Anda di halaman 1dari 29

Perkembangan Manusia dan Perkembangan

Anak

Risti Ananda Putri


 Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang
merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang
lingkup psikologi, ilmu ini terrnasuk psikologi
khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan
dari pada tingkah laku individu.

 Menurut Hurlock (h. 2, 1980) perkembangan adalah


serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat
dari proses kematangan dan pengalaman.
Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif
dan kuantitatif. Dapat didefinisikan sebagai deretan
progresif dari perubahan yang teratur dan koheren.
Progresif menandai bahwa perubahannya terarah,
membimbing maju dan bukan mundur. Teratur dan
koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara
perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului
atau yang mengikutinya (Hurlock, h. 23, 1999).
 Perkembangan manusia ditentukan oleh interaksi
yang bereksinambungan antara hereditas (nature)
atau lingkungan (nurture).
 Pada masa pembuahan, sejumlah ciri pribadi yang
luar biasa banyaknya sudah ditentukan oleh struktur
genetik ovum yang di buahi. Gen memprogramkan
tumbuhnya sel tubuh sehingga kita terbentuk
menjadi manusia.
 Gen menentukan warna kulit dan rambut, ukuran
tubuh secara umum, jenis kelamin, dan (pada taraf
tertentu) kemampuan intelektual dan tempramen
emosional.
 Pradiposisi biologis yang ada sewaktu kelahiran
berinteraksi dengan pengalaman yang di jumpai
selama pertumbuhan untuk menentukan
perkembangan individu.
 Pengalaman kita tergantung pada kebudayaan khusus, kelompok
sosial dan keluarga tempat kita di besarkan. Budaya mempunyai
metode yang berbeda dalam membesarkan anak.

 Contoh suku Eskimo yang menganggap agresi adalah


karakteristik yang tidak di senangi, ketika anak berusia 2-3
tahun, orang tua menghindari marah dan agresi dengan “berlaku
diam”. Dan di Amerika Serikat jumlah tindakan agresi yang di
perlihatkan pada anak tergantung pada kelompok sosial, rata-
rata anak yang dari keluarga miskin lebih banyak menunjuk kan
perilaku agresi di banding anak keluarga kelas mengengah dan
kelas atas. singkatnya, seorang anak di hadapkan pada berbagai
kondisi yang berbeda, beberapa kondisi dengan anak-anak lain
ataupun kondisi umum, dan beberapa kondisi khusus dengan
keluarga mereka.

 Pertanyaannya, mana yang lebih penting, hereditas (nature) atau


lingkungan (nurture)? Hal ini sudah lama menjadi pokok
perdebatan. Tetapi tampak jelas bahwa keduanya tidak dapat di
pisahkan. Perkembangan bayi yang baru lahir tergantung pada
interaksi antara pradiposisi biologis dan pengalaman yang
disediakan oleh lingkungan.
 Determinan genetik terungkap melalui proses pematangan.
Pematangan, mengacu pada urutan pertumbuhan secara alamiah
atau perubahan jasmaniah yang secara relatif bebas dari
peristiwa lingkungan. Kita mengatakan “secara relatif” karena
perubahan demikian terjadi dalam kondisi lingkungan yang luas
ruang lingkupnya; tetapi jika lingkungan secara pasti bersifat
tidak wajar atau tidak memenuhi syarat, proses kematangan
akan terpengaruh.
 Meskipun pematangan itu terlihat jelas pada masa kanak-kanak,
proses itu terus berlangsung selama masa dewasa. Beberapa
perubahan yang terjadi pada masa akil baligh, perubahan yang
terjadi selama menua, dikendalikan oleh jadwal waktu yang
ditentukan secara biologis.
 Pematangan terlihat dengan jelas pada perkembangan janin.
Janin manusia berkembang dalam tubuh ibunya sesuai dengan
urutan waktu tertentu, dan perilaku janin (menendang) juga
mengikuti urutan teratur yang tergantung pada tahap
petumbuhan.
1. Perkembangan melibatkan adanya perubahan
Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan yang bersifat progresif,
yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan dengan cara realisasi diri dan pencapaian kemampuan genetik.
Perubahan yang dimaksudkan disini termasuk perubahan ukuran tubuh,
bentuk tubuh dan kemampuan, serta hilangnya ciri-ciri lama untuk diganti
dengan ciri-ciri baru.
2. Perkembangan awal lebih kritis dari perkembagan selanjutnya
Perkembangan merupakan proses yang berkelanjutan (continue), dimana
perkembangan sebelumnya mempengaruhi perkembangan selanjutnya,
maka kesalahan atau gagguan pada awal perkembangan akan terus
mempengaruhi perkembangan-perkembangan berikutnya.
3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Dalam kehidupan sering sulit dibedakan antara perubahan yang
merupakan hasil belajar dengan perubahan karena kematangan, hal ini
dikarenakan hasil ntara keduanya sering terintegrasi. Hanya dapat
ditandai bahwa perubahan karena belajar diperoleh melalui usaha sadar
atau latihan.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan
Pola perkembangan manusia mengikuti pola umum oleh karena
itu dengan melakukan pengamatan longitudianal yakni sejak
awal perkembangan anak maka akan dapat diramalkan pola
perkembangan berikutnya, baik yang menyangkut
perkembangan fisik maupun psikis.
5. Pola perkembangan memiliki karakteristik yang dapat
diramalkan
Tidak hanya pola perkembangan saja yang dapat diramalkan,
tetapi karakteristik tertentu dari tingkat perkembangan juga
dapat diramalkan, baik dalam hal ukuran, dan kapan
kematangan atau kapan masa peka (masa yang paling tepat
untuk mengembangkan kemampuan tertentu). Apabila masa
peka anak dapat terpenuhi dan mendapat penangan yang tepat
maka anak akan berkembang dengan baik pula.
6. Dalam perkembangan ditemui perbedaan individual
Perkembangan manusia menikuti pola umum, tetapi tempo dan
irama perkembangan bersifat individual, dalam pengertian
kecepatan, urutan perkembangan, serta kualitas kemampuan
yang dapat dicapai setiap individu tidak akan ada yang sama.
Orangtua diharapkan mampu memberikan perlakuan sesuai
dengan perkembangan anaknya.
7.Setiap periode perkembangan mengandung harapan sosial
Manusia dapat mempelajari pola perilalu dan keterampilan
tertentu dengan lebih baik dan berhasil pada usia tertentu
dibanding pada tingkat usia lain. Berdasarkan hal tersebut,
kelompok sosial tertentu berharap setiap individu dalam
kelompoknya dapat bersikap sama dan mempunyai kemampuan
khusus yang sama pada tahap perkembangan tertentu, itulah
yang disebut sebagai harapan sosial. Harapan sosial merupakan
kriteria yang digunakan oleh masyarkat untuk menetapkan
apakah perkembangan anak termasuk perkembangan normal
atau tidak.
8.Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya sosial
Umumnya pola perkembangan anak berjalan normal namun
orangtua harus selalu mewaspadai adanya gangguan baik yang
berasal dari diri anak ataupun lingkungan. Gangguan dapat
mempengaruhi penyesuaian fisik, psikologis maupun sosial, hal
tersebut secara tidak langsung mengakibatkan berubahnya pola
perkembangan anak.
9.Kebahagiaan bervariasi pada berbagai fase
perkembangan Kebahagiaan merupakan hal yang bersifat
subyektif sehingga setiap individu akan berbeda tingkat rasa
bahagianya, penyebab munculnya rasa bahagia, serta waktunya.
Membahagiakan seseorang pada tahap tertentu belum tentu
membuatnya merasa bahagia pada tahap perkembangan
selanjutnya.
1. Masa Pra-natal.
2. Masa Bayi dan Anak Tiga Tahun Pertama
(Atitama/Toddler).
3. Masa Anak-anak Awal (Early Childhood).
4. Masa Anak-anak Tengah (Middle Childhoood).
5. Masa Anak Akhir (Late Childhood).
6. Masa Remaja (Adolescence).
7. Masa Dewasa Muda (Young Adulthood).
8. Masa Dewasa Tengah (Middle Adulthood).
9. Masa Dewasa Akhir (Late Adulthood).
 Masa pra-natal atau lebih dikenal dengan masa
sebelum lahir, ditandai dengan proses
pembentukan sistem jaringan dan struktur organ-
organ fisik.
 Pertumbuhan dan perkembangan dimulai sejak
terjadinya pertemuan sel sperma dengan sel telur
yang bakal menjadi calon manusia.
 Proses perubahan tersebut berlangsung secara
cepat yakni 9 bulan 10 hari atau 42-43 minggu.
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada masa
pra-natal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu
dan lingkungannya.

 Pada saat kehamilan, ada 4 kondisi penting
yang mempengaruhi perkembangan
individual selanjutnya. Apa peranan masing-
masing kondisi dalam perkebangan individu
akan menjelaskan mengapa priode ini
merupakan priode penting dalam kehidupan.
1. Sifat bawaan
2. Jenis kelamin
3. Jumlah anak
4. Posisi urutan anak
 2 bulan
 Dapat mendongakkan kepala dan mulai belajar mendorong badannya
ketika dalam posisi tengkurap.
 Membuat gerakan yang lebih halus dengan tangan dan kaki.
 4 bulan
 Mengangkat dan menahan kepala dengan stabil tanpa bantuan.
 Menekankan kaki ke bawah ketika diposisikan berdiri pada permukaan
keras.
 Dapat berguling dari posisi tengkurap ke telantang.
 Dapat memegang, menggoyangkan, dan mengayunkan mainan yang
menggantung.
 Memasukan tangan ke mulut.
 Ketika tengkurap, bisa mendorong badan sampai siku.
 6 bulan
 Berguling ke 2 arah (tengkurap ke telentang/telentang ke tengkurap).
 Mulai bisa duduk tanpa bantuan.
 Saat diposisikan berdiri, mulai belajar menopang berat badan dengan
kaki.
 Berayun maju mundur, kadang merangkak mundur sebelum bergerak
maju
 9 bulan

maju.

9 bulan

Berdiri, berpegangan.

Bisa bangun dan melakukan posisi duduk.

Duduk tanpa dibantu.

Mendorong untuk berdiri.

Merangkak.

12 bulan
 Mengeksplorasi benda dengan berbagai cara, seperti menggoyangkan,
memukul, atau melempar.
 Menemukan barang yang disembunyikan dengan mudah.
 Melihat pada benda atau gambar yang tepat ketika disebutkan.
 Menirukan gestur.
 Mulai menggunakan barang dengan benar, seperti minum dari gelas,
menyisir rambut.
 Membenturkan dua benda bersamaan.
 Memasukan dan mengeluarkan barang dari dan ke dalam kotak.
 Menusuk dengan jari telunjuk.
 Mengikuti petunjuk sederhana seperti “ambil mainan”.
 18 bulan
 Berjalan sendiri.
 Dapat melangkah naik dan mulai berlari.
 Menarik mainan ketika berjalan.
 Dapat membuka pakaiannya sendiri.
 Minum dari gelas.
 Makan dengan sendok.
 24 bulan
 Dapat berjinjit.
 Menendang bola.
 Berlari.
 Memanjat naik dan turun tanpa bantuan.
 Naik dan turun tangga dengan berpegangan.
 Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa
perkembangan dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan
biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara
sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan
keluarganya. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan
penting untuk mempersiapkan anak untuk bisa
beradaptasi ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama
lingkungan sekolah.
 Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa
estetika, masa indera dan masa menentang orang tua.
Disebut estetika karena pada masa ini merupakan saat
terjadinya perasaan keindahan. Disebut juga masa indera,
karena pada masa ini indera anak-anak berkembang
pesat. karena pesatnya perkembangan tersebut, anak-
anak senang mengadakan eksplorasi, yang kemudian
disebut dengan masa menentang.
 Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris
karena merasa dirinya berada di pusat lingkungan
yang ditunjukkan anak dengan sikap senang
menentang atau menolak sesuatu yang datang dari
orang disekitarnya. Perkembangan yang seperti itu
disebabkan oleh kesadaran anak, bahwa dirinya
memiliki kemampuan dan kehendak sendiri, yang
mana kehendak tersebut berbeda dengan kehendak
orang lain.
 Pada masa anak-anak awal, anak-anak banyak
meniru, banyak bermain sandiwara ataupun khayalan,
dari kebiasaannya itu akan memberikan keterampilan
dan pengalaman-pengalaman terhadap si anak. Ada
yang mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal
dimulai sebagai masa penutup bayi. Masa anak-anak
awal berakhir sampai dengan sekitar usia masuk
sekolah dasar.
 tugas-tugas perkembangan pada fase ini
meliputi :
a. Belajar berbicara, misalnya dengan belajar
menyebut kata ayah, ibu atau bendabenda
sederhana disekitarnya
b. Belajar membedakan jenis kelamin
c. Belajar mengadakan hubungan emosional
selain dengan orang-orang terdekatnya
d. elajar membedakan antara hal-hal yang baik
dan yang buruk dan mengembangkan kata hati.
e. Membentuk konsep-konsep pengertian
sederhana tentang kenyataan sosial dan alam.
 Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya
pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi
badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk
lebih aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan
juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tuanya.

 Perkembangan sistem syaraf pusat memberikan kesiapan


pada anak untuk lebih meningkatkan pemahaman dan
penguasaannnya terhadap tubuhnya.

 Proporsi tubuh anak berubah secara dramatis, seperti


pada usia tiga tahun, rata-rata tingginya sekitar 80-90
cm, dan beratnya sekitar 10-13 kg, sedangkan pada usia
lima tahun, tingginya mencapai 100-110 cm. Tulang
kakinya tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhan
tengkoraknya tidak secepat usia sebelumnya. Tulang dan
gigi anak semakin besar serta lengkapnya gigi anak,
sehingga si anak sudah mulai menyukai makanan padat,
seperti: daging, sayuran, buah-buahan dan kacang-
kacangan.
 Anggota badan tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda
dan tiap anak mempunyai tempo perkembangannya sendiri.
Proporsi badan dan jaringan urat daging dapat dikatakan tetap
sampai kurang lebih tahun kelima. Setelah itu mulailah apa yang
disebut “Gestaltwandel” pertama. Hal ini berarti bahwa anak yang
dulunya mempunyai kepala yang relatif besar dan anggota badan
yang pendek, mulai mempunyai proporsi badan yang seimbang.
Anggota badan yang lainnya menjadi lebih panjang. Perut
mengecil dan anggota badan lainnya mendapatkan proporsi yang
normal. Jaringan tulang dan urat lebih berkembang menjadi
lebih berat dan jaringan lemak lebih melambat. Selama tahun
kelima nampak perkembangan jaringan urat daging yang secara
cepat.
 Pertumbuhan otak anak pada usia lima tahun mencapai 75% dari
ukuran orang dewasa dan 90% pada usia 6 tahun. Pada usia ini
juga tumbuh “myelinization” (lapisan urat syaraf dalam otak yang
terdiri dari bahan penyekat berwarna putih, yaitu myelin) secara
sempurna. Lapisan urat syaraf ini membantu transmisi impul-
impul syaraf secara cepat, yang memungkinkan pengontrolan
terhadap kegiatan motorik lebih seksama dan efisien. Di
samping itu, pada usia ini terjadi banyak perubahan fisiologis
lainnya seperti: pernapasan menjadi lebih lambat dan mendalam
dan denyut jantung lebih lambat dan menetap.
 Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan
menggunakan otak. Perkembangan kognisi
berarti perkembangan anak dalam menggunakan
kekuatan berfikirnya.
 Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal
ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan
untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia
kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas,
dan fantastis.
 Imajinasi anak berkembang sepanjang waktu,
dan pemahaman mental mereka mengenai dunia
menjadi lebih baik. Pada tingkat ini anak sudah
dapat meningkatkan penggunaan bahasa dengan
menirukan prilaku orang dewasa.
Tahapan Perkembangan Kognitif Anak dalam Teori Piaget

 1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan)


Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat
tahap dalam teori Piaget mengenai perkembangan kognitif
anak Piaget. Selama periode ini, bayi mengembangkan
pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman
sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik
(menggapai, menyentuh).

 Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun)


Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga
kira-kira 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada
tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi
kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau
mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau
pikiran.
Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman
tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap
(konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun)
di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun,
dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang
terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap
konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan
kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis.
Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk
menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya
bisa menerapkan logika pada objek fisik.

4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)


Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir
menurut Piaget dimulai sekitar usia 12 tahun dan
berlangsung hingga dewasa.
Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh
kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan
memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan
pada manipulasi konkret.
Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis,
berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan
membayangkan hasil dari tindakan tertentu.
 Tahapan pra-operasional, yang berlangsung kira-kira usia
2 hingga 7 tahun, adalah tahapan kedua dari teori piaget.
 Dalam tahapan ini, anak mulai mempresentasikan dunia
mereka dengan kata-kata, bayangan, dan gambargambar.
Pemikiran-pemikiran simbolik berjalan melampaui
koneksi-koneksi sederhana dari informasi sensorik dan
tindakan fisik. Anak mulai bisa menulis dan menggambar
dengan imajinasi mereka. Masa ini disebut masa
prasekolah dan masa sekolah.
 Anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya dan
bekerjasama, dan juga anak berlompat, berlari, dan
bermain bersama. Pemikiran pra-operasional dapat dibagi
menjadi sub-sub tahapan, yaitu sub tahapan fungsi sim
simbolik dan sub tahapan pemikiran intuitif.
 Vigotsky menekankan bahwa anak-anak secara
aktif membangun pengetahuan dan pemahaman
mereka. Dalam teori Vigotsky, anak-anak lebih
sering digambarkan sebagai makhluk sosial
 Mereka mengembangkan cara-cara mereka
dalam berpikir dan pemahaman, terutama
melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif
mereka bergantung pada alat yang disediakan
oleh masyarakat, dan pikiran mereka dibentuk
oleh konteks budaya tempat mereka tinggal.
 Jika dibandingkan, menurut teori Piaget anak
berkembang dari kemampuannya sendiri
sedangkan menurut Vigotsky anak berkembang
karena dibantu oleh lingkungan sekitar mereka.
 Masa anak-anak adalah masa perkembangan dari
usia 2 tahun sampai dengan usia 6 tahun, pada
masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik
berjalan dengan sangat cepat dan pesat, akan
tetapi secara sosiologisnya anakanak masih
sangat terikat dengan lingkungannya terutama
keluarga.
 Oleh karena itu, pada masa anak-anak awal ini
keluarga sangat berperan penting dalam
mempersiapkan anak untuk terjun ke lingkungan
yang lebih luas, terutama lingkungan sekolah.
 Adapun perkembangan psikososial yang terjadi
pada masa ini meliputi beberapa hal yaitu :
 Perkembangan Emosi
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini
merupakan saat ketidak seimbangan karena anak-anak “keluar
dari fokus” dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan-ledakan,
emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Hal ini
tampak mencolok pada anak-anak usia 2,5 sampai 3,5 tahun
dan 5,5 sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini
berlaku pada hampir seluruh periode masa anak-anak awal.
 Jadi emosi yang meninggi pada masa kanak-kanak awal itu
ditandai dengan meledaknya amarah yang kuat, ketakutan yang
hebat dan rasa iri hati yang tinggi. Pada masa-masa ini anak-
anak sulit untuk dibimbing dan diarahkan, mereka cenderung
akan marah, memberontak dan tersinggung jika diperingati, hal
ini disebabkan anak-anak keluar dari fokus mereka.
 Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah
psikologis. Biasanya para orang tua hanya memperbolehkan anak
melakukan beberapa hal saja, padahal sang anak merasa ia
mampu melakukan lebih banyak lagi, sehingga pada akhrinya
anak pun akan menolak larangan orang tua dan anak cenderung
akan memberontak. Anak pun akan meledak amarahnya jika ia
tidak bisa melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukan
dengan mudah.
 perkembangan sosialisasi pada awal masa anak-anak
awal ditandai dengan meningkatnya intensitas
hubungan dengan teman-teman sebayanya, dan
perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun.
Pada fase ini juga anak-anak tidak hanya senang
bermain tetapi juga lebih banyak berbicara.
Hubungan atau kontak sosial lebih baik dari pada
hubungan sosial yang kurang baik.

 Di sini bisa disimpulkan bahwasannya teman sebaya


juga berperan penting terhadap perkembangan sosial
anak, karena lewat teman sebaya anak bisa belajar
dan mendapat informasi tentang dunia anak di luar
keluarga. Pada masa ini anak mulai mengeal dunia di
luar keluarga yaitu dengan bermain bersama teman
sebaya. Anak-anak juga akan mulai membandingkan
antara dirinya dengan teman-teman sebayanya.
 Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan
dengn aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain.
Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam
dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan.
Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih dalam
tingkat yang rendah.

 Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak


belum mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau
menerapkan prinsipprinsip abstrak tentang benar dan salah.
Awal masa anak-anak ditandai dengan apa yang oleh Piaget
disebut “moralitas melalui paksaan” Dalam tahap perkembangan
moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti
peraturanperaturan tanpa berpikir atau menilai.
 Pada awal masa anak-anak perkembangan moral
tidak begitu pesat berkembang, hal ini
disebabkan oleh pemikiran intelektual anak-anak
belum bisa mencapai pemahaman menganai
prinsip-prinsip benar dan salah, pada masa ini
anak-anak belum bisa membedakan hal-hal yang
benar untuk dilakukan dan halhal yang tidak
boleh dilakukan.
 Pada masa ini anak-anak hanya mengikuti
peraturan yang telah ada, tanpa ia mengetahui
guna ataupun fungsi dan juga tanpa menilai
apakah peraturan tersebut benar atau salah.

Anda mungkin juga menyukai