Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIFITAS AROMATERAPI INHALASI PEPPERMINT DAN INGESTI LEMON

TERHADAP PENURUNAN MUAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA


DI BPM Ny.MARMINAH PURWODADI

Sujik Nuryanti *), Rusmiyati **), Elisa ***)

*) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***)Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRAK

Pada masa kehamilan terdapat berbagai komplikasi atau masalah-masalah yang terjadi, seperti halnya
mual dan muntah yang sering dialami pada ibu hamil yang merupakan salah satu gejala awal
kehamilannya. Penatalaksanaan mual dan muntah dapat dilakukan dengan menggunakan aromaterapi.
Aromaterapi yang dapat digunakan yaitu Inhalasi Peppermint dan Ingesti Lemon. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi inhalasi peppermint dan ingesti lemon terhadap
penurunan mual pada ibu hamil trimester pertama. Desain penelitian ini quasy eksperimen. Rancangan
penelitian ini menggunakan Two group post test design. Jumlah sampel 32 ibu hamil trimester pertama
dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan intensitas mual
sebelum dan sesudah diberikan intervensi ingesti lemon dan inhalasi peppermint. Ada perbedaan
sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi ingesti lemon terhadap penurunan rasa mual pada ibu
hamil trimester pertama dengan nilai ρ value sebesar 0,000. Ada perbedaan sebelum dan sesudah
diberikan aroma terapi inhalasi peppermint terhadap penurunan rasa mual pada ibu hamil trimester
pertama dengan nilai ρ value sebesar 0,000. Tidak ada perbedaan intensitas mual pada kelompok
inhalasi peppermint dengan intensitas mual pada kelompok ingesti lemon dengan nilai ρ value sebesar
0,984. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar ibu hamil yang mengalami mual, dapat
menggunakan aromatherapy ingesti lemon dan inhalasi peppermint sebagai pilihan alternative untuk
mengurangi mual pada kehamilan.

Kata Kunci : Inhalasi Peppermint, Ingesti Lemon, Mual, Ibu Hamil

ABSTRACT

During pregnancy moms complain problems or complicated matters they commonly experienced like
nausea and vomitting as the symptoms happened during the beginning of pregnancy. Nausea and
vomitting can be managed using aromathic theraphy. Kinds of aromathic theraphy used is peppermint
inhalation and lemon ingestion. This research is aimed to reveal the influrnce of peppermint aromathic
inhalation and lemon ingestion toward the nausea decrease on the pregnant women during the first
threemester. This reasearch design is quasy experiment. The design used two group post test design.
The 32 sample is pregnant women of the first threemester using purposive technique sampling. The
research result showed that there is the decrease of nausea intensity before and after the intervention of
peppermint inhalation and lemon ingestion. There is difference before and after aromathic theraphy of
lemon ingestion given toward the nausea on the pregnant women during their firsh threemester with p
value 0.000. There is difference before and after aromathic theraphy of peppermint ingestion given
toward the nausea on the pregnant women during their firsh threemester with p value 0.000. There is
not difference of nausea intensity between the peppermint inhalation group and lemon ingestion group
with p value 0,984. By this research, it is recommende for pregnant women who experienced nausea
and vomitting to apply peppermint aromathic inhalation and lemon ingestion an alternative option to
decrease nausea during pregnancy.

Keywords: peppermint inhalation, lemon ingestion, nausea, pregnant women

Efektivitas Aromaterapi Inhalasi Peppermint dan Ingesti terhadap...(sujiknuryanti26@gmail.com) 1


PENDAHULUAN pertama yang melakukan kunjungan diBPM
Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam Ny.Marminah Purwodadi
rangka melanjutkan keturunan yang terjadi
secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh Terapi komplementer merupakan cara
didalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat penanggulangan penyakit yang dilakukan
dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya sebagai pendukung kepada pengobatan medis
janin sesuai usia kehamilan, pada setiap konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
dilakukan pemeriksaan kehamilan (Muhimah lain diluar pengobatan medis yang
dan Safe’I, 2010). Kehamilan merupakan suatu konvensional (Purwanto, 2013, hlm.22). Terapi
proses yang akan menyebabkan terjadinya komplementer misalnya seperti homoepati,
perubahan fisik, mental, dan sosial yang aromaterapi dan akupuntur harus dilakukan
dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, seiring dengan pengobatan konvensional
lingkungan, sosial budaya serta ekonimi. Pada (Jones, 2006, hlm.50).
masa kehamilan terdapat berbagai komplikasi
atau masalah-masalah yang terjadi, seperti Kata aromaterapi berarti terapi dengan
halnya mual dan muntah yang sering dialami menggunakan minyak esensial yang ekstrak
pada ibu hamil yang merupakan salah satu atau unsur kimianya diambil dengan utuh.
gejala awal kehamilannya (Tiran, 2009, Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal
hlm.15). (Poerwadi, 2006, hlm.55). Sedangkan menurut
Sharma (2009, hlm.34) aromaterapi artinya
Mual dan muntah yang terjadi pada wanita pengobatan menggunakan wangi-wangian,
hamil trimester 1 dan tromester 2 dalam merujuk pada penggunaan minyak esensial
lamayang dapat berlangsung sampai 4 buan dalam penyembuhan untuk memperbaiki
yang dapat mengganggu keadaan umum ibu kesehatan serta kenyamanan emosional dan
hamil sehari-hari disebut hyperemesis dalam mengembalikan keseimbangan badan.
gravidarum (Proverawati,2009). Mual muntah
terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% Aromaterapi minyak esensial dapat mengatasi
multigravida. Satu diantara 1000 kehamilan keluhan fisik dan psikis. Yang paling
gejala-gejala ini menjadi lebih berat parasaan sederhana adalah melalui indra penciuman
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya dengan mencium aroma dari minyak esensial.
kadar hormone estrogen HCG dalam serum. Indra penciuman merangsang daya ingat yang
(Prawiroharjo,2005, hlm.48) bersifat emosional dengan memberikan reaksi
fisik berupa tingkah laku. Aroma yang sangat
Dari hasil penelitian dalam jurnal Aril tahun lembut dan menyenangkan dapat
2012 Hiperemesis gravidarum terjadi di membangkitkan semangat maupun perasaan
seluruh dunia dengan angka kejadian yang tenang dan santai (Poerwadi, 2006, hlm.62).
beragam mulai dari 1-3% dari seluruh
kehamilan di Indonesia, 0,3% dari seluruh Penatalaksanaan mual dan muntah pada
kehamilan di swedia, 0,5% di California, 0,8% kehamilan tergantung pada beratnya gejala.
di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, Pengobatan dapat dilakukan dengan cara
2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki. Di farmakologi maupun nonfarmakologi. Terapi
Amerika Serikat prevalensi hiperemesis farmakologi dapat dilakukan dengan
gravidarum adalah 0,5-2. Di Indonesia jumlah pemberian antiemetik, antihistamin,
ibu hamil resiko tinggi/komplikasi sebanyak antikolinergik dan kortikosteroid. Terapi non
1.038.485 ibu hamil pada tahun 2011 farmakologi dilakukan dengan cara pengaturan
sedangkan dijawa tengah sebanyak 126.644 diet, dukungan emosional, akupuntur. Rasa
ibu hamil (Profil Kesehatan Indonesia, 2011). mual pada awal kehamilan dapat juga diatasi
Angka jumlah ibu hamil resiko dengan menggunakan aromaterapi.
tinggi/komplikasi di kabupaten Grobogan pada Aromaterapi memberikan ragam efek bagi
tahun 2011 sebanyak 64,79% . penghirupnya, seperti ketenangan, kesegaran,
bahkan bisa membantu ibu hamil mengatasi
Berdasarkan studi pendahuluan di BPM Ny. mual.
Marminah Purwodadi didapatkan data pada
tahun 2015 pada bulan januari sampai Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
november sekitar 275 ibu hamil trimester Dwi Rukma Santi pada tahun 2013 tentang

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol…No…


Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint Lemon (Sebelum) dan (Sesudah) berdistribusi
dan Ginger Oil Terhadap Rasa Mual Pada Ibu normal sehingga menggunakan uji T
Hamil Trimester Satu menunjukan (p=0,0001). dependent. Hasil uji normalitas variable
Yang artinya maka H1 diterima dan Hoditolak inhalasi peppermint (sebelum) dan (sesudah)
artinya terdapat pengaruh aromaterapi Salah satu berdistribusi tidak normal sehingga
peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual Wilcoxon Match Pair Test. Sedangkan variable
pada ibu hamil trimester satu. Penelitian oleh Ingesti Lemon (Sesudah) dan Inhalasi
Fadhlan purwandari tentang Efektifitas Terapi peppermint (Sesudah) salah satu berdistribusi
Aroma Lemon Terhadap Penurunan Skala tidak normal sehingga menggunakan Mann
Nyeri Pada Pasien Post Laparatomi (p=0,000). Whitney.
Dari dua hasil penelitian tersebut, peneliti akan
meneliti tentang “Efektifitas Aromaterapi HASIL PENELITIAN DAN
Inhalasi Peppermint dan Ingesti Lemon PEMBAHASAN
Terhadap Penurunan Mual Pada Ibu Hamil 1. Analisis Univariat
Trimester Pertama di BPM Ny.Marminah a. Karakteristik Responden
Purwodadi” 1) Usia
Tabel 1
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Distribusi frekuensi karakteristik
pengaruh aromaterapi inhalasi peppermint dan responden berdasarkan usia pada ibu
ingesti lemon terhadap penurunan mual pada hamil trimester pertama di Bidan Praktik
ibu hamil trimester pertama. Mandiri Ny.Marminah Purwodadi
(n=32)
METODE PENELITIAN
Usia Ingesti Inhalasi
Lemon Peppermint
Metode penelitian ini menggunakan quasy f % f %
eksperimen. Rancangan penelitian ini < 20 tahun 2 12,5 1 6,3
menggunakan Two Group post test design. 21 - 30 tahun 10 62,5 12 75,0
> 30 tahun 4 25,0 3 18,8
Populasi penelitian ini adalah ibu hamil Jumlah 16 100,0 16 100,0
trimester pertama yang mengalami mual di
Bidan Praktek Mandiri Ny.Marminah Tabel 1 dapat diketahui bahwa usia
Purwodadi. Tahun 2015 dari bulan januari responden yang diberikan perlakuan
sampai bulan November, ibu hamil yang ingesti lemon sebagian besar 21-30
mengalami mual sebanyak 187, sehingga rata- tahun sebanyak 10 responden (62,5%)
rata populasi perbulan sebanyak 17 sedangkan usia responden yang
jumlah sampel atau responden dalam diberikan perlakuan inhalasi peppermint
penelitian ini adalah sebanyak 32 responden sebagian besar 21-30 tahun sebanyak 12
dengan teknik purposive sampling. responden (75,0%).
Kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain 2) Pendidikan
adalah: ibu hamil trimester pertama, ibu hamil Tabel 2
yang mengalami mual, sadar dan kooperatif Distribusi frekuensi karakteristik
dan bersedia menjadi responden. Sedangkan responden berdasarkan pendidikan pada
untuk kriteria ekslusi antara lain adalah: ibu ibu hamil trimester pertama di Bidan
hamil dengan kontra indikasi terhadap Praktik Mandiri Ny.Marminah
aromaterapi inhalasi peppermint dan ingesti Purwodadi (n=32)
lemon, misal ibu sedang mengalami serangan
asm dan sakit gigi. Pendidikan Ingesti Lemon Inhalasi
Peppermint
f % f %
Instrument yang digunakan untuk mengukur SD 2 12,5 1 6,3
intensitas mual pada penelitian ini adalah NRS SMP 8 50,0 9 56,3
(Numeric Rating Scale) SMA 6 37,5 6 37,5
Jumlah 16 100,0 16 100,0
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan uji normalitas dengan Tabel 2 dapat diketahui bahwa
Shapiro-wilk. Hasil uji normalitas Ingesti pendidikan responden yang diberikan

Efektivitas Aromaterapi Inhalasi Peppermint dan Ingesti terhadap...(sujiknuryanti26@gmail.com) 3


perlakuan ingesti lemon sebagian besar 9 dengan standar deviasi sebesar 1,413.
SMP sebanyak 8 responden (50,0%) Sedangkan intensitas mual sebelum
sedangkan usia responden yang intervensi inhalasi peppermint rata-rata
diberikan perlakuan inhalasi peppermint 6,06, intensitas terendah 4 dan intensitas
sebagian besar juga SMP sebanyak 9 mual tertinggi 8 dengan standar deviasi
responden (56,3%). sebesar 1,237.

3) Usia Kandungan c. Intensitas Mual Sesudah Intervensi


Tabel 3 Tabel 5
Distribusi frekuensi karakteristik Distribusi responden berdasarkan
responden berdasarkan usia kandungan intensitas mual sesudah intervensi pada
pada ibu hamil trimester pertama di ibu hamil trimester pertama di Bidan
Bidan Praktik Mandiri Ny.Marminah Praktik Mandiri Ny.Marminah
Purwodadi (n=32) Purwodadi (n=32)

Perlakua Mean Median Modus Standar Min Max Sesudah Mean Median Modus Standar Min Max
n deviasi Intervensi deviasi
Ingesti 10,19 10,50 14 2,949 5 14 Ingesti 2,81 3,00 2 1,047 1 5
Lemon Lemon
Inhalasi 10,38 10,50 12 2,802 6 14 Inhalasi 2,75 3,00 3 0,577 2 4
Peppermi Peppermint
nt
Tabel 5 dapat diketahui bahwa intensitas
Tabel 3 dapat diketahui bahwa usia mual sesudah intervensi ingesti lemon
kandungan yang diberikan perlakuan rata-rata 2,81. Intensitas mual terendah 1
ingesti lemon rata-rata 10,5 minggu dan intensitas mual tertinggi 5 dengan
dengan usia kandungan terendah 5 standar deviasi sebesar 1,047.
minggu dan usia kandungan tertinggi 14 Sedangkan intensitas mual sesudah
minggu. Sedangkan usia kandungan intervensi inhalasi peppermint rata-rata
yang diberikan perlakuan inhalasi rata- 2,75, intensitas mual terendah 2,
rata 10,5 minggu dengan usia intensitas tertinggi 4 dengan standar
kandungan terendah 6 minggu dan usia deviasi 0,577.
kandungan tertinggi 14 minggu.

B. Analisis Bivariat
b. Intensitas Mual Sebelum Intervensi 1. Perbedaan intensitas mual sebelum dan
Tabel 4 sesudah diberikan aromaterapi ingesti
Distribusi responden berdasarkan lemon
intensitas mual sebelum intervensi pada Tabel 6
ibu hamil trimester pertama di Bidan Perbedaan intensitas mual sebelum dan
Praktik Mandiri Ny.Marminah sesudah diberikan aromaterapi ingesti
Purwodadi (n=32) lemon pada ibu hamil trimester pertama
di Bidan Praktik Mandiri Ny.Marminah
Sebelum Mean Median Modus Standar Min Max Purwodadi (n=16)
Intervensi deviasi
Ingesti 6,56 6,50 6 1,413 4 9 Intensitas Mean Std T Α
Lemon Mual deviation
Inhalasi 6,06 6,00 6 1,237 4 8 Sebelum
Peppermint 6,56 1,413 17,516 0,000
perlakuan
Sesudah
2,81 1,047
perlakuan
Tabel 4 dapat diketahui bahwa
intensitas mual sebelum intervensi Hasil analisa data penelitian didapatkan
ingesti lemon rata-rata 6,56, intensitas bahwa intensitas mual sebelum dan
terendah 4 dan intensitas mual tertinggi sesudah diberikan aromaterapi ingesti

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol…No…


lemon pada ibu hamil trimester pertama
di Bidan Praktik Mandiri Ny.Marminah 3. Perbedaan intensitas mual pada
Purwodadi didapatkan intensitas mual kelompok aromaterapi inhalasi
sebelum diberikan aromaterapi ingesti Peppermint dan Ingesti Lemon
lemon rata-rata sebesar 6,56 sedangkan Tabel 8
sesudah diberikan aromaterapi ingesti Perbedaan intensitas mual sesudah
lemon rata-rata mual sebesar 2,81. diberikan intervensi pada kelompok
Kemudian dilakukan paired t-test di aromaterapi inhalasi Peppermint dan
dapat hasil p.value= 0.000. hasil ini Ingesti Lemon pada ibu hamil trimester
lebih kecil dari signifikansi yang pertama di Bidan Praktik Mandiri
ditetapkan yaitu 0,05 dan nilai hasil uji Ny.Marminah Purwodadi (n=16)
t-test sebesar 17,516 yang berarti ada
perbedaan intensitas mual sebelum dan Intensitas Mea Std Selisi Z Α
Mual n deviat h
sesudah diberikan aromaterapi ingesti sesudah ion
lemon pada ibu hamil trimester pertama diberikan
di Bidan Praktik Mandiri Ny.Marminah intervensi
Ingesti 2,81 1,047 3,75
Purwodadi. lemon
-0,020 0,984
Inhalasi 2,75 0,577 3,313
peppermi
2. Perbedaan intensitas mual sebelum dan nt
sesudah diberikan aromaterapi inhalasi
peppermint Hasil analisa data penelitian didapatkan
Tabel 7 bahwa intensitas mual pada kelompok
Perbedaan intensitas mual sebelum dan aromaterapi inhalasi Peppermint dan
sesudah diberikan aromaterapi inhalasi Ingesti Lemon pada ibu hamil trimester
peppermint pada ibu hamil trimester pertama di Bidan Praktik Mandiri
pertama di Bidan Praktik Mandiri Ny.Marminah Purwodadi didapatkan
Ny.Marminah Purwodadi (n=16) Intensitas mual sesudah diberikan
Intensitas Mean Std Z α
inhalasi peppermint mempunyai selisih
Mual deviation rata-rata sebesar 3,313 sedangkan
sesudah diberikan aromaterapi ingesti
Sebelum
perlakuan
6,06 1,237 -3,547 0,000 lemon mempunyai selisih rata-rata mual
Sesudah sebesar 3,75. Hal ini menunjukkan
2,75 0,577
perlakuan ingesti lemon lebih efektif untuk
Hasil analisa data penelitian didapatkan menurunkan mual. Kemudian
bahwa intensitas mual sebelum dan dilakukan uji Mann Whitney di dapat
sesudah diberikan aromaterapi inhalasi hasil p.value= 0,984. hasil ini lebih besar
peppermint pada ibu hamil trimester dari signifikansi yang ditetapkan yaitu
pertama di Bidan Praktik Mandiri 0,05 dan nilai hasil uji z hitung sebesar -
Ny.Marminah Purwodadi didapatkan 0,020 yang berarti tidak ada perbedaan
intensitas mual sebelum diberikan intensitas mual pada kelompok
aromaterapi inhalasi peppermint rata- aromaterapi inhalasi Peppermint dan
rata sebesar 6,06 sedangkan sesudah Ingesti Lemon pada ibu hamil trimester
diberikan aromaterapi inhalasi pertama di Bidan Praktik Mandiri
pepeprmint rata-rata mual sebesar 2,75. Ny.Marminah Purwodadi.
Kemudian dilakukan uji wilcoxon math
pair-test di dapat hasil p.value= 0.000. C. Pembahasan
hasil ini lebih kecil dari signifikansi 1. Karakteristik Responden
yang ditetapkan yaitu 0,05 dan nilai a. Usia Ibu Hamil
hasil uji z hitung sebesar -3,547 yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berarti ada perbedaan intensitas mual ibu hamil trimester pertama sebagian
sebelum dan sesudah diberikan besar berusia 21-30 tahun. Hal ini
aromaterapi inhalasi peppermint pada menunjukkan bahwa sebagian besar
ibu hamil trimester pertama di Bidan responden sudah siap untuk
Praktik Mandiri Ny.Marminah mengandung dan melahirkan karena
Purwodadi.

Efektivitas Aromaterapi Inhalasi Peppermint dan Ingesti terhadap...(sujiknuryanti26@gmail.com) 5


tidak semua periode usia baik untuk Menurut Mitayani (2009) mual dan
mengandung dan melahirkan. muntah merupakan gangguan yang
Menurut Hartanto (2013), umur paling sering muncul di awal
antara 21-30 merupakan periode usia kehamilan.
yang terbaik untuk mengandung dan
melahirkan. 2. Sebelum diberikan Aromaterapi
Inhalasi Peppermint
b. Pendidikan Hasil penelitian menunjukan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas mual sebelum intervensi
sebagian besar responden (50,0%) inhalasi peppermint rata-rata 6,06,
mengenyam pendidikan setingkat intensitas terendah 4 dan intensitas
SMP. Pendidikan setingkat SMP mual tertinggi 8. Menurut
merupakan pendidikan tingkat dasar Prawiroharjo (2005) mual dan muntah
9 tahun dimana tingkat pendidikan terjadi pada wanita hamil trimester 1
ini diharapkan seseorang akan cukup dan tromester 2 dan lama mual muntah
memiliki kemampuan untuk dapat berlangsung sampai 4 bulan.
menerima informasi dan pengetahuan Mual muntah terjadi 60-80% pada
yang berhubungan dengan biologi primigravida dan 40-60%
reproduksi manusia. Tingkat multigravida. Satu diantara 1000
pendidikan seorang wanita yang baik kehamilan gejala-gejala ini menjadi
juga akan mempengaruhi bagaimana lebih berat perasaan mual ini
ia menyikapi proses kehamilan yang disebabkan oleh karena meningkatnya
sedang dihadapi. kadar hormone estrogen HCG dalam
serum.
Pendidikan merupakan upaya
berperilaku dengan cara persuasi, Penatalaksanaan mual dan muntah
bujukan, himbauan, ajakan, memberi pada kehamilan tergantung pada
informasi, memberikan kesadaran beratnya gejala. Pengobatan dapat
pada sekelompok orang atau dilakukan dengan cara farmakologi
individu. Pendidikan memberikan maupun nonfarmakologi. Terapi non
nilai-nilai tertentu bagi manusia farmakologi dilakukan dengan cara
dalam membuka pikiran untuk pemberian aromaterapi. Rasa mual
menerima hal-hal baru dan berfikir pada awal kehamilan dapat juga diatasi
secara alamiah (Notoadmodjo, 2003). dengan menggunakan aromaterapi.
Pada prinsipnya, pendidikan adalah Aromaterapi memberikan ragam efek
proses untuk membentuk seseorang bagi penghirupnya, seperti ketenangan,
menjadi pribadi yang mandiri dan kesegaran, bahkan bisa membantu
mampu melakukan analisis terhadap ibu hamil mengatasi mual. Salah satu
apa yang dihadapinya. aromaterapi untuk mengurangi rasa
mual adalah aromaterapi Inhalasi
c. Usia Kandungan Peppermint (Poerwadi, 2006).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar ibu hamil trimester Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertama yang mengalami mual intensitas mual muntah lebih banyak
muntah usia kandungan rata-rata 10 kategori sedang daripada berat. Hal ini
minggu. Hal ini terjadi karena ibu sejalan dengan penelitian yang
hamil trimester pertama sering dilakukan oleh Dwi Rukma Santi pada
mengalami mual muntah pada tahun 2013 tentang Pengaruh
kehamilan trimester pertama. Sesuai Aromaterapi Blended Peppermint dan
dengan teori menurut Vivian (2011) Ginger Oil Terhadap Rasa Mual Pada
yang menyatakan bahwa mual dan Ibu Hamil Trimester Satu yang
muntah ini biasanya di alami oleh ibu menyatakan bahwa sebelum diberikan
selama trimester pertama. Trimester aromaterapi peppermint mual muntah
pertama adalah kehamilan dengan lebih banyak yang kategori sedang
usia kehamilan antara 0-12 minggu. daripada berat.

6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol…No…


pemberian daun mint dengan rata-rata
3. Sesudah diberikan Aromaterapi 2,60.
Inhalasi Peppermint
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4. Sebelum diberikan Aromaterapi
intensitas mual pada ibu hamil Ingesti Lemon
trimester pertama sesudah diberikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
inhalasi peppermint rata-rata sebesar intensitas mual sebelum intervensi
2,75. Hal ini menunjukkan terjadi ingesti lemon rata-rata 6,56, intensitas
penurunan intensitas mual muntah terendah 4 dan intensitas mual
sesudah diberikan aromaterapi inhalasi tertinggi 9. Sesuai dengan teori
peppermint. Sehingga dapat dikatakan Prawirohardjo (2005) bahwa mual
bahwa aromaterapi inhalasi biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
peppermint efektif dalam menurunkan dapat pula timbul setiap saat dan
intensitas mual muntah. malam hari. Gejala-gejala ini kurang
lebih terjadi setelah 6 minggu setelah
Sesuai dengan teori bahwa Peppermint hari pertama haid terakhir dan
(Daun Mint) di ketahui bisa menjadi berlangsung selama kurang lebih 10
obat yang aman dan efektif untuk minggu. Mual dan muntah terjadi pada
mengobati mual dan muntah pada ibu 60-80% primigravida dan 40-60%
hamil (Elshabrina, 2013). Sebuah studi terjadi pada multigravida. Satu
dari Wheeling Jesuit University,US, diantara seribu kehamilan gejala-gejala
menyimpulkan bahwa daun mint lain menjadi berat.
mengandung menthol yang dapat
mempercepat sirkulasi, meringankan Hasil penelitian sejalan dengan
kembung, mual dan kram. Daun mint penelitian yang dilakukan oleh
mengandung minyak atsiri yaitu Astriana tahun 2015 yang menyatakan
menthol yang berpotensi bahwa frekuensi mual sebelum
memperlancar sistem pencernaan dan diberikan lemon inhalasi aromatherapy
meringankan kejang perut atau kram diperoleh nilai rata-rata frekuensi mual
karena memiliki efek anastesi ringan lebih tinggi dibandingkan sebelum
serta mengandung efek karminatif dan diberikan lemon inhalasi yaitu sebesar
antispasmodik yang bekerja di usus 4,53.
halus pada saluran gastrointestinal
sehingga mampu mengatasi atau 5. Sesudah diberikan Aromaterapi Ingesti
menghilangkan mual muntah (Tiran, Lemon
2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
intensitas mual sesudah intervensi
Hasil penelitian didukung oleh ingesti lemon rata-rata 2,81. Intensitas
penelitian yang dilakukan oleh Dwi mual terendah 1 dan intensitas mual
Rukma Santi pada tahun 2013 tentang tertinggi 5. Sesuai dengan teori bahwa
Pengaruh Aromaterapi Blended jeruk lemon memiliki aroma yang
Peppermint dan Ginger Oil Terhadap menyejukkan dan memberikan efek
Rasa Mual Pada Ibu Hamil Trimester kesegaran. Minyak lemon berguna
Satu menunjukan aromaterapi untuk mengobati rasa mual, mengatasi
peppermint efektif menurunkan rasa perut kembung, mengobati kepala
mual pada ibu hamil trimester satu. pusing, mengencerkan dahak serta
membangkitkan selara makan (Jaelani,
Hasil penelitian sejalan dengan 2009,hlm.45)
penelitian yang dilakukan oleh
Parwitasari pada tahun 2013 tentang Hasil penelitian sejalan dengan
perbandingan efektivitas pemberian penelitian yang dilakukan oleh
rebusan jahe dan daun mint terhadap Astriana tahun 2015 yang menyatakan
mual muntah pada ibu hamil yang bahwa frekuensi mual sesudah
menyatakan bahwa terjadi penurunan diberikan lemon inhalasi aromatherapy
intensitas mual muntah sesudah diperoleh nilai rata-rata frekuensi mual

Efektivitas Aromaterapi Inhalasi Peppermint dan Ingesti terhadap...(sujiknuryanti26@gmail.com) 7


lebih rendah dibandingkan sebelum dan ginger dapat digunakan untuk
diberikan lemon inhalasi yaitu sebesar menurunkan rasa mual pada ibu hamil
3.13 kali dalam sehari. dengan alasan aroma yang dihasilkan
lebih kuat sehingga lebih efektif untuk
6. Perbedaan Sebelum dan Sesudah menurunkan rasa mual pada ibu hamil
diberikan Aromaterapi Inhalasi (Dwi Rukma Santi, 2013).
Peppermint
Hasil penelitian menunjukkan ada Hasil sebuah studi oleh Pasha dkk.
perbedaan sebelum dan sesudah yang menggunakan peppermint
diberikan Aromaterapi Inhalasi menghirup aromaterapi untuk
Peppermint. Hal ini menunjukkan meringankan mual muntah pada
terjadi penurunan intensitas mual kehamilan pada 60 wanita hamil
sebelum dan sesudah diberikan menunjukkan bahwa mint aromaterapi
Aromaterapi Inhalasi Peppermint. tidak efektif dalam mengurangi
muntah pada kehamilan yang mungkin
Penurunan intensitas mual sebelum mungkin karena ukuran sampel yang
dan sesudah diberikan Aromaterapi kecil yang digunakan dalam penelitian
Inhalasi Peppermint ini sesuai dengan mereka . Hasil studi oleh Mahmoud
teori bahwa Peppermint (Daun Mint) dkk. yang menggunakan kombinasi
di ketahui bisa menjadi obat yang aromaterapi (minyak esensial dari
aman dan efektif untuk mengobati peppermint dan lavender) untuk
mual dan muntah pada ibu hamil meringankan muntah pada kehamilan
(Elshabrina, 2013). Sebuah studi dari menyarankan bahwa kombinasi
Wheeling Jesuit University,US, aromaterapi mengurangi keparahan
menyimpulkan bahwa daun mint muntah pada kehamilan, tingkat energi
mengandung menthol yang dapat meningkat, dan mengurangi kelelahan
mempercepat sirkulasi, meringankan pada wanita hamil. Selain itu, studi
kembung, mual dan kram. Daun mint oleh Lane et al. menyarankan bahwa
mengandung minyak atsiri yaitu inhalasi peppermint aromaterapi
menthol yang berpotensi efektif dalam mengurangi mual dan
memperlancar sistem pencernaan dan muntah setelah melahirkan sesar. di
meringankan kejang perut atau kram sisi lain, hasil studi oleh Ferruggiari et
karena memiliki efek anastesi ringan al. tidak menunjukkan efek menghirup
serta mengandung efek karminatif dan peppermint aromaterapi pada mual dan
antispasmodik yang bekerja di usus muntah setelah operasi pada wanita
halus pada saluran gastrointestinal (Sharma, 2012).
sehingga mampu mengatasi atau
menghilangkan mual muntah (Tiran, Hasil penelitian sejalan dengan
2008). penelitian yang dilakukan oleh
Parwitasari pada tahun 2013 tentang
Setiap essential oils merupakan sari perbandingan efektivitas pemberian
dari hasil penyaringan satu jenis rebusan jahe dan daun mint terhadap
tumbuhan. Sebuah essential oils dapat mual muntah pada ibu hamil yang
digunakan bersamaan dengan essential menyatakan bahwa tidak terdapat
oils yang lain dan campuran ini perbedaan yang signifikan sebelum
dinamakan synergy. Synergy lebih dan setelah pemberian rebusan daun
efektif dari pada satu jenis essential mint terhadap mual muntah pada ibu
oils. Begitu banyak jenis minyak hamil.
essensial yang ada. Jenis minyak
essensial yang biasa digunakan untuk Hasil penelitian sejalan dengan
mengatasi morning sickness adalah penelitian yang dilakukan oleh Dwi
peppermint, spearmint (tiga tetes), Rukma Santi pada tahun 2013 yang
lemon dan jahe (dua tetes). 4 Menurut menyatakan bahwa ada pengaruh
Rahmi Fitria (pengelola rumah marun aromaterapi Blended Peppermint dan
spa), minyak atsiri blended peppermint

8 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol…No…


Ginger Oil terhadap rasa mual pada diharapkan, apakah karena kegagalan
ibu hamil trimester satu (p=0,0001). kontrasepsi ataupun karena hubungan
diluar nikah. Hal ini bisa memicu
7. Perbedaan Sebelum dan Sesudah peenolakan ibu terhadap kehamilannya
diberikan Aromaterapi Ingesti Lemon tersebut (Cunningham, 2010).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adanya perbedaan sebelum dan Hasil penelitian sejalan dengan
sesudah diberikan Aromaterapi Ingesti penelitian yang dilakukan oleh
lemon. Hal ini menunjukkan terjadi Astriana tahun 2015 yang menyatakan
penurunan intensitas mual sebelum dan bahwa ada pengaruh pemberian lemon
sesudah diberikan Aromaterapi inhalasi aromatherapy terhadap mual
Inhalasi Peppermint. pada kehamilan di BPS Varia Mega
Lestari S.ST.,M.Kes Batu Puru
Sesuai dengan teori bahwa jeruk lemon Kecamatan Natar Kabupaten lampung
memiliki aroma yang menyejukkan selatan dengan P-value 0.000.
dan memberikan efek kesegaran.
Minyak lemon berguna untuk 8. Perbedaan intensitas mual pada
mengobati rasa mual, mengatasi perut kelompok inhalasi peppermint dan
kembung, mengobati kepala pusing, ingesti lemon
mengencerkan dahak serta Hasil penelitian menunjukkan bahwa
membangkitkan selara makan (Jaelani, tidak ada perbedaan intensitas mual
2009,hlm.45) pada kelompok inhalasi peppermint
dan ingesti lemon. Intensitas mual
Hal ini sesuai dengan pendapat Puspita sesudah diberikan inhalasi peppermint
tahun 2012 pemberian lemon mempunyai selisih rata-rata sebesar
aromatherapy mampu menurunkan 3,313 sedangkan sesudah diberikan
mual muntah pada kehamilan. Sama aromaterapi ingesti lemon mempunyai
halnya dengan hasil penelitian Santi selisih rata-rata mual sebesar 3,75. Hal
yang mengemukakan bahwa terdapat ini menunjukkan bahwa ingesti lemon
penurunan mual muntah pada lebih efektif mengurangi mual pada
kehamilan yang signifikan yaitu ibu hamil dibandingkan inhalasi
dengan nilai p-value 0.0001 (p<0.05) peppermint.
setelah menggunakan aromatherapy
(Dwi Rukma Santi, 2013). Sesuai dengan teori bahwa Peppermint
(Daun Mint) di ketahui bisa menjadi
Dari data yang diperoleh terdapat ibu obat yang aman dan efektif untuk
hamil yang frekuensi mual menurun mengobati mual dan muntah pada ibu
sedikit diakibatkan oleh faktor hamil (Elshabrina, 2013). Sedangkan
psikologik yang memang memegang jeruk lemon juga memiliki aroma yang
peranan yang penting pada penyakit menyejukkan dan memberikan efek
ini. Rumah tangga yang retak, kesegaran. Minyak lemon berguna
kehilangan pekerjaan, takut terhadap untuk mengobati rasa mual, mengatasi
kehamilan dan persalinan, takut perut kembung, mengobati kepala
terhadap tanggung jawab sebagai ibu, pusing, mengencerkan dahak serta
dapat menyebabkan konflik mental membangkitkan selara makan (Jaelani,
yang dapat memperberat mual dan 2009, hlm.45).
muntah sebagai ekspresi tidak sadar
terhadap keengganan menjadi hamil Hal ini sesuai dengan pendapat Puspita
atau sebagai pelarian kesukaran hidup tahun 2012 pemberian lemon
(Prawirohardjo,2005). aromatherapy mampu menurunkan
mual muntah pada kehamilan. Sama
Kurangnya penerimaan terhadap halnya dengan hasil penelitian Santi
kehamilan dinilai memicu perasaan yang mengemukakan bahwa terdapat
mual dan muntah ini. Pada waktu penurunan mual muntah pada
hamil muda, kehamilan dinilai tidak kehamilan yang signifikan yaitu

Efektivitas Aromaterapi Inhalasi Peppermint dan Ingesti terhadap...(sujiknuryanti26@gmail.com) 9


dengan nilai p-value 0.0001 (p<0.05) Penelitian ini dapat dijadikan salah satu
setelah menggunakan aromatherapy. referensi dalam proses pembelajaran dan
sebagai bahan masukan serta sebagai
Hasil penelitian didukung oleh informasi profesi keperawatan bagi
penelitian yang dilakukan oleh Dwi pembangunan Ilmu Keperawatan agar
Rukma Santi pada tahun 2013 tentang lebih baik lagi dalam memberikan
Pengaruh Aromaterapi Blended tindakan keperawatan terutama mengenai
Peppermint dan Ginger Oil Terhadap pemberian aromaterapi inhalasi
Rasa Mual Pada Ibu Hamil Trimester peppermint dan ingesti lemon untuk
Satu menunjukan aromaterapi mengatasi mual pada ibu hamil trimester
peppermint efektif menurunkan rasa pertama.
mual pada ibu hamil trimester satu

3. Bagi peneliti selanjutnya


SIMPULAN Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
1. Berdasarkan karakteristik responden salah satu referensi untuk penelitian
sebagian besar responden berusia 21-30 selanjutnya. Penelitian selajutnya
tahun, berpendidikan SMP, dan usia diharapkan meningkatkan jumlah
kandungan rata-rata 10,5 minggu. responden yang digunakan dan dapat
2. Intensitas mual sebelum diberikan mengaplikasikan dengan intervensi yang
aromaterapi ingesti lemon rata-rata lain.
sebesar 6,56 sedangkan sesudah
diberikan aromaterapi ingesti lemon rata- DAFTAR PUSTAKA
rata mual sebesar 2,81.
3. Intensitas mual sebelum diberikan Astriana, (2015). Pengaruh lemon inhalasi
aromaterapi inhalasi peppermint rata-rata aromatherapy terhadap mual pada
sebesar 6,06 sedangkan sesudah Kehamilan di BPS Varia Mega Lestari
diberikan aromaterapi inhalasi pepeprmint S.ST.,M.Kes Batupuru Kecamatan Natar
rata-rata mual sebesar 2,75 Kabupaten Lampung Selatan Tahun
4. Ada perbedaan sebelum dan sesudah 2015. Jurnal Kebidanan. Vol 1, No 3,
diberikan ingesti lemon terhadap Oktober 2015: 143-147
penurunan rasa mual pada ibu hamil
trimester pertama dengan nilai ρ value Cuningham, Gary., et al..(2010). Obstetri
sebesar 0,000 williams Edisi 21 volume 1. Jakarta ;
5. Ada perbedaan sebelum dan sesudah EGC
diberikan aromaterapi inhalasi peppermint
terhadap penurunan rasa mual pada ibu Dwi Rukma Santi (2013). Pengaruh
hamil trimester pertama dengan nilai ρ aromatherapyterhadap mual dan
value sebesar 0,000. muntah pada kehamilan.
http://www.kopertis7.go.id/uploadjurnal/
6. Tidak ada perbedaan intensitas mual pada
D wi_Rukma_Santi_stikes_nu_tuban.
kelompok inhalasi peppermint dengan
intensitas mual pada kelompok ingesti pdf diakses 4 juni 2016
lemon dengan nilai ρ value sebesar 0,984
Elshabrina, (2013). Dahsyatnya daun obat
sepanjang masa. Yogyakarta:
SARAN
Cemerlang Publishing
1. Bagi Rumah Sakit dan Masyarakat:
Bagi Perawat atau petugas kesehatan
Hartanto (2013). Keluarga Berencana dan
lainnya dapat mengeplikasikan pemberian
Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Pustaka
aromaterapi inhalasi peppermint dan
ingesti lemon sebagai salah satu alternatif Sinar Harapan
untuk mengatasi mual pada ibu hamil
Jaelani, (2009). Aroma terapi. Jakarta: Pustaka
trimester pertama.
Populer Obor
2. Bagi Pendidikan Keperawatan:

10 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol…No…


Jones, Derek llewelyn. (2009). Panduan
terlengkap tentang kesehatan,
kebidanan dan kandungan. Jakarta.
Delaprasta

Kemenkes RI, (2011). Profil Kesehatan


Indonesia Tahun 2011. Jakarta

Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan


Maternitas.Jakarta : Salemba Medika.

Muhimah dan Safe’i, (2010). Panduan


Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu
Hamil. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Power Books

Notoadmodjo, (2003). Pendidikan dan


Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta

Poerwadi, Rina. (2006). Aromaterapi Sahabat


Calon Ibu. Jakarta : Dian Rakyat

Prawiroharjo, (2005). Ilmu kebidanan. Jakarta:


Yayasan .Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Proverawati, (2009). Gizi untuk kebidanan.


Yogyakarta : Nuha Medika

Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan


Komplementer. Yogyakarta : Nuha
medika Pustaka.

Sharma, S. (2009) Aroma therapy. terjemahan


alexander sindoro. Jakarta : Kharisma
Publishing Group.

Tiran,. (2009). Mual & muntah kehamilan.


Jakarta : EGC

Vivian, D (2011). Asuhan kehamilan untuk


kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Efektivitas Aromaterapi Inhalasi Peppermint dan Ingesti terhadap..(sujiknuryanti26@gmail.com) 11

Anda mungkin juga menyukai