Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No.

01, Jan 2018 pISSN 2477-3441


eISSN 2477-345X

PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPAC TERHADAP PENGURANGAN


KELUHAN IBU PREMENOPAUSE DI WILAYAH PUSKESMAS MERDEKA BOGOR
TAHUN 2016

Ni Nyoman Sasnitiari1, Sri Mulyati2


1,2
Prodi Kebidanan Bogor, Poltekkes Bandung, jalan Dr. Sumeru No. 116 Bogor ± 16111 Jawa Barat

ABSTRAK
Sindrom menopause berdampak pada penurunan kualitas hidup pada masa menopause.Sangat diperlukan persiapan menjelang
menopause berupa dukungan sosial, kepercayaan diri dan sikap positif terhadap keluhan yang dialami sehingga wanita dapat
menerima menopause sebagai karunia karena bersifat normal. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh senam aerobik terhadap
pengurangan keluhan pra menopause, berdasarkan frekuensi, intensitas, tipe, time (FITT).
Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Merdeka, karena sudah melaksanakan program senam sehat bagi lansia yang
pesertanya tergabung pula ibu-ibu menjelang menopause. Desain penelitian adalah pre-experimental design, yaitu one group pre-
test post-test dilakukan pada 23 responden. Kegiatan senam dilakukan dua kali dalam satu minggu selama enam minggu.Uji
normalitas menggunakan Shapiro Wilk dan uji statistik non parametric menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil analisis nilai signifikansi 0,00 (p < 0,05) untuk keluhan vasomotorik, psikis dan 0,03 (p < 0,05) untuk keluhan somatik.
Disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna sebelum senam dan sesudah mengikuti senam aerobik.Perlu kiranya program
senam aerobic low impact dilaksanakan secara rutin bagi iibu-ibu pre menopause dalam upaya mencegah dan mengurangi
keluhan pre menopause.

Kata kunci: aerobik low impact, premenopause, FITT premenopause

THE EFFECT OF LOW IMPACT AEROBIC EXERCISES ON THE DECREASE OF


PRE MENOPAUSAL ILLNESSES

ABSTRACT

Menopause syndrome affects on the decreasing the quality of life during menopause period. Preparations before menopause are
extremely required, such as social support, confidence, and positive thinking towards the ilness experienced so that women
accept menopause as a gift which is humanly normal (Astari, Tarawan dan Sekarwana, 2014). This research aimed at observing
the effects of aerobic excercise on the decrease of the pre menopausal ilnesses, in terms of the frequency, intensity, type, and time
(FITT). The research was done at the area surrounding Puskesmas Merdeka , Bogor City. The area was selected since it has
been cunducting an aerobic exercise for elder people including premenopausal women. Research design was pre-experimental
design, consisting of one group pre-test post-test cunducted on 23 respondents. The aerobic exercise was done twice a week for
six weeks. Normality test was done Shapiro Wilk and non parametic statistic test was done by using Wilcoxon test.
Analysis results show significance level of 0,00 (p<0,05) for vasomotoric and psychology, and significance level of 0,03 (p <
0,05) for somatic ilnesses.
It was concluded that there is significant effect between before and after joining aerobic exercise. It is suggested for
premenopausal women to join the low impact aerobic exercise regularly in order to reduce the pre menopausal ilnesses.

Key words: low impact aerobic, premenopause, FITT premenopause

www.jurnalibi.org 62
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

PENDAHULUAN mengalami gejala psikologis yang memuncak


pada tahun pertama menopause. Keempat gejala
Berdasarkan data WHO tahun 2010 jumlah tersebut mengganggu aktivitas dan meningkat
wanita menopause di Asia pada tahun 2025 akan pesat di masa perimenopause dan tetap tinggi
mencapai 373 juta jiwa. Di Indonesia menurut selama empat tahun atau lebih setelah
Depkes tahun 2020 wanita menopause dengan menopause (Mishra, D.G and Kuh, 2006)
usia rta-rata 49 tahun sebanyak 30,0 juta Sebuah studi menemukan bahwa keluhan
(Marethiafani,F dan Moetmainnah dan Tyas, dan gejala yang sering diderita wanita Asia
2013) adalah masalah tulang dan persendian
Sindrom menopause berdampak pada (somatovegetatif). 96% wanita vietnam dan 76%
penurunan kualitas hidup perempuan wanita korea mengalaminya. Adapun wanita
menopause. Diperlukan dukungan sosial, Indonesia hanya 5% yang mengalami gejala
kepercayaan diri dan sikap positif terhadap hotflush sedangkan 93% mengalami keluhan dan
keluhan yang dialami perempuan menopause gejala tulang dan persendian (Marethiafani,F
sehingga dapat menerima menopause sebagai dan Moetmainnah dan Tyas, 2013).
karunia karena bersifat normal bagi seorang Gejala somatik dan gejala vasomotor juga
perempuan (Astari, Tarawan dan Sekarwana, lebihsering dialami oleh perempuanyang tidak
2014). bekerja daripada perempuan yang bekerja Hal
Keluhan menopause terbanyak yang ini karenaperempuan yang bekerja mungkin
dirasakan adalah nyeri pada persendian dan otot cenderung lebih menjaga diri dan mengubah
(76,7%), gangguan seksual (75,1 %), gangguan diet mereka dan rutin (berjalan,olahraga). (
tidur (72,7%), kelelahan fisik dan mental Orguloet al, 2011.; Mathews & Bromberger,
(72,2%), gangguan berkemih (64,8%), keluhan 1994).
vagina kering (57,8%), keluhan vasomotor Penelitian lain menunjukkan ada pengaruh
(51,5%), iritabel (30,2%), gangguan senam dengan penurunan berbagai keluhan pada
kardiovaskular (26,3%), dan depresi (22,0%). wanita masa menopause. Melalui senam, akan
(Kurniawan, 2013). memperbaiki berbagai komponen khusus dari
Masa menopause pada setiap wanita tidak kebugaran sehingga jantung dan paru-paru
sama. Sebelum memasuki usia menopause berfungsi baik. Hal tersebut mengembangkan
didahului dengan masa premenopuse (kurang emosi yang stabil, meningkatkan rasa percaya
lebih 6 tahun sebelumnya) yaitu usia 40 tahun diri, menurunkan kecemasan dan stres (Sukartini
(Marethiafani,F dan Moetmainnah dan Tyas, dan Nursalam, 2009)
2013). Pada Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Zee
Sirait, Herawati dan Manurung (2012) usia (2011) mengenai Aerobic Exercise Improves
premenopause yang digunakan adalah usia 45 ± Self-Reported Sleep And Quality Of Life In
50 tahun. Older Adults With Insomnia menunjukkan
Hasil studi kohort prospektif yang bahwa latihan aerobik adalah salah satu strategi
dilakukan di London pada tahun 2006, dari paling mudah membantu orang untuk
empat gejala premenopause yaitu gejala mendapatkan tidur yang lebih baik. secara
psikologis, somatik, vasomotor dan manfaat berolah raga aerobic dapat memberikan
ketidaknyamanan seksual menunjukkan beberapa manfaat untuk kesehatan
hubungan yang jelas pada saat menopause, diantaranya membuat tidur menjadi lebih
bahkan dari 63 responden terdapat 10% nyenyak, hal ini dikarenakan latihan aerobik

www.jurnalibi.org 63
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

dapat mengurangi tingkat stress dengan Peran bidan di komunitas diharapkan dapat
gerakan terkontrol, peningkatan asupan memberikan konseling di wilayah kerjanya
oksigen ke otak oleh peningkatan kerja sebagai tempat yang efektif untuk memberikan
kardiorespirasi, ditambah adanya hubungan informasi tentang premenopause, menopause,
sosialisasi yang membantu mengurangi dan pasca menopause (Wiknjosastro, 2005).
permasalahan psikologis saat mengikuti latihan Melalui kegitan senam yang dilakukan akan
aerobik tersebut (Yustiana, 2014). meningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial
Penelitian lain mengenai pengaruh senam sehingga wanita lebih siap dalam menghadapi
aerobic low impact terhadapkualitas tidur wanita usia menopause.
pre menopause, membuktikan adanya pengaruh Sangat penting kiranya mengetahui
pemberian senam aerobic low impact terhadap efektivitas pelaksanaan senam aerobik terhadap
kualitas tidur wanita pre menopause (Anna, pengurangan keluhan ibu premenopause di
2014). wilayah Puskesmas Sindang Sari, karena di
Aktivitas fisik merupakan cara ampuh untuk Puskesmas Sindang Sari sudah melaksanakan
meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit program senam sehat bagi lansia sebagai upaya
pada wanita perimenopause, namun sayangnya promosi kesehatan dan partisipasi
kurang dari setengah populasi wanita berusia 40 masyarakatnya cukup baik dibuktikan dengan
± 60 tahun yang secara teratur berpartisipasi terlaksanya senam tersebut setiap Hari Sabtu.
aktif dalam aktivitas fisik dalam tingkat minimal Sindrom menopause berdampak pada
sesuai dengan pedoman aktivitas fisik yang telah penurunan kualitas hidup perempuan
ditentukan (Barbara Sternfeld and Sheila menopause. Perlunya memberikan dukungan
Dugan, 2012) sosial, kepercayaan diri dan sikap positif
Setiap program latihan menghasilkan terhadap keluhan yang dialami perempuan
perbaikan yang signifikan pada radius menopause sehingga dapat menerima
ultradistal. Meskipun kepatuhan terhadap latihan menopause sebagai karunia karena bersifat
kurang, densitas tulang tetap dapat normal bagi seorang perempuan (Astari,
dipertahankan. Semakin bertambah latihan akan Tarawan dan Sekarwana, 2014).
bertambah efektifitas dalam memelihara Keluhan menopause terbanyak yang
kepadatan tulang pada wanita premenopause dirasakan adalah nyeri pada persendian dan otot
(Greenway, Jeff W. Walkley and Peter A. Ric, (76,7%), gangguan seksual (75,1 %), gangguan
2015) tidur (72,7%), kelelahan fisik dan mental
Berbagai peelitian yang telah diuraikan (72,2%), gangguan berkemih (64,8%), keluhan
sebelumnya, membahas tentang pengaruh senam vagina kering (57,8%), keluhan vasomotor
aerobik terhadap keluhan psikologis dan kualitas (51,5%), iritabel (30,2%), gangguan
tidur, kepadatan tulang serta ke penurunan kardiovaskular (26,3%), dan depresi (22,0%).
jaringan estrogen-sensitif. Sedangkan penelitian (Kurniawan, 2013).
yang kami lakukan ingin mengetahui pengaruh Hasil studi kohort prospektif yang dilakukan
senam aerobik terhadap pengurangan keluhan di London pada tahun 2006, dari empat gejala
pra menopause, berdasarkan aturan frekuensi, premenoause yaitu gejala psikologis, somatik,
intensitas, tipe, time (FITT) yang ada pada vasomotor dan ketidaknyamanan seksual
latihan kebugaran (olah raga kesehatan) menurut menunjukkan hubungan yang jelas pada saat
Giam dan Teh , 1993. menopause, bahkan dari 63 responden terdapat
10% mengalami gejala psikologis yang

www.jurnalibi.org 64
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

memuncak pada tahun pertama menopause. wanita pre menopause, membuktikan adanya
Keempat gejala tersebut mengganggu aktivitas pengaruh pemberian senam aerobic low impact
dan meningkat pesat di masa perimenopause dan terhadap kualitas tidur wanita pre menopause
tetap tinggi selama empat tahun atau lebih (Anna, 2014).
setelah menopause (Mishra, D.G and Kuh, Aktivitas fisik merupakan cara ampuh
2006) untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
Gejala somatik dan gejala vasomotor juga penyakit pada wanita perimenopause, namun
lebihsering dialami oleh perempuanyang tidak sayangnya kurang dari setengah populasi wanita
bekerja daripada perempuan yang bekerja Hal berusia 40 ± 60 tahun yang secara teratur
ini karenaperempuan yang bekerja mungkin berpartisipasi aktif dalam aktivitas fisik dalam
cenderung lebih menjaga diri dan mengubah tingkat minimal sesuai dengan pedoman
diet mereka dan rutin (berjalan,olahraga). ( aktivitas fisik yang telah ditentukan (Barbara
Orguloet al, 2011.; Mathews & Bromberger, Sternfeld and Sheila Dugan, 2012)
1994). Setiap program latihan menghasilkan
Penelitian lain menunjukkan ada pengaruh perbaikan yang signifikan pada radius
Senam dengan penurunan berbagai keluhan pada ultradistal. Meskipun kepatuhan terhadap latihan
wanita masa menoause. Melalui senam, akan kurang, densitas tulang tetap dapat
memperbaiki berbagai komponen khusus dari dipertahankan. Semakin bertambah latihan akan
kebugaran sehingga jantung dan paru-paru bertambah efektifitas dalam memelihara
berfungsi baik. Hal tersebut mengembangkan kepadatan tulang pada wanita premenopause
emosi yang stabil, meningkatkan rasa percaya (Greenway, Jeff W. Walkley and Peter A. Ric,
diri, menurunkan kecemasan dan stres (Sukartini 2015)
dan Nursalam, 2009) Helen Roberts pada jurnal yang berjudul
Penelitian yang dilakukan oleh Zee (2011) Managing the menopause mengatakan Terapi
mengenai Aerobic Exercise Improves Self- penggantian hormon tetap merupakan perawatan
Reported Sleep And Quality Of Life In Older yang tepat untuk wanita dengan gejala
Adults With Insomnia menunjukkan bahwa menopause sedang untuk gejala menopause
latihan aerobik adalah salah satu strategi paling parahterapi penggantian hormontidak boleh
mudah membantu orang untuk mendapatkan digunakan untuk pencegahan penyakit kronis.
tidur yang lebih baik. secara manfaat berolah Pengobatan harus di dosis terendah untuk waktu
raga aerobic dapat memberikan beberapa singkat yang diperlukan untuk mengontrol
manfaat untuk kesehatan diantaranya gejalaPerempuan harus disarankan dari
membuat tidur menjadi lebih nyenyak, hal ini peningkatan risiko stroke, trombosis vena dalam,
dikarenakan latihan aerobik dapat mengurangi danpenyakit kandung empedu dengan kedua
tingkat stress dengan gerakan terkontrol, gabungan dan estrogen satunya terapiTerapi
peningkatan asupan oksigen ke otak oleh gabungan juga dikaitkan dengan peningkatan
peningkatan kerja kardiorespirasi, ditambah risiko kanker payudara dan demensia pada
adanya hubungan sosialisasi yang membantu wanita yang berusia lebih dari 65 tahun.
mengurangi permasalahan psikologis saat Berbagai peelitian yang telah diuraikan
mengikuti latihan aerobik tersebut (Yustiana, sebelumnya, membahas tentang pengaruh senam
2014). aerobik terhadap keluhan psikologis dan kualitas
Penelitian lain mengenai pengaruh senam tidur, kepadatan tulang serta ke penurunan
aerobic low impact terhadap kualitas tidur jaringan estrogen-sensitif. Sedangkan penelitian

www.jurnalibi.org 65
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

yang kami lakukan ingin mengetahui pengaruh Jumlah sample minimal diperoleh
senam aerobik terhadap pengurangan keluhan sebanyak21orang. Untuk mengantisipasi sampel
pra menopause, berdasarkan aturan frekuensi, drop out ditambah 10% dari jumlah sampel yang
intensitas, tipe, time (FITT) yang ada pada dihitung, jadi jumlah sampel penelitian 23
latihan kebugaran (olah raga kesehatan) menurut orang.
Giam dan Teh , 1993. Pengambilan sampel dilakukan secara
Peran bidan di komunitas diharapkan dapat systematic random sampling
memberikan konseling di wilayah kerjanya Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
sebagai tempat yang efektif untuk memberikan sendiri dibantu oleh kader puskesmas setempat.
informasi tentang premenopause, menopause, Data yang dikumpulkan berupa data primer dan
dan pasca menopause (Wiknjosastro, 2005). sekunder. Pengumpulan data primer
Melalui kegitan senam yang dilakukan akan menggunakan instrumen pre-post test tentang
meningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial keluhan premenopause , data keluhan
sehingga wanita lebih siap dalam menghadapi premenopause terdiri dari 4 keluhan
usia menopause. vasomotorik, 5 keluhan psikis dan 2 keluhan
Sangat penting kiranya mengetahui somatik. Selanjutnya dilakukan pelatihan senam
efektivitas pelaksanaan senam aerobik terhadap aerobik selama 2 kali pertemuan dalam satu
pengurangan keluhan ibu premenopause di minggu selama 1,5 bulan ( 6 minggu). Setelah
wilayah Puskesmas Merdekai, karena di diberikan perlakuan yaitu senam aerobik , subjek
Puskesmas Merdeka sudah melaksanakan diberikan post-test untuk mengukur kembali
program senam sehat bagi lansia sebagai upaya keluhan premenopausenya.
promosi kesehatan dan partisipasi Analisis Univariatdilakukan untuk
masyarakatnya cukup baik dibuktikan dengan mendeskripsikan subjek penelitian dengan tabel
terlaksanya senam tersebut setiap Hari Sabtu. distribusi frekuensi, menggambarkan frekuensi
dan persentase dari masing-masing variabel
METODOLOGI penelitian yang meliputi karakteristik responden,
keluhan yang dirasakan sebelum dan setelah
Desain penelitian yang digunakan adalah menikuti senam serta hasil pemeriksaan TTV
pre-experimental design, yaitu one group pre- sebelum dan setelah mengikuti senam
test post-test, yaitu sebuah desain penelitian Sebelum analisis bivariat, data
yang digunakan dengan cara memberikan tes dilakukan uji normalitas lebuh dahulu untuk
awal dan tes akhir terhadap kelompok tunggal mengetahui data terdistribusi normal atau tidak
Penelitian dilakukan di wilayah kerja dengan menggunakan uji Shapiro Wilk untuk
Puskesmas Merdeka. dimulai pada bulan Juni. VDPSHO NHFLO ” 'DWD dikatakan berdistribusi
Lokasi penelitian ini dipilih karena wilayah normal jika nilai p>0,05 (Dahlan, 2010).
tersebut sudah melaksanakan senam sehat bagi Jika data terdistribusi normal, maka
lansia dan pesertanya juga terdapat ibu-ibu statistik yang digunakan adalah statistik
premenopause parametrik, yaitu uji t satu sampel. Sebaliknya,
Subjek penelitian adalah seluruhibu usia jika data terdistribusi tidak normal, maka
premenopause di wilayah kerja puskesmas statistik yang digunakan adalah statistik non
Merdeka yang memenuhi kriteria inklusi dan parametrik, yaitu uji Wilcoxon
eksklusi.

www.jurnalibi.org 66
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

HASIL
Berdasarkan 1 diketahui karakteristik
A. Analisis Univariat subyek penelitian berdasarkan pendidikan
Analisis univariat pada penelitian ini terbanyak adalah SLTA (56,6%). Seluruh
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik subyek (100%) sebagai ibu rumah tangga (tidak
responden yang meliputi pendidikan dan bekerja)
pekerjaan ibu. Karakteristik dari subjek Frekuensi keluhan premenopause
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: dikelompokkan berdasarkan tujuan penelitian
dengan sebaran sebagai berikut :
Tabel 1: Karakteristik Subjek Penelitian
Variabel n (23) %
Pendidikan
Tamat SD 3 8,7
Tamat SMP 5 21,7
Tamat SMA 13 56,6
Tamat Perguruan
Tinggi/Akademi 2 13
Pekerjaan
Tidak bekerja 23 100

Sumber : hasil penelitian

Tabel 2 Gambaran keluhan premenopause

Variabel N Sebelum Setelah


(23) senam senam
Median (min-maks) Median (min maks)
Vasomotorik
Keluhan bertambah Keluhan - 1 0 0 0
menetap 6 4 2
Keluhan berkurang 17
Psikis
Keluhan bertambah - 1 0 0 0
Keluhan menetap 2 3 1
Keluhan berkurang 21
Somatik
Keluhan bertambah - 1 0 0 0
Keluhan menetap 14 1 1
Keluhan berkurang 9
Total Keluhan
Keluhan bertambah - 3 2 1 0
Keluhan menetap 0 6 3
Keluhan berkurang 23
Sumber : hasil penelitian

Tabel 2 Diketahui bahwa terdapatpenurunan B. Analisis Bivariat


keluhan pada ibu premenopause setelah Pengaruh senam aerobic low impac
dilakukan senan dari keluhan maksimal yang terhadap pengurangan keluhan premenopause
dimiliki 6 menjadi 3 keluhan, terutama
penurunan keluhan terjadi pada kelompok
keluhan psikis yaitu menjadi 21.

www.jurnalibi.org 67
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Tabel 3 Hubungan karakteristik dengan Berdasarkan tabel 3 dengan uji wilcoxon nilai
keterampilan signifikansi 0,00 (p< 0,05) untuk keluhan
vasomotorik, psikis dan seluruh keluhan. Untuk
Variabel Terikat Median keluhan somatik 0,03 (p< 0,05) yang artinya
(Min ± Maks) Nilai terdapat pengaruh yang bermakna sebelum
Keluhan menopause Sebelum Setelah P senam dan sesudah senam aerobik.
senam Senam 1. Gambaran frekuensi keluhan premenopause
Vasomotorik 1 (0-4) 0 (0-2) 0,00 dikelompokkan berdasarkan tujuan penelitian
Psikis 1 (0-3) 0 (0-1) 0,00
dengan sebaran sebagai berikut:
Somatik 1 (0-1) 0 (0-1) 0,03
Seluruh keluhan 1 (0-4) 0 (0-2) 0,00
Sumber : hasil penelitian

Tabel 4 Gambaran keluhan premenopause

Keluhan N= 23 Sebelum Setelah


Senam senam
Median (min-maks) Median (min maks)
Vasomotorik
Keluhan bertambah - 1 (0-4) 0 (0-2)
Keluhan menetap 6
Keluhan berkurang 17
Psikis
Keluhan bertambah - 1 (0-3) 0 (0-1)
Keluhan menetap 2
Keluhan berkurang 21
Somatik
Keluhan bertambah - 1 (0-1) 0 (0-1)
Keluhan menetap 14
Keluhan berkurang 9
Total Keluhan
Keluhan bertambah - 3 (2-6) 1 (0-3)
Keluhan menetap 0
Keluhan berkurang 23
Ket : * distribusi data tidak normal

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa terdapat Tabel 5 Pengaruh senam aerobik low impac
penurunan keluhan pada ibu premenopause terhadap pengurangan keluhan
setelah dilakukan senan dari keluhan maksimal premenopause
yang dimiliki 6 menjadi 3 keluhan, terutama
Keluhan Median P
penurunan keluhan terjadi pada kelompok premenopause (Minimum ±
keluhan psikis yaitu menjadi 21. Maksimum)
Sebelum Setelah
senam senam
2. Pengaruh senam aerobic low impac aerobik aerobik
Vasomotorik 1 (0 - 4) 0 (0 ± 2) 0,00
terhadap pengurangan keluhan
Psikis 1 (0 ± 3) 0 (0 ± 1) 0,00
premenopause Somatik 1 (0 ± 1) 0 (0 -1) 0,03
Seluruh keluhan 3 (2-6) 1(0-3) 0,00
Sumber : hasil penelitian

www.jurnalibi.org 68
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan hasil analisis (gangguan menstruasi dan kekeringan


dengan uji wilcoxon keluhan sebelum dan vagina).
keluhan setelah senam aerobik. Pada hasil Hasil penelitian menunjukkan terdapat
analisis diperoleh nilai signifikansi 0,00 (p < penurunan keluhan. Sebelum dilakukan
0,05) untuk keluhan vasomotorik, psikis dan senam aerobik keluhan maksimal sebanyak 4
seluruh keluhan. Untuk keluhan somatik 0,03 (p dan setelah dilakukan senam aerobik menjadi
< 0,05) yang artinya terdapat pengaruh yang 2 keluhan. Menurut Dahlan tahun 2012, nilai
bermakna sebelum senam dan sesudah senam pmenunjukkan adanya perbedaan rerata
aerobik. signifikan apabila nilainya < 0,05. Pada
gangguan vasomotorik terdapat perbedaan
PEMBAHASAN
rerata yang signifikan (Hasik uji p = 0,00)
antara gangguan vasomotorik sebelum dan
1. Pengaruh Senam Aerobik Low Impact
sesudah melakukan senam aerobik. Hal ini
terhadap pengurangan keluhan
menunjukkan terdapat pengaruh senam
premenopause
aerobik low impact terhadap keluhan
Senam aerobic yang dilakukan dengan benar
vasomotorik.
dapat memberi manfaat bagi kebugaran
a. Hotflushes dan keringat malam
jasmani. Kebugaran sering dikaitkan dengan
Hotflushes adalah gelombang panas
kemampuan seseorang untuk melakukan
tubuh yang datang tiba-tiba, akibat
pekerjaan sehari-hari tanpa rasa lelah yang
perubahan kadar estrogen pada tubuh
berarti dan masih mempunyai cadangan
bagian atas dan muka. Serangan ini
energy untuk keperluan mendadak.
ditandai dengan munculnya kulit yang
Kebugaran merupakan pendukung utama
memerah di sekitar muka, leher dan
penampilan dan prestasi, ditopang oleh
dada bagian atas, detak jantung
kerjasama system tubuh. Pengaruh seketika
kencang, badan bagian atas
disebut respon dan pengaruh jangka panjangn
berkeringat. Berlangsung selama 30
akibat latihan teratur disebut adaptasi.
detik sampai beberapa menit terutama
Melakukan senam aerobic secara rutin
pada malam hari (Sastrawinata
banyak memperoleh manfaat antara lain:
dalamWinkjosastro (2005).
manfaat fisik (misalnya semakin lancar
Hotflushes adalah gejolak panas yang
peredaran darah), manfaat psikis (contoh
terjadi akibat peningkatan tekanan
terjadinya penurunan stress), dan manfaat
darah balik baik sistol maupun diastol.
social yang membuat seseorang lebih percaya
Rasa panas terjadi akibat peningkatan
diri dan dapat memperluas jaringan
aliran darah di dalam pembuluh darah
komunikasi (Wahyuniati, 2011).
wajah, leher dan punggung
Menurut Sastrawinata dalam Wiknjosastro
(Proverawati dalam Umamah, 2016).
(2005) gejala-gejala premenopause ada 3
Sebuah penelitian pada wanita Spanyol
gangguan yaitu keluhan vasomotorik
menunjukkan bahwa obesitas
(hotflushes, keringat banyak, sakit kepala dan
berhubungan dengan munculnya gejala
berdebar-debar), keluhan psikis (mudah
menopause yang berat. Indeks masa
tersinggung, depresi, kelelahan, semangat
tubuh yang tinggi merupakan factor
berkurang dan susah tidur),keluhan somatik
predisposisi bagi seorang wanita untuk
lebih sering mengalami hotflushes.

www.jurnalibi.org 69
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Pada fase premenopause wanita yang kepala, berdebar-debar, berkeringat


mengalami obesitas memiliki kadar bahkan gangguan fungsi seksual
hormon estradiol dan inhibin B yang (Fristiana, 2009).
secara signifikan lebih rendah dari pada c. Berdebar-debar
wanita yang tidak mengalami obesitas. Gejala kardio vascular pada
Kadar FSH pada wanita obesitas secara premenopause meliputi denyut jantung
signifikan lebih tinggi dibandingkan dan nadi cepat, berdebar-debar, nyeri
dengan wanita yang tidak mengalami dada, denyut nadi mengeras, rasa lemah
obesitas. Namun pada fase akhir transisi (Winjosastro, 2005). Teori Jansen
menopause ekadar estradiol lebih tinggi (2001) menyatakan bahwa setiap
pada kelompok wanita yang obesitas latihan yang dilakukan akan terjadi
(Beckman et al., 2002). ambang batas pada sistem
Hipotesisklinis yang telah diteima kardiovaskular. Dan bila latihan
secara luas adalah wanita dengan berat tersebut dilakukan berulang-ulang maka
badan yang lebih rendah akan akan muncul respon adaptasi
mengalami hot flushes lebih sering kardiovaskular.
dibandingkan dengan wanita yang d. Keluhan Psikis
lebih gemuk (Marethiafani, Hasil penelitian ini menunjukkan
Moetmainnah danTiyas, 2013). keluhan yang ditemukan sebelum
Sering berkeringat akan terjadi seiring mengikuti senam terdapat 3 keluhan
dengan munculnya gejala namun setelah mengikuti senam menjadi
hotflushkarena tubuh yang sangat terasa 2 keluhan. Hasil analisa mempunyai
panas ataupun juga jantung yang akan nilai signifikan p = 0,00. Senam aerobik
terasa berdetak kencang pada saat low impact dapat mengurangi gejala
malam hari. Gejala ini akan sering premenopause. Pada keluhan psikis ini
terjadi pada malam hari (Nugraha, terdiri dari variabel mudah tersinggung,
2011). kelelahan, semangat berkurang dan
b. Sakit kepala susah tidur, seperti terinci dibawah ini.
Sakit kepala disebabkan karena saraf (1) Mudah tersinggung
pada pembuluh darah yang menuju ke Ketegangan psikologis dapat
otak dan kepala mengalami vasodilatasi menimbulkan gejala pada fisik dan
atau vasokonstriksi. Perubahan bulanan psikis termasuk menjadi pelupa, kurang
dalam penimbunan air adalah penyebab dapat memusatkan perhatian, mudah
sakit kepala dan pandangan kabur. Pada cemas, mudah marah dan depresi (Sri
waktu menopause timbunan cairan palupi dalam Listiana dan Aryati, 2011).
disebabkan karena banyak Hasil penelitian Akhmad,
memproduksi aldosteron beberapa saat Handoyo,Setiono tahun 2011 di
sebelum menstruasi (Lestari, 2010). Banyuman menunjukan ada pengaruh
Rasa gelisah, takut, was-was, tidak senam aerobik low impact terhadap
tentram, panik dan sebagainya penyerapan oksigen yang berimbang
merupakan gejala umum akibat cemas karena dapat meningkatkan endorfin
pada premenopause. Rasa cemas yang mempunyai efek relaksan sehingga
menimbulkan keluhan fisik berupa sakit

www.jurnalibi.org 70
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

dapat mengurangi kecemasan dan menunjukkan bahwa latihan aerobic


kemarahan. adalah salah satu strategi paling mudah
(2) Kelelahan dan semangat berkurang membantu orang untuk mendapatkan
Olah raga bila dilakukan secara rutin tidur yang lebih baik. Kini banyak
maka dapat meningkatkan suasana hati latihan aerobik yang sudah dikenal
dan mengatasi stres (Emilia dan Freitag, oleh masyarakat. Mulai dari menarik
2010). nafas pelan-pelan dan dalam, bernyanyi
Hasil penelitian Lystiana dan Aryati di keras, melakukan meditasi, melakukan
Kabupaten Pekalongan pada tahun 2011 pernapasan serta, jalan-jalan santai dan
menunjukkan ada hubungan yang lain sebagainya. Secara manfaat berolah
signifikan antara senam body language raga aerobic dapat memberikan
dengan kecemasan wanita beberapa manfaat untuk kesehatan
premenopause di Kabupaten diantaranya membuat tidur menjadi
Pekalongan. Dijelaskan lebih lanjut lebih nyenyak, hal ini dikarenakan
bahwa kelenjar pituitary menambah latihana erobik dapat mengurangi
produk beta-endorfin, dan sebagai tingkat stress dengan gerakan
hasilnya konsentrasi beta-endorfin naik terkontrol, peningkatan asupan oksigen
di dalam darah yang dialirkan juga ke ke otak oleh peningkatan kerjakardio
otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, respirasi, ditambah adanya hubungan
depresi dan perasaan letih. sosialisasi yang membantu mengurangi
(3) Susah tidur permasalahan psikologis saat mengikuti
Beberapa pola umum gangguan tidur di latihan aerobic tersebut (Yustiana,
antaranya: Susah untuk tidur, terbangun 2014).
tengah malam dan sulit untuk kembali Penelitian mengenai pengaruh senam
tidur, bangun pagi lebih awal dan tidak aerobic low impact terhadap kualitas
mampu untuk tidur kembali dan tidur wanita premenopause.
gangguan tidur yang umum terjadi Membuktikan adanya pengaruh
pada wanita perimenopause adalah pemberian senam aerobic low impact
memanjangnya keterlambatan tidur terhadap kualitas tidur wanita
(saat mulai berbaring sampai benar- premenopause (Anna, 2014)
benar tidur). Normalnya periode ini Perubahan mood dan masalah dengan
tidak lebih dari 10 menit. konsentrasi dan daya ingat. Hormon
Dalam sebuah studi dikatakan bahwa ovarium sangat berpengaruh karena
insomnia meningkat seiring rangsangan kimiawi perifer secara
bertambahnya usia. Di usia paruh baya, umum mempengaruhi aktivitas
kualitas tidur akan berubah secara neuronal. Perubahan kadar estrogen dan
signifikan. Mengidentifikasi perilaku progesterone dapat mempengaruhi
untuk meningkatkan kualitas tidur neurotransmiter yang mempengaruhi
sangat penting (Yustiana, 2014). mood, tidur, tingkah laku dan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh kesadaran. (Zulkarnaen, 2003)
Zee (2011) Aerobic Exercise Improves 2. Pengaruh senam aerobic low impact
Self-Reported Sleep And Quality Of Life terhadap pengurangan keluhan somatik
In Older Adults With Insomnia Pada penelitian ini keluhan terbanyak

www.jurnalibi.org 71
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

berjumlah 6 sebelum mengikuti senam 1. Senam aerobik low impact berpengaruh


namun setelah mengikuti senam keluhan terhadap pengurangan keluhan vasomotorik,
berkurang menjadi 3 keluhan. Hasil keluhan psikis dan keluhan somatik pada pre
penelitian memiliki nilai signifikan p= 0,03. menopause
Keluhan somatik meliputi gangguan 2. Sebelum dilakukan senam aerobik Keluhan
menstruasi dan kekeringan vagina. vasomotorik terbanyak dialami oleh seorang
a. Gangguan menstruasi responden 4 keluhan setelah mengikuti
Intervalnya dapat memanjang senam aerobik keluhan terbanyak dialami
(dikarenakan tidak adekuatnya fase oleh responden 2 keluhan.
luteal atau sesudah puncak estradiol 3. Keluhan psikis terbanyak dialami oleh
yang tidak diikuti ovulasi dan seorang responden sebelum senam 3 keluhan
pembentukan korpus luteum serta setelah mengikuti senam aerobik keluhan
rendahnya kadar progesteron) atau terbanyak dialami oleh responden menjadi 1
memendek (dikarenakan memendeknya keluhan.
fase folikel sehingga siklus menstruasi 4. Keluhan vasomotorik terbanyak dialami oleh
akan memendek dan sering), banyak seorang responden keluhan setelah mengikuti
(perdarahan biasanya lebih banyak pada senam aerobik keluhan yang dialami oleh
awal perimenopause yang disebabkan responden tetap 1 keluhan.
oleh siklusan ovulasi) dan sedikit
(beberapa wanita dilaporkan mengalami DAFTAR PUSTAKA
spotting 1 atau 2 hari sebelum
menstruasi, biasanya diikuti dengan Anna. K (2014). Pengaruh Senam Aerobic Low
Impact Terhadap Kualitas Tidur Wanita Pre
siklus menstruasi yang pendek),
Menopause, Tesis : Universitas Muhammadiyah
bahkan mungkin akan melewatkan Surakarta
beberapa periode menstruasi
(Zulkarnaen, 2003). Astari, R,.Y, Tarawan,V,.M, Dan Sekarwana,. N
b. Kekeringan Vagina (2014). Hubungan Antara SindromMenopause
Kekeringan vagina dapat disebabkan Dengan Kualitas Hidup Perempuan Menopause
oleh berkurangnya produksi estrogen Di Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengk,
Buletin Penelitian Kesehatan. Vol 42, no 3
selama perimenopause. Kekeringan
vagina dapat menyebabkan atropi Chedraul P., Aquirre W., Hidalgo., and
urogenital dan perubahan dalam Favad L (2007). Assessing menopausal
kuantitas dan komposisi sekresi vagina symptoms among healthy middle aged women
sehingga terjadinya perubahan dalam with the Menopause Rating Scale.
keinginan seksual, mudah terjadi iritasi
Cunningham, F. Gary, et all (2008). Williams
(sakit ketika coitus) dan infeksi
Gynecology,New York: Mc Graw Hill Medical
(Zulkarnaen, 2003).
Dahlan, M, S (2010). Besar Sampel dan Cara
KESIMPULAN Pengambilan Sampel. Jakarta : Salemba Medika

Berdasarkan hasil penelitian dapat Fikri, D, A (2011). Karakteristik Sosial Ekonomi


Dan Pengetahuan Ibu Premenopause Dengan
disimpulkan bahwa:
Kesiapan Menghadapi Masa Menopause Di
Dukuh Putat Kulon Desa

www.jurnalibi.org 72
Jurnal Bidan ³0LGZLIH -RXUQDO´ Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Putat Gede Kecamatan Ngampel Kabupaten Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat


Kendal, Tesis: Universitas Muhammadiyah Universitas Padjadjaran Bandung. Penerbit
Semarang Unpad.

Haines, Christopher J., et all (2005). Prevalence Sirait, Herawati dan Manurung (2012).
of menopausal symptomsin different ethnic Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan
groups of Asian women and responsiveness to Tindakan Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu
therapy with three doses of conjugated Pre Menopause Di Desa Tembung Dusun Xiv
estrogens/medroxyprogesterone acetate: The Pasar V Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang.
Pan-Asia menopause (PAM) study. Maturitas,
Available from URL: HIPERLINK: Sukartini, T. dan Nursalam (2009). Manfaat
http://www.maturitas.org/article/S0378 Senam tera Terhadap Kebugaran Lansia, Med.
5122(05)00056 3/abstrac Eksakta, Vol. 8, No. 3, Des 2009

Kathleen G. Greenway, Jeff W. Walkley and Tilarso, B (2008). Low Impact Aerobic.
Peter A. Rich. (2015). Impact exercise and bone Diunduh dari
density in premenopausal women with below http://mahening.blogspot.com/2008/03/low-
average bone density for age. Eur J Appl Physiol impact-aerobic-berty-tilarso-html.
(2015) 115:2457±2469 DOI 10.1007/s00421-
015-3225-6 ORIGINAL ARTICLE. © Springer- Tulung,O., Kundre,. T,.R dan Silolonga (2014).
Verlag Berlin Hubungan sikap Ibu Premenopause dengan
Perubahan yang Terjadi
Kurniawan,. L,.A (2013) Keluhan Menopause
dan Pasca Menopause, Abstrak Penelitian Menjelang Masa Menopause di Kelurahan
Kesehatan seri 31. Universitas Diponegoro. Woloan 1, Kecamatan Tomohon Barat,
Kotatomohon. Jurnal keperawatan Vol 2, No 2.
Lilis Retnaningtyas. Available from Universitas Sam Ratulangi.
https://lilisretnaningtyas.wordpress.com/hobby/p
engertian-senam-aerobik. Widjanarko,B (2009). Menopause Diunduh dari
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/11/men
Marethiafani, F, Moetmainnah, P dan Tiyas, A, opause_11.html.
M (2013). Sindroma Perimenopause pada
Akseptor Kontrasepsi progesterone, Kombinasi, Winknjosastro, H (2005). Ilmu Kandungan.
dan Non hormonal. Jurnal Kedokteran Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun Prawirohardjo
2013
Yustiana, E (2014) Pengaruh Latihan Aerobic
Mishra, D.G and Kuh. (2006). Health symptoms Walking On A Treadmill Terhadap Insomnia
during midlife in relation tomenopausal Pada Wanita Premenopause Skripsi : Jurusan
transition: British prospective cohort1MRC Unit S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
for Lifelong Health and Ageing. University Universitas Muhammadiyah Surakarta.
College and Royal Free Medical School,
London, UK : School of Population Health, Zulkarnaen, Y (2003) Gejala-gejala Wanita
Universityof Queensland, Herston, Australia Perimenopause. Palembang: Departemen
Obstetri dan Ginekologi RSMH/Fakultas
Pratiwi,.L dan Raksanagara,.A (2013). Pengaruh Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
Gejala Menopause terhadap Kualitas Hidup
Wanita Menopause, Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat UniversitasPadjadjaran Bandung,

www.jurnalibi.org 73

Anda mungkin juga menyukai