DISUSUN OLEH :
Fajrul falakh
Ining rurua
Nurjayanti
Didin setiadi
1. PENGERTIAN
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan
teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. sehat. Mobilisasi diperlukan
untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008).
Sedangkan Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana individu tidak saja
kehilangan kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan aktifitas
dari kebiasaan normalnya (Mubarak, 2008).
2. ETIOLOGI
4. PATOFISIOLOGI
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Pemeriksaan hb
Pemeriksaan darah dan urin
b. Pemeriksaan Diagnostik
1) Sinar X, untuk menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, dan perubahan
hubungan tulang.
2) CT scan (Computed Tomography) menunjukkan rincian bidang tertentu tulang
yang terkena dan dapat memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cidera ligament
atau tendon. Digunakan untuk mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah
tulang didaerah yang sulit dievaluasi.
3) MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah tehnik pencitraan khusus,
noninvasive, yang menggunakan medan magnet, gelombang radio, dan komputer
untuk memperlihatkan abnormalitas (tumor, penyempitan jalur jaringan lunak
melalui tulang).
7. PENATALAKSANAAN
a. Pemeberian fisiotherapy
b. Latihan nafas dalam dan batuk efektif
c. Ambulasi dini
d. Edukasi pada pasien dan keluarga mengenai bahaya tirah baring lama, pentingnya
latihan bertahap dan ambulasi dini, serta mencegah ketergantungan pasien dengan
melakukan aktivitas kehidupan seharihari sendiri, semampu pasien
e. Program latihan dan remobilisasi dimulai ketika kestabilan kondisi medis terjadi
meliputi latihan mobilitas di tempat tidur, latihan gerak sendi (pasif, aktif, dan aktif
dengan bantuan), latihan penguat otot-otot fisotonik, isometrik, isokinetik), latihan
koordinasi/ keseimbangan, dan ambulasi terbatas.
f. Pengaturan Posisi Tubuh sesuai Kebutuhan Pasien Pengaturan posisi dalam
mengatasi masalah kebutuhan mobilitas, diberdayakan untuk meningkatkan kekuatan,
ketahanan otot, dan feksibilitas sendi.
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas
2. Gangguan mobilitas fisik
3. Defisit perawatan diri