selaku dosen mata kuliah Patofisiologi yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.

Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Syok kardiogenik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran serta usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca maupun
yang mendengarnya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Banda Aceh, 31 maret 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG ..........................................................................................4


B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................6
C. TUJUAN ................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................7

A. DEFINISI SYOK KARDIOGENIK………………............................................8


B. ETIOLOGI……….................................................................................................9
C. PATOFISIOLOGI……………………………………………………………….9
D. GEJALA SYOK KARDIOGENIK…………………………………………….11
E. MANIFESTASI KLINIS………………………………………………………..11
F. KOMPLIKASI SYOK KARDIOGENIK………………………………………12
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG SYOK KARDIOGENIK…………………...12
H. PENATALAKSAAN…………………………………………………………….14

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................15

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………..15

3
DAFTAR PUSAKA ..........................................................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Syok merupakan suatu keadaan gawat darurat yang sering terjadi pada anak akibat
adanya kegagalan sirkulasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Apabila
syok tidak ditangani segera akan menimbulkan kerusakan ermanen dan bahkan kematian.
Oleh karena itu tenaga medis perlu pemahaman yang baik mengenai gejala dan
penanganannyaguna menghindari kerusakan organ lebih lanjut. Manifetasi klinis syok
diawali dengan isi sekuncup (stroke volume)yang disebabkan oleh berkurangnya preload,
meningkatnya afterload, atau gangguan kontraksi dan laju jantung. Pada populasi anak,
biasanya isi sekuncup dinyatakan sebagai nilai indeks terhadap luas permukaan tubuh yaitu
indeks isi sekuncup (stroke volume indeks)

Takikardia dan vasokonstriksi perifer merupakan mekanisme kompensasi untuk


mempertahankan sirkulasi, perfusi jaringan dan tekanan darah. Apabila
syok berkepanjangan tanpa penanganan yang baik maka mekanisme kompensasi akan gagalm
empertahankan curah jantung dan isi sekuncup yang adekuat sehingga
menimbulkangangguan sirkulasi/perfusi jaringan, hipotensi, dan kegagalan organ. Pada
keadaan inikondisi pasien sangat buruk dan tingkat mortalitas sangat tinggi. Penanganan syok
secaradini dimulai dengan resusitasi cairan secepatnya untuk memperbaiki perfusi
danoksigenasi jaringan. Makin lambat syok teratasi, akan memperburuk prognosis

4
pasien.Keberhasilan resusitasi cairan dapat dilihat pada keadaan penderita yang lebih stabil,
laju jantung normal, dan terdapat peningkatan curah jantung serta isi sekuncup.

Syok adalah suatu sindrom klinis akibat kegagalan akut fungsi sirkulasi yang
menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat
gangguan mekanisme homeostasis. Berdasarkan penelitian Moyer dan Mc Clelland tentang
fisiologi keadaan syok dan homeostasis, syok adalah keadaan tidak cukupnya pengiriman
oksigen ke jaringan. Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain ke
seluruh tubuh serta membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan. Shock merupakan
keadaan gawat yang membutuhkan terapi yang agresif dan pemantauan yang kontinu atau
terus-menerus di unit terapi intensif.

Syok adalah sutu sindrom klinis kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan
ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme
homeostasis. Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan system sirkulasi yang menyebabkan
tidak adekuatnya perfusi  dan oksigenasi jaringan. Jaringan akan kehilangan oksigen dan bisa
cedera.

Macam-macam syok tergantung type dan penyebabnya :

Beberapa penanganan yang akan berbeda, tergantung dari tipe syok dan penyabab


timbulnya syok, yaitu:

1. Syok kardiogenik. Disebabkan oleh gangguan pada jantung, seperti serangan jantung
atau gagal jantung.
2. Syok neurogeni. Disebabkan oleh cedera saraf tulang belakang, akibat kecelakan atau
cedera saat beraktivitas.
3. Syok anafilaktik. Disebabkan oleh alergi akibat gigitan serangga, penggunaan obat-
obatan, atau makanan maupun minuman.
4. Syok sepsis. Disebabkan oleh infeksi yang masuk ke aliran darah, sehingga tubuh
mengalami peradangan atau inflamasi.
5. Syok hipovolemik. Disebabkan oleh hilangnya cairan atau darah dalam jumlah
banyak, misalnya akibat diare, perdarahan pada kecelakaan, atau muntah darah.

5
Healthline. https://www.healthline.com/symptom/shock

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi syok kardiogenik ?


2. Bagaimanakah etiologi syok kardiogenik ?
3. Bagaimanakah patofisiologi syok kardiogenik ?
4. Bagaimana pathway syok kardiogenik ?
5. Sebutkan tanda-tanda atau gejala syok kardiogenik ?
6. Bagaimanakah manifetasi klinis syok kardiogenik ?
7. Bagaimanakah komplikasi syok kardiogenik ?
8. Bagaimanakah tata pelaksanaan medis keperawatan syok kardiogenik ?

C. Tujuan Penyusunan Makalah

1. Untuk menjelaskan definisi syok kardiogenik.


2. Untuk menjelaskan etiologi syok kardiogenik.
3. Untuk menjelaskan patofisiologi syok kardiogenik.
4. Untuk menjelaskan bagaimana pathway syok kardiogenik.
5. Untuk mengetahui tanda atau gejala syock kardiogenik.
6. Untuk menjelaskan manifetasi klinis syok kardiogenik.
7. Untuk menjelaskan komplikasi syok kardiogenik.

6
8. Untuk menjelaskan tata pelaksanaan medis keperawatan terhadap pasien penderita
syok kardiogenik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Syok Kardiogenik

Syok Kardiogenik adalah suatu sindrom klinis dimana jantung tidak mampu
memompakan darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhaan metabolisme tubuh akibat
disfungsi otot jantung.Shock kardiogenik merupakan sindrom gangguan patofisiologik berat
yang berhubungan dengan metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya disebabkan
oleh perfusi jarigan yang buruk. Disebut juga kegagalan sirkulasi perifer yang menyeluruh
dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat. (Tjokronegoro, A., dkk, 2003)

Syok kardiogenik didefinisikan sebagai adanya tanda-tanda hipoperfusi jaringan yang


diakibatkan oleh gagal jantung rendah preload dikoreksi. Tidak ada definisi yang jelas dari
parameter hemodinamik, akan tetapi syok kardiogenik biasanya ditandai dengan penurunan
tekanan darah (sistolik kurang dari 90 mmHg, atau berkurangnya tekanan arteri rata-rata
lebih dari 30 mmHg) dan atau penurunan pengeluaran urin (kurang dari 0,5 ml/kg/jam)
dengan laju nadi lebih dari 60 kali per menit dengan atau tanpa adanya kongesti organ. Tidak
ada batas yang jelas antara sindrom curah jantung rendah dengan syok kerdiogenik.

Syok kardiogenik merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung
kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan yang luas. Otot jantung kehilangan

7
kekuatan kontraktilitasnya,menimbulkan penurunan curah jantung dengan perfusi jaringan
yang tidak adekuat ke organ vital (jantung, otak, ginjal). Derajat syok sebanding dengan
disfungsi ventrikel kiri. Meskipun syok kardiogenik biasanya sering terjadi sebagai
komplikasi MI, namun bisa juga terajdi pada temponade jantung, emboli paru, kardiomiopati
dan disritmia.(Hollenberg, 2004)

Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak
adekuat, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung, manifestasinya meliputi
hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan.

Hollenberg S. Cardiogenic shock. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman’s Cecil
Medicine. 25th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2016:chap 107.

B. Etiologi Syok Kardiogenik

Etiologi syok kardiogenik adalah disfungsi pada jantung, yang dapat dibagi akibat syok gagal
jantung kanan atau gagal jantung kiri.

Penyebab syok kardiogenik tersering adalah infark miokard akut dengan disfungsi ventrikel
kiri, mencapai 80% kasus syok kardiogenik. Kasus terbanyak adalah infark pada dnding
interior.

1. Gangguan kontraktilitas miokardium.

2. Disfungsi venrtikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru dan atau
hipoperfusi iskemik.

3. Infark miokard akut (AMI)

4. Komplikasi dari infark miokard akut, seperti: ruptur otot papillary, ruptur septum,
atau infark ventrikal kanan, dapat mempresipitasi (menimbulkan atau mempercepat)
syok kardiogenik pada pasien dengan infark-infark yang lebih kecil.

5. Valvular stenosis.

6. Myocarditis (inflamasi miokardium, peradangan otot jantung).

8
7. Cardiomyopathy (myocardiopathy, gangguan otot jantung yang tidak diketahui
penyebabnya).

8. Trauma jantung.

9. Temponade jantung akut.

10. Komplikasi bedah jantung.

C. Patofisiologi Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik merupakan kondisi yang terjadi sebagai serangan jantung pada fase
termimal dari berbagai penyakit jantung. Berkurangnya ke aliran darah koroner berdampak
pada supply O2 kejaringan  khususnya pada otot jantung yang semakin berkurang, hal ini
akan menyababkan iscemik miokard pada fase awal, namun bila berkelanjutan  akan
menimbulkan injuri sampai infark miokard. Bila kondisi tersebut tidak tertangani dengan baik
akan menyebabkan kondisi yang dinamakan syok kardiogenik. Pada kondisi syok,
metabolisme yang  pada fase awal sudah mengalami perubahan pada kondisi anaerob akan
semakin memburuk sehingga produksi asam laktat   terus meningkat dan memicu timbulnya
nyeri hebat seperti terbakar maupun  tertekan yang menjalar sampai leher dan lengan kiri,
kelemahan fisik juga terjadi sebagai akibat dari penimbunan asam laktat yang tinggi pada
darah. Semakin Menurunnya kondisi pada fase syok otot jantung semakin kehilangan
kemampuan untuk berkontraksi utuk memompa darah. Penurunan jumlah strok volume
mengakibatkan berkurangnnya cardiac output atau berhenti sama sekali.  Hal tersebut
menyebakkan suplay darah maupun O2 sangatlah menurun kejaringan, sehingga
menimbulkan kondisi penurunan kesadaran dengan akral dinging pada ektrimitas.

Kompensasi dari otot jantung dengan meningkatkan denyut nadi  yang berdampak
pada penurunan tekanan darah Juga tidak memperbaiki kondisi penurunan kesadaran.
Aktifitas ginjal juga terganggu pada penurunan cardiac output,yang berdampak pada
penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR ). Pada kondisi ini pengaktifan system rennin,

9
angiotensin dan aldostreron akan , menambah retensi air dan natrium menyebabkan produksi 
urine  berkurang( Oliguri < 30ml/ jam) .   Penurunan kontraktilitas miokard pada fase syok
yang menyebabkan adanya  peningkatan residu darah di ventrikel, yang mana  kondisi ini
akan semakin memburuk pada keadaan regurgitasi maupun stenosis valvular .Hal tersebut
dapat mennyebabkan bendungan vena pulmonalis oleh akumulasi cairan maupun refluk aliran
darah  dan akhirnya memperberat kondisi edema paru.

Kerusakan miokardium baik iskemia atau infark pada miokardium mengakibatkan


perubahan metabolisme dan terjadi asidosis metabolik pada mikardium yang berlanjut pada
gangguan kontratilitas miokardium yang berakibat pada penurunan volume sekuncup yang
dikeluarkan oleh ventrikel. Penurunan curah jantung dan hipotensi arteria disebabkan karena
adanya gangguan fungsi miokardium yang berat. Akibat menurunnya perfusi corona yang
lebih lanjut akan mengakibatkan hipoksia miokardium yang bersiklus ulang pada iskemia dan
kerusakan miokardium ulang. Dari siklus ini dapat ditelusuri bahwa siklus syok kardiogenik
ini haru putus sedini mungkin untuk menyelamatkan miokardium ventrikel kiri dan
mencegah perkembangan menuju tahap irreversible dimana perkembangan kondisi bertahap
akan menuju pada aritmia dan kematian.

Pathway :

10
D. Gejala Syok Kardiogenik

Gejala syok kardiogenik mirip dengan gejala gagal jantung, namun lebih serius.
Beberapa indikasi umum yang patut kita waspadai meliputi :

1. Napas cepat dan pendek.

2. Takikardia (berdebar-debar).

3. Denyut nadi melemah.

4. Nyeri dada.

5. Pucat, serta tangan dan kaki terasa dingin.

6. Linglung atau gelisah, serta berkeringat.

7. Hilang kesadaran atau pingsan.

8. Frekuensi buang air kecil berkurang atau sama sekali tidak buang air kecil.

11
E. Manifestasi Klinis :

Gambaran klinik pasien yang menderita syok kardiogenik berupa riwayat nyeri dada
belakangan ini, manifestasi pengurangan perfusi organ dan perubahan elektrokardiografi MI
akut. Syok kardiogenik dapat berkembang tanpa payah jantung kronik dan gambaran fisik
kelebihan beban volume menahun bisa tidak ada.

Keluhan utama syok kardiogenik :

1. Oliguri (Urin <20ml/jam).

2. Mungkin ada hubungan dengan IMA (infark miokard akut).

3. Mungkin substernal seperti IMA.

Tanda penting syok kardiogenik :

a. Tensi turun < 80-90 mmHg.

b. Takipneu dan dalam.

c. Takikardi.

d. Nadi cepat, kecuali ada blok A-V.

e. Tanda – tanda bendungan paru: ronki basah di kedua basal paru.

f. Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar.

g. Sianosis.

h. Diaferosis (mandi keringat).

i. Ekstremitas dingin.

j. Perubahan mental.

F. Komplikasi Syok Kardiogenik

12
Ada beberapa penyakit komplikasi yang terjadi akibat syok kardigenik, yaitu :

1. Cardiopulmonary arrest.

2. Disritmia.

3. Gagal multisistem organ.

4. Stroke.

5. Tromboemboli.

G. Pemeriksaan Penunjang Syok Kardiogenik

Pedoman dari American Heart Assosiation (AHA) merekomendasikan semua pasien


dengan syok kardiogenik dievaluasi dengan elektrokardiogram. Pemeriksaan laboratorium
yang direkomendasikan meliputi pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, kreatinin, fungsi hati,
analisa gas darah, serum laktat dan kadar troponin serial/berkala. Walau demikian, perlu
diingat bahwa syok kardiogenik adalah keadaan gawat darurat, sehingga pemeriksaan
penunjang tidak boleh menunda resusitasi dan pemberian medikamentosa.

1. EKG

Mengetahui hepertrofi atrial atau ventikuler, penyimpanan aksis, iskemia dan


kerusakan pola.

2. ECG

Mengetahui adanya sinus takikardi, iskemia, infark/fibrilasi atrium, ventrikel


hipertrofi, disfungsi penyakit katub jantung.

3. Rontgen dada

Menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan mencerminkan dilatasi atau hipertofi


bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulmonal.

4. Scan jantung

13
Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan jantung.

5. Kateterisasi jantung

Tekanan abnormal menunjukkan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung


sisi kanan dan kiri. Stenosis katub atau insufiensi serta mengkaji potensi arteri
koroner.

6. Elektrolit

Mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungssi ginjal, terapi
diuretic.

7. Oksimetri nadi

Saturasi oksigen mungkin rendah terutama jika CHF memperburuk PPOM.

8. AGD

Gagal ventrikel kiri ditandai alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia dengan
peningkatan tekanan karbondioksida.

9. Enzim jantung

Meningkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan, misalnya infark miokard (Kreatin


fosokinase/CPK, isoenzim CPK dan dehidrogenase latat/LDH, isoenzim LDH).

H.     Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis Syok Kardiogenik :

1.  Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan
intubasi.
2.  Berikan oksigen 8 – 15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk
mempertahankan PO2 70 – 120 mmHg
14
3. Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada
harus diatasi dengan pemberian morfin.
4. Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang
terjadi.
5. Bila mungkin pasang CVP.
6. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.

Medikamentosa :
1. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri
2. Ansietas, bila cemas
3. Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi
4. Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50x/menit
5. Dopamin dan dobutamin (inotropik dan kronotropik), bila
perfusi jantung tidak adekuat Dosis dopamin 2-15 mikrogram/kg/m.
6. Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m: bila ada dapat juga diberikan
amrinon IV.
7.  Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m
8.  Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti paru dan  oksigenasi
jaringan. Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi supraventrikel.

BAB III
PENUTUP

15
A. Kesimpulan

Syok kardiogenik adalah dyok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak
adekua, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung; manifestasinya
meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental,
dan kegelisahan. Etiologi syok kardiogenik antara lain : Penyakit jantung iskemik,
obat-obatan yang mendepresi jantung,gangguan irama jantung.

Syok kardiogenik didefinisikan sebagai adanya tanda-tanda hipoperfusi jaringan


yang diakibatkan oleh gagal jantung rendah preload dikoreksi. Tidak ada definisi yang
jelas dari parameter hemodinamik, akan tetapi syok kardiogenik biasanya ditandai
dengan penurunan tekanan darah (sistolik kurang dari 90 mmHg, atau berkurangnya
tekanan arteri rata-rata lebih dari 30 mmHg) dan atau penurunan pengeluaran urin
(kurang dari 0,5 ml/kg/jam) dengan laju nadi lebih dari 60 kali per menit dengan atau
tanpa adanya kongesti organ. Tidak ada batas yang jelas antara sindrom curah jantung
rendah dengan syok kerdiogenik.

A. Saran

Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya


menjadi seorang perawat profesional agar dapat lebih peka terhadap tanda dan gejala
ketika menemukan pasien yang mengalami syok sehingga dapat melakukan
pertolongan segera. Mahasiswa dapat melakukan tindakan-tindakan emergency umtuk
melakukan pertolongan segera kepada pasien yang mengalami syok.

16
DAFTAR PUSTAKA

Doenges M.E. ( 1999),Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC, Jakarta. Guyton


A.C., Hall J.E.(1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta. Bakta I Made.,
Suastika I Ketut.( 1987), Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. EGC.Jakarta Bruner &
Suddarth (2001),Keperwatan Medikal Bedah.EGC.Jakarta
http;//sumberkeperawatan.blogshop.com/ kardiogenik.com

17

Anda mungkin juga menyukai