Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM ASIA TENGGARA

DOSEN : AMRU SYAHPUTRA, M.HI

Disusun Oleh Kelompok 9:

MAHDANIA

NABILA SHAKIRA AVANTI

PRODI HUKUM PERDATA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH H.A. HALIM HASAN

T.A 2021/2022

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagaimana Islam telah menyebar dari Timur Tengah menuju Asia Tengah dan dari
Afghanistan menuju India, maka Islam menyebar dari berbagai wilayah di India
dan Arabia kesemenanjung Malaya dan kepulauan Indonesia. Islam dikenal kan ke
wilayah Asia Tenggara dan berkembang dalam bentuk berbeda jika dibandingkan
dengan bentuknya yang berkembang di TimurTengah dan anak benua India. Sementara
pada beberapa daerah Islam disebarkan melalui penakhlukan Arab dan Turki, tetapi di
AsiaTenggara Islam disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagangdan Sufi. Mengenai
kedatangan Islam di negara-negara yang ada diAsia Tenggara hampir semuanya
didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang
Arab,India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Padaabad ke-5
sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang
yang berlayar ke Cina danmereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar
Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah
untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Di Asia Tenggara, Islam merupakan
kekuatan sosial yang patut diperhitungkan,karena hampir seluruh negara yang ada
diAsia Tenggara penduduknya, baik mayoritas ataupun minoritas memeluk agama Islam.
Misalnya, Islam menjadi agama resmi. Negara federasi Malaysia, Kerajaan Brunei
Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas atau sekitar 90%
beragamaIslam), Burma (sebagian kecil penduduknya beragama Islam),Republik Filipina,
Kerajaan Muangthai, Kampuchea, dan Republik Singapura.Dari segi jumlah, hampir
terdapat 300 juta orang di seluruh Asia Tenggara yang mengaku sebagai Muslim.
Berdasar kenyataan ini, Asia Tenggara merupakan satu-satunya wilayah Islam yang
terbentang dari Afrika Barat Daya hingga Asia Selatan, yang mempunyai penduduk
Muslim terbesar. Asia Tenggara dianggapsebagai wilayah yang paling banyak
pemeluk agamalslamnya.Termasuk wilayah ini adalah pulau-pulau yang terletak
disebelah timur lndia sampai lautan Cina dan mencakup lndonesia,Malaysia dan
Filipina.Sebagai seorang muslim yang tinggal di kawasan ASEAN hendaklah kita
mengetahui tentang sejarah masuknya Islam dikawasan ASEAN. Untuk itulah kiranya
makalah yang hendak dibahas ini akan memberikan gambaran sekilas tentang sejarah
peradaba dan pemikiran islam serta pengaruh-pengaruhnya di asia tenggara.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah yang berjudul “Peradaban Islam di Asia Tenggara” ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah sejarah masuknya Islam di asia tenggara?


b. Apakah pengaruh peradaban Islam di Asia tenggara?
c. Tujuan Pembahasan Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan
pembahasan dan penulisan makalah ini hendak mencapai hal-hal sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui Bagaimanakah sebenarnya sejarah masuknyaIslam di asia
tenggara?
2) Untuk menjelaskan Apa sajakah pengaruh peradaban Islam di Asiatenggara?

BAB II PEMBAHASAN

A.Letak Geografis Asia Tenggara

Asia Tenggara dipilah dalam dua kelompok Asia Tenggara Daratan (Kamboja, Laos,
Myanmar, Thailand, Vietnam). Dan Asia Tenggara Maritim (Brunei Darussalam,
Filipina,Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste). Secara geografis, Asia tenggara
terletak pada area yang sangat trategis untuk masuknya peradaban baru, hal ini di
karena kan:
1. Letak Asia Tenggara di tengah perjalanan Timur Barat
2. Dihubungkan dengan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan
3. Adanya beberapa bandar seperti Sriwijaya, Perlak, Pasai, Malaka, Batam,
Cirebon, Makasar, Brunei, dan Pattani.
4. Ada hubungan dengan Lautan Hindi dan Laut China Selatan. Angin muson
Barat Daya dan Timur Laut, sehingga mempertemukan para pedagang.
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka sudah
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur
Jauh, AsiaTenggara dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran danperdagangan
internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China melalui Selat
Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan
besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14),
dan Dinasti Umayyah (660-749).

Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab
sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri
China. Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang,
telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di
Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat
bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah
seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah Islam di China.
Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid
kenangan atas nabi).

B.Sejarah Masuknya Islam di Asia Tenggara


Menurut catatan sejarah, bangsa yang pertama kali diketahui hidup di Asia Tenggara
adalah orang Dongson di Vietnam. Mereka sudah tinggal di negeri itu sejak 5000
tahun sebelum Masehi. Disusul kemudian oleh bangsa Thai di Thailand pada 3000
tahun sebelum Masehi. Sedangkan, bangsa Melayu tercatat mulai mengembangkan
kehidupannya di Asia Tenggara pada 2500 tahun sebelum Masehi. Selanjutnya,
datanglah kaum pendatang dari China, khususnya bangsa Yunani dan lembah
Yangtse, di wilayah China Selatan, kemudian bangsa India, Arab, dan Eropa.

Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka sudah
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur
Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan perdagangan
internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China melalui Selat
Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan
besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14),
dan Dinasti Umayyah (660-749).

Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab
sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri
China. Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang,
telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di
Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat
bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah
seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah Islam di China.
Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi. Karena
itu, sampai sekarang kaum Muslim China membanggakan sejarah perkembangan
Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad
SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. Makin banyak orang Muslim
berdatangan ke negeri China baik sebagai pedagang maupun mubaligh yang secara
khusus melakukan penyebaran Islam.

Sejak abad ke-7 dan abad selanjutnya Islam telah datang di daerah bagian Timur Asia
dan Asia Tenggara. Sebagaimana dikemukakan diatas Selat Malaka sejak abad
tersebut sudah mempunyai kedudukan penting. Karena itu, para pedagang dan
mubaligh Arab dan Persia yang sampai di China Selatan juga menempuh pelayaran
melalui Selat Malaka.8 Kedatangan Islam di

Asia Tenggara dapat dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing, seorang musafir
Budha, yang mengadakan perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-Sse di
Canton pada tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di
sekitar daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan tersebut, dalam
Hsin-Ting-Shu dari masa Dinasti yang terdapat laporan yang menceritakan orang Ta-
Shih mempunyai niat untuk menyerang kerajaan Ho-Ling di bawah pemerintahan
Ratu Sima Ta-Shih. Menurut beberapa ahli, yang dimaksud dengan Po-Sse adalah
Persia dan yang dimaksud dengan Ta-Shih adalah Arab.
Jadi jelaslah bahwa orang Persia dan Arab sudah hadir di Asia Tenggara sejak abad-7
dengan membawa ajaran Islam.

Sebelum kedatangan Islam agama-agama Hindu dan Budha adalah kepercayaan


utama di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan di daratan (semenanjung) Asia Tenggara
pada umumnya memeluk agama Buddha, sedangkan kerajaan-kerajaan di kepulauan
Melayu (Nusantara) umumnya lebih dipengaruhi agama Hindu. Beberapakerajaan
yang berkembang di semenanjung ini, awalnya bermula didaerah yang sekarang
menjadi negara-negara Myanmar, Kamboja dan Vietnam. Kerajaan-kerajaan kuno di
Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kerajaan-
kerajaan agraris dan kerajaan-kerajaan-kerajaan-kerajaan maritim. Kegiatan utama
kerajaan-kerajaan agraris adalah pertanian. Mereka kebanyakan terletak di
semenanjung Asia Tenggara. Contoh kerajaan agraris adalah Kerajaan Ayutthaya,
yang terletak di delta sungai Chao Phraya (Thailand), dan Kerajaan Khmer yang
berada di Tonle Sap. Kerajaan-kerajaan maritim kegiatan utamanya adalah
perdagangan melalui laut. Kerajaan Malaka dan Kerajaan Sriwijaya adalah contoh
dari Kerajaan Maritim.

Kekuasaan dominan yang pertama kali muncul di kepulauan adalah Sriwijaya di


Sumatra. Dari abad ke-5 Masehi, Palembang sebagai ibukota Sriwijaya menjadi
pelabuhan besar dan berfungsi sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot) pada
jalur Rempah-rempah (spice route). Sriwijaya juga merupakan pusat pengaruh dan
pendidikan agama Buddha yang cukup berpengaruh. Kemajuan teknologi kelautan
membuat pengaruh dan kemakmuran Sriwijaya memudar. Kemajuan tersebut
membuat para pedagang Tiongkok dan India untuk dapat secara langsung
mengirimkan barang-barang diantara keduanya. Pulau Jawa kerap kali didominasi
oleh beberapa kerajaan agraris yang saling bersaing satu sama lain, termasuk
diantaranya kerajaan-kerajaan wangsa Syailendra, Mataram Kuno dan akhirnya
Majapahit. Para pedagang Muslim mulai mengunjungi Asia

Tenggara pada abad ke-12 Masehi. Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang
pertama. Ketika itu, Sriwijaya telah diambang keruntuhan akibat perselisihan
internal. Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh salah seorang pangeran Sriwijaya,
berkembang kekuasaannya dalam perlindungan Tiongkok dan mengambil alih
peranan Sriwijaya sebelumnya. Agama Islam kemudian menyebar di sekitar
kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14 menggantikan agama Hindu, dimana
Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam) berfungsi sebagai pusat
penyebarannya di wilayah ini. Beberapa kesultanan lainnya, seperti kesultanan
Brunei di Kalimantan dan kesultanan Sulu di Filipina secara relatif mengalami sedikit
hubungan dengan kerajaan-kerajaan lainnya.

C.Teori-teori Masuknya Islam di Asia Tenggara

Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama Islam di Asia Tenggara
ini, ada 3 teori. Teori kedatangan Islam dari:

a. Teori Semenanjung Arab:

1. Dikemukakan oleh John Crawford disokong Syed Muhamad Naquib l-Attas.


Buktinya:
a) Aktivitis perdagangan meneruskan catatan China yang menyataka orang Arab
dan Parsi mempunyai pertempatan di Canton pada 300M.
b) Pedagang Arab dapat menguasai laut dari pelabuhan Iskandariah hingga China.
Telah berdagang di rantau ini terutama setelah kemunculan Islam pada abad 7
M.
c) Pedagang Arab singgah di pelabuhan utama Asia Tenggara sebelum ke China,
tempat menunggu dari angin muson.
d) Menetap beberapa bulan dan mewujudkan perkampungan dan ada urusan jual
beli barang mewah dari China dan India. Perkampungan Islam Ta Shih di
Sumatera Utara pada 650 M menurut catatan China.
e) Perkawinan dengan orang pesisir.
f) Wujud persamaan tulisan kesusasteraan di Asia Tenggara dan Arab.
g) Pengislaman raja-raja melayu oleh syeikh dari Arab seperti dalam Hikayat raja-
raja Pasai keturunan sufi. Berjaya mengislamkan Merah Silu ( Malik al-Salih. )
Raja Pattani Phaya Tu Nakpa diislamkan Syeikh Said.

2. Faktor-faktor yang membuat tertarik dengan Islam:


a) Tertarik dengan nilai Islam yang murni.
b) Amalan pendakwah Islam mengamalkan nilai Islam yang murni seperti kejujuran
pedagang Islam, menjaga kebersihan.

3. Catatan tempatan tentang pengislaman Raja-raja Melayu:


a) Hikayat Raja-raja Pasai.
b) Hikayat Merong mahawangsa, Raja Kedah diislamkan oleh Syeikh Abdullah al-
Yamani
c) Hikayat Aceh, Syekh Abdullah Arif berusaha mengembangkan Islam.
d) Sejarah Kepulauan Sulu, Sharif Hasan dan menyebarkan Islam di Sulu.
b. Teori China
1. Dikemukakan oleh Emanuel Gadinho antara lain:
a) Khan Fo atau Canton menjadi pusat perdagangan Arab sejak abad 9M
b) Menyebarkan Islam dikalangan peniaga China kemudian sebar ke Asia Tenggara.

2. Menurut Fatimi antara lain dikarenakan: Berpindahahnya pedagang Islam di Canton


ke Asia Tenggara pada 876 M.

3. Bukti lain:

a) Penemuan batu nisan bertarikh 1028 M di Permatang Pasir, Pulau Tambun,


Pekan Pahang mempunyai ayat al-Quran dan kalimah Arab, bukti Islam telah
sampai sebelum abad 13M.
b) Dibawa oleh mubaligh Cina menerusi Laut Cina Selatan ke Phang Rang IndoCina
dan Pekan Pahang.
c) Persamaan seni bina China dan seni bina masjid di Kelantan, Malaka dan Jawa.
Di Melaka bentuk bumbung, atap genting, warna merah dan kuning pada kayu
kepala pintu, lantai, dinding, tangga, dan kolam air.

c. Teori India
Dari wilayah Gujarat dan Pantai Coromandel. Abad 13M Dikemukan oleh Snouck
Hurgronge:
a) Hubungan Asia Tenggara dan India sudah lama, karena pedagang Islam India
sudah tersebar di Asia Tenggara.
b) Gujarat pelabuhan penting pada zaman Alaudin Khinji di India. c) Batu marmer
pada batu nisan Malik al-Salih di pasai mempunyai ciri-ciri India.

D.Cara penyebaran Islam di Asia Tenggara diantaranya:

a. Perdagangan

Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan
lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang
Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-
negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Serta hubungan dengan
pelabuhan-pelabuhan di Selat Malaka, Teluk Siam, IndoChina, Kepulauan Rempah
seperti Maluku dan Makasar sebagai pusat kegiatan manusia dari berbagai tempat.
Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan
bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik
kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah
dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu
menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang
menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang
masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi
karena factor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim. Perkembangan
selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-
tempat tinggalnya.

b. Pernikahan

Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik
daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri
bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin
mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan
mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan
Muslim. Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh
keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur
perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak
bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu
kemudian turut mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden
Rahmat atau Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai
keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.17

c. Politik

Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya
Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia
Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-
kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik
penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam. Contoh: Mega Iskandar Shah Malaka
dengan Raja Malik al Salih Pasai.

d. Saluran Tasawuf

Pengajar-pengajar tasawuf,atau parasufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan


ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam hal yang
magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga
yang mengawini masyarakat setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang diajarkan
kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang
sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan
diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung
persamaan dengan alam pikiran pra Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh
Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik ini masih berkembang di abad
ke-19 M bahkan di abad ke 20 M ini.

e. Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok
itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari
pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat
tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di
Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyak yang
diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.

f. Saluran kesenian

Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang.
Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang.
Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk
mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih
dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran
nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi,
seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.

A. Pengaruh Peradaban Islam di Asia Tenggara

Sebelum datangnya Islam, masyarakat Asia Tenggara telah berpegang pada amalan
Hindu, Budha dan roh nenek moyang. Yang terwujud dalam politik, ekonomi, dan sosial.
Setelah Islam masuk, unsur-unsur baru yang diperkenalkan, diantaranya adalah:

a. Pemerintahan

1. Perubahan dalam sistem pemerintahan raja dalam sistem Islam seperti: Sultan
sebagai Raja/ ketua negara dan kerajaan.
2. Penasihat Sultan dengan sebutan jawatan khadi, khatib, bilal, pemungut zakat,
penyelia baitul mal, dan penjaga harta wakaf.
3. Memupuk semangat persaudaraan di kalangan umat Islam.
4. Raja Malaka diberi gelaran Khalifahtul Mukminin artinya pemimpin orang mukmin.
5. slam menjadi agama resmi dalam kerajaan Malaka, Brunei.
6. Penggunaan Konsep Khalifah Allah ialah wakil Allah di bumi. Harus menunaikan
amanah, dan perintah dengan adil serta menerapkan unsur Islam bagi
menggantikan konsep dewa raja Hindu. Contoh : Sultan al-Zahir Samudera Pasai.
7. Undang-undang Syariah diperkenalkan

b. Pendidikan

1. Sebelum Islam pendidikan hanya terbatas kepada golongan bangsawan saja.


2. Selepas Islam tersebar luas kepada seluruh masyarakat.
3. Disebarkan melalui: Istana, Pondok, Pesantren, Madrasah, dan Surau.

BAB III PENUTUP

Dari pemaparan makalah diatas, kiranya penulis dapat menyimpulkan


beberapa hal, sebagai berikut:

1. Letak Asia Tenggara sangat strategis dikarenakan: kedudukan Asia Tenggara


di tengah perjalanan Timur Barat, dihubungkan dengan Selat Melaka dan Laut
Cina Selatan, mewujudkan banyak bandar seperti: Sriwijaya, Perlak, Pasai,
Malaka, Batam, Makasar, Brunei, dan Pattani, juga berhubungan dengan
Lautan Hindi dan Laut China Selatan, yang memungkinkan terjadinya
pertemuan para pedagang.
2. Tiga teori datangnya Islam Asia Tenggara, yaitu : teori Semenanjung Arab,
teori China, teori India.
3. Cara penyebaran Islam di Asia Tenggara diantaranya: Perdagangan,
pernikahan, Politik, Saluran Tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian.

demikianlah, makalah ini dibuat, saran dan kritik yang membangun senantiasa
kita harapkan demi penyempurnaan makalah sederhana yang penuh dengan
kekurangan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ira. M. Lapidus, Sejarah sosial Ummat Islam. Bagian kesatu dan dua, (Yogyakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2000), cet. II,
2. Saifudin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia,
(Bandung: al-Maarif, tth)
3. Subaguk, Sejarah Peradan di Asia Tenggara, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2000)
4. Saiful Muzani, Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta:
Pustaka 3 LP3ES Indonesia, 1993)
5. Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos, 2000
6. Dedi Supriyadi, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2008)
7. Ahmad Ibrahim,Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1989)
8. Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Islam
di Indonesia, (Jakarta: Al-Maarif, 1989)
9. Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam, , (Jakarta: Grafindo Persada, 2000)

Anda mungkin juga menyukai