Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM II

ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA SEL

OLEH :

BATCH :A

KELAS/KELOMPOK : F1/1

NAMA (NIM) :
1. Nur Hidayati Nanda (F202101001) 5. Sitti Chajar (F202101005)
2. Baiq Mulyanti Irma Pratiwi (F202101002) 6. Anis Apriyaningsi(F202101003)
3. Titi Jubaedah Kumalasari (F202101006) 7. Gina Sonya (F202101004)
4. Waode Rachmi Jheniarti (F202101007)

KOORDINATOR LAB : Bay Athur Ridwan, S.Farm.,M.Farm.,Sci.,Apt


ASISTEN DOSEN : JAMAL SARIPA, S.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan mampu
mengidentifikasi struktur anatomi sel pada manusia.
2. Tinjauan Pustaka
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan herediter
terkecil dari makhluk hidup yang berupa ruangan kecil yang dibatasi oleh
selaput dan berisi cairan pekat. Dalam Becker, et all (2000:2) disebutkan
bahwa sel merupakan suatu unit dasar biologi. Sel tersebut berasal dari
sel yang ada sebelumnya dan memiliki kehidupannya sendiri di samping
peranan gabungannya di dalam organisme multisel. Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan,
hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari
banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh
manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian,
seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel.
Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya,
sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang
sudah dibuahi.
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke pada
tahun 1667 (Issoegianti, 1993:2), yang sebelumnya pada tahun 1665
menerbitkan micrographia yang memuat hasil pengamatannya pada
gabus secara mikroskopik. Pada saat itu manusia belum memiliki alat
yang dapat digunakan untuk melihat sel yang memiliki bentuk sangat kecil
dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sel dapat lebih dipelajari
setelah ditemukannya mikroskop oleh Anton van Leeuwenhoek pada
tahun 1674. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob
Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan
bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan
manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang
ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan
pembentukan sel, namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari
nucleus. (Rosana,D.2008).
Struktur sel dan fungsinya
1. Membran Sel
Membran sel terletak diluar sitoplasma, berfungsi mengatur peredaran
zat dari dan ke dalam sel. Artinya, mengatur masuknya zat-zat
kedalam sel dan mengatur keluarnya zat-zat dari dalam sel. Membran
sel bersifat tipis dan elastis. Pada sel tumbuhan, selain membran sel
juga terdapat dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun oleh
selulosa (serat) sehingga bentuknya tetap dan kuat. Sel hewan dan
manusia tidak berdinding.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang kental, mengisi ruangan antara
membran sel dan inti sel. Sitoplasma disebut juga plasma sel. Benda-
benda sel yang terdapat pada sitoplasma, antara lain ribosom, badan
golgi, mitokondria. Ribosom adalah parikel berbentuk bulat didalam
sitoplasma. Fungsinya berhubungan dengan proses sintesis protein.
a. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah saluran kecil yang terdapat didalam
sitoplasma. Fungsinya melaksanakan sintesis dan sekresi
proteon, lemak, dan lain-lain.
b. Badan Golgi
Badan golgi berupa kantong pipih, dikelilingi oleh gelembung yang
berfungsi untuk menyelesaikan pembuatan susunan retikulum
endoplasma dan membuang sisanya dari sel.
c. Mitokondria
Mitokondria merupakan benda sel yang berukuran antara 0,2 –
0,3mikron. Mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadiny proses
oksidasi sel.
3. Inti Sel
Inti sel adalah bagaian dari sel yang utama. Fungsinya sebagai pusa
pengatur seluruh kegiatan sel. Dibagian dalam inti sel hewan maupun
sel tumbuhan terdapat kromatin. Pada waktu sel akan membelah,
kromatin yang berbentuk benang ini menebal dan disebut kroosom.
Kromosom merupakan faktor pembawa keturunan atau gen. Sel,
(Strengthening Adult.2017)
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-
lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel
tersebut dipatri menjadi satu oleh tight junction (persambungan ketat).
Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau cairan,
sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke
suatu membran basal (Campbell, 2004). Sel-sel epitel mukosa mulut
terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang paling dalam ke
permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum, lapisan
granulosum dan lapisan corneum. Stratum basalis terdiri dari selapis sel
berbentuk kubus yang berbatasan dengan lamina propia dan
mengandung sel-sel induk yang secara kontinyu bermitosis dan anak
selnya dikirimkan ke lapisan yang lebih superfisial. Stratum spinosum
terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat atau oval dan mempunyai
karakteristik sel yang mulai matang. Stratum granulosum terdiri dari
beberapa lapis sel yang lebih gepeng dan lebih matang dari stratum
spinosum dan mengandung banyak granula keratohyalin yang merupakan
bakal sel keratin. Stratum corneum terdiri dari selapis atau berlapis-lapis
sel (tergantung regio) berbentuk pipih yang tidak berstruktur dan tidak
mempunyai inti sel. Mukosa mulut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe
yaitu mukosa pengunyahan, mukosa penutup dan mukosa khusus.
Mukosa pengunyahan terdapat di regio rongga mulut yang menerima
tekanan kunyah seperti gusi dan palatum durum. Jaringan epitelnya
parakeratinised (mempunyai lapisan keratin tipis yang beberapa selnya
da yang masih memiliki inti sel yang tidak sempurna). Mukosa penutup
terdapat pada dasar mulut, permukaan inferior lidah, permukaan dalam
bibir dan pipi, palatum molle dan mukosa alveolaris kecuali gusi. Tipe
epitelnya nonkeratinised (tidak memiliki lapisan keratin). Mukosa khusus
terdapat pada dorsum lidah, tipe epitelnya ortokeratinised (memiliki
lapisan keratin yang tebal yang terdiri dari sel-sel yang sudah tidak berinti)
(Puspitawati, 2003).

3. Alat
Alat yang digunakan:
a. Alat tulis
b. Cover glass
c. Cutter/Tusuk gigi
d. Lembar pengamatan
e. Mikroskop
f. Objek glass
g. Pipet tetes
h. Tisu

4. Bahan
Bahan yang digunakan:
a. Larutan NaCl
b. Sel Epitel kulit jari tangan

5. Prosedur Kerja
Pengamatan sel manusia

Start

Disiapkan alat dan bahan

Diambil kulit tangan menggunakan cutter/tusuk gigi secara hati-hati

Diletakkan sampel yang telah diambil pada objek


Glass

Diteteskan NaCl pada sampel sebanyak 1 atau 2 tetes kemudian


tutup dengan menggunakan cover Glass.

Diamati bentuk, warna, dan bagian-bagian penyusun


selnya
6. Hasil Pengamatan

Sampel :Kulit Jari Tangan


Perbesaran: 10/0,25

Gambar Sampel Keterangan


Sampel sel epitel kulit jari
tangan dengan menggunakan
perbesaran 10/0,25

Ket:
1. Inti sel
Sitoplasma 2. Sitoplasma

Inti Sel

7. Pembahasan
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-
lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel
tersebut dipatri menjadi satu oleh tight junction (persambungan ketat).
Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau cairan,
sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke
suatu membran basal (Campbell, 2004).
Sel ini biasanya berdiameter sekitar 10μ - 50μ (micrometer).
Nucleus biasanya terdapat ditengah sel dan berbentuk bulat dan oval.
Setiap sel mempunyai 1 inti. Pada percobaan ini praktikan mengamati sel
epitel kulit jari tangan sebagai sel manusia. pada sel epitel kulit jari tangan
praktikan dapat melihat adanya inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan
sitoplasma pada sel manusia sama seperti pada hewan dan tumbuhan,
bedanya sel manusia dan hewan tidak memiliki dinding sel. Sel manusia
hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi
organel-organel yang berada di dalamnya. Sel didalam tubuh manusia,
terdiri dari membran plasma , sitoplasma , organel , dan nukleus.
Setelah proses pencampuran NaCl dengan sampel menggunakan
pipet tetes dan penutupan dengan gelas penutup, sampel langsung
diamati dengan menggunakan mikroskop. Setelah pengamatan, gelas
benda langsung dibersihkan. Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa
anatomi sel terdiri dari inti sel berbentuk bulat ditengah-tengah dan
sitoplasma. Epithelium kulit jari tangan merupakan epithelium pipih
berlapis. Epithelium ini menutupi permukaan tubuh dan organ tubuh
bagian dalam. sampel sudah cukup terserap NaCl dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari perbedaan warna yang kontras antara inti sel dengan
sitoplasma. Masih banyak terlihat epithelium kulit tangan yang bertumpuk-
tumpuk, tetapi tetap dapat teramati dengan baik karena tidak semuanya
bertumpuk
Seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas, mayoritas sel yang
terdapat pada masing-masing kulit jari tangan adalah sel intermediate,
kemudian sel superfisial, dan yang paling sedikit adalah sel basal. Hasil
ini sesuai dengan teori Balaciart (2004) yang menyatakan bahwa sel
terbanyak yang biasa ditemukan pada kulit jari tangan yang normal
adalah intermediate sel dan bukannya basal-parabasal sel. Hal ini terjadi
karena aktivitas proliferasi pada epitel mulut yang normal tampak lebih
banyak terjadi pada lapisan intermediet daripada sel basalparabasal
maupun sel superfisial (Maidhof, 1979).
Kendala yang dialami pada percobaan kali ini adalah sulitnya
mendapat sayatan yang tipis dan adanya gelembung udara sehingga
mempersulit pengamatan. Gelembung udara dapat terjadi karena
kurangnya ketelitian saat menutup kaca preparat. Terdapat juga preparat
sel yang tidak terlihat jelas, ini dikarenakan mungkin karena adanya jamur
pada lensa mikroskop atau tingkat pengaturan kefokusannya kurang.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis.
2. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
3. Yang dapat dilihat jelas dari struktur sel adalah inti sel (nuleus) dan
sitoplasma.
4. Epithelium kulit jari tangan berbentuk kubus/heksagonal dengan inti
sel berbentuk lingkaran, berada ditengah-tengah sel.
5. Sel pada manusia mempunyai membran sel, tidak memiliki butir-butir
plastida dan mempnyai vakuola yang berukuran kecil, serta
mempunyai bentuk yang tidak tetap.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell Neil, et al. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid III. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Puspitawati Ria. 2003. Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Jaringan
Lunak Mulut. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia; 10
(Edisi Khusus) : 462-467.
Rosana, D.(2008). Struktur dan Fungsi Sel. Struktur Dan Fungsi Sel, 1-
19.
Sel, Strengthening Adult.2017. "SEL." : 752.
Rossa Yunilda.2010.Penuntun Pratikum Biologi.Palembang: STIKes Siti
khadijah Palembang
Rudyatmi Ely. 2013. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi
FMIPA UNNES.
Strengthening, Adult.2017. Struktur dan Fungsi Sel. Struktur Dan Fungsi
Sel, 1-19. Sel, "SEL." : 752.
LAMPIRAN:

Anda mungkin juga menyukai