Nama: Junaidi
Nime: 11908002
Manajemen Dakwah 5 A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam melakukan monitoring kinerja perawat, perlu ada seorang koordinator untuk
perawat. Dengan demikian diharapkan kinerja perawat dapat dipertanggungjawabkan dan
segera diketahui bila terjadi penyimpangan, namun keputusan harus dibuat berdasarkan
informasi yang lengkap. Hasil monitoring ini harus dilaporkan dan bila terdapat
penyimpangan segera ditindaklanjuti tetapi sebaliknya bila terdapat peningkatan kinerja perlu
diberikan penghargaan. Monitoring merupakan bagian dari evaluasi yang dilakukan dalam
proses kegiatan/evaluasi formatif.Sedangkan evaluasi selain berisi monitoring juga melihat
kembali kegiatan yang dilakukan secara keseluruhan/evaluasi sumatif.
Perubahan yang begitu cepat dalam pelayanan kesehatan, peningkatan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan dan keterbatasan sumber daya, telah mendorong kearah
tersedianya pelayanan yang berkualitas dengan melaksanakan sesuatu yang benar pada saat
yang tepat dengan upaya yang sesuai. Prinsip ini perlu diterapkan sehingga diperlukan
adanya jaminan mutu, standar, indikator kinerja,uraian tugas serta sistem monitoring dan
evaluasi yang berdasarkan standar dan kebutuhan pelayanan.
Monitoring kinerja klinis bagi perawat dan bidan merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan mutu kinerja itu sendiri dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada
umumnya. Untuk mengukur kinerja harus ada suatu indikator kinerja dan melalui
monitoring, kinerja seseorang dapat dilihat dan dinilai.
Kinerja mengandung komponenkompetensi profesional dan produktifitas dalam
kaitannya dengan pelayanan keperawatan, maka kompetensi perawat dalam pelaksanaan
tugas pelayanan didasarkan atas standar profesimasing-masing.
Monitoring dan Evaluasi merupakan bagian penting dari administrasi yang efektif
dalam suatu organisasi. Hal ini suatu proses bantuan kepada staf untuk mencapai tujuan
organisasi. Hasil yang diharapkan dikaitkan dengan standar yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan akan bermakna apabila tujuan dapat dicapai dengan hasil yang baik.
Hasil tersebut sangat tergantung pada kualitas kinerja yang ditampilkan oleh klinisi, termasuk
perawat. Oleh sebab itu salah satu bagian yang penting dalam proses manajemen adalah
melakukan monitoring.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Diagnosa keperawatan.
Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnose keperawatan.
Adapun kriteria proses:
Proses diagnose terdiri dari analisis, interpretasi data, identifikasi masalah klien dan
perumusan diagnose keperawatan.\
Diagnosa keperawatan terdiri dari: masalah (P), penyebab (E) dan tanda atau gejala
(S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
Bekerja sama dengan klien dan petugas keseshatan lain untuk memvalidasi diagnosa
keperawatan.
Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru.
C. Perencanaan keperawatan
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan
kesehatan klien.Kriteria prosesnya meliputi:
Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan
keperawatan.
Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan.
Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien.
Mendokumentasi rencana keperawatan. Implementasi Perawat mengimplementasikan
tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan.Kriteria proses
meliputi:
a) Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
b) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
c) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien.
d) Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep, keterampilan
asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkunngan yang digunakan.
e) Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon
klien.
D. Evaluasi keperawatan
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam
pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan.Adapun kriteria prosesnya:
Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat
waktu dan terus menerus.
Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah
pencapaian tujuan.
Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat.
Bekerjasama dengan klien keluarga untuk memodifikasi perencanaan.
Dengan standar asuhan keperawatan tersebut, maka pelayanan keperawatan menjadi
lebih terarah. Standar adalah pernyataan deskriptif mengenai tingkat penampilan yang
diinginkan dan kualitas struktur, proses, atau hasil yang dapat dinilai.
Standar pelayanan keperawatan adalah pernyataan deskriptif mengenai kualitas
pelayanan yang diinginkan untuk mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah
diberikan pada pasien (Gillies, 1989).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Monitoring merupakan bagian penting dalam manajemen kinerja klinis perawat dan
bidan dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan keperawatan dan
kebidanan dan disisi lain meningkatkan kualitas kesehatan pasen. Temuan monitoring
di"feedback"kan kepada staf untuk diketahui seberapa jauh pencapaian kinerjanya. Manajer
menggali penyebab masalah dan merencanakan monitoring sebagai tindak lanjut untuk
perbaikan. Hasil monitoring dilaporkan kepada pimpinan untuk dipergunakan sebagai
informasi dalam pengambilan keputusan.
Evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan bisa dilaksanakan menggunakan metode
audit keperawatan . metode ini perlu diterapkan dan di kembangkan di masing-masing unit
pelayanan keperawatan disesuaikan dengan misi dan visinya penilaian terhadapkinerja
perawat harus memperhatikan aspek- aspek yang dinilai agar adanya kejelasan apakah
menilai perawat, dan metode yang pergunakan .
DAFTAR PUSTAKA
Maequis, Bessie L.2010 Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: teori
&aplikasi.Ed.4.Jakarta.EGC
Kuntoro, agus. 2010. buku ajar menejemen keperawatan. Yogyakarta : nuha medika
Nursalam.2002.Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada praktek perawatan profesional.Jakarta:
Salemba Medika
Handoko, T.( 1997). Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Swansburg, R., (2000) , Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk perawat
klinis. Jakarta :EGC
(Gillies, 1996): Manajamen keperawatan