Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN DIARE

Diajukan Sebagai Salahsatu Tugas


Departemen Keperawatan Dasar Profesi (KDP)
Dosen Pengampu: Reni Hertini, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh:
YUYUN RATNA PALUPI, S.Kep
NIM: 4012220013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN KE XVII


STIKes BINA PUTERA BANJAR
2022
LAPORAN PENDAHULUAN

DIARE

1. Definisi penyakit

Diare adalah buang air besar(defekasi) dengan tinja cair atau seyengah cairan ,dengan

demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml

sekali defekasi (Hendarwanto,1999)

Menurut WHO (1992) diare adalah bauang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali

sehari .

Diare ialah keadaan frekuensi buang air beasar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih

dari 3 kali pada anak dengan konsistensi fases encer ,dapat berwarna hijau atau dapat

bercampur lender dan darah ( Ngastiyah,2002).

1. Faktor infeksi

a. Infeksi enteral: infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama

diare pada anak ,meliputi infeksi bakteri( Vibrio,E.coli,Salmonella

,Shignella,Campylobacter,Yersinia ,Aeromonas ,dsd), infeksi virus

( Enterovirus ,Adenovirus ,Rotavirus ,Astroirus,dll),infeksi

parasite( E.hystolytica,G.lamblia ,T.hominis) da jamur(C.albieans).

b. Infeksi paretreal : merupakan infeksi di luar system pencernaan yan dapat

menimbulkan diare seperti: otitis media

akut,tonsilis,bronkonpneuminia,ensefalitas dan sebagainya.

2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida( intileransi laktosa,maltose, dan
sukrosa),monosakarida (intoleransi glukosa,fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
glukosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anakn. Di
samping itu bisa terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
3. Faktor Makanan
 Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergiterhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
 Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi
tetapidapat di temukan pada anak yang lebih besar.
 Sering buang air besar dengan kosistensi tinja cair atau encer
 Pada anak cengeng,gelisah ,suhu tubuh mungkin meningkat,nafsu
makannberkurang
 Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
 Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat
 Ada tanda dan gejala dehidrasi,turgor kulit jelek(elistitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan di sertai penurunan berat
badan.
 Perubahan tanda-tanda Vital,nadi dan respirasi cepat tekanan darah turun,denyut
jantung cepat ,pasien sangat lemas hinga menyebabkan kesadaran menurun .
 Diuresis berkurang( oliguria sampai anuria).

D.Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:

1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat di serap akan menyebabkan tekanan osmotik
dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergesesran air dan elektrolit ke dalam lumen
usus . Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare.
2. Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi ,air dan elektrolit ke dalam lemen usus dan selanjutnya timbul diare karena
peningkatan isi lumen usus.
3. Gangguan motilitas
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usu untuk menyerap
makanan sehingga timbul diare . Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatban
bakteri diare pula.
Faktor infeksi f malaborasi f.makanan f.psikologi

KH ,lamak,protein

Masuk dan berkembang dlm usus cemas

Meningkatkan tek osmotik toksin tidak dapat di serat

Hipersekresi air dan elektrolitolit pergeseran air dan hiperperistaltik

Elektrolit ke rongga usus menurunnya kesempatan

usus menyerap makanan

DIARE

. Frek BAB meningkat Distensi abdomen

kehilangan cairan &elect ditensi abdomen

berlebihan mual,muntah

gg. keseimbangan

nafsu makan

resiko hipovolemi syok

Menurun
E.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan tinja

a. Makropis dan Mikropis


b. PH dan kadar gula dalam tubuh
c. Bila perlu di adakan uji bakteri
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam dalam darah,dengan menentukan PH dan cadangan
alkali dan analisa gas darah .
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kretinin untuk mengetahui faal ginjal .
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na ,K ,Kalsium dan posfat.

F.KOMPLIKASI

1. Dehidrasi(ringan ,sedang,berat,hipotonik,isotonic atau hipertonik).


2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus,hiptoni otot,lemah ,bradikardi,perubahan pada elektr0
kardiagram)
4. Hipoglikemia.
5. Intoleransi laktosa sekunder,sebagai akibat defisieni enzim lactase karena kerusakan vili
mukosa,usus halus.
6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
7. Malnutrisi energi,protein,karena selain diare dan muntah,penderita juga mengalami kelaparan.

G.ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian

Pengkajian merupakan Langkah pertama dari prioritas keperawatan dengan pengumpulan data-data

yang akurat dari klien sehingga akan di ketahui berbagai permasalahan yang ada.(Hidayat,2004:98)

Adapun hal-hal yang di kaji meliputi:

a. Identitas Klien
1) Data umum meliputi: ruang rawat,kamar,tanggal masuk,tanggal pengkajian,nomor
record.
2) Identitas Klien :Biodata klien yang terpenting meliputi nama ,umur,jenis
kelamin,agama,suku dan gaya hidup.
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Bab cair lebih dari 3x
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pada umumnya klien masuk rumah sakit dengan keluhan BAB cair berkali-kali baik di
sertai atau tanpa dengan muntah ,tinja dapat bercampur lender atau darah . keluhan lain
yang mungkin di dapatkan adalah napsu makan menurun ,suhu badan meningkat
,volume diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu
pasien mengatakan dahulu pernah sakit tifus
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Meliputi pengkajian komposisi keluarga ,lingkungan rumah dan komunitas,Pendidikan
dan pekerjaan anggota keluarga ,fungsi dan hubungan anggota keluarga ,fungsi dan
hubungan keluarga,kultur dan kepercayaan ,perilaku yang di dapat mempengaruhi
Kesehatan,persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum: klien mengatakan : pasien mengatakan mual, muntah, badan
lemas
2) Pengukuran tanda vital meliputi: TD: 130/80 mmHg
-S : 370 C
-R : 22
-N : 80

Keadaan system tubuh

Untuk pemeriksaan head to toe


 bentuk kepala mesochephal, rambut hitam pendek, tidak berketombe, tidak ada benjolan di
kepala, mata simetris kanan dan kiri,
 mata :konjungtiva anemis, sklera ikteris, dapat membedakan warna, dapat melihat dengan jelas
dalam jarak + 6 m. Wajah, ekspresi wajah tampak pucat, mata menonjol dan kemerahan
 hidung simetris kanan dan kiri, bersih tidak ada secret, dapat membedakan aroma makanan, obat,
mulut, mukosa bibir kering,
 telinga bentuk simetris, tidak ada serumen, bersih, bila ditanya dapat menjawab dengan jelas,
leher tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada nyeri saat menelan.
 Perrnapasan Dada, paru-paru inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri sama, palpasi : tidak
ada nyeri tekan, perkusi : sonor, auskultasi:vesikuler. Jantung inpeksi : ictus codis tidak tampak,
palpasi : ictus cordis tidak teraba, perkusi : pekak, auskultasi : reguler, bunyi jantung 1 dan 2
terdengar. Abdomen inspeksi : simetris kanan dan kiri, auskultasi : terdengar peristatik usus 26
x/menit, palpasi : suara tympani, perkusi : tidak ada nyeri tekan.
 Genetalia : bersih, tidak terpasang kateter Anus : tidak ada benjolan. Ekstremitas atas kiri gerakan
terbatas karena terpasang infus 0,7 % sodium chlorida 20 tpm.
 Kulit : warna kulit sawo matang, turgor jelek, kulit kering
 Pada pengkajian pola fungsi Henderson pola nafas sebelum sakit pasien dapat bernafas dengan
spontan tanpa alat bantu, selama sakit pasien dapat bernafas dengan spontan.

II. Analisa Data

NO Data Etiologi Masalah


1 DS : Klien mengatakan mual muntah Diare Mual muntah
DO: Klien terlihat lemas ↓
Td : 130/80 mmHg Detensi abdomen
S : 370 C ↓
RR: 22 Mual ,muntah
N: 80
2 DS : Klien mengatakan Mual, muntah Infeksi bakteri virus Diare
,badab lemas, diare 4-5 kali sehari ↓
DO : Saluran cerna
Td : 130/80 mmHg ↓
S : 370 C Absorbsi terganggu
RR: 22 ↓
N: 80 Volume usus
Wajah klien tampak pucat dan lemas. meningkat

Peningkatan frekuensi
BAB

3 DS: Microbaktrium Gangguan


Klien mengatakan BAB lebih dari 4-5 ↓ keseimbangan
perhari, dengan warna kekuningan dan Saluran pencernaan elektrolit
encer. (usus) dan berkembang
Do biak
Td : 130/80 mmHg ↓
S : 370 C Eksekresi enzyme
RR: 22 muncinase merusak
N: 80 lapisan ender pada
Kondisi umum lemah system usus
Klien Nampak mual muntah ↓
Kojungtiva pucat Gangguan
keseimbangan
elektrolit

III. Diagnosa keperawatan (berdasarkan prioritas)

1. Mual muantah yang berhungan dengan detensi abdomen


2. Diare yang di tandai dengan mual muntah , di sertai tinja yang berwarna kuning encer
3. Gangguan keseimbangan elektrolit yang di sebabkan oleh microbaterieum

IV.Intervensi keperawatan

NO Diagnosa TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


keperawatan
1. Mual muantah Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Untuk
yang tindakan keperawatan TTV mengetahui
berhungan selama 1x24 jam 2.  Berikan st
dengan detensi diharapkan mual posisi nyaman 2. Untuk atus
abdomen 3. Ajarkan TTV pasien
muntah dapat
pengentahuan 3. Untuk
berkurang tentang mual mengetahui
muntah pemenuhan
nutrisi
mengurangi
rasa mual
muntah
4. Memberiaka
n
kenyamanan
pada pasien

2. Diare yang di Setelah dilakukan 1. Observasi 1.  Untuk


tandai dengan tindakan keperawatan TTV mengetahui
mual selama 1x24 jam 2. Pantau tanda status TTV
muntah , di diharapkan masalah dan gejala 2. Untuk
kekurangan mengetahui
sertai tinja nyeri teratasi:
ciran elektrolit lokasi &
yang - Nyeri pasien
3. Pantau intake skala nyeri
berwarna berkurang, skla
dan ouput 3. Untuk
kuning encer nyeri 1-2
4. Kolaborasi mengurangi
- Wajah pasien
dengan dokter rasa mules
tampak rileks
4. Untuk
mengetahui
terapi yang
dibutuhkan
pasien

3 Gangguan Setelah dilakukan 1. Obser


keseimbanga tindakan keperawatan vasi 1. Untuk
n elektrolit selama 3x24 jam 2. Ttv mengetahui
yang di diharapkan keadaan umum
sebabkan keseimbangan dan klien 2.
oleh elektrolit di Memberikan rasa
microbaterieu pertahankan secra segar dan
m maksimal mencegah
- Klien tampak segar berkembangnya
- Kulit tidak lengket mikroorganisme 3.
- Rambut, kuku dan Memberikan
gigi bersih pengetahuan
tentang bahaya
microbakterium

V. Implementasi Keperawatan

N Diagnosa Implementasi Evaluasi


O Keperawatan
1 Mual muntah yang Td : 130/80 mmHg
berhungan dengan 1. meng Observasi TTV S : 370 C
detensi abdomen 2. berikan obat RR: 22
penghilang rasa mual N: 80
dengan berkolaborasi Cek penyebab rasa mual
dengan dokter muntah

2 Diare yang di tandai 1. Memonitor TTV Td : 130/80 mmHg


dengan mual S : 370 C
muntah , di sertai RR: 22
tinja yang berwarna N: 80
kuning encer 2. Mengkaji penyebab 1. Berikan penkes
diare tentang bahaya
diare beserta
3. Memberi posisi penyebabnya
nyaman 2. Tanyakan
keluhan pasien
sekrang

3 Gangguan 1. Observasi TTV 1. Td : 130/80 mmHg


keseimbangan 2. Berikan penkes S : 370 C
elektrolit yang di tentang gangguan RR: 22
sebabkan oleh keseimbangan cairan N: 80
eletrolit
microbaterieum
2.evaluasi pasien dan
berikan tentang penkes
gangguan
keseimbangan cairan
elektrolit

VI. Evaluasi

NO Diagnosa Evaluasi Paraf


Keperawatan
1 Mual muntah yang S : klien mengatakan mual YUYUN RATNA
berhungan dengan PALUPI
detensi abdomen muntah berkurang
O : Td: 130/80 mm Hg,
N:80 x/menit,
S: 370 C,
R: 22 x/ menit.
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilajutkan

2 Diare yang di tandai S : klien mengatakan nyeri di YUYUN RATNA


dengan mual PALUPI
muntah , di sertai perutnya sudah
tinja yang berwarna berkurang
kuning encer O : klien tampak rileks, skla
nyeri 1-2
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
- Observasi TTV
- Beri posisinyaman
- Ajarkan BAB
- Kolaborasi dengan dokter
3 Gangguan S = klien mengatakan lebih YUYUN RATNA
keseimbangan nyaman dengan kondisinya PALUPI
elektrolit yang di O = Klien tampak lebih segar
sebabkan oleh dan nyaman
microbaterieum A = masalah teratasi
P = Hentikan intervensi

DAFTAR PUSTAKA

1. Bates. B, 1995.Pemeriksaan fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. EGC, Jakarta


2. Carpenito. L.J.2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis .Ed
6.EGC.Jakarta
3. Lab /UPK IKA,1994.Pedoman Diagnosa dan Terapi. RSUD Dr. Soetomo.
Surabaya.
4. Markum .AH.1999.Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbit FKUI. Jakarta .
5. Ngastiyah . 1997. Perwatan Anak Sakit. EGC . Jakarta
6. Suryanah , 2000. Keperawatan Anak .EGC. Jakarta
7. Doengoes , 2000. Asuhan Keperawatan Maternal/ Bayi. EGC.

Anda mungkin juga menyukai