DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa I dengan judul “Rentang Respon Gangguan
Konsep Diri” Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata Semoga makalah “Rentang Respon Gangguan Konsep Diri” dapat
memberikan manfaat untuk kami, dan teman-teman mahasiswa lainnya.
Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
3.7 Mekanisme Koping Pada Gangguan Konsep Diri ..................................... 13
4.2 Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
d. Apa saja faktor yang mempengaruhi konsep diri?
e. Apa saja tanda dan gejala harga diri rendah?
f. Apa saja perubahan perilaku gangguan konsep diri?
g. Apa saja mekanisme koping pada gangguan konsep diri?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep diri
b. Untuk mengetahui rentang respon konsep diri
c. Untuk mengetahui komponen konsep diri
d. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsep diri
e. Untuk mengetahui tanda dan gejala harga diri rendah
f. Untuk mengetahui perubahan perilaku gangguan konsep diri
g. Untuk mengetahui mekanisme koping pada gangguan konsep diri
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini saya mengambil dari beberapa sumber yang berkaitan
dengan judul makalah “Rentang Respon Gangguan Konsep Diri” berikut
beberapa referensi yang berkaitan dengan judul makalah yaitu sebagai berikut:
2.1.1 penelitian yang dilakukan oleh Prabawati Setyo Pambudi dan Diyan
Yuli Wijayanti pada tahun 2012 yang berjudul “Hubungan Konsep
Diri Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Keperawatan”
3
kehilangan motivasi dan minat yang pada akhirnya berdampak pula pada
prestasi akademik (Panjaitan, 2001).
4
2.1.2 Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Wahyu Widiarti pada tahun
2018 yang berjudul “Konsep Diri (Self Concept) Dan Komunikasi
Interpersonal Dalam Pendampingan Pada Siswa SMP Se Kota
Yogyakarta”
5
Kesimpulan : Pendampingan bagi remaja siswa SMP di yogya, dengan
memperhatikan kondisi konsep diri siswa. Konsep diri yang cenderung
rendah adalah konsep diri etik, moral, social dan personal, maka digunakan
pendekatan bagi pendamping : a) dari sisi komunikasi interpersonal. b) dari
sisi gaya interaksi, dengan mengembangkan gaya interaksi yang mendorong
(enabling); c) dari sisi layanan bimbingan dan konseling dengan membentuk
bimbingan kelompok dan bimbingan individual.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain termasuk persepsi individu akan sifat dan
kemampuannya berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, nilai-nilai
yang berkaitan dengan pengalaman dan objek tujuan serta keinginan (Stuart
dan Sundeen, 1991).
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan (Townsend, 1998). Gangguan harga diri rendah adalah
penilaian negatif terhadap diri dan kemampuan yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung (Schult & Videbeck, 1998). Gangguan
harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negative terhadap diri
sendiri, teramsuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
mencapai keinginan (Kelliat, 1995). Dapat disimpulkan bahwa harga diri
rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui
tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Dapat disimpulkan bahwa
konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar perilaku individu dengan
konsep dan dapat berfungsi lebih efektif yang terlihat dari kemampuan
interpersonal, kemampuan intelektual dan berguna bagi lingkungan.
7
3.2 Rentang Respon Konsep Diri
Pengertian :
8
3.3 Komponen Konsep Diri
Komponen konsep diri terdiri dari lima : gambaran diri, ideal diri, harga
diri, peran, identitas diri (Stuart dan Sundeen, 1991).
1. Gambaran diri (citra tubuh )
Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan
pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap
tubuhnya, yaitu ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan,
makna dan obyek yang kontak secara terus menerus (anting, make
up, pakaian, kursi roda) baik masa lalu maupun sekarang.
a. Stresor yang terjadi pada citra tubuh
1) Perubahan ukuran tubuh : penurunan berat badan
2) Perubahan bentuk tubuh : tindakan invansif
(operasi, daerah pemasangan infus)
3) Perubahan struktur : sama dengan perubahan
bentuk disertai dengan pemasangan alat di dalam
tubuh.
4) Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat
merubah sistem tubuh
5) Keterbatasan gerak : makan, melakukan kegiatan
9
2. Ideal Diri
Ideal diri adalah : persepsi individu tentang bagaimana dia
harus berperilaku berdasarkan standar tujuan, keinginan atau nilai
pribadi tertentu. Standar ideal diri dapat berhubungan dengan tipe
yang diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita-cita dan harapan
pribadi berdasarkan norma sosial keluarga, budaya. Ada faktor
yang mempengaruhi ideal diri :
a. Kecenderungan individu menempatkan diri pada batas
kemampuannya
b. Faktor body akan mempengaruhi individu menetapkan ideal
diri kemudian standar ini ditetapkan dengan standar kelompok
teman
c. Ambisi dan keinginan untuk melebih dan berhasil, kebutuhan
yang realitas keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan
cemas, rendah diri.
3. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal
diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita atau harapan langsung
menghasilkan perasaan yang berharga, jika individu sukses maka
cenderung harga diri tinggi. Jika individu sering gagal cenderung
harga diri rendah.
4. Peran
Peran adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat
(Kelliat,B.A,1998). Posisi dimasyarakat dapat merupakan stressor
terhadap peran, stress peran terdiri dari konflik, peran tidak jelas,
peran yang terlalu banyak.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang
bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sitesa dari
10
semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Kelliat,
BA, 1992).
Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang
kuat akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain, unik dan
tidak ada duanya. Kemandirian timbul dari perasaan yang
berharga, kemampuan dan penguasaan diri seseorang yang mandiri
dapat mengatur dan menerima dirinya.
11
kurang percaya diri pada anak-anak akan ragu apakah yang dipilih
tepat dan jika tidak sesuai dengan keinginan orang tua maka akan
timbul rasa bersalah (Kelliat, 1992).
12
6) Menarik diri dari realitas
7) Gangguan berhubungan
8) Merusak diri
9) Melukai orang lain
10) Menolak tekanan
b. Perubahan perilaku yang berhubungan dengan kekacauan identitas
Terjadi karena kegagalan mengintegrasikan berbagai
identifikasi pada masa kanak-kanak secara selaras dan harmonis.
Perilaku yang berhubungan dengan identitas kabur adalah
hubungan interpersonal yang kacau atau masalah hubungan intim,
pasien mengalami kesukaran tampil sesuai dengan jenis
kelaminnya.
c. Perubahan perilaku berhubungan dengan depersonalisasi
Jika individu mengalami tingkat panik dari kecemasan
maka respon mal adaptif terhadap masalah identitas akan
bertambah yang mengakibatkan pasien menarik diri realitas.
Depersonalisasi adalah perasaan yang realitas dimana pasien tidak
dapat membedakan stimulus dari dalam atau luar dirinya (Stuart
dan Sundeen, 1991), ini merupakan perasaan asing akan diri
sendiri, pasien sukar membedakan dirinya dengan orang lain atau
lingkungan. Depersonalisasi adalah pengalaman subjektif yang
dapat merusak ego depersonalisasi dapat terjadi pada depresi,
skizofrenie.
13
nonton tv terus-menerus)
2) Aktivitas yang memberi kesempatan mengganti identitas.
misalnya ikut kelompok tertentu untuk mendapat identitas yang
sudah dimiliki kelompok ( ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik )
3) Aktivitas yang memberi kekuatan atau dukungan sementara.
Misalnya ( Kompetisi olahraga, kontes popularitas)
4) Aktivitas yang mencoba menghilangkan anti identitas
sementara. Misalnya ( penyalahgunaan obat-obatan).
b. Koping jangka panjang
Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi
koping jangka panjang. Penyelesaikan positif akan menghasilkan
ego identitas dan keunikan individu. Identitas negatif merupakan
rintangan terhadap nilai dan harapan masyarakat. Remaja mungkin
menjadi anti sosial remaja ini dapat mengatakan “saya mungkin
lebih baik menjadi anak tidak baik dari pada tidak jadi apapun”.
Individu dengan gangguan konsep diri pada usia lanjut
menggunakan ego-oriented reaction (mekanisme pertahanan diri),
yang digunakan adalah fantasi, disosiasi, isolasi, proyeksi,
mengisar.
Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi
identitas yang disenangi dari orang-orang yang
berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi, atau
potensi diri.
Identitas negatif : yaitu asumsi yang bertentangan
dengan nilai dan harapan masyarakat.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk
maupun materi yang kami uraikan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
perbaikan makalah selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA