Anda di halaman 1dari 24

PENCERNAAN

Fungsi utama :

Menyediakan bahan-bahan untuk :

 keperluan aktivitas sel-sel tubuh

 Pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh.

Bahan –bahan : nutrien, elektrolit, air.

Fungsi lain :

Melindungi jaringan-jaringan dalam sistem pencernaan di daerah sekelilingnya terhadap efek


korosif dari :

 asam-asam pencernaan

 Enzim-enzim

 Bakteri yang masuk bersama makanan

Gastro Intestinal Tract

 Saluran berotot yang berawal dari mulut dan berakhir di anus

 Panjang : sekitar 9 m (pada mayat).

 Fungsi : pencernaan dan absorbsi

 Pencernaan : memecah makanan menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil

 Absorpsi : penyerapan sari-sari makanan

Organ pelengkap

Proses pencernaan dibantu oleh :

 Gigi

 Lidah

 Berbagai organ kelenjar (kelenjar ludah, hati, pankreas)

Makanan memasuki saluran cerna kemudian melintas sepanjang saluran cerna.


Sekresi dari organ kelenjar membantu penyiapan untuk proses absorpsi melintasi epitel saluran
cerna.

A. Mulut

 Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil.

 Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.

Kelenjar saliva

 Sekresi mukus ke dalam mulut

 Fungsi membasahi & melumas partikel makanan sebelum di telan

 Disekresi 3 kelenjar eksokrin : Parotis, Submandibularis, Sublingualis

 Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5
liter ludah.

Saliva

 Mengandung enzim pencernaan

a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah

- Aktif di lambung, mencerna 30%

lemak makanan

b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel. Saliva)

- Mencerna tepung, ph 6,7,

- Dihambat asam lambung

 Musin : bahan organik jika bercampur air membentuk larutan kental ( viskous)

 Mukus

 Anorganik : Na, K, Cl, bokarbonat

 1500 cc saliva / hari


 99,5% air, 0,5% protein & elektrolit

Fungsi saliva

 Memudahkan proses menelan

 Membasahi mulut, membantu proses bicara

 Melarutkan molekul yang merangsang reseptor kecap

 Anti bakteri

 Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)

B. Faring

 Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang


menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,

 Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah

 bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring

 Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaan yang membawa makanan
dari rongga mulut hingga ke esofagus.

 Hubungan faring dengan rongga hidung dan laring ini membuat faring menjadi cukup
penting dalam produksi suara, serta memungkinkan manusia untuk bernapas
menggunakan mulut serta jika diperlukan secara medis memasukkan makanan melalui
hidung.

C. Esofagus

 Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada
faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea
(tenggorokan).

 Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung.

 Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat


berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung

E. Lambung
 Lapisan peritoneal yang merupakan lapisan serosa

 Lapisan otot

– Lapisan longitudinal yg bersambung dgn esofagus

– Lapisan sirkuler yg paling tebal dan terletak di pilorik membentuk spinkter.

– Lapisan obliq yg terdapat pada bagian fundus dan berjalan mulai dari orifisium
kardiak, membelok ke bawah melalui kurvatura minor.

 Lapisan sub mukosa terdiri dari jaringan areolar yg banyak mengandung pembuluh
darah dan limfe.

 Lapisan mukosa berbentuk rugae (kerutan), dilapisi epitelium silindris yg mensekresi


mukus.

Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :

1. Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.

2. Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

Fungsi lambung

 Menyimpan , melarutkan & mencerna parsial makanan yang masuk lambung.

 Meneruskan makanan ke usus untuk di absorbsi secara maksimal

 Produksi enzim pepsin : memecah ikatan peptida

F. Usus Halus
 Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zat yang diserap ke hati melalui vena porta.

 Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Duodenum

 Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

 Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan.

Jejunum

 Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari
usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada
manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian
usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium.

Ileum

 Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7
dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam
empedu.

Fungsi usus halus

 Absorbsi bahan makanan

 Berlangsung terutama di duodenum & jejenum

 Absorbsi cairan elektrolit


F. Usus Besar

• Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum.

• Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

• Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

• Bakteri berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk
fungsi normal dari usus.

Usus besar atau Intestinum Crassum adalah tempat pembuangan air besar dan sekaligus
tempat penyerapan air sehingga hampir mirip dengan waduk air

Usus besar adalah bagian terbesar dari system pencernaan Gastrointestinal yang dilewati
makanan sebelum mencapai anus.

Rektum

 Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.

 Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini
kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.

 Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB).

G. Anus

 Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh.

 Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.

 Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang
merupakan fungsi utama anus
Proses pencernaan

 Ingesti

 Propulsi

 Pencernaan mekanik

 Pencernaan kimiawi

 Proses absorpsi

 Proses defekasi

SISTEM EKSRESI

PENDAHULUAN

 Metabolisme nutrien menghasilkan bahan-bahan buangan dari sel-sel tubuh seperti


CO2, H2O, panas
 Ion-ion esensial seperti Na+, Cl-, sulfat, fosfat dan hidrogen cenderung terakumulasi
dalam tubuh

 Semua materi toksik dan kelebihan materi-materi esensial haruslah dieliminasi

Sistem Urinaria

 Sistem yang mengatur, menyimpan, mentransport dan membuangnya serta mendaur


ulang material yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh

 Contoh CO2  respirasi, obat2an dan material toxic  ginjal, Hati  mendaur ulang,
Ginjal reabsorpsi air dan elektrolit

Sistem urinaria terdiri dari :

1. 2 ginjal yang memproduksi urine;

2. 2 ureter yang membawa urine ke dalam urinary bladder (kandung kemih) untuk
penampungan sementara,

3. urinary bladder (kandung kemih)

4. 2 Otot Spincter

5. Uretra yang mengalirkan urine keluar tubuh melalui orifisium uretra eksterna

Fungsi utama

 Membantu memelihara tubuh / homeostasis tubuh dengan cara: Mengontrol komposisi


dan volume darah yaitu dengan cara memindahkan dan menyimpan sejumlah tertentu
air dan zat terlarut

 Mengeksresi sejumlah tertentu berbagai buangan

 Mengatur konsentrasi plasma Na, K, Cl, Ca dengan mengontrol jumlah ion-ion yang
keluar ke urin

 Mengatur volume dan tekanan darah dengan cara :

 Mengatur volume air yang hilang dalam urin

 Membebaskan eritropoietin dan renin


GINJAL

FUNGSINYA ;

 Pengeluaran zat sisa organik. Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan
produk penguraian hemoglobin dan hormon

 Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium,


kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat

 Pengaturan keseimbangan asam-basa. Ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen,


bikarbonat, dan amonium serta memproduksi urine

 Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritropoietin, yang mengatur
produksi sel darah merah dalam sumsum tulang

 Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi
pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin

 Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam. Ginjal, melalui
ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi
nutrien dalam darah

 Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-
obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh

Struktur internal ginjal

 Cortex

 Medulla

 Capsula renalis

 Piramida renalis

 Sinus renalis

 Hillus renalis

 Pelvis Renalis

 Papila renalis

 Calix mayor
 Calix minor

 Arteri renalis

 Vena Renalis

Nefron

Unit fungsional ginjal

 Membantu mengatur komposisi darah dan membentuk urin

 Mengeluarkan bahan-bahan buangan dari darah

 Mengatur kandungan elektrolit dan cairannya

Nefron terdiri dari :

1. Glomerolus, dimana terjadi proses filtrasi

2. Tubulus, dimana cairan filtrasi diubah menjadi urin

Pembentukan urin

Tujuan utama :

1. Untuk memelihara homeostasis dengan mengatur volume dan komposisi darah

2. Proses ini melibatkan eksresi dan eliminasi zat-zat terlarut dan produk-produk
metabolisme khusus yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.

3. Materi-materi yang diperlukan tubuh diserap kembali

4. Produk-produk utama yang merupakan hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh
tubuh (harus dibuang) :

5. Urea : buangan organik yang paling banyak. Urea dibentuk sebagai hasil penguraian
asam amino

6. Kreatinin : hasil kerja dari jaringan otot skelet

7. Asam urat : hasil daur ulang basa-basa nitrogen dari molekul DNA
anatomi Ureter

 Tempat transport urin dari pelvis renalis ke kandung kemih

 Ureter ada 2

 Panjang 25-30 cm maksimum diameter 1,7 cm

 Tidak ada katup antara ureter dan vesica urinaria

 Bila vesica urinaria penuh dan tertekan maka urin bisa naik kembali ke ureter

Vesica Urinaria /Kandung kemih

1. Vesika urinaria merupakan tempat penampung urin.

2. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di
dalam rongga panggul.

3. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.

4. Urinasi diperantarai oleh adanya impuls saraf sadar dan tidak sadar

5. PD arteri vesicalis inf dan sup ( a vaginalis)

6. Kapasitas kandung kemih : 300 ml (rata-rata)

URETRA

 MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH

 BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR

Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke


lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih
atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai
saluran pengeluaran air mani.

Filtrasi
 Penyaringan plasma

 Dengan adanya tekanan darah, air melewati membran penyaringan

 Terjadi di korpuskel renal atau di simpay Bowman/kapsula Bowman

 Terjadi melalui 3 membran (endotelium kapiler, membran dasar, pori-pori membran)

 Fungsi : untuk menyaring filtrat / cairan yang berasal dari plasma yang masuk melalui
arteri renal.

 Proses pembentukan urin dimulai sebagai cairan dan materi terlarut meningglakan
aliran darah pada glomerulus masuk ke rongga kapsular.

 Filtrat yang sampai ke rongga kapsular = plasma tapi bebas protein

Reabsorpsi

1. Bahan-bahan yang masih berguna ditransport kembali dari tubulus masuk kembali ke
dalam darah.

2. Terjadi setelah filtrat meninggalkan kapsula renal.

3. Dapat terjadi secara difusi sederhana / aktif dengan bantuan protein-protein


pembawa yang terdapat di epitel tubulus

4. Bahan yang diserap kembali sebagian besar adalah nutrien-nutrien yang masih
diperlukan tubuh

5. Misalnya : glukosa, hormon, fosfat, sulfat, Ca dan Na

Sekresi

 Proses transpor dari pembuluh darah ke lumen tubulus

 Proses sekresi aktif terjadi di tubulus proksimal dan tubulus distal

Sistem Reproduksi Pria


scrotum
eksterna
penis

Testis
Organ genitalia pria
Vas
Deferens

Vesicula
Interna
Seminalis

Kelenjar
Prostat

Kelenjar
bulbouretral

 Scrotum : Kantung yang tergantung pada akar penis, terdiri atas kulit longgar dan fascia
superfisialis

 mengandung testis, epididymis dan vas deferens

 Kulitnya tipis, mempunyai rugae, terdiri dua bilik yang terpisah oleh septum vertikal

 Septum terdiri atas fascia superfisialis dan jaringan otot (musculus dartos)  bila berkontraksi
 kulit dari scrotum menjadi wrinkling

 Homolog dengan labia mayora wanita

 Di dalam scrotum kedua testis tidak terletak sama tinggi.Testis kanan lebih tinggi dari kiri
 Produksi sperma memerlukan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh.  Scrotum
menyediakan suatu lingkungan dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh.

TESTIS

 kelenjar berbentuk oval, panjang 5 cm dan diameter 2,5 cm. Beratnya kurang lebih 10-15 gram

 Merupakan tempat spermatozoa dan hormon laki-laki dibentuk (testosteron).

 Testis berkembang didalam abdomen sewaktu janin, dan turun mll saluran inguinal (canalis
inguinalis) kiri dan kanan masuk kedalam skrotum mulai usia 7 bulan hingga menjelang
persalinan  4-6 mg sebelum kelahiran

 Berbentuk oval spt telur, Jumlah : 2 buah

 Tubulus seminiferus memiliki:

1. Sel sperma dalam berbagai stadium : spermatogonium,spermatocyt primer, sekunder,


spermatozoa

2. Sel Sertoli , membantu pematangan sel sperma

3. Sel Leydig di jaringan ikat,penghasil testoteron

 Dari Lumen Tubulus sperma  berlanjut ke rete testis  ductus efferent  ke epididimis 
ke vas deferens

Vas Defferens

 Panjangnya sekitar 45 cm,

 Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan sperma.

 Bagian akhirnya membesar dinamakan ampula vas deferens. yang menerima ekskresi vesicula
seminalis

 Sperma akan dihantarkan ke ductus ejakulatorius dengan dorongan kontraksi peristaltik

URETRA

 Mrpkn saluran kemih pd pria yg sekaligus merupakan saluran ejakulasi

 Pengeluaran urine tdk bersamaan dg ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat

 Uretra akan menghantarkan semen dan urin ke luar tubuh.

 Panjangnya sekitar 20 cm dan terbagi menjadi tiga bagian


 Lubang uretra dinamakan orificium uretra eksterna

Penis

berbentuk silindris terdiri atas, glans penis (kepala), korpus penis dan akar penis.

• Secara medis circumsisi dilakukan utk menghindari terkumpulnya smegma yanitu


desquamasi(pelepasan) sel epitel lembaran dalam preputium yang mengalami degenerasi.

2 Corpus
Corpus cavernosa
Penis Corpus
spongiosa

 Corpora ini penting dalam fungsi seksual pria, pada perangsangan sex kedua struktur ini
membesar

 Corpus spongiosa ditembus urethra yang bermuara di ostium urethra eksternum

Kelenjar-kelenjar

1. Kelenjar vesicula seminalis

di posterior dari kandung kemih

dua buah. panjangnya sekitar 5 cm.

Fungsinya mensekresi cairan yang bersifat alkali yang berisi prostaglandin dan fruktosa

2. Kelenjar prostat

Prostat berbentuk konus

Ditembus oleh urethra pars prostatica dan ductus ejaculatoris

Prostat mengeluarkan sekret cairan yg bercampur dg sekret dr testis


Fungsi kelenjar prostat menambah alkalis pd cairan seminalis yg berguna utk melindungi
spermatozoa terhadap tekanan keasaman yg terdapat pd uretra dan vagina

Pembesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urine.

3. Kelenjar bulbouretral

Terletak disebelah bawah dr kelenjar prostat

Panjangnya : 2-5 cm

Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat

Bentuk-bentuk gangguan pada organ reproduksi

 Cryptorchidism : testis hanya satu atau tidak ada di dalam kantung pelirnya.

 Hypospadia : lubang keluar sperma/urin pada laki-laki di bawah, biasanya ketika buang air kecil
alirannya "tidak deras.“

 Epispadia : lubang keluar sperma/urin pada laki-laki di atas

 Micro penis: penis kecil / tidak berkembang.

Sperma atau semen

 Sperma terdiri atas spermatozoa dan cairannya

 Volume :2-5cc /ejakulasi

 Ejakulat pertama mengandung 20 juta spermatozoa per cc

 Getah kelenjar vesicula seminalis dan prostat memungkinkan sperma bisa bergerak

Fungsi semen

 Medium transportasi untuk sperma

 Menstimulasi kontraksi otot polos sepanjang saluran reproduksi

 Nutrisi untuk sperma

 Mengaktifkan sperma setelah ejakulasi

 Antimikroba

 Pengenceran sperma
Sperma

 Spermatogenesis : proses pembentukan sperma

 Bagian : kepala, bagian tengah, ekor

 Kepala sperma : genetik

 Bagian tengah : metabolik

 Ekor : kemudi

Regulasi hormonal fungsis reproduksi laki-laki

Peranan :

 spermatogenesis

 produksi testosteron

Kerjasama antara :

 hipotalamus,

 hipofisis

 testes

HORMON PADA LAKI-LAKI

 Testosteron Testosteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

 LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi


menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.

 FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior
dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi
sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
ANATOMI
SYSTEM REPRODUKSI WANITA
Fungsi sistem reproduksi:

 Sistem yang menjamin kelangsungan hidup/kelestarian suatu spesies.

 Dari laki-laki dihasilkan spermatozoa.

 Dari perempuan dihasilkan ovum.

 Spermatozoa dan ovum bertemu  fertilisasi  buah kehamilan (janin)  berkembang  lahir

Organ reproduksi utama :

 Istilah : gonad

Fungsi gonad :

 Menghasilkan gamet (gametogenesis), gamet : laki laki spermatozoa pada wanita ovum

 Menghasilkan hormon-hormon kelamin.

 Fungsi hormon kelamin :

 Menjaga fungsi dan perkembangan organ-organ reproduksi

 Mempengaruhi tingkah laku dan dorongan seksual

 mempengaruhi organ dan jaringan tubuh lain.

 Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon


gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus - hipothalamus - hipofisis - adrenal -
ovarium.

 Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya
EKSTERNAL KOPULASI

OVULASI
ALAT REPRODUKSI
WANITA
FERTILISASI OVUM

TRANSPORTASI BLASTOCYT

IMPLANTASI
INTERNAL

PERTUMBUHAN FETUS

KELAHIRAN

ORGAN GENITALIA EKSTERNA

1. Vestibulum

2. Vulva

3. Labia Mayora

4. Mons Pubis

5. Labia Minora

6. Clitoris

7. Introitus Vagina

8. Kelenjar : Bartolin & skene

9. Perineum

Orgab GENITALIA INTERNA

1. Vagina

2. Uterus

3. Tuba Falopii
4. Ovarium

Jika tidak terjadi fertilisasi

 Corpus luteum akan terdegenerasi

 Progesteron menurun

 Terjadi kerusakan pada pembuluh darah

 Tidak ada suplay nutrisi

 Stratum fungsionalis mati dan dikeluarkan enzim-enzim yang memecahkannya.

 Stratum fungsionalis meluruh (tererosi)

 Terjadi haid lagi.

Vagina

 Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva

 Terletak antara kandung kencing dan rectum

 Dinding depan vagina (= 9 cm) lebih pendek dari dinding belakang (= 11 cm)

 Bagian dari cerviks yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio

 Terdapat rugae  saat melahirkan dimungkinkan melebar

 Bacillus doerdeline menghasilkan pH asam bervariasi dipengaruhi oleh siklus hormon


ovarium normal 3,8-4,5.

UTERUS (RAHIM)
Bagian-bagian uterus:

1. Fundus uteri= bag atas berhubungan dengan 2 tuba fallopii R/L. Bila hamil fundus uteri
bergerak ke atas sesuai usia kehamilan.

2. Corpus uteri : bagian terbesar dari uterus. merupakan bagian yang utama. Bagian belakang
berbatasan dengan kolon sigmoid. Pada bagian lateralis melekat lig.latum uteri.

3. Cervix uteri (mulut rahim)

Rongga  cavum uteri /rongga rahim

Dinding uterus terdiri atas 3 lapisan

- Perimetrium (luar )

- Myometrium (tengah)

- Endometrium (dalam )

Ovarium (indung telur)

Ada dua, bentuk seperti almond

 Merupakan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon :

 Estrogen

 Progesteron

Ovarium berfungsi dalam

1. pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum

2. ovulasi (pengeluaran ovum),

3. sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron
oleh korpus luteum pascaovulasi).
 Pada keadaan tidak ovulasi, ovarium tidak berhubungan dengan tuba falopii.

 Saat ovulasi ovarium berhubungan dengan tuba falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae
"menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.

Oogenesis

 Adalah pembentukan ovum

 Terjadi di ovarium

 Cikal bakal Ovum : Oogonium, mulai dibentuk pada waktu janin sampai kehamilan 6 blm.

 Bayi baru lahir Σ oogonium 750 ribu, 6-15 th =439 ribu, 16-25= 43 ribu, pada waktu menopause
semua hilang

Siklus Reproduksi Wanita

Selama masa reproduksinya, wanita yang tidak hamil normalnya mengalami fase-fase tertentu yang
berulang (siklik) pada uterus dan ovariumnya. Lama setiap siklus adalah sekitar satu bulan

Meliputi :

 Siklus ovarium

 Siklus uterus (siklus menstruasi)

 Perubahan hormonal

OVULASI

 Adalah pecahnya folikel de graaf yang diikuti oleh lepasnya oocyt sekunder (ovum) ke rongga
pelvis.

 terjadi pada hari ke 14-28 dari siklus reproduksi wanita.

 Selama ovulasi, ovum dilindungi oleh lapisan zona pelucida dan corona radiata.

Siklus uterus (siklus menstruasi)

Durasi dari siklus reproduksi wanita bervariasi antara 24-35 hari. Untuk memudahkan diskusi kita
asumsikan bahwa siklus reproduksi 28 hari, yang terbagi menjadi 3 fase :

 Fase menstruasi :Runtuhnya jaringan epitel endometrium akibat pengaruh perubahan siklik
keseimbangan hormonal reproduksi wanita.
 Fase Preovulatori (fase proliferatif)

 Fase Postovulatori (fase sekretori)

HAID NORMAL

- lama siklus antara 21-35 hari (28+7 hari)

- lama perdarahan 2-7 hari

- perdarahan 20-80 cc per siklus (50+30 cc)

- tidak disertai rasa nyeri

- darah warna merah segar dan tidak bergumpal

- darah / cairan / hawa vagina tidak bau busuk

Perdarahan pada siklus menstruasi

 Hipermenorea:perdarahan banyak ,siklus panjang

 Hipomenorea : perdarahan lebih pendek (myoma, ggn endokrin)

 Polimenorea : siklus lebih pendek kurang dari 21hari

 Oligomenorea : siklus panjang lebih dari 35 hari

FERTILISASI

 Fertilisasi adalah bersatunya sel sperma dengan sel ovum.

 Normalnya terjadi di tuba falopii sekitar 12-24 jam setelah ovulasi. Daya tahan sperma setelah
ejakulasi adalah sekitar 48 jam, daya tahan ovum setelah ovulasi adalah 12-24 jam.

 Gerakan peristaltik di tuba falopii menghantarkan ovum ke daerah ampula tuba. Sperma yang
disemprotkan berenang memasuki uterus dengan gerakan dorong dari ekornya.\

Pengaturan Hormon

 Siklus uterus dan siklus ovarium dikontrol oleh  hormon gonadotropin releasing hormone
(GnRH) dari hipothalamus.

 GnRH menstimulasi pengeluaran FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing


hormone) dari kelenjar pituitary anterior.
 FSH akan menstimulasi pengeluaran estrogen dari folikel yang sedang berkembang

 LH akan menstimulasi perkembangan folikel, proses ovulasi, proses pembentukan corpus


luteum

Hormon yang berperan


dalam siklus reproduksi wanita

1. GnRH (Ganadotrophin-Realising Hormone)

dihasilkan oleh hipotalamus

2. FSH (Follicle Stimulating hormone)

dikeluarkan oleh hipofise anterior

3. Estrogen, dihasilkan oleh ovarium

4. LH (Luteinizing Hormone)

dihasilkan oleh hipofise

5. Progesteron, dikeluarkan oleh indung telur

Anda mungkin juga menyukai