Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1 .PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan permen pada kehidupan kalangan remaja masa kini banyak menimbulkan
berbagai pola perilaku yang membuat para remaja menjadi lebih mudah menyampaikan apa
yang dirasakannya, termasuk dalam perasaan yang akan diungkapkan melalui objek berupa
permen kiss.
Disini kami sebagai remaja yang mendedikasikan diri dalam memecahkan masalah apa
yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan melalui produk permen kiss akan mencoba
mencari tahu apakah ada pengaruh minat beli konsumen terhadap kata-kata yang ada pada
desain produk permen kiss yang berbentuk pesan produk.
Penelitian ini kami lakukan untuk keingintahuan berbagai orang tentang manfaat,
tujuan, serta akibat yang ditimbulkan terhadap pesan pada produk permen kiss tersebut
terhadap minat beli konsumen, jika penelitian ini berhasil maka bisa jadi apa yang ingin
orang tahu tentang manfaat pesan produk tersebut akan merasa puas. Pada situasi sekarang
sudah banyak berbagai macam produk permen yang beredar dipasaran, berbagai bentuk,
desain dan rasa sudah ada dipasaran. Namun yang mungkin membuat para konsumen
penasaran adalah kenapa ada pesan atau kata-kata yang terdapat didesain produk permen kiss,
sehingga kami mengangkat judul dengan permasalahan ini.
Permen kiss di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak ditemukan
di supermarket, warung, asongan, ataupun ditoko makanan. Permen kiss menawarkan produk
permen mint yang dapat menyegarkan pernafasan. Permen ini dapat menambah percaya diri
dalam pergaulan dengan kesegaran nafas mulut. Permen kiss juga dikemas secara inovatif,
sehingga dalam bungkus permen tersebut memuat tulisan-tulisan untuk mengungkapkan
perasaaan.
Selain berupa kata atau ungkapan yang dikreasikan, juga dimodifikasi dengan berbagai
bentuk dan tambahan seni didalam penyajiannya agar terlihat menarik. Penggunaan bahasa
yang digunakan disajikan lebih banyak dalam bentuk kata singkat, yang tertulis dibalik
kemasan atau bungkus permen, misalnya: jangan Cuma ngomong, tingkatkan presasi, met
Ultah, cape deh, oke bangeeet!, no comment, dll.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, peneliti merumuskan


permasalahan sebagai berikut.
1. Apa fungsi ungkapan atau kata-kata yang terdapat pada desain bungks permen kiss
terhadap minat beli konsumen?
2. Mengapa produsen membuat ungkapan atau kata-kata pada desain produk?
3. Apakah keuntungan yang didapat konsumen dengan membeli produk permen kiss ini?
2

1.3 Tujuan
a. Mendeskripsikan fungsi ungkapan atau kata-kata yang terdapat pada bungkus permen
kiss
b. Mencari manfaat yang ditimbulkan dari desain produk permen iss tersebut

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah :
1. Supaya konsumen mengetahui apa tujuan produsen menciptakan produk dengan
desain ungkapan atau kata-kata
2. Untuk mengetahui bagaimana remaja memanfaatkan apa yang ada pada desain produk
permen kiss yang berupa ungkapan atau kata-kata seperti mengungkapkan ekspresi
diri kepada orang lain

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Minat Beli Konsumen

Menurut Kotler (1999:150), minat beli konsumen merupakan bagian dari komponen
perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Sebuah perilaku dimana konsumen mempunyai
keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam
memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.
Menurut Kotler

Menurut ferdinand dalam Asep Taufik Hidayat,Dkk (2012), minat beli dapat
diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :
1. Minat transaksional yaitu kecenderungan konsumen untuk membeli
2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan
produk dari orang lain
3. Minat prefrensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang
memiliki prefrensinya.
4. Minat exploratif yaitu minat ini mengambarkan seseorang dalam mencari
informasi pada produk yang akan dibelinya.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kota Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau (Kampus Universitas Pasir Pengaraian).

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1. Populasi
3

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini


adalah mahasiswa/remaja yang dianggap sudah pernah mengkonsumsi permen kiss.

3.2.2 Sampel
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling
dengan tipe accsidental sampling. Non probabilty sampling adalah suatu metode
pengambilan sampel dimana peneliti tidak memberi kesempatan yang sama pada
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampling accidental adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti pada saat dilakukan penelitian (Riduwan, 2010:247). Metode
accidental sampling ini digunakan jika populasinya tidak terhingga. Sampel yang di
ambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang membeli permen kiss dari
rentang waktu Bulan November sampai Bulan Desember Tahun 2016.

3.3.Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:
Metode angket (kuesioner)
Metode angket yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan
tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan. Alat
pengumpulan data dengan angket adalah kuesioner, yaitu alat pengumpulan data
berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada
responden yang jawabannya diisi oleh responden sendiri (Soemantri, 2006:32).

3.4. Variabel Penelitian dan Pengukurannya


Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2010:161). Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari Satu variabel (X) yaitu minat beli konsumen dengan indikator sebgai
berikut :

1. Minat transaksional yaitu kecenderungan konsumen untuk membeli


2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan
produk dari orang lain.
3. Minat prefrensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang
memiliki prefrensinya.
4. Minat exploratif yaitu minat ini mengambarkan seseorang dalam mencari
informasi pada produk yang akan dibelinya.
4

3.5. Uji Analisis Data


3.5.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa
yang seharusnya di ukur (sugiyanto, 2005:120). Apabila titik signifikan kurang
dari 0.05 berarti valid dan jika lebih dari 0.05 berarti tidak valid. Cara menguji
validitas kuesioner dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara data
masing-masing pertanyaan dengan skor total dilihat dari tabel kolom corrected
item-total correlation pada tabel item-total statistics atau dengan menggunakan
rumus teknik korelasi produk moment yaitu sebagai berikut:
r =N ¿ ¿

Keterangan :
r= koefesien korelasi
x=skor pertanyaan
y=skor total
n=jumlah responden

3.6. Metode Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai