Anda di halaman 1dari 2

Nama: M Auliya' Joko N

Kelas: 9G
Absen:22

Cerita Persahabatan yang Hancur karena Cinta

Salah satu hal yang bisa membuat seseorang lupa akan segalanya yaitu cinta. Cinta
membuat kita rela berkorban apa pun yang kita miliki. Untuk pria, menurutku lebih baik
mencintai daripada dicintai. Jangan berharap seseorang yang belum tentu mencintai kita,
tetapi terima orang yang mencintai kita apa adanya. Karena mencintai tanpa dicintai
seperti olahraga dengan jangka waktu lama tetapi tidak membuat kurus. Karena itu
belajarlah mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Itu sedikit basa-basi dariku.

Aku Budi, siswa kelas XI. Dulu aku selalu menolak dan mengabaikan orang-orang
yang menyatakan cintanya kepadaku. Namun sekarang justru aku yang selalu diabadikan
oleh orang yang aku cintai. Aku suka dengan teman sekelasku, namanya Delima, dia
merupakan sahabat dekatku sejak lama. Awal diriku suka dengannya berawal saat aku
kenalan dengannya dan berteman cukup akrab dan lama-lama dekat, sehingga sekarang
diriku jatuh cinta. Oh iya, aku punya teman bernama Riki, dia temanku sejak SMP.
Sementara Aku, Riki, dan Delima sudah berteman dekat sejak masuk SMA.

Suatu waktu aku melihat Riki dan Delima bercanda bersama dan mereka terlihat
akrab seperti orang pacaran. Jujur, aku pun cemburu melihatnya tetapi aku masih
menyembunyikan kecemburuan itu di depan Riki. Namun lama-lama rasa yang terpendam
ini ingin dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk cerita ke Riski tentang perasaanku
ke Delima.
“Ki, aku mau ngomong sesuatu, tapi jangan ngomong ke siapa-siapa ya”
“Kamu mau ngomong apa Bud?” tanya Riki.
“Jujur aku suka dengan Delima sejak lama, dan aku cemburu saat kamu dekat sama
Delima!” Jawabku.
“Kamu suka sama Delima? Serius Bud?” Tanya Riki.
“Iya, tapi kamu jangan bilang ke Delima ya” Ucapku.
“Iya, tenang saja” Jawab Riki.
“Oke” Jawabku.

Aku mengetahui kalau Riki suka dengan Delima ketika aku membaca buku diary
Riki. Di sana tertulis curhatan Riki tentang perasaannya ke Delima. Aku pun merasa
kecewa setelah membaca buku diari tersebut, karena sahabat baikku ternyata suka
dengan perempuan yang sama denganku. Namun aku berpikir, rasa suka itu berhak untuk
siapa pun. Saat di taman sekolah, aku melihat Riki dan Delima sedang mengobrol. Mereka
terlihat lebih serius daripada biasanya, aku pun penasaran dan menguping percakapan
mereka dibalik pohon.
“Delima, aku suka sama kamu, kamu mau enggak jadi pacarku?” Tanya Riski.
Delima kaget sekaligus bingung mendengar pertanyaan itu. Namun pada akhirnya Delima
menerima tawaran itu dan mulai menjadi pacar Riki
“Iya aku mau” Jawab Delima.
Aku yang mendengarkan kalau Riki menembak Delima kaget dan keluar dari balik pohon,
karena aku tak menyangka sahabatku akan tega melakukan hal itu.
“Ki, kamu pacaran sama Delima ya? “ Ucapku
“Yah nembaknya kalah cepat sama si Riki” Ucapku dalam hati sambil sedih
Riki dan Delima kaget karena aku keluar dari balik pohon secara tiba-tiba dan langsung
berkata seperti itu.
“Maafin aku Bud, tapi aku jujur cinta banget sama Delima” Jawab Riki.
“Yaudahlah”, aku pergi meninggalkan Riki dan Delima.

Aku pergi dengan perasaan campur aduk tidak karuan dan masih berpikir
mengapa dia tega menikung sahabatnya sendiri. Padahal Riki sudah tahu kalau diriku
sudah lama mengejar Delima. Maka persahabatanku dengan mereka berdua hancur
karena cinta. Di sini aku memberi amanat bahwa utamakanlah sahabatmu daripada
pacarmu, karena orang yang selalu hadir di saat kamu senang dan susah itu sahabat.

Anda mungkin juga menyukai