OLEH :
BATCH :A
KELAS/KELOMPOK : F1/1
NAMA (NIM) :
1. Nur Hidayati Nanda (F202101001) 5. Sitti Chajar (F202101005)
2. Baiq Mulyanti Irma Pratiwi (F202101002) 6. Anis Apriyaningsi(F202101003)
3. Titi Jubaedah Kumalasari (F202101006) 7. Gina Sonya (F202101004)
4. Waode Rachmi Jheniarti (F202101007)
3. Alat
Alat yang digunakan:
a. Alat tulis
b. Cover glass
c. Cutter/Tusuk gigi
d. Lembar pengamatan
e. Mikroskop
f. Objek glass
g. Pipet tetes
h. Tisu
4. Bahan
Bahan yang digunakan:
a. Larutan NaCl
b. Sel Epitel kulit jari tangan
5. Prosedur Kerja
Pengamatan sel manusia
Start
Ket:
1. Inti sel
Sitoplasma 2. Sitoplasma
Inti Sel
7. Pembahasan
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-
lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel
tersebut dipatri menjadi satu oleh tight junction (persambungan ketat).
Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau cairan,
sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke
suatu membran basal (Campbell, 2004).
Sel ini biasanya berdiameter sekitar 10μ - 50μ (micrometer).
Nucleus biasanya terdapat ditengah sel dan berbentuk bulat dan oval.
Setiap sel mempunyai 1 inti. Pada percobaan ini praktikan mengamati sel
epitel kulit jari tangan sebagai sel manusia. pada sel epitel kulit jari tangan
praktikan dapat melihat adanya inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan
sitoplasma pada sel manusia sama seperti pada hewan dan tumbuhan,
bedanya sel manusia dan hewan tidak memiliki dinding sel. Sel manusia
hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi
organel-organel yang berada di dalamnya. Sel didalam tubuh manusia,
terdiri dari membran plasma , sitoplasma , organel , dan nukleus.
Setelah proses pencampuran NaCl dengan sampel menggunakan
pipet tetes dan penutupan dengan gelas penutup, sampel langsung
diamati dengan menggunakan mikroskop. Setelah pengamatan, gelas
benda langsung dibersihkan. Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa
anatomi sel terdiri dari inti sel berbentuk bulat ditengah-tengah dan
sitoplasma. Epithelium kulit jari tangan merupakan epithelium pipih
berlapis. Epithelium ini menutupi permukaan tubuh dan organ tubuh
bagian dalam. sampel sudah cukup terserap NaCl dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari perbedaan warna yang kontras antara inti sel dengan
sitoplasma. Masih banyak terlihat epithelium kulit tangan yang bertumpuk-
tumpuk, tetapi tetap dapat teramati dengan baik karena tidak semuanya
bertumpuk
Seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas, mayoritas sel yang
terdapat pada masing-masing kulit jari tangan adalah sel intermediate,
kemudian sel superfisial, dan yang paling sedikit adalah sel basal. Hasil
ini sesuai dengan teori Balaciart (2004) yang menyatakan bahwa sel
terbanyak yang biasa ditemukan pada kulit jari tangan yang normal
adalah intermediate sel dan bukannya basal-parabasal sel. Hal ini terjadi
karena aktivitas proliferasi pada epitel mulut yang normal tampak lebih
banyak terjadi pada lapisan intermediet daripada sel basalparabasal
maupun sel superfisial (Maidhof, 1979).
Kendala yang dialami pada percobaan kali ini adalah sulitnya
mendapat sayatan yang tipis dan adanya gelembung udara sehingga
mempersulit pengamatan. Gelembung udara dapat terjadi karena
kurangnya ketelitian saat menutup kaca preparat. Terdapat juga preparat
sel yang tidak terlihat jelas, ini dikarenakan mungkin karena adanya jamur
pada lensa mikroskop atau tingkat pengaturan kefokusannya kurang.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis.
2. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
3. Yang dapat dilihat jelas dari struktur sel adalah inti sel (nuleus) dan
sitoplasma.
4. Epithelium kulit jari tangan berbentuk kubus/heksagonal dengan inti
sel berbentuk lingkaran, berada ditengah-tengah sel.
5. Sel pada manusia mempunyai membran sel, tidak memiliki butir-butir
plastida dan mempnyai vakuola yang berukuran kecil, serta
mempunyai bentuk yang tidak tetap.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell Neil, et al. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid III. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Puspitawati Ria. 2003. Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Jaringan
Lunak Mulut. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia; 10
(Edisi Khusus) : 462-467.
Rosana, D.(2008). Struktur dan Fungsi Sel. Struktur Dan Fungsi Sel, 1-
19.
Sel, Strengthening Adult.2017. "SEL." : 752.
Rossa Yunilda.2010.Penuntun Pratikum Biologi.Palembang: STIKes Siti
khadijah Palembang
Rudyatmi Ely. 2013. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi
FMIPA UNNES.
Strengthening, Adult.2017. Struktur dan Fungsi Sel. Struktur Dan Fungsi
Sel, 1-19. Sel, "SEL." : 752.
LAMPIRAN: