Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN LELE

Disusun oleh:

Nama Anggota Kelompok 2 XI IPS 4:


1) Hatta Wirajaya (10)
2) Kaab Wijaya (11)
3) Kadafi Nuzirwan (12)
4) Lamso Syawali Saputra (13)
5) Lutfia Salsabila (14)
6) Muhammad Davin Fakhriy (15)
7) Nabilla Meisyah Rani (16)
8) Nadia Agustina (17)
9) Najwa Nurhalizah (18)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Budidaya Ikan Lele”. Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah
wawasan yang lebih luas tentang budidaya ikan lele

Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui, mempelajari,


memahami, bahkan mempraktikkan bagaimana cara-cara yang baik
membudidaya ikan lele agar hasil melimpah-ruah dan berhasil menjadi seorang
yang sukses dalam wirausahanya. Sebelum itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap
atas kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca agar Makalah ini
lebih baik.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dan bermanfaat
bagi para pembaca.

Sekian, terima kasih.

Lampung selatan, November 2021


Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................................4

B. Maksud, Tujuan, Batasan Masalah dan Metode Penilitian.............................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A. Pembenihan Ikan Lele.....................................................................................................6

B. Tahap Proses Pembudidayaan Ikan Lele.........................................................................6

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................................11

B.     Saran............................................................................................................................11

DOKUMENTASI :..................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Ikan lele mudah dikenali
karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang,
yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. sederhana dalam pemeliharaan, ikan lele juga
berpeluang mengasilkan income keuntungan. di dalam ikan lele memiliki gizi yang cukup
tinggi, terutama protein. Ikan Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan
rasayang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu
masakan.

Gambar.01 : Ikan lele

Manfaat budidaya ikan lele:


1. Memiliki Pangsa Pasar Luas. Lele merupakan salah satu ikan paling populer di
masyarakat Indonesia.
2. Perawatan Relatif Mudah.
3. Tahan Penyakit.
4. Daya Tahan Kuat.
5. Cepat Panen.
6. Benih Mudah Didapat & Murah.
7. Perputaran Uang Cepat.

4
Manfaat mengkonsumsi ikan lele:
1. Bagus untuk hati. Lele mengandung omega-3 yang baik untuk melindungi jantung
dan menurunkan kolesterol.
2. Menyehatkan otak.
3. Menjaga keseimbangan berat badan.
4. Melindungi sistem saraf.
5. Bermanfaat untuk mata.
6. Menyehatkan tulang dan gigi

B. Maksud, Tujuan, Batasan Masalah dan Metode Penilitian

1. Maksud

Pembuatan makalah Pembudidayaan Ikan Lele adalah merupakan suatu sistem pembelajaran


yang dilakukan di dalam Proses Belajar Mengajar SMAN 1KALIANDA. Setelah pembuatan
makalah Pembudidayaan Ikan Lele secara khusus diharapkan memperoleh pengetahuan
yang mencangkup tentang komponen dalam membudidayaan ikan lele.
2. Tujuan

Memberikan pengetahuan tentang teori  makalah Pembudidayaan Ikan Lele untuk


mengetahui tentang Pembudidayaan Ikan Lele secara mendalam.
3. Batasan Masalah

Dalam makalah ini kami hanya membatasi tentang Pembudidayaan Ikan Lele.


4. Metode penilitian

Dalam pembuatan makalah ini kami melakuakan pencarian informasi menggunakan media
teknologi berupa internet

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembenihan Ikan Lele
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan
cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan.
Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta
banyaknya usaha pembesaran lele. Dan adapun Sistem Budidaya Lele memiliki 3 sistem
pembenihan lele yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu
kolam    dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa
mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat
tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu
kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang
cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).Dilakukan dengan merangsang lele untuk
memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat
di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar
Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
B. Tahap Proses Pembudidayaan Ikan Lele

1. Pembuatan Kolam lele.

Ada dua macam / tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan
tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik
pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai:
1) Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk
pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini
merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
2) Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur
dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan
sel sperma.
3)  Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus
tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat
hubungan induk jantan dan betina. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan

6
anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur
tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan
cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
2. Pemilihan Induk lele
a. Induk jantan mempunyai tanda :
1. Tulang kepala berbentuk pipih
2. Warna lebih gelap
3. Gerakannya lebih lincah
4. Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
5.  Alat kelaminnya berbentuk runcing.
b. Induk betina bertanda :
1. Tulang kepala berbentuk cembung
2.  Warna badan lebih cerai
3. Gerakan lamban
4.  Perut mengembang lebih besar dari pada punggung alat
5.  kelamin berbentuk bulat

                               
3. Persiapan Lahan lele

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :


1. Pengeringan, Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
2.  Pengapuran, dlakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2
untuk  mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak
mati oleh pengeringan.
3. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun
dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya
dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan
pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
4.  Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan
dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :

7
Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya, penjemuran bak agar
kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera
diberi perlakuan TON dengan dosis sama
4. Pemijahan Lele

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk


mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat
kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika
belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang
dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
5. Pemindahan Lele
Cara pemindahan pembudidayaan ikan lele sebagai berikut :
1. Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
2. Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di
sarang.  Samakan suhu pada kedua kolam
3. Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
4.    Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada
malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
6. Pendederan Lele         

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12


cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa
enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang
menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele
dipindahkan ke kolam pendederan ini.
1. Manajemen Pakan Lele.

Pakan anakan lele berupa :


a. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik)
dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
b.   Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi,
terutama kadar proteinnya.
c.  Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur
dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya),

8
untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung
berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
2. Manajemen Air pada pembudidayaan ikan lele
 Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
a. Air harus bersih
b.  Berwarna hijau cerah
c. Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
 Ukuran kualitas air secara kimia :
a. bebas senyawa beracun seperti amoniak
b. mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal,
pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur
mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan
dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan,
menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang.
Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di
siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau
sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2
(Komar, 1981).
3. Manajemen Kesehatan

Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai
ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh
kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong
tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan
lain-lain.
Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting
dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam
kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan
lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai
(Komar, 1981).

9
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur
dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur.
Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus
sesuai.
7. Panen

Penangkapan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:


a. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktuwaktu   dapat
dipanen.
b.  Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu   kepanasan.
c.   Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan  seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
d.  Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
e.  Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
8. Pembersihan

Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara :


a. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak
20-200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
b. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
c.   Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai
prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele semakin
meningkat. Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang
memuaskan dan diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan ikan Lele sangat baik
untuk dilakukan mengingat output yang dihasilkan juga lumayan besar.
B. Saran
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus memperhatikan
faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada
kolam terkontrol agar menghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.

11
DOKUMENTASI :

12

Anda mungkin juga menyukai