Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PENGHARGAAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. BTPN SYARIAH


(PERSERO) SURABAYA

Riska Ayu Pramesthi Dian Amorina S


riska_ayu_pramesthi@unars.ac.id DianS@gmail.com
Universitas Abdurachman Saleh Universitas Abdurachman Saleh
Situbondo Situbondo

ABSTRACK
This study aims (1) to determine the effect of rewards, motivation and work
discipline partially influence employee performance (2) to determine the effect of
rewards, motivation and work discipline simultaneously affect employee
performance (3) to find out among the variables of appreciation, motivation and
work discipline is the most dominant influence on employee performance. The
method used in this research is quantitative method. The results of this study are
the multiple linear regression equation Y = 2.885E-16 + 0.279 X1 + 0.217 X2 +
0.380 X3 + e. Partially, the award has a significant positive effect with a tcount of
2.093> ttable of 2.004, motivation has a significant positive effect with a tcount of
2.140> ttable of 2.004 and work discipline has a significant positive effect with a
ttest value of 2.896> ttable of 2.004. Simultaneously motivation, competency and
work discipline affect the performance of the State Civil Apparatus with a Fcount
of 19.753> Ftable 2.77. The most influential dominant variable in this study is
work discipline with a value of tcount of 2.896.

Keywords :rewards, motivation and work discipline partially influence employee


performance

PENDAHULUAN bagaimana mengembangkan dan


Latar Belakang memberdayakan karyawan dalam
Sumber daya manusia perusahaan yang memiliki suatu
mempunyai peranan penting di setiap kemampuan atau keahlian, melakukan
kegiatan perusahaan. Hal ini suatu pendekatan dan memberikan
menunjukkan bahwa sarana dan imbalan atas kerja keras dan usaha”.
prasarana harus diperhatikan agar Manajemen sumber daya
kualitas dan kinerja pada setiap manusia (SDM) ini adalah suatu
individu berpengaruh terhadap cara untuk mengatasi berbagai
keberhasilan organisasi atau masalah tentang ruang lingkup
perusahaan. Sumber daya manusia karyawan atau pegawai dan semua
juga merupakan salah satu peranan tenaga kerja yang ada di perusahaan
penting untuk mencapai tujuan untuk mencapai tujuan. Manajemen
perusahaan. Perusahaan harus SDM juga mempunyai tanggung
menetapkan strategi dengan baik demi jawab untuk meningkatkan
terciptanya kelangsungan dan perkembangan yang ada perusahaan
kemajuan perusahaan. Bohlandar dan penghargaan. Pemberian
Snell (2010:4) “manajemen sumber penghargaan sebagai
daya manusia adalah ilmu tentang

68
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 86

memacu karyawan untuk lebih adalah disiplin kerja. Kedisiplinan


meningkatkan kualitas kerja, bekerja yang diterapkan oleh suatu
dengan lebih produktif dan bertanggung
jawab ada perusahaan penghargaan. KERANGKA TEORITIS
Pemberian penghargaan sebagai bentuk Penghargaan
dorongan positif yang dapat memacu Nawawi (2014:884-895)
karyawan untuk lebih meningkatkan mengemukakan “penghargaan
kualitas kerja, bekerja dengan lebih dilakukan agar menumbuhkan
produktif dan bertanggung jawab. perasaan diakui di lingkungan kerja
Perusahaan harus memberikan antar karyawan”. Dari pendapat para
penghargaan secara adil dan merata ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa
sesuai dengan ketentuan. Pemberian penghargaan merupakan hasil dalam
penghargaan yang tidak adil akan mencapai prestasi kerja yang
menimbulkan kecemburuan sosial di diberikan kepada karyawan sesuai
antara para pegawai sehingga akan dengan pencapaian kerja dalam
berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Koencoro (2013:2)
dan hubungan antar karyawan. mengemukakan bahwa penghargaan
Pemberian penghargaan pada pegawai dibagi menjadi dua jenis yaitu:
di perusahaan tentu bisa berpengaruh 1) Penghargaan ekstrinsik adalah
terhadap motivasi kerja pegawai, penghargaan yang datang dari luar
karena melalui penghargaan diri individu tersebut.
pegawai akan menjadi lebih Penghargaan ekstrinsik adalah
berkualitas dan bertanggung jawab sebagai berikut:
kepada tugas yang diberikan. a) Penghargaan finansial yaitu
Purwanto (2012:45), “motivasi adalah terdiri dari gaji, tunjangan dan
usaha yang mempengaruhi tingkah bonus/insentif.
laku seseorang untuk bertindak sesuai b) Penghargaan nonfinansial yaitu
dengan hati dalam mencapai hasil dan penghargaan interpersonal dan
tujuan”. Motivasi itu adalah sebuah promosi
dorongan bagi setiap individu untuk 2) Penghargaan intrinsik adalah
bertindak dan melakukan sesuatu penghargaan yang diatur didalam
sesuai dengan tujuan yang ingin diri sendiri, yaitu terdiri dari:
dicapai maka meningkatkan motivasi a) Penyelesaian (completion)
karyawan sangatlah penting. Motivasi adalah suatu kemampuan
dalam bekerja dapat perlahan untuk memulai dan
menghilang di tengah beban menyelesaikan suatu
pekerjaan yang semakin menumpuk. pekerjan asesuai dengan
Semangat kerja yang rendah akan kewajiban.
berdampak buruk pada kinerja b) Pencapaian (achievement)
karyawan, produktivitas kerja dan adalah penghargaan yang ada
menghambat tercapainya tujuan dalam diri seseorang ketika
perusahaan. Oleh karena itu, berhasil dalam meraih suatu
perusahaan harus melakukan kegiatan tujuan
yang bisa meningkatkan motivasi c) Otonomi adalah keinginan
kerja karyawan. yang timbul pada seseorang
Faktor lain yang bisa dalam mengambil keputusan
meningkatkan kinerja karyawan dan bekerja tanpa

69
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 86

pengawasan. karyawan untuk mengoreksi dan


Motivasi memperbaiki perilaku yang salah.
Kadarisma (2012:276) 3) Persepektif hak-hak individu
mengemukakan “motivasi adalah (Individual rights perspective)
proses keseluruhan yang memberikan adalah usaha yang dilakukan untuk
dorongan kepada para karyawan melindungi hak dasar dari seorang
untuk bekerja tanpa paksa dalam individu yang melakukan tindakan
perusahaan”.. Sunyoto Danang kedisiplinan.
(2012:198) mengemukakan bahwa Perspektif ultilitarian
tujuan motivasi adalah sebagai (Ultilitarian perspective) adalah usaha
berikut: yang berfokus saat konsekuensi-
a) Mendorong semangat karyawan konsekuansi tindakan disiplin yang
agar lebih giat dalam bekerja. berdampak negatif menjadi berlebihan.
b) Meningkatkan kepuasan dan Kinerja Karyawan
moral kerja karyawan agar Mangkunegara (2010:2)
menjaga keharmonisan mengemukakan “kinerja merupakan
lingkungan kerja dalam deksripsi tentang pencapaian suatu
perusahaan. kegiatan atau program yang tersusun
c) Meningkatkan produktivitas dalam perencanaan strategis untuk
karyawan agar kegiatan mewujudkan tujuan dalam
operasional perusahaan berjalan perusahaan”. Widodo (2015:133)
baik. mengemukakan bahwa ada faktor
Disiplin Kerja yang mempengaruhi kinerja, yaitu:
Rivai dan Sagala (2013:824) 1) Kualitas dan Kemampuan
mengemukakan “semakin baik Pegawai.
kedisiplinan yang diterapkan oleh Faktor yang berhubungan dengan
seorang karyawan dalam perusahaan, tingkat pendidikan, pelatihan dan
maka semakin tinggi prestasi dan etos kerja, motivasi kerja, perilaku
kinerja yang akan dicapai”. Disiplin dan moralitas kerja serta kondisi
kerja membuat karyawan sadar dan fisik pegawai.
bersedia untuk mematuhi aturan dan 2) Sarana Pendukung.
norma sosial yang berlaku secara Faktor yang berhubungan dengan
sukarela. Namun kenyataan keselamatan, kesehatan, teknologi,
menunjukkan bahwa disiplin dapat produksi, sarana dan prasarana
terjadi akibat paksaan dan bukan dari yang digunakan. Faktor ini juga
diri sendiri. Sedangkan Rivai dan berhubungan dengan upah/gaji,
Sagala (2013:852-826) menyatakan jaminan sosial, jaminan
bahwa disiplin kerja dibagi menjadi kelangsungan kerja dan keamanan
empat jenis, yaitu: kerja yang menyangkut tentang
1) Disipin retributif (Retributive kesejahteraan karyawan.
discipline) adalah usaha untuk 3) Supra Sarana.
melakukan suatu hukuman yang Faktor yang digunakan
ditujukan untuk karyawan yang memaksimalkan sistem kerja yang
berbuat salah. akan menentukan tingkat
2) Disiplin korektif (Corrective produktivitas karyawan, seperti
discipline) adalah usaha untuk pembagian kerja, manajemen yang
melakukan bantuan kepada fungsional, kebijaksanaan

70
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 86

pemerintah dan yang berhubungan Berdasarkan latar belakang di atas


dengan industri manajemen. dan tinjauan pustaka, dijelaskan motivasi,
Kerangka Konseptual kompetensi dan disiplin kerja dapat
pengukuran dan acuan dari proses menarik kesimpulan. Jumlah
kerja dan hasilnya selama periode sampel dalam penelitian ini
waktu tertentu berdasarkan ketentuan adalah seluruh karyawan di
yang berlaku dalam perusahaan”. PT. BTPN Syariah (Persero)
Kinerja karyawan ini dapat dilihat Surabaya.
dari aspek kualitas, kuantitas, waktu H3: Diduga variabel disiplin kerja
kerja, dan kerja sama untuk berpengaruh dominan terhadap
mencapai tujuan yang sudah variabel kinerja karyawan di
ditetapkan oleh perusahaan. PT. BTPN Syariah (Persero)
Semuanya tergantung pada kuantitas Surabaya.
dan waktu yang digunakan karyawan
dalam menjalankan tugas. Kinerja METODE PENELITIAN
karyawan dapat terbentuk karena Rancangan Penelitian
penghargaan yang pantas, motivasi Waktu dan Tempat Penelitian
yang tinggi dan disiplin kerja yang Waktu penelitian ini
kuat. Koencoro (2013:2) dilaksanakan selama tiga bulan yaitu
mengemukakan “penghargaan adalah pada bulan April sampai dengan
ganjaran, hadiah dan penghargaan bulan Juni 2020. Tempat penelitian
yang ditujukankepada karyawan ini dilakukan pada PT. BTPN
agar menjadi lebih giat dan Syariah (Persero) Surabaya yang
meningkatkan kinerja dalam beralamat di Jl. Dharmahusada
perusahaan”. Kadarisma (2012:276) No.136, Mojo, Kecamatan Gubeng,
mengemukakan “motivasi ialah Kota Surabaya, Jawa Timur 60285
proses keseluruhan yang Populasi
memberikan dorongan kepada para Sugiyono (2017:80)
karyawan untuk bekerja tanpa paksa mengemukakan “populasi adalah
dalam perusahaan”. Sintaasih dan wilayah generalisasi yang terdiri atas
Wiratama (2013:129) “disiplin kerja obyek/subyek yang berkualitas dan
ialah suatu tindakan untuk berkarakteristik yang diterapkan oleh
menyadarkan pkaryawan agar peneliti untuk dipelajari dan ditarik
bersedia mengikuti aturan dan norma kesimpulannya. Penelitian ini
yang berlaku tanpa unsur paksa” populasinya adalah seluruh karyawan
Hipotesis di PT. BTPN Syariah Surabaya yang
H1: Diduga variabel penghargaan, berjumlah 59 orang (tidak termasuk
motivasi dan disiplin kerja pimpinan).
berpengaruh secara parsial Sampel
terhadap variabel kinerja Penelitian ini menggunakan teknik
karyawan di PT. BTPN pengambilan sampel nonprobability
Syariah (Persero) Surabaya. sampling dengan cara total sampling
H2: Diduga variabel penghargaan, atau sampel jenuh adalah teknik
motivasi dan disiplin kerja penentuan sampel bila semua anggota
berpengaruh secara simultan populasi digunakan sebagai sampel”
terhadap variabel kinerja (Sugiyono, 2013:85). Penelitian ini
tidak ada resiko pada saat menggunakan teknik sampling jenuh

71
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

Dimana peluang memilih setiap dan Sosial. Penghargaan


individu dan karyawan di PT. BTPN psikologis merupakan
Syariah Surabaya yang berjumlah 59 penghargaan yang
orang (tidak termasuk pimpinan). mempengaruhi sikap dan sifat
Identifikasi Variabel seorang karyawan untuk mau
Sugiyono (2016:38) bekerja tanpa paksaan.
mengemukakan “variabel penelitian Penghargaan sosial adalah
adalah segala hal yang ditetapkan penghargaan yang diberikan
peneliti untuk dipelajari dan diteliti oleh atasan agar karyawan
untuk memperoleh informasi dan merasa sangat dihargai dalam
menarik kesimpulan”. Penelitian ini bekerja dan merasa diterima
terdapat variabel yang diantaranya: dilingkungan perusahaan.
a. Variabel Bebas (X) 2. Kompetensi (X2)
1) Penghargaan (X1) Kadarisma (2012:276)
2) Motivasi (X2) mengemukakan “motivasi ialah
3) Disiplin Kerja (X3) proses keseluruhan yang
b. Variabel (Y) memberikan dorongan kepada para
Variabel terikat dalam penelitian ini karyawan untuk bekerja tanpa paksa
adalah Kinerja karyawan (Y). dalam perusahaan”. Sunyoto
Definisi Operasional Variabel (2012:13) mengemuakakn bahwa
1. Motivasi (X1). indikator motivasi adalah sebagai
Koencoro (2013:2) berikut:
mengemukakan “penghargaan X2.1: Promosi adalah kenaikan
adalah ganjaran, hadiah dan jabatan yang diberikan kepada
penghargaan yang ditujukan kepada karyawan karena telah bekerja
karyawan agar menjadi lebih giat dengan sungguh-sungguh dan
dan meningkatkan kinerja dalam kemajuan atau peningkatan kerja
perusahaan”. Permana (2015:33) karyawan semakin baik.
mengemukakan bahwa ada beberapa X2.2: Prestasi Kerja adalah suatu
indikator untuk mengukur nilai usaha yang dicapai oleh
penghargaan, yaitu: karyawan baik itu pencapaian
X1.1: Gaji dan Bonus adalah target maupun penyelesaian
kompensasi utama yang tugas secara tepat waktu yang
diberikan kepada karyawan kemudian mendapat apresiasi
karena telah melaksanakan dari atasan untuk dipromosikan
kewajiban dalam perusahaan. ke jabatan yang lebih tinggi.
X1.2: Kesejahteraan adalah X2.3: Pekerjaan. Tanggung jawab
kompensasi tambahan yang seorang karyawan untuk
diberikan atas kerja keras dari melakukan suatu pekerjaan
karyawan dalam mencapai sesuai dengan jabatan dan
tujuan perusahaan. tujuan yang ingin dicapai
X1.3: Pengembangan adalah suatu perusahaan.
dukungan dari atasan untuk X2.4: Penghargaan adalah pengakuan
memberikan semangat kepada yang diberikan oleh atasan
karyawan agar lebih giat kepada karyawan atas
bekerja. kemajuan dan keahlian dalam
X1.4: Penghargaan Psikologis

72
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

bekerja dengan baik sesuai 4. Kinerja Karyawan


dengan tugas yang diberikan. Edison (2016:190)
X2.5: Pengakuan Keahlian. mengemukakan “kinerja merupakan
Kompensasi yang diberikan pengukuran dan acuan dari proses
berdasarkan dari keahlian dan kerja dan hasilnya selama periode
kemampuan karyawan dalam waktu tertentu berdasarkan ketentuan
mencapai prestasi dan tujuan yang berlaku dalam perusahaan”.
perusahaan Mangkunegara (2011:75)
X2.6: Kesuksesan. Karyawan yang mengemukakan ada empat indikator,
mencapai kesuksesan dalam yaitu:
bekerja akan merasa bangga Y1: Kualitas Kerja adalah
dan akan lebih giat lagi dalam pengukuran standar pekerjaan
bekerja untuk dapat yang dilakukan agar bekerja
memotivasi rekan kerja yang dengan efektif dan efisien.
lain. Y2: Kuantitas Kerja adalah
3. Disiplin Kerja (X3) perhitungan banyaknya
Sintaasih dan Wiratama perkerjaan yang diselesaikan
(2013:129) “disiplin kerja ialah oleh karyawan sesuai dengan
suatu tindakan untuk menyadarkan waktu yang ditentukan.
para karyawan agar bersedia Y3: Pelaksanaan Tugas adalah
mengikuti aturan dan norma yang karyawan melakukan pekerjaan
berlaku dalam perusahaan tanpa sesuai dengan jabatan dan
unsur paksa”. Singodimenjo tanggung jawab.
(2011:94) mengemukakan bahwa Y4: Tanggung Jawab adalah
indicator disiplin kerja, yaitu: kesadaran karyawan dalam
X3.1: Waktu. Waktu penyelesaian melaksanakan tugas dengan
tugas kerja dan peraturan tepat dan akurat untuk
standar perusahaan yang mempermudah kerja karyawan
diberikan kepada karyawan dan rekan kerja lain.
harus di patuhi sesuai dengan Jenis Data dan Sumber.
tanggung jawab. 1. Data Primer
X3.2: Tata Tertib. Perusahaan Data primer merupakan data yang
membuat aturan tata tertib diperlukan untuk mengetahui
karyawan. Aturan ini meliputi tanggapan responden mengenai
tata cara berpakaian dan penghargaan, motivasi dan
bertingkah laku di lingkungan disiplin kerja terhadap kinerja
perusahaan. karyawan di PT. BTPN Syariah
X3.3: Etika. Etika kerja yang Surabaya yang diperoleh dengan
diterapkan perusahaan harus cara menyebar kuesioner
dipatuhi oleh karyawan agar pernyataan kepada responden.
terciptanya lingkungan kerja 2. Data Sekunder
yang baik. Data sekunder merupakan data
X3.4: Larangan. Larangan yang berupa literatur yang kemudian
dibuat oleh perusahaan harus melengkapi atau mendukung data
dipatuhi oleh karyawan agar primer dalam penelitian yang
tercipta keamanan dan berhubungan dengan judul skripsi.
kenyamanan dalam bekerja.

73
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

Metode Pengumpulan Data digunakan beberapa kali untuk


1. Observasi mengukur objek yang sama akan
2. Wawancara menghasilkan data yang sama atau
3. Kuesioner jika jawaban seseorang terhadap
4. Studi pustaka pertanyaan adalah konsisten atau
5. Dokumentasi stabil dari waktu ke waktu. Pada
Metode Analisa data penelitian ini menggunakan Alpha
1. Uji validitas Cronbach untuk mencari reliabilitas
Sugiyono (2015:121) dari suatu instrument, karena
mengemukakan “Valid berarti instrument dalam penelitian ini
instrument yang menunjukkan derajat berbentuk angket dengan skor antara
ketepatan antara data yang 1 sampai 5 dan uji validitas
sesungguhnya terjadi pada objek menggunakan item total. Amir
penelitian dan dapat digunakan untuk (2015:41) mengemukakan “Suatu
mengukur apa yang seharusnya variabel dikatakan reliabel jika nilai
diukur” Kriteria pengambilan Alpha Cronbach > 0,60 dan jika nilai
keputusan valid atau tidaknya suatu Alpha Cronbach < 0,60 maka
kuesioner adalah sebagai berikut : variabel dikatakan tidak reliabel”.
1. Jika rhitung ≥ rtabel, maka item- 3. Uji Asumsi Klasik
item pernyataan dari kuesioner 1) Uji Normalitas
adalah valid. Terdapat dua cara menditeksi
2. Jika rhitung< rtabel, maka item- apakah residual memiliki
item pernyataan dari kuesioner distribusi normal atau tidak
adalah tidak valid. (Ghozali, 2011:160), yaitu:
3. rtabel diperoleh dari df = n − 2 a) Apabila data menyebar
tingkat signifikan 95% atau = disekitar garis diagonal dan
0,05 mengikuti arah garis
dimana: df : degree of diagonal, atau grafik
freedom histogramnya menunjukkan
n : jumlah sampel pola distribusi normal, maka
2. Uji reliabilitas model regresi memenuhi
Uji reliabilitas digunakan asumsi normalitas.
untuk mengetahui ukuran b) Apabila data menyebar dan
penggunaan kuesioner. Instrument menjauh dari diagonal dan
yang reliabel adalah instrumen yang tidak mengikuti arah garis
c) diagonal, atau grafik pedoman pengambilan sebagai
histogram menunjukkan berikut:
pola distribusai tidak a) Jika nilai Test Statistic >
normal, maka model regresi 0,05 maka data berdistribusi
tidak memenuhi asumsi normal
normalitas. b) Jika nilai Test Statistic < 0,0
Ghozali (2011:165) 5 maka data tidak
mengemukakan deteksi berdistribusi normal
normalitas dengan 2) Uji multikolineritas
menggunakan rumus uji Multikolinearitas dapat dilihat
Kolmorogov-Smirnov, dengan dari nilai tolerance dan nilai

74
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

variance inflation factor (VIP) berbeda-beda. Oleh karena itu


yang menunjukkan setiap diperlukan uji statistik formal
penjelasan variabel independen untuk dapat menjamin
dengan oleh variabel keakuratan hasil. Apabila sig
independen lainnya. Dalam (2 tailed) P value lebih besar
pengertian sederhana setiap dari tingkat signifikansi α =
variabel independen menjadi 0,05 atau bisa ditulis P value>
variabel dependen dan diregres 0,05, berarti tidak terjadi
terhadap variabel independen heteroskedastisitas.
lain. Ghozali dan Ratmono 4. Analisa regresi linier berganda
(2013:80) mengemukakan Sugiyono (2015:277)
“tolerance yang rendah sama mengemukakan “Analisis regresi linier
dengan nilai VIF yang tinggi berganda untuk meramalkan
(VIF =1/tolerance), nilai cutoff bagaimana keadaan variabel dependen
yang umum dipakai apabila jika ada lebih dari dua variabel
nilai tolerance < 0,10 atau nilai independen sebagai faktor prediator
VIF > 10”. Jadi dapat manipulasi”. Analisis ini digunakan
disimpulkan bahwa model untuk mengetahui seberapa besar
regresi linier berganda yang pengaruh variabel bebas yaitu
baik apabila tidak terjadi penghargaan (X1), motivasi (X2) dan
multikolinearitas, dengan disiplin kerja (X3) terhadap variabel
syarat nilai tolerance > 0,10 terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada
dan nilai VIF < 10. Nilai PT. BTPN Syariah Surabaya.
tolerance dan nilai VIF Pendapat dari Sanusi (2011:135),
diperoleh dari pengolahan data “Analisis regresi linier berganda akan
primer dengan program SPSS. dilakukan bila jumlah variabel
3) Uji heteroskedastisitas independen lebih dari satu”. Model
Ghozali dan Ratmono regresi yang digunakan dalam
(2013:95) “deteksi adanya penelitian ini adalah:
heteroskedastisitas ada dua Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e
cara, untuk mendeteksi ada Keterangan:
tidaknya heteroskedastisitas, Y : Kinerja Karyawan
yaitu dengan metode grafik dan X1 : Penghargaan
metode uji statistic”. Metode X2 : Motivasi
grafik relatif lebih mudah X3 : Disiplin Kerja
dilakukan namun memiliki a : intersept
kelemahan yang cukup b1,b2,b3 : koefisien regresi
signifikan karena jumlah e : toleransi ketidakaktifan
pengamatan mempengaruhi 5. Uji t
tampilannya. Semakin sedikit Sugiyono (2015:184), “Uji t
jumlah pengamatan maka akan digunakan untuk menguji koefisien
semakin sulit regresi secara parsial bagaimana
menginterpretasikan hasil pengaruh variabel bebas (X)
grafik scatterplot. Selain itu, terhadap variabel terkait (Y), guna
interpretasi setiap orang menguji hipotesis yang telah
dengan melihat pola grafik bisa ditetapkan memiliki pengaruh atau

75
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

tidak”. Berikut rumus untuk uji t N : jumlah sampel


adalah sebagai berikut:
K : jumlah variabel
bebas dan variabel
Keterangan : terikat
t : Nilai uji t : 5% (0,05)
r : Nilai koefisien korelasi 6. Uji F
n : Jumlah sampel Uji F adalah pengujian yang
Kriteria Pengujian yang digunakan dilakukan terhadap koefisien regresi
adalah sebagai berikut : secara simultan untuk melihat secara
1) : b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak atau bersama-sama
parsial tidak terdapat pengaruh bagaimana pengaruh variabel X
positif dan signifikan dari terhadap variabel Y. Rumus uji F yang
variabel bebas (X1, X2 dan X3) dikutip dari Sugiyono (2015:192)
terhadap variabel terikat (Y). adalah sebagai berikut :
2) : b1, b2, b3 0, artinya secara Fh = R2 / K
2
parsial terdapat pengaruh positif (1 – R ) / (n – K – 1)
dan signifikan dari variabel bebas Dimana :
(X1, X2 dan X3) terhadap variabel Fh : Diperoleh dari tabel ditribusi
terikat (Y). : Koefisien korelasi ganda
Dasar pengambilan keputusan : Jumlah variabel bebas
menurut Sanusi (2011:134) adalah : Jumlah sampel
dengan menggunakan angka Langkah-langkah uji hipotesis
probabilitas signifikan, yaitu : untuk koefisien regresi adalah
1) Bila thitung ttabel atau -thitung - perumusan hipotesis nihil (Ho) dan
ttabel, maka ditolak atau hipotesis alternatif (Ha).
diterima dengan nilai signifikansi 1) Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya tidak
< 0,05. Artinya ada pengaruh berpengaruh secara simultan.
yang signifikan dari masing- 2) Ha : minimal satu dari bi≠ 0,
masing variabel bebas terhadap artinya berpengaruh secara
variabel terikat secara parsial. simultan.
2) Bila t hitung < ttabel atau -thitung> - Dasar pengambilan keputusan
ttabel, maka diterima atau menurut (Sanusi, 2011:143), adalah
ditolak dengan nilai signifikansi > dengan menggunakan angka
0,05. Artinya tidak ada pengaruh probabilitas adalah sebagai berikut:
yang signifikan dari masing- 1) Apabila Fhitung Ftabel, nilai Sig <
masing variabel bebas terhadap 0,05, maka Ho ditolak atau Ha
variabel terikat secara parsial. diterima, artinya secara simultan
3) Mencari t tabel : berpengaruh signifikan.
df = n – k ( /2) 2) Apabila Fhitung< Ftabel, nilai Sig >
Dimana : df : dergree of 0,05, maka Ho diterima atau Ha
freedom ditolak, artinya secara simultan
tidak berpengaruh signifikan.

76
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

3) Nilai Ftabel berdasarkan taraf Dalam menjelaskan pengaruh


signifikansi 95% pada = 0,05 tinggi rendahnya koefisien
dan taraf derajat kebebasan. determinasi dapat dilihat pedoman
dfN1 = k–1 tabel 3 sebagai berikut:
dfN2 = n−k Tabel 1
Dimana : Tinggi Rendahnya Koefisien
df : degree of freedom Determinasi
n : jumlah sampel Interval Tingkat Hubungan
k : jumlah variabel (bebas dan 4% Pengaruh rendah sekali
terikat) 5% - 16% Pengaruh rendah tapi pasti
7. Koefisien determinasi 17% – 49% Pengaruh cukup berarti
Koefisen determinan adalah 50% - 81% Pengaruh tinggi dan kuat
cara untuk mengetahui ukuran >80% Pengaruh tinggi sekali
Sumber : Supranto, (2011:227)
ketepatan dari masing-masing
variabel yang digunakan dalam
analisis regresi, dimana hal yang HASIL PENELITIAN DAN
ditunjukkan oleh besarnya nilai PEMBAHASAN
koefesien antara 0 (nol) dan 1 (satu). Analisa Hasil Penelitian
Koefisien determinasi 0 (nol), artinya Uji Validitas
variebel independen sama sekali Tabel 2
tidak berpengaruh terhadap variabel Hasil Uji Validitas
No indikator rhitung rtabel Keteranga
dependen. Apabila koefisien n
determinasi semakin mendekati 1 1 X1.1 0,813 0,2564 VALID
(satu), maka dapat dikatakan bahwa 2 X1.2 0,765 0,2564 VALID
variabel independen berpengaruh 3 X1.3 0,662 0,2564 VALID
terhadap variabel dependen. Imam 4 X1.4 0,578 0,2564 VALID
Ghozali (2011:97) mengemukakan
5 X2.1 0,419 0,2564 VALID
“nilai R2 yang kecil mengindikasikan
variabel independen yang 6 X2.2 0,498 0,2564 VALID
memberikan hampir semua informasi 7 X2.3 0,685 0,2564 VALID
yang dibutuhkan untuk dilakukan 8 X2.4 0,751 0,2564 VALID
prediksi terhadap variabel dependen”. 9 X2.5 0,485 0,2564 VALID
Riduwan dan Kuncoro (2017:62)
10 X2.6 0,483 0,2564 VALID
mengemukakan bahwa rumus
koefisien determinasi adalah sebagai 11 X3.1 0,634 0,2564 VALID
berikut: 12 X3.2 0,757 0,2564 VALID
KD = × 100% 13 X3.3 0,789 0,2564 VALID
Keterangan : 14 X3.4 0,815 0,2564 VALID
KD : Nilai koefisen determinan
15 Y1 0,772 0,2564 VALID
r : Nilai koefisien korelasi
16 Y2 0,638 0,2564 VALID
Dimana Apabila :
a. Kd : 0, berarti pengaruh variabel 17 Y3 0,764 0,2564 VALID
X terhadap variabel Y lemah. 18 Y4 0,798 0,2564 VALID
Sumber : Lampiran 6
b. Kd : 1, berarti pengaruh variabel
Dari tabel 2 di atas dapat
X terhadap variabel Y kuat.
dilihat nilai koefisien validitas tiap

77
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

item pertanyaan lebih besar dari r Pada grafik normal plot


tabel 5% (a =0,05) artinya tiap menunjukkan titik-titik yang
variabel valid, dapat disimpulkan menyebar dan mengikuti arah garis
item item tersebut dapat digunakan diagonal. Grafik histogram yang
untuk mengukur variabel menunjukkan distribusi normal
penghargaan, motivasi, disiplin berarti model regresi memenuhi
kerja dan kinerja karyawan. syarat asumsi normalitas
Uji reliabilitas 2. Uji multikolineritas
Tabel 3 Tabel 4
Uji Reliabilitas Uji Multikolinieritas
Nilai Coefficients
Cut Collinearity
Kategori Cronbac Keterangan
Off Model Statistics
h’s Alpha
Penghargaan Tolerance VIF
0,831 0,60 Reliabel 1 (Constant)
( )
Motivasi PENGHARGAAN 0,491 2,036
0,761 0,60 Reliabel
( )
MOTIVASI 0,848 1,179
Disiplin
0,864 0,60 Reliabel DISIPLIN KERJA 0,508 1,967
Kerja ( )
Kinerja Sumber : Lampiran 8, Tahun 2019.
Karyawan 0,857 0,60 Reliabel
(Y)
Pada tabel 15 dapat dijelaskan
Sumber : lampiran 7 bahwa pada kolom nilai tolerance
Berdasarkan Tabel 13 uji variabel Penghargaan (X1) sebesar
reliabilitas uang dilakukan terhadap 0,491, Motivasi (X2) sebesar 0,848 dan
variabel yang dinyatakan valid. Jadi Disiplin Kerja (X3) sebesar 0,508,
nilai koefisien reliabilitas instrumen sedangkan untuk nilai VIF variabel
Penghargaan (X1) adalah sebesar Penghargaan (X1) sebesar 2,036,
0,831, instrumen Motivasi (X2) adalah Motivasi (X2) sebesar 1,179 dan
sebesar 0,761, Disiplin Kerja (X3) Disiplin Kerja (X3) sebesar 1,967.
adalah sebesar 0,864 dan Kinerja Berdasarkan dari penjabaran tersebut
Karyawan (Y) adalah sebesar 0,857, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
yang berarti reliabel karena alpha gejala multikolinearitas antara masing-
melebihi Cronbach’s Alpha yaitu 0,60. masing variabel independen karena
Uji Asumsi Klasik data di atas menunjukkan bahwa
1. Uji Normalitas masing-masing nilai VIF < 10 dan
Gambar 1 nilai Tolerance > 0,10.
Uji Normalitas data secara grafik

78
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

3. Uji heteroskedastisitas Y = 2.885E-16 + 0,279X1 + 0,217X2


Gambar 2 + 0,380X3 + e
Uji heteroskedastisitas Keterangan:
Y = Variabel terikat, yaitu
Kinerja Karyawan
X1 = Variabel bebas, yaitu
Penghargaan.
X2 = Variabel bebas, yaitu
Motivasi
X3 = Variabel bebas, yaitu
Disiplin Kerja.
α = Konstanta.
b1,b2,b3 = Koefisien regresi.
e = Nilai residu/kemungkinan
Sumber : Lampiran 8, Tahun 2020. kesalahan.
Pada grafik scatterplot di atas Uji parsial (t test)
dapat dilihat titik-titik yang Pengujian ini untuk melihat
menyebar secara acak dari atas ke sejauh mana pengaruh secara parsial
bawah dari angka nol pada sumbu Y. variabel X penghargaan, motivasi
Gambar grafik tersebut menunjukkan dan disiplin kerja terhadap variabel
bahwa tidak terjadi pelanggaran Y kinerja pegawai.
heteroskedastisitas pada model Penghargaan
regresi Nilai thitung untuk variabel
Analisa regresi linier berganda Penghargaan sebesar 2,093.
Berdasarkan dari data penelitian Sementara itu nilai pada ttabel
yang dikumpulkan, variabel bebas (X1, distribusi 5% sebesar 2,004, maka
X2 dan X3) dan variabel terikat (Y) thitung 2,093 > ttabel 2,004 dengan nilai
kemudian diolah dengan bantuan SPSS sig. 0,041 < 0,05 berarti Ho ditolak atau
versi 22 for Windows 10. Hasil yang Ha diterima. Hipotesis pertama (H1)
diperoleh dari hasil perhitungan yang menyatakan bahwa variabel
regresi linier berganda adalah sebagai Penghargaan berpengaruh secara
berikut: parsial terhadap variabel Kinerja
Tabel 5 Karyawan pada PT. BTPN Syariah
Analisis Regresi Linier Berganda Surabaya. Sehingga hipotesis penelitian
Variabel (H1) diterima.
Variabel bebas
Subjek terikat Motivasi
Y X1 X2 X3
2,885E-
Nilai thitung untuk variabel
constant A - - - Motivasi ini sebesar 2,140.
16
Koefisien
B1 - 0,279 - - Sementara itu nilai pada ttabel
B2 - - 0,217 - distribusi 5% sebesar 2,004, maka
regresi
B3 - - - 0,380
Uji t thit - 2,093 2,140 2,896 thitung 2,140 > ttabel 2,004 dengan nilai
Uji F Fhit - 19.753 sig. 0,037 < 0,05 berarti Ho ditolak
Uji - - - 2,896 atau Ha diterima. Hipotesis pertama
dominan
0,519
(H1) yang menyatakan bahwa variabel
R2
Motivasi berpengaruh secara parsial
terhadap variabel Kinerja Karyawan

79
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

pada PT. BTPN Syariah Surabaya. sebesar 2,093, Motivasi (X2) sebesar
Sehingga hipotesis penelitian (H1) 2,140 dan Disiplin Kerja (X3) sebesar
diterima 2,896, maka dapat ditarik kesimpulan
Disiplin kerja bahwa nilai dari variabel Disiplin
Nilai thitung untuk variabel Kerja tersebut lebih besar dari kedua
Disiplin kerja ini sebesar 2,896. variabel bebas yang lain yaitu sebesar
Sementara itu nilai pada ttabel 2,896. Hipotesis ketiga (H3) yang
distribusi 5% sebesar 2,004, maka menyatakan bahwa variabel Disiplin
thitung 2,896 > ttabel 2,004 dengan nilai Kerja berpengaruh dominan terhadap
sig. 0,005 < 0,05 berarti Ho ditolak Kinerja Karyawan pada PT. BTPN
atau Ha diterima. Hipotesis pertama Syariah dapat diterima.
(H1) yang menyatakan bahwa variabel Koefisien determinasi
Disiplin kerja berpengaruh secara Koefisien determinasi (R Square)
parsial terhadap variabel Kinerja berfungsi untuk mengukur besar
Karyawan pada PT. BTPN Syariah kontribusi pengaruh variabel bebas
Surabaya. Sehingga hipotesis penelitian (Penghargaan, Motivasi dan Disiplin
(H1) diterima. Kerja) terhadap variabel terikat
Uji statistik simultan (F test) (Kinerja Karyawan). Variabel
Uji F adalah uji yang digunakan Penghargaan (X1), Motivasi (X2),
untuk menguji bagaimana pengaruh Disiplin kerja (X3) mempunyai
semua variabel (Penghargaan, Motivasi kontribusi sebesar 51,9% dengan
dan Disiplin Kerja) berpengaruh secara pengaruh tinggi atau kuat, dan sisanya
simultan terhadap variabel terikat sebesar 48,1% dipengaruhi oleh
(Kinerja Karyawan). Nilai Fhitung faktor-faktor lain yang tidak masuk
>Ftabel sebesar 19,753 > 2,77. dalam penelitian.
Berdasarkan pengujian statistik
dengan menggunakan uji F, dimana Pembahasan
tingkat signifikan yang diperoleh Deskripsi Penghargaan,
0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan Motivasi dan Disiplin Kerja
bahwa hipotesis penelitian kedua (H2) terhadap Kinerja Karyawan di
yang menyebutkan bahwa PT. BTPN Syariah Surabaya.
Penghargaan, Motivasi dan Disiplin Irham Fahmi (2016:64)
Kerja berpengaruh secara simultan mengemukakan “penghargaan
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. merupakan balas jasa berupa finansial
BTPN Syariah Surabaya dapat atau non finansial yang diberikan
diterima. kepada karyawan karena mencapai
Uji dominan prestasi kerja”. Hasibuan (2013:143)
Uji dominan dilakukan untuk mengemukakan “motivasi adalah daya
mengetahui variabel bebas penggerak agar seseorang bergairah
(Penghargaan, Motivasi dan Disiplin untuk bekerja efektif dan efisien serta
Kerja) manakah yang paling untuk mencapai kepuasan”. Sutrisno
berpengaruh terhadap variabel terikat (2016:89) menyatakan “disiplin kerja
(Kinerja Karyawan) dibandingkan adalah perilaku seorang karyawan
variabel lainnya dengan melihat nilai untuk berbuat sesuai dengan aturan
standar koefisien tertinggi. Nilai dan norma tanpa unsur paksa”.
untuk variabel Penghargaan (X1) Mangkunegara (2016:67)
mengemukakan “kinerja karyawan

80
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

adalah hasil kualitas dan kuantitas dan Punishment terhadap Kinerja


pekerjaan yang dicapai oleh Karyawan PT Telkom Indonesia Witel
karyawan sesuai dengan tanggung Jatim Selatan Malang”, menunjukkan
jawab yang diberikan”. bahwa variabel Reward (Penghargaan)
a. Pengaruh Penghargaan terhadap berpengaruh positif terhadap kinerja
Kinerja Karyawan di PT. BTPN karyawan.
Syariah Surabaya. b. Pengaruh Motivasi terhadap
Hasil analisis penelitian ini Kinerja Karyawan di PT. BTPN
menunjukkan bahwa penghargaan Syariah Surabaya.
berpengaruh positif signifikan Hasil analisis penelitian
terhadap Kinerja Karyawan di PT. menunjukkan bahwa motivasi
BTPN Syariah Surabaya. mempunyai pengaruh positif terhadap
Berdasarkan pengujian tersebut maka Kinerja Karyawan di PT. BTPN
dapat disimpulkan bahwa hipotesis Syariah Surabaya. Berdasarkan
pertama (H1) yang menyatakan ada Berdasarkan pengujian tersebut maka
pengaruh secara parsial antara dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penghargaan terhadap Kinerja pertama (H1) yang menyatakan ada
Karyawan di PT. BTPN Syariah pengaruh secara parsial antara Motivasi
Surabaya dapat diterima. Hasil ini terhadap Kinerja Karyawan di PT.
mengindikasikan bahwa jika terjadi BTPN Syariah Surabaya dapat
peningkatan Penghargaan maka diterima. Hasil ini mengindikasikan
Kinerja Karyawan di PT. BTPN bahwa jika terjadi peningkatan
Syariah juga meningkat, dan Motivasi maka Kinerja Karyawan di
sebaliknya jika Penghargaan menurun PT. BTPN Syariah juga akan
maka Kinerja Karyawan pada PT. meningkat, dan sebaliknya jika
BTPN Syariah juga akan menurun. Motivasi menurun maka Kinerja
Penghargaan yang diberikan Karyawan pada PT. BTPN Syariah
oleh perusahaan kepada karyawan bisa juga terjadi penurunan.
berupa apa saja tergantung dari hasil Motivasi kerja yang dimiliki
prestasi yang dicapai. Penghargaan oleh karyawan PT. BTPN Syariah
bisa meningkatkan kinerja karena Surabaya dapat dijadikan tolak ukur
membuat karyawan tersebut merasa kinerja karyawan. Karyawan
dihargai oleh perusahaan sehingga bersemangat untuk mencari nasabah
memiliki semangat kerja yang tinggi baru dan berusaha mencapai target
agar mencapai prestasi yang lebih baik yang telah diberikan. Karyawan yang
dari sebelumnya. Seperti pada PT. mencapai target akan diberi
BTPN Syariah yang memberikan pengakuan dan penghargaan oleh
insentif kepada karyawannya atas target atasan. Hal ini membuat kinerja
yang telah dicapai agar karyawan karyawan semakin meningkat dan
tersebut merasa termotivasi untuk tujuan perusahaan terpenuhi.
bekerja lebih giat dan mencapai prestasi Karyawan yang mempunyai kinerja
yang diinginkan. yang tinggi tentu akan mendapatkan
Hasil penelitian yang sejalan promosi jabatan yang lebih tinggi
juga dilakukan oleh Rendra Maulana dari sebelumnya, sehingga karyawan
Suryadilaga, dkk (2016) dengan semakin berlomba-lomba untuk
penelitian berjudul “Pengaruh Reward bekerja dengan sungguh-sungguh

81
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

sesuai dengan tanggung jawab yang yang dilakukan. Peraturan dasar yang
diberikan. Hasil penelitian ini sesuai meliputi memakai seragam sesuai
dengan yang dilakukan oleh Natalie dengan hari kerja, memakai tanda
Susanto (2019), dengan penelitian pengenal dan berlaku baik dengan
yang berjudul “Pengaruh Motivasi karyawan lain maupun nasabah
Kerja, Kepuasan Kerja dan Disiplin merupakan hal yang diharuskan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan sehingga mempermudah atau
pada Divisi Penjualan PT. memperlancar pekerjaan. Karyawan
Rembaka”, menunjukkan bahwa yang memiliki disiplin kerja yang
Motivasi berpengaruh positif tinggi tentunya akan memiliki tingkat
terhadap Kinerja Karyawan. kinerja yang baik dan berhasil
c. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap mencapai tujuan yang diinginkan.
Kinerja Karyawan di PT. BTPN Hasil penelitian ini tidak sesuai
Syariah Surabaya. dengan penelitian yang dilakukan Rizki
Hasil anaslisis penelitian Novriyanti Zahara, dkk (2012) dengan
menunjukkan bahwa Disiplin Kerja penelitian yang berjudul “Pengaruh
berpengaruh positif terhadap Kinerja Kepuasan dan Disiplin Kerja terhadap
Karyawan di Kinerja Karyawan di PT. Kinerja Karyawan Bank di Kota
BTPN Syariah Surabaya. Berdasarkan Batam”, menunjukan bahwa Disiplin
pengujian tersebut maka dapat Kerja berpengaruh positif terhadap
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga Kinerja Karyawan.
(H1) yang menyatakan ada pengaruh Argumen logis dan rasional
secara parsial antara Disiplin Kerja terhadap diterimanya hipotesis pertama
terhadap Kinerja Karyawan di PT. adalah terkait dengan tingkat disiplin
BTPN Syariah Surabaya. Hasil ini kerja tinggi yang dimiliki karyawan
mengindikasikan bahwa jika Disiplin perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
Kerja mengalami kenaikan maka dengan hasil penelitian yang dilakukan
Kinerja Karyawan di PT. BTPN oleh AA Gde Oka Pramadita (2015)
Syariah Surabaya juga mengalami dengan penelitian yang berjudul
kenaikan, dan begitu sebaliknya jika “Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan
Disiplin Kerja menurun maka Kinerja Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan di PT. BTPN Syariah Karyawan pada PT. PLN (Persero)
Surabaya juga mengalami penurunan. Distribusi di Denpasar Bali”,
Disiplin Kerja yang diterapkan menunjukkan bahwan Disiplin Kerja
oleh PT. BTPN Syariah Surabaya memiliki pengaruh positif terhadap
membuat karyawannya menjadi lebih Kinerja Karyawan.
tertib dan tertata rapi. Pekerjaan yang
semula menumpuk kemudian dapat SIMPULAN DAN SARAN
terselesaikan dengan kedisiplinan 1) Uji t.
karyawan yang diperketat oleh adanya Berdasarkan dari hasil
peraturan dan norma dalam perhitungan uji t dapat diketahui besar
perusahaan. Karyawan yang pengaruh variabel Penghargaan (X1)
melanggar peraturan akan dikenakan terhadap Kinerja Karyawan (Y)
sanksi sesuai dengan pelanggaran sebesar 2,093. Sementara itu nilai pada
ttabel distribusi 5% sebesar 2,004, maka

82
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

thitung 2,093 > ttabel 2,004, dengan Ho 3) Uji Dominan.


ditolak atau Ha diterima dan nilai sig. Uji dominan dilakukan pada
0,041 < 0,05 yang menganyatakan variabel Penghargaan (X1) sebesar
bahwa variabel Penghargaan 2,093, Motivasi (X2) sebesar 2,140 dan
berpengaruh secara parsial terhadap Disiplin Kerja (X3) sebesar 2,896,
variabel Kinerja Karyawan di PT. maka dapat disimpulkan bahwa nilai
BTPN Syariah Surabaya. Variabel dari variabel Disiplin Kerja tersebut
Motivasi (X2) terhadap Kinerja lebih besar dari kedua variabel bebas
Karyawan (Y) sebesar 2,140. yang lain yaitu sebesar 2,896.
Sementara itu nilai pada ttabel distribusi Hipotesis ketiga (H3) yang
5% sebesar 2,004, maka thitung 2,140 > menyatakan bahwa variabel Disiplin
ttabel 2,004 dengan Ho ditolak atau Ha Kerja berpengaruh dominan terhadap
diterima dan nilai sig. 0,037 < 0,05 Kinerja Karyawan pada PT. BTPN
yang menyatakan bahwa variabel Syariah Surabaya dapat diterima.
Motivasi berpengaruh secara parsial Saran
terhadap variabel Kinerja Karyawan di Berdasarkan kesimpulan di atas
PT. BTPN Syariah Surabaya. Disiplin dalam meningkatkan Kinerja
kerja(X3) terhadap Kinerja Karyawan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
(Y) sebesar 2,896. Sementara itu nilai pada PT. BTPN Syariah Surabaya
pada ttabel distribusi 5% sebesar 2,004, perlu melakukan beberapa langkah
maka thitung 2,896 > ttabel 2,004 dengan sebagai berikut:
Ho ditolak atau Ha diterima dan nilai 1. Bagi Universitas
sig. 0,005 < 0,05 yang menyatakan Penelitian ini diharapkan dapat
bahwa variabel Disiplin kerja memberikan dukungan fisik
berpengaruh secara parsial terhadap maupun non fisik untuk pembuatan
variabel Kinerja Karyawan di PT. skripsi untuk terus ditingkatkan
BTPN Syariah Surabaya. guna mendapatkan hasil skripsi
2) Uji F. yang berkualitas.
Berdasarkan hasil dari pengujian 2. Bagi Peneliti
uji F yang menyatakan bahwa Peneliti harus mempertimbangkan
Penghargaan (X1), Motivasi (X2) dan kondisi agar dapat memahami
Disiplin Kerja (X3) secara simultan hasil pnelitian yang diinginkan
berpengaruh yang signifikan terhadap dan mempersiapkan diri dalam
Kinerja Karyawan (Y) di PT. BTPN proses pengumpulan data agar
Syariah Surabaya karena nilai Fhitung penelitian dapat berjalan dengan
>Ftabel sebesar 19,753 > 2,77, dimana baik.
tingkat signifikan yang diperoleh 3. Bagi PT. BTPN Syariah (Persero)
0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan Surabaya
bahwa hipotesis penelitian kedua (H2) PT. BTPN Syariah (Persero)
yang menyebutkan bahwa Surabaya seharusnya lebih
Penghargaan, Motivasi dan Disiplin memperhatikan dan meningkatkan
Kerja berpengaruh secara simultan penghargaan karena bentuk
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. penghargaan terhadap karyawan
BTPN Syariah Surabaya dapat sangat dibutuhkan demi
diterima. meningkatkan kinerja dan

83
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

kesejahteraan karyawan. Kepada Manajemen Sumber Daya


kepala PT. BTPN Syariah (Persero) Manusia. Bandung:
Surabaya sebaiknya perlu Alfabeta.
mengawasi dan meningkatkan Fahmi, Irham. 2013. Analisis
motivasi kerja karyawan untuk Laporan Keuangan.
meningkatkan keinginan bekerja Bandung: Alfabeta.
secara lebih baik dan profesional. Ghozali, Imam dan Ratmono, Dwi.
Karena Tingkat motivasi kerja yang 2013. Analisis Multivariat
tinggi secara langsung akan dan Ekonometrika: Teori,
berpengaruh terhadap kinerja Konsep dan Aplikasi dengan
karyawan secara langsung. PT. Eviews 8. Semarang: Undip.
BTPN Syariah Surabaya harus bisa Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi
memepertahankan disiplin kerja Analisis Multivariate
yang diterapkan saat ini karena Dengan Program SPSS.
terbukti disiplin kerja sangat Semarang: Badan Penerbit
berpengaruh terhadap kinerja Universitas Diponegoro
karyawan sehingga membuat Kadarisman, M. 2012. Manajemen
karyawan bekerja lebih efektif, Kompensasi. Jakarta:
efisien dan produktif. Rajawali Pers
Koencoro, Galih Dwi.2013.
DAFTAR PUSTAKA “Pengaruh Reward dan
Amir, Mohammad Faisal. 2015. Punishment Terhadap
Memahami Evaluasi Kinerja”. Tidak Diterbitkan.
Kinerja Karyawan,Konsep Skripsi. Malang: Universitas
dan Penilaian Kinerja di Brawijaya.
Perusahaan. Jakarta: Mangkunegara. 2011. Manajemen
Penerbit Mitra Wacana Sumber Daya Manusia
Media. Perusahaan. Bandung: PT
Ardana, I Komang, Ni Wayan Remaja Rosdakarya.
Mujiati, I Wayan Mudiartha Nawawi. 2011.Manajemen Sumber
Utama. 2012.Manajemen Daya Manusia: Untuk
Sumber Daya Manusia. Bisnis Yang Kompetitif.
Edisi Pertama.Yogyakarta: Yogyakarta: Gajahmada
Graha Ilmu. University Press.
Bohlander, George, and Snell, Scott. Pramadita, AA.G.O, dan Surya,
2010. Principles of Human I.B.K. 2015. Pengaruh
Resource. Management, Motivasi, Disiplin Kerja dan
15th ed. Mason. OH: South Lingkungan Kerja terhadap
Western – Cengage
Learning.
Edison, Emron, Anwar, Yohny, dan
Komariyah, Imas. 2016.

84
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH
Vol. 18, No. 1, Mei 2020 : 68 – 85

Kinerja Karyawan Pada PT. PLN Supranto. 2011. Pengukuran Tingkat


(Persero) Distribusi di Kepuasan Pelanggan Untuk
Denpasar Bali. E-Jurnal Menaikkan Pangsa Pasar.
Manajemen Unud. Fakultas Jakarta: PT Rinneka Cipta.
Ekonomi Universitas Suryadilaga, R.M, Musadieq, M.A,
Udayana (Unud) Bali. dan Nurtjahjono, G.E. 2016.
Volume 4 (8): 2301-2317 Pengaruh Reward dan
Purwanto. 2012. Evaluasi Hasil Punishment terhadap
Belajar. Celeban Timur UH Kinerja Karyawan PT.
III Yogyakarta 55167 : Telkom Indonesia Witel
Pustaka Belajar. Jatim Selatan Malang.
Rivai, dan Sagala, Ella. Jurnal Administrasi Bisnis.
2013.Manajemen Sumber Fakultas Ilmu Administrasi
Daya Manusia Untuk Universitas Brawijaya
Perusahaan.Jakarta: Malang. Volume 39 (1):
Rajawali Pers. 156-163
Saputra, Dicky, Nurlina, dan Hasan, Susanto, Natalie. 2019. Pengaruh
Lenny. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan
Reward (Penghargaan) dan Kerja, dan Disiplin Kerja
Punishment (Sanksi) terhadap Kinerja Karyawan
terhadap Produktivitas pada Divisi Penjualan PT.
Kerja Karyawan PT. Rembaka. Jurnal AGORA.
Kereta Api Indonesia Fakultas Ekonomi
(Persero) Divisi Regional II Universitas Kristen Petra.
Sumatera Barat. Jurnal Volume 7 (1): 1-6
Manajemen dan Sutrisno. 2016. Manajemen Sumber
Kewirausahaan. Fakultas Daya Manusia. Jakarta:
Ekonomi Universitas Kencana.
Tamansiswa Padang Widodo. 2015. Manajemen
Volume 8 (1): 1-14 Pengembangan Sumber
Singodimenjo. 2011. Manajemen Daya Manusia.Yogyakarta:
Sumber Daya Manusia. Pustaka Pelajar.
Jakarta: Bumi Aksara. Wiratama, Jaka Nyoman I, Sintaasih
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Ketut Desak, 2013.
Kuantitatif, Kualitatif dan “Pengaruh Kepemimpinan,
R&D. Bandung: Alfabeta. Diklat, dan Disiplin Kerja
CV Terhadap Kinerja Karyawan
Sunyoto. 2012. Manajemen Sumber PDAM Tirta Mangutama
Daya Manusia. Jakarta: PT Kabupaten Badung”. Bali:
Buku Seru Universitas Udayana.
Zahara, R.N, dan Hidayat, Hajan.
2017. Pengaruh Kepuasan
Kota Batam. Journal of
Applied Managerial
Accounting. Fakultas

85

Anda mungkin juga menyukai