Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok Komunikasi Keperawatan II

Komunikasi Keperawatan Pada Pasien Komplain

Nama Kelompok 7 : S1 Keperawatan A

1. Arfani Nurpratiwi (200114006)


2. Gita Budiawati (200114017)
3. Resti Miftah Nurjannah (200114042)
4. Selfi (200114046)
5. Siti Adawiyah (200114048)
6. Wulan Sugeng Saputri (200114052)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES ABDI NUSANTARA

TAHUN AJARAN 2020/2021


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TIDAK
SADARKAN DIRI DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI

Pertemuan / : Pertemuan 2/ SP I HDR Inisial Klien : Nn.W

Hari / Tanggal : Sabtu, 27 November 2021 Ruangan : Dahlia

Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan sedikit nyeri pada bagian luka
- Klien mengatakan tidak nyaman pada perban lukanya
- Klien mengatakan ingin diganti perban lukanya
- Klien mengatakan sedikit sulit untuk menggerakkan kakinya
b. Data Objektif
- Kesadaran klien composmentis
- Perban klien terlihat kotor
- Klien terlihat meringis kesakitan
- Luka klien tidak terdapat tanda-tanda infeksi
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Integritas Kulit brhubungan dengan penurunan
mobilitas
3. Tujuan Khusus :
a. Klien nyaman dengan perban lukanya
b. Klien tidak meringis kesakitan lagi
c. Perban luka klien bersih
4. Rencana Tindakan
a. Monitor keadaan umum klien
b. Kaji tanda-tanda infeksi pada luka pasien
c. Lakukan tindakan perawatan luka pada pasien
d. Berikan posisi yang nyaman saat dilakukan tindakan perawatan luka
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN KOMPLAIN

Peran :

1. Arfani Nurpratiwi : Kepala Ruangan


2. Gita Budiawati : Perawat 2
3. Resti Miftah Nurjannah : Keluarga 1
4. Selfi : Perawat 1
5. Siti Adawiyah : Keluarga 2
6. Wulan Sugeng Saputri : Pasien

Kasus

Seorang pasien Nn. w dirawat di ruang rawat inap dahlia setelah mengalami kecelakaan 2 hari

yang lalu, saat ini perawat hendak melakukan tindakan perawatan luka. Dikarenakan perban

luka pasien sudah kotor. namun ketika membuka balutan perban, pasien menjerit dan

menangis hingga akhirnya keluarga komplen atas tindakan perawat.

Fase Orientasi

Pada pagi hari perawat ingin melakukan tindakan perawatan luka pada Nn. w

Perawat 1 : “Selamat Pagi…”

Keluarga 1 : “iya selamat pagi sus..”

Perawat 1 : “Permisi ibu apa benar ini dengan keluarga pasien nona wulan?”

Keluarga 1 : “iya benar ibu saya ibu resti nenek dari pasien”

Perawat 1 : “baik ibu,saya perawat selfi yang bertugas diruangan ini, sebelumnya apakah

wulan sering mengeluhkan sesuatu bu,?”


Keluarga 1 : “cucu saya mengeluh sedikit tidak nyaman dengn perban lukanya sus”

Perawat 1 : “ouh baik bu, kalau begitu coba saya chek sebentar”

Keleurga 1 : “silahkan sus”

Perawat 1 : “permisi, perkenalkan saya Selfi, saya mahasiswa dari STIKes Abdi Nusantara

yang sedang praktik dirumah sakit ini, mulai pagi ini saya akan merawat mbak

dari pukul 07 pagi hingga jam 2 siang. Kalau boleh tau nama mbak siapa?

Pasien : “nama saya wulan sus”

Perawat 1 : “baik mbak wulan, bagaimana keadaan mabk wulan pagi hari ini ada keluhan?”

Pasien : “ada sus, saya merasa tidak nyaman dengan perban luka saya” (menyentuh

lutut dan merenung)

Perawat 1 : “coba saya chek sebentar yah, oh iya perban lukanyasudah terlihat kotor saya

akan melakukan tindakan perawatan luka, mengganti perban luka mbak wulan

dengan yang baru. Waktunya kurang lebih 10menit, tindakannya dilakukan

diruangan ini apakah mbak wulan bersedia”

Pasien : “iya saya bersedia suster”

Perawat : “baik kalau begitu saya pemisi untuk menyiapkan alat-alat perawatan lukanya”

Pasien : “baik sus”

Fase kerja

Perawat kembali dengan membawa alat-alat tindakan perawatan luka

Perawat 1 : “mbak wulan saya akan melakukan tindakan perawatan lukanya ya, apakah

mbak wulan bersedia?”

Pasien : “iya saya bersedia sus”


Perawat 1 : “baik saya akan membuka perbannya secara perlahan ya mbak”

Saat perawat sedang membyka perban luka secara perlahan tiba-tiba pasien teriak kesakitan.

Pasien : “aduhhhh……sakit sekalii….” (meringis kesakitan)

Keluarga 2 : “ada apa ini?, kenapa anak saya mengalami kesakitan”

Pasien : “sakittt…..”

Kleuarga 2 : “ada apa ini sus, tolong jelaskan kepada saya”

Perawat 1 : “maaf bu tadi saya sedang membuka balutan perban secara perlahan tiba-tiba

anak ibu berteriak”

Keluarga 2 : “tanggung jawab sus. Lihat anak saya kesakitan”

Perawat 1 : “saya sudah membuka perbannya secara perlahan bu”

Tiba-tiba kepela ruangan masuk kedalam ruangan Nn.W

Kepala Ruangan : “assalamualaikum perkenalkan saya arfani saya kepala ruangan di ruangan

rawat inap dahlia ini, maaf sebelumnya saya dengar dari luar ada keributan,

ada apa ya bu?”

Keluarga 2 : “ini tadi perawat ini melakukan tindakan tiba-tiba anak saya kesakitan, ya saya
komplain dong, kenapa bisa terjadi seperti ini”
Kepala ruangan : “apa benar begitu perawat selfi?”
Perawat 1 : iya benar sus, pasien menjerit setelah saya buka perbannya, tetapi saya sudah
membukanya secara perlahan”
Kepala Ruangan : “ohh begitu, sepertinya ibu salah paham bu, mungkin anak ibu sedikit merasa
sakit karena perban lukanya lengket, jadinya anak ibu menjerit kesakitan”
Keluarga 2 : “tapi anak saya sampai nangis loh ini”
Kepala Ruangan : “iya bu saya paham, tapi perawat selfi sudah melakukannya dengan hati-hati”
Keluarga 2 : “baiklah, saya maafkan tetapi saya ingin perawat lain yang mengganti perban
luka anak saya”
Perawat 1 : “mohon maaf bu atas ketidaknyamanannya, saya akan melakukan secara
perlahan”
Fase Terminasi
Kepala Ruangan : “baik ibu saya akan memanggilkan perawat lain, dan mohon maaf atas
ketidaknyamanannya”
Keluarga 2 : “iya sus, tidak apa-apa, sudah saya maafkan”
Kepala Ruangan : “oh iya ibu, ini perawat Gita yang akan melanjutkan tindakannya ya bu”
Perawat 2 : “Perkenalkan ibu saya perawat Gita yang akan melanjutkan tindakan
perawatan lukanya ya bu”
Keluarga 2 : “iya baik suster”
Kepala ruangan : “kalau begitu saya permisi, ya bu assalamualaikum”
Perawat 1 : “saya juga permisi bu, assalamualaikum”
Keluarga 2 : “baik suster, waalaikumsalam”
Dan selanjutnya tindakan perawatan luka dilakukan oleh perawat lainnya hingga selesai.

Anda mungkin juga menyukai