Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KELOMPOK BE FOUR

DISUSUN OLEH:
1. AHMAD FATHANA (02)
2. AHMAD MAULANA TAHIR (03)
3. AHMAD MUGHNI MADANI (04)
4. ANDI ALYA AMALIA (07)
5. AWARU PATI ANJANI (12)
6. AYU LESTARI .B (13)
7. MAUDIAH SUKIM IN (21)
8. NHUZUL ANNISAH (30)
9. NURAISYAH SALSABILAH (32)

DAFTAR ISI
Kata pengantar...............................................................................8
Daftar isi.........................................................................................8
BAB I: PENDAHULUAN............................................................8
A. Latar belakang.....................................................................8
B. Rumusan masalah...............................................................8
C. Tujuan penelitian.................................................................8
D. Manfaat penelitian...............................................................8
BAB II: PEMBAHASAN.................................................................8
1. Deskripsi...............................................................................8
2. Pengertian baik sangka..........................................................8
3. Manfaat.................................................................................8
4. Contoh sikap.........................................................................8
Pappaseng…………………...........................................................8
BAB III: PENUTUP.......................................................................9
A. Kesimpulan
B. Saran
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Bahasa Daerah ini dengan
baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita ketahui “Baik Sangka” itu sangat
berpegaruh untuk karakter anak bangsa dari mulai dini. Semuanya perlu dibahas pada
Makalah ini kenapa Pendidikan Karakter Baik Sangka itu sangat diperlukan serta layak
dijadikan bagaikan modul pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang keberadaan Pendidikan
Karakter untuk kemajuan bangsa. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa
menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Guru
mata pelajaran Bahasa Daerah. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak
terimakasih.

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Sikap atau karakter adalah salah satu hal yang sangat penting bagi manusia. Karakter
sebagai suatu ciri sikap yang dimiliki tiap individu. Terlebih lagi dalam berkehidupan
dan bermasyarakat, manusia dituntut untuk hidup saling berinteraksi dengan sesama.
Saling berkomunikasi dan bersosialisasi. Tak jarang apabila dalam berdinamika antar
sesama terjadi kesalah pahaman antar individu. Maka individu yang memiliki sikap atau
karakter yang baik akan lebih mudah diterima oleh masyarakat daripada ia yang
memiliki karakter yang buruk. Begitu pula akhir-akhir ini sering terjadi berbagai
perilaku remaja yang tidak sepatutnya untuk dicontoh. Dizaman ini banyak sekali
remaja Indonesia yang mempunyai sikap berburuk sangka kepada sesama manusia, baik
itu aspek perbuatan maupun perkataan.

Dalam suatu hadits riwayat Imam Muslim dijelaskan, “sesungguhnya Allah berfirman:
Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku pada-Ku. Jika prasangka itu baik, maka
kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya” (HR.
Muslim). Tak hanya kepada sesama manusia, kitapun sudah sewajarnya untuk
berprasangka baik atau husnudzon kepada Allah terlebih lagi Allah adalah Dzat Yang
Maha Benar atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya. Tidak sepatutnya kita 10
memiliki keraguan meski hanya setitikpun atas ketentuan Allah kepada kita. Sehingga
jika kita berprasangka baik kepada Allah atas segala sesuatu ketentuan-Nya dan kita
berfikir positif atas apa yang dikehendaki Allah atas kita maka kita akan merasakan
kehidupan yang lebih bermanfaat dan penuh kebahagiaan.

B.Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara pendidikan akhlak dan sikap baik sangka dengan
perilaku memaafkan.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujunan untuk:
1. Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara pendidikan akhlak dan
baik sangka dengan memaafkan
2. Untuk mengetahui hubungan pendidikan akhlak dengan memaafkan
3. Untuk mengetahui hubungan baik sangka dengan memaafkan
4. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif pendidikan akhlak dan
baik sangka dengan perilaku memaafkan

D. Manfaat Penelitian
a. Bagi subjek peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi fasilitas bagi subjek peneliti untuk
membuka pandangan lebih luas lagi akan pentingnya peran pendidikan akhlak yang
diberikan oleh guru, sehingga mampu memaksimalkan pengalaman-pengalaman yang
dilakukan oleh peserta didik, terutama dalam pengalaman sikap baik sangka
(huznudzon) dan memaafkan.

b. Bagi guru
Diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi guru dalam
meningkatkan kesadaran siswa-siswi akan pentingya nilai pendidikan akhlak sikap baik
sangka dan perilaku memaafkan yang diajarkan disekolah, sehingga siswa-siswi mampu
berkeyakinan tinggi bahwa pendidikan akhlak sangat penting dan dibutuhkan untuk
menjadikannya pribadi yang berakhlak yang baik.

c. Bagi siswa
Dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya dalam penelitian mengenai
pengalaman perilaku memaafkan pada sesame sebagai implementadi pendidikan aklak
dan pengalaman sikap baik sangka pada siswa-siswi.
BAB II
PEMBAHASAN

 Baik Sangka

1. DESKRIPSI
Baik sangka adalah sikap dan perilaku yang senantiasa menduga seseorang pada
hal-hal yang baik yang selalu dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Berbaik
sangka lawan katanya berburuk sangka merupakan bisikan jiwa, yang dapat
diwujudkan melalui perilaky yakni ucapan dan perbuatan, perilaku baik sangka
termasuk aklak terpuji karena akan mendatangkan manfaat.

2. PENGERTIAN
 Berbaik sangka atau Husnudzon atau husnuzan berasal dari dua kata, yaitu
khusnu dan zan. Khusnu berarti baik dan zan berarti sangka. Husnudzon secara
bahasa berarti prasangka yang baik. Sedangkan husnudzon secara istilah adalah
sikap mental dan cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu
dari sisi yang positif.

 Baik sangka dalam bahasa daerah (bugis) disebut edec kp Deceng Kapang,
menduga dalam hal yang baik. Dari kata edec (deceng); baik, medec
(madeceng); jadi baik, yang baik; mpedec (mappadeceng), memperbaiki,dan kp
(kapang; dugaan,sangka, kira, barangkali,mungkin, curiga. mkp (makkapang),
Makassar disebutji kpn (baji kapanna), dan (toraja) disebut Ma’penaa meloyang
berarti, menduga, mengira yang baik.

3. MANFAAT
Adapun manfaat yang dimiliki jika kita mempunyai sikap berprasangka baik
kepada seseorang yaitu:
 Membantu melawan penyait tubuh
 Mendukung kesehatan mental
 Mengurangi tingkat stress dan mengontrol emosi
 Memperbesar peluang mempunyai umur yang panjang
 Meningkatkan kualitas hidup
 Berdampak positif pada diri sendiri dan orang lain
4. CONTOH SIKAP
1. Yakin bahwa semua yang dikatakan oleh teman merupakan perkataan yang
jujur
2. Selalu yakin kepada orang tua kita bahwa mereka sangat menyayangi kita

3. Jika ada teman sekolah kita yang tidak hadir hendaknya kita tidak
beranggapan yang aneh-aneh terhadapnya
4. Menerima semua ketentuan Allah SWT yang terasa buruk sekalipun sebab
meyakini ada hikmah di baliknya.

Adapun dampak yang dimiliki jika kita tidak menerapkan sikap berbaik sangka antara
lain:
 Mempunyai banyak musuh
 Hidup kita tidak akan tenang
 Hubungan persaudaraan lebih harmonis atau lebih baik
 Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain
 senantiasa dicintai oleh sesama, karena orang lain tidak pernah dirugikan oleh
dirinya
 Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama manusia

5. PAPPASENG
Troai gaun selaomu rimedeceg gk mopon gau sielnErEnea
 TERJEMAHAN: Letakkanlah perbuatan kawanmu pada nan baik
sampai
 PENJELASAN: Pada umumnya manusia lebih cenderung untuk
menanggapi perbuatan seseorang dari sudut yang kurang baik, maka
hal tersebut harus dihindari sampai timbulnya kenyataan, karena
menentukan penilaian selanjutnya: lebih lebih kalau menyangkut
seorang sahabat. Kalau kelak tanggapan tersebut bertentantangan
dengan kenyataan, tidaklah terlalu menjauhi nilai kebaikan yang
telah diberikan dengan timbulnya tanggapan baru yang baik pula,
misalnya, bahwa kesalahan itu dilakukan karena kekhilafan.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa baik sangka itu adalah
sikap dan perilaku yang baik, dan kita harus diharuskan untuk selalu berbaik sangka
terhadap Allah SWT, terhadap sesame, dan terhadap diri kita sendiri.
Dan baik sangka (huznudzan) adalah sikap yang harus kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Karena dengan kita menerapkan sikap tersebut kita akan
mempunyai hidup yang damai dunia dan akhirat, karena kita terhindar dari perbuatan
yang merugikan diri sendiri.

B.SARAN

Dalam hal ini, penulis sedikit memberikan saran yakni, bagi teman-teman
sependidikan hendaklah kita sama-sama menerapkan berbaik sangka (huznudzan) di
dalam kehidupan sehari-hari kita, agar kita bisa menjalani hidup ini dengan aman,
tentram, damai, dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

https://m.merdeka.com/trending/huznudzon-adalah-berbaik-sangka-ini-
macam-macamnya-yang-perlu-diketahui-kln.html

https://www.republika.co.id/berita/qxibtq366/anjuran-berbaik-sangka-kepada-
allah-swt

https://informatics.uii.ac.id/2021/10/08/husnuzan-kepada-allah-taala/

https://tirto.id/hikmah-berbaik-sangka-terhadap-sesama-dan-contohnya-gkkB

Anda mungkin juga menyukai