Anda di halaman 1dari 7

Tenggarong, 9 Juli 2021

Kepada Yth,
1. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
Kab. Kutai Kartanegara
2. Kepala OPD di lingkungan
Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara
3. Pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah Kab. Kutai
Kartanegara
4. Camat se-Kab. Kutai Kartanegara
5. Lurah/Kepala Desa se-Kab. Kutai
Kartanegara
6. Pimpinan Perusahaan/BUMD/BUMN
di wilayah Kab. Kutai Kartanegara
7. Pimpinan Lembaga/Organisasi
Keagamaan dan Kemasyarakatan
8. Masyarakat Kab. Kutai Kartanegara
di-
Tempat

SURAT EDARAN
Nomor : B-1285/DINKES/065.11/07/2021

TENTANG
EVALUASI PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
LONJAKAN KASUS CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) GELOMBANG KEDUA
DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Mempertimbangkan masing-masing :
a. Perkembangan kasus COVID-19 yang semakin melonjak di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara dimana berdasarkan data 14 hari terakhir tanggal
24 Juni s.d 8 Juli 2021, dengan data :
Positif Sembuh Meninggal Dirawat
hingga
14 Hari Total hingga 14 Hari Total hingga 14 Hari Total hingga
saat ini
terakhir saat ini terakhir saat ini terakhir saat ini
1.092 13.770 189 12.541 23 257 972

kondisi ini berakibat pada meningkatnya tingkat hunian (BOR : Bed Occupancy
Ratio) di Rumah Sakit dan Wisma Atlit yang melampaui kemampuan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
b. Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 17 Tahun 2021 Tanggal 5 Juli 2021
tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di
Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus
Disease 2019.
c. Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor : SE.16 Tahun 2021 Tanggal 2 Juli 2021
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Malam Takbiran, Shalat Idul Adha dan
Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H / 2021 M di Luar Wilayah Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Surat Edaran Bupati Kutai Kartanegara
Nomor : B-1159/DINKES/065.11/06/2021 Tanggal 24 Juni 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam upaya Pencegahan dan
Pengendalian Lonjakan Kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara.
maka dalam upaya pencegahan dan pengendalian lonjakan kasus COVID-19
gelombang kedua di Kabupaten Kutai Kartanegara dilakukan evaluasi penerapan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat melalui perubahan dan penambahan
beberapa ketentuan yang telah diatur dalam Surat Edaran Nomor : B-1159/DINKES/
065.11/06/2021 Tanggal 24 Juni 2021 dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Surat Edaran ini, yang meliputi :
1. Pembatasan aktivitas dan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19
pada kegiatan Masyarakat dan Pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara,
sebagai berikut :
a. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Diperketat
terhadap akitivitas dan mobilisasi masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di
luar rumah dan tidak bepergian ke luar wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara
melalui pengendalian wilayah pada tingkat Kecamatan, Desa dan Kelurahan
sampai dengan tingkat Dusun, Rukun Warga (RW) dan tingkat Rukun Tetangga
(RT) yang sedang terjadi penularan dan/atau berpotensi menimbulkan
penularan COVID-19.
b. MENUTUP dan MELARANG semua aktifitas di seluruh area publik dan tempat
wisata milik Pemerintah dan tempat wisata yang dikelola Swasta yang berada
di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
c. Area publik yang dipergunakan untuk kegiatan pelaku UKM dengan pembatasan
jumlah pengunjung 25 % dari kapasitas yang tersedia dengan pengaturan dan
penegakan protokol kesehatan yang ketat termasuk tidak melepas masker
selama menunggu makanan/minuman disajikan, makan/minum dengan waktu
secukupnya maksimal 30 menit. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan
dikenakan sanksi PENUTUPAN.
d. MELARANG seluruh kegiatan masyarakat yang dilaksanakan baik di dalam
maupun luar ruangan yang bersifat keramaian/mengumpulkan massa, seperti
Car Free Day, event-event olahraga/budaya, konser musik, seminar/workshop,
kegiatan lomba dan kegiatan sejenis.
e. MELARANG penyelenggaraan resepsi pernikahan/tasmiyah/syukuran, wisuda,
acara kelulusan/perpisahan sekolah dan kegiatan sejenis pada Kecamatan
dengan status zona risiko penyebaran COVID-19 ZONA MERAH, ORANYE dan
KUNING yang ditetapkan dan dipublikasikan melalui media informasi resmi
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Dinas Kesehatan serta Bagian
Protokol dan Komunikasi Pimpinan kecuali bagi penyelenggara yang telah
mendapatkan rekomendasi dari Bidang Penegakan Hukum Satgas Penanganan
COVID-19 Kutai Kartanegara sebelum dikeluarkannya Surat Edaran ini
dengan pembatasan/pengaturan jumlah yang berada di tempat acara maksimal
25 % dari kapasitas tempat acara dan pedampingan ketat dari Tim Gakum
Satgas Penanganan COVID-19 Kutai Kartanegara.
f. Penyelenggaraan resepsi pernikahan/tasmiyah/syukuran, wisuda, acara
kelulusan/perpisahan sekolah dan kegiatan sejenis masih diperbolehkan pada
Kecamatan dengan status zona risiko penyebaran COVID-19 ZONA HIJAU
dengan pembatasan jumlah yang hadir maksimal 30 (tigapuluh) orang dan
WAJIB mendapat persetujuan dari Bidang Penegakan Hukum Satgas
Penanganan COVID-19 Kutai Kartanegara. Penyelenggara acara WAJIB
menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak menerapkan
makan ditempat, penyediaan makanan hanya dalam kemasan/kotakan untuk
dibawa pulang.
g. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah/Akademi, Perguruan Tinggi,
Tempat Pendidikan/Pelatihan/Kursus) dilakukan secara daring/online.
h. Melakukan pembatasan waktu beroperasi bagi Pasar rakyat/pasar malam,
Restoran/rumah makan, angkringan, café, Pedagang Kaki Lima (PKL), Tempat
Hiburan/Ketangkasan dan usaha sejenis sebagaimana telah diatur dalam Surat
Edaran Bupati Kutai Kartanegara Nomor : B-1159/DINKES/065.11/06/2021
Tanggal 24 Juni 2021 serta MELARANG kegiatan yang yang bersifat
keramaian/perayaan/mengumpulkan massa dan live music yang dihadiri lebih
dari 20 (duapuluh) orang atau 25% dari kapasitas tempat.
i. MELARANG/MENGHENTIKAN semua kegiatan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, BUMD/BUMN, Perusahaan dan
Organisasi Kemasyarakatan/Keagamaan baik di dalam maupun luar ruangan
yang dihadiri lebih dari 20 (duapuluh) orang atau 25% dari kapasitas ruangan.
Penyediaan makanan dan minuman selama pelaksanaan kegiatan disediakan
dalam bentuk kotakan, tidak diijinkan menyediakan prasmanan, dan diberikan
kepada peserta setelah kegiatan berakhir.
j. Menerapkan Work From Home (WFH) dan melakukan penegakan hukum
kepatuhan pelaksanaan WFH bagi semua Organisasi Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang tidak menjalankan
fungsi pelayanan publik sebagaimana telah diatur dalam Surat Edaran
Nomor : B-1159/DINKES/065.11/06/2021 Tanggal 25 Juni 2021.
2. Pembatasan aktivitas dan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19
pada kegiatan Perusahaan/BUMN/BUMD di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara
khususnya bagi Perusahaan/BUMN/BUMD yang melakukan crew change sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
a. Setiap Perusahaan/BUMN/BUMD WAJIB membentuk Tim Penanganan
COVID-19 serta menetapkan perorangan/unit kerja sebagai Role Model dalam
Penerapan dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
b. Dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian COVID-19, semua
Perusahaan/BUMN/BUMD WAJIB berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara c.q Dinas Kesehatan serta dengan otoritas
Pemerintah setempat dimana perusahaan beroperasi/berdomisili (Kecamatan,
Puskesmas, Desa/Kelurahan).
c. Setiap Perusahaan/BUMN/BUMD WAJIB melakukan pemetaan risiko pada
setiap karyawannya berdasarkan tingkat intensitas interaksi antar karyawan
serta urgensi tugas dan fungsi masing-masing karyawan.
d. Setiap Perusahaan/BUMN/BUMD yang akan melaksanakan pemeriksaan
RDT-Ag oleh fasilitas kesehatan yang dimiliki perusahaan WAJIB mendapat
ijin dari Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara.
e. Pemeriksaan RDT-Ag dan RT-PCR diluar fasilitas kesehatan milik perusahaan
WAJIB berkoordinasi/bekerjasama dengan Puskesmas setempat/Rumah
Sakit di dalam wilayah Kutai Karanegara untuk memudahkan pencatatan,
pelaporan dan Tindak Lanjut.
f. Setiap Perusahaan/BUMN/BUMD WAJIB menyiapkan tempat dan melakukan
karantina/isolasi mandiri/terpusat dengan pengawasan ketat baik dalam hal
pelaksanaan maupun dalam hal pembiayaan serta wajib melakukan pencatatan
dan pelaporan sesuai dengan aturan yang berlaku kepada Pemerintah Daerah
melalui Dinas Kesehatan terkait perkembangan kasus COVID-19 dalam wilayah
kerjanya disertai hasil Penyelidikan Epidemilogi (PE) dalam rangka mengetahui
sumber dan pola penularan.
g. Setiap Perusahaan/BUMN/BUMD WAJIB memastikan kepatuhan semua
kontraktor/sub kontraktor atau rekanan kerjanya terhadap pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian COVID-19 serta memastikan berjalannya
penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat.
3. Pembatasan aktivitas dan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19
pada pelaksanaan ibadah dan kegiatan keagamaan, sebagai berikut :
a. Pelaksanaan rangkaian ibadah selama masa pandemi COVID-19 lebih utama
dilaksanakan secara individu atau keluarga inti di rumah masing-masing karena
pelaksanaan ibadah di luar rumah berpotensi terjadinya kerumunan dan
penularan COVID-19.
b. Pelaksanaan kegiatan keagamaan diluar ibadah wajib seperti pengajian/
tabligh akbar, ibadah kelompok/rayon, peringatan/perayaan menyambut hari
besar agama dan kegiatan sejenis dilakukan secara daring/online.
c. Pembatasan aktivitas pelaksanaan ibadah yang diselenggarakan secara
berjama’ah/tatap muka di rumah ibadah WAJIB membatasi jumlah
Jema’ah/Jema’at/Umat yang dapat mengikuti kegiatan ibadah maksimal 30 %
dari kapasitas rumah ibadah dan menerapkan Protokol Kesehatan, berupa :
1) Menerapkan pengaturan jarak fisik pada saat melaksanakan ibadah. Jarak
antar jama’ah minimal 1,5 meter dengan memberikan tanda khusus di
rumah ibadah sehingga Jema’ah/Jema’at/Umat hanya menempati sesuai
pengaturan tersebut.
2) Tidak menggunakan ambal di area rumah ibadah.
3) Tidak menyediakan perlengkapan ibadah. Jema’ah/Jema’at/Umat WAJIB
membawa sendiri peralatan ibadahnya.
4) Semua Jema’ah/Jema’at/Umat WAJIB menggunakan masker medis
dengan baik dan benar selama pelaksanaan ibadah. Saat ini penggunaan
masker sebanyak 2 (dua) lapis merupakan hal yang paling baik selama
melaksanakan ibadah.
5) Menyiapkan Petugas/Pengurus rumah ibadah sebagai DUTA Penerapan
Protokol Kesehatan untuk rnelakukan dan mengawasi penerapan protokol
kesehatan di area masjid/langgar/Mushala terutama penerapan 5 M
(Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari
kerumunan dan Membatasi interaksi).
6) Petugas/Pengurus rumah ibadah menyampaikan himbauan penerapan
protokol kesehatan 5 M sebelum dan sesudah pelaksanaan rangkaian
ibadah.
7) Anak-anak, lansia, orang yang sedang sakit dan orang yang memiliki
penyakit penyerta serta beresiko (comorbid) tidak dianjurkan mengikuti
kegiatan ibadah berjama’ah/tatap muka di rumah ibadah.
8) Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area rumah
ibadah.
9) Membatasi pintu/jalur keluar masuk rumah ibadah guna memudahkan
penerapan dan pengawasan protokol kesehatan.
10) Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/hand sanitizer di pintu masuk dan
pintu keluar di rumah ibadah.
11) Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk bagi seluruh
Jema’ah/Jema’at/Umat. Jika ditemukan jama’ah dengan suhu >37,5ºC
(2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki
rumah ibadah.
12) Mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah tanpa mengurangi nilai-nilai
ibadah.
13) Memasang/menyediakan infomasi kesehatan/himbauan penerapan protokol
kesehatan di area rumah ibadah pada tempat-tempat yang mudah terlihat.
14) Memberlakukan penerapan protokol kesehatan secara khusus bagi
jema’ah/petugas ibadah yang datang/didatangkan dari luar kota (dapat
memperlihatkan hasil test PCR atau Rapidtest Antigen yang masih berlaku).
4. Pembatasan aktivitas dan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19
terhadap pelaksanaan kegiatan Malam Takbiran, Shalat Idul Adha dan
Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H / 2021 M, sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Gema Takbiran dalam rangka menyambut malam Idul Adha
10 Dzulhijjah 1442 H / 2021 M diutamakan diselenggarakan di rumah masing-
masing dan di Masjid/Langgar/Mushala dengan pembatasan jumlah jama’ah
maksimal 10 (sepuluh) orang serta DILARANG turun ke jalanan
(larangan takbiran keliling) dengan batas waktu maksimal pukul 22.00 wiita dan
tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yaitu
menggunakan masker, menjaga jarak fisik, menjaga kebersihan tangan/diri
dalam lingkungan Masjid/Langgar/Mushala;
b. Pelaksanaan sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H / 2021 M
TIDAK DIANJURKAN dilaksanakan di masjid atau lapangan pada Kecamatan
dengan status zona risiko penyebaran COVID-19 ZONA MERAH DAN
ORANYE yang ditetapkan dan dipublikasikan melalui media informasi resmi
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Dinas Kesehatan serta Bagian
Protokol dan Komunikasi Pimpinan. Pelaksanaan sholat Idul Adha
LEBIH UTAMA dilaksanakan secara individu atau keluarga inti di rumah
masing-masing karena pelaksanaan ibadah di luar rumah berpotensi terjadinya
kerumunan dan penularan COVID-19.
c. Pelaksanaan sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H / 2021 M
MASIH DIPERBOLEHKAN pada Kecamatan dengan status zona risiko
penyebaran COVID-19 ZONA HIJAU DAN KUNING yang ditetapkan dan
dipublikasikan melalui media informasi resmi Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara yaitu Dinas Kesehatan serta Bagian Protokol dan Komunikasi
Pimpinan, dengan mematuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Pembatasan aktivitas pelaksanaan sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H /
2021 M yang diselenggarakan secara berjama’ah/tatap muka di masjid atau
lapangan WAJIB membatasi jumlah jema’ah yang dapat mengikuti kegiatan
ibadah maksimal 30 % dari kapasitas masjid atau lapangan dengan
penerapan Protokol Kesehatan yang ketat.
2) Penyelenggara Shalat Idul Adha wajib berkoordinasi dengan Pemerintah
Kecamatan dan atau Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan/
Kelurahan/Desa.
3) Penyelenggara Shalat Idul Adha wajib melaksanakan dan mematuhi protokol
kesehatan COVID-19, berupa :
a) Menyediakan alat pengukur suhu tubuh (thermogun);
b) Menyediakan hand sanitizer dan sarana mencuci tangan menggunakan
sabun dengan air mengalir;
c) Jama’ah wajib menggunakan masker medis dengan baik dan benar
selama pelaksanaan ibadah;
d) Menyediakan petugas untuk mengumumkan, menerapkan, dan
mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan;
e) Jama’ah dengan kondisi tidak sehat dilarang untuk mengikuti Shalat Idul
Adha.
f) Mengatur jarak antar shaf dan antar Jama’ah minimal 1,5 meter dengan
memberikan tanda khusus;
g) Tidak menjalankan/mengedarkan kotak amal/infak ke Jama’ah atau
hanya dilakukan oleh Petugas yang ditunjuk tanpa adanya kontak fisik;
h) Memastikan tidak ada kerumunan sebelum dan setelah pelaksanaan
Shalat Idul Adha;
i) Melakukan disinfeksi di tempat penyelenggaraan sebelum dan setelah
Shalat Idul Adha.
j) Mempersingkat waktu pelaksanaan rangkaian sholat dan khutbah Idul
Adha tanpa mengurangi nilai-nilai ibadah;
k) Menghindari kontak fisik seperti bersalaman dan berkerumun.
d. Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban wajib memenuhi ketentuan :
1) Penyembelihan hewan qurban dilaksanakan sesuai syariat Islam, termasuk
hewan yang disembelih.
2) Pemotongan hewan qurban diutamakan dilakukan di Rumah Pemotongan
Hewan Ruminasia (RPH-R).
3) Dalam hal keterbatasan jumlah dan kapasitas RPH-R, pemotongan hewan
qurban dapat dilakukan di luar RPH-R dengan penerapan protokol
kesehatan ketat dan menghindari kerumunan di lokasi pelaksanaan qurban,
dengan ketentuan :
a) Penerapan jaga jarak fisik (physical distancing dengan melaksanakan
pemotongan hewan qurban di area yang luas sehingga memungkinkan
diterapkannya jaga jarak fisik.
b) Penyelenggara hanya membolehkan petugas dan pihak yang berkurban
untuk menyaksikan pemotongan hewan qurbannya.
c) Menerapkan jaga jarak fisik antar petugas pada saat melakukan
pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging.
d) Pendistribusian daging hewan qurban dilakukan oleh petugas atau Ketua
RT secara langsung ke tempat tinggal warga yang berhak menerima
(DILARANG melakukan pembagian dengan sistem kupon atau
mengambil sendiri).
e) Petugas yang mendistribusikan daging qurban wajib mengenakan masker
medis 2 (dua) lapis dan sarung tangan untuk meminimalkan kontak fisik
dengan penerima.
f) Penerapan protokol kesehatan dan kebersihan petugas dan pihak yang
berkurban.
g) Pemeriksaan kesehatan awal yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh
petugas dan pihak yang berkurban di setiap pintu/jalur masuk tempat
penyembelihan dengan alat pengukur suhu tubuh (thermogun).
h) Setiap petugas yang melakukan penyembelihan, pengulitan, pencacahan,
pengemasan, dan pendistribusian daging hewan wajib menggunakan
masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama di area
penyembelihan.
e. MELARANG kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau mudik serta larangan
penggunaan fasilitas kedinasan kepada seluruh ASN dan Masyarakat
Kabupaten Kutai Kartanegara.
f. MELARANG pelaksanaan kegiatan Halal bihalal (Open House) dalam bentuk
apapun. Silahturahmi atau Halal bihalal yang lazim dilakukan dalam menyambut
Idul Adha dapat dilakukan melalui media online/daring.
5. Menginstruksikan dan menegaskan kembali kepada Camat, Lurah, Kepala
Desa, Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Tim Penegakan Hukum
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk :
a. Bersama FORKOPIMCAM selalu memantau perkembangan lonjakan kasus
COVID-19 di wilayahnya dan melakukan penguatan implementasi
Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diperketat
melalui peningkatan pelaksanaan Tracing dan Testing di tingkat komunitas
mikro (Desa/RW/RT) dengan mengoptimalkan peran Posko COVID-19 di tingkat
RT/Desa bekerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
(Puskesmas) setempat
b. Melakukan penyekatan akses keluar dan masuk wilayah, rekayasa, razia,
pembubaran massa, penutupan aktivitas dalam rangka penerapan disiplin dan
penegakan hukum protokol kesehatan di lapangan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2020.
c. Penguatan peran 4 Pilar (Pemerintah, TNI, POLRI dan Dunia Usaha) guna
membantu penguatan implementasi PPKM Mikro dan peningkatan peran aktif
TNI / POLRI dalam pelaksanaan tracing kasus serta kesiapsiagaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan tempat karantina di wilayah masing-masing sebagai
antisipasi lonjakan kasus COVID-19.
d. Khusus bagi wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten/Kota lain, agar
membentuk dan mengaktifkan Posko terpadu di bawah koordinasi Camat
dengan melibatkan stakeholders dan dunia usaha untuk melakukan pembatasan
mobilisasi warga yang keluar masuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
e. Percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi semua elemen masyarakat sesuai
tahapan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan melakukan sosialisasi
dan edukasi serta memberikan dukungan penuh kepada Petugas Kesehatan
pada Sentra Vaksinasi dan di tempat sumber kegiatan masyarakat (Pasar,
Terminal, BPU, dll) maupun pelaksanaan secara langsung door to door.
f. Penegakan hukum terhadap penyebarluasan berita HOAX yang bersifat
provokasi tentang COVID-19.
6. Kepada masyarakat Kutai Kartanegara untuk tetap berdo’a dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan berikhtiar untuk selalu patuh dalam
penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan :
a. WAJIB memakai masker medis dengan baik dan benar dimana saat ini
penggunaan masker sebanyak 2 (dua) lapis dengan menutupi hidung dan mulut
hingga dagu) di dalam/luar rumah/ruangan atau saat berinteraksi dengan orang
lain yang tidak diketahui status kesehatannya, menjaga jarak dan mencuci
tangan baik di dalam maupun di luar rumah serta menghindari tempat-tempat
keramaian dan berkumpul serta mandi/membersihkan diri setelah beraktifitas
diluar rumah dan sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain.
b. WAJIB mengikuti vaksinasi COVID-19 sesuai tahapan yang telah ditetapkan
dengan datang ke Sentra Vaksinasi di fasilitas kesehatan maupun di tempat
sumber kegiatan masyarakat (Pasar, Terminal, BPU, dll) yang telah ditentukan
oleh Pemerintah.
Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada masa pandemi
COVID-19 dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terhitung mulai tanggal
10 Juli 2021 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil
evaluasi lebih lanjut Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kutai Kartanegara.
Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

BUPATI,

Drs. EDI DAMANSYAH,M.Si


Tembusan disampaikan kepada Yth, :
1. Gubernur Kalimantan Timur di Samarinda (sebagai laporan)
2. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kutai Kartanegara di Tenggarong
3. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai