127 245 1 SM
127 245 1 SM
2, (2013-2014)
127
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
128
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
turun menjadi 262 per 100.000 KH kesehatan dan salah satu indikator
(Profil Kesehatan Indonesia, 2009). tingkat kesejahteraan ibu. (Saefuddin,
Menurut SDKI tahun 2007 AKI di 2002). Perdarahan sebagai penyebab
Indonesia turun menjadi 228 per kematian ibu terdiri atas perdarahan
100.000 KH (Profil Kesehatan antepartum dan perdarahan postpar-
Indonesia, 2007). Berdasarkan data tum. Perdarahan antepartum adalah
diatas target 2010 masih jauh untuk perdarahan pervaginam semasa keha-
dicapai.Penyebab terpenting kematian milan dimana umur kehamilan telah
maternal di Indonesia adalah perda- melebihi 28 minggu atau berat janin
rahan (40-60%), infeksi (20-30%) dan lebih dari 1000 gram (Manuaba,
keracunan kehamilan (20-30%), sisanya 2010).Sedangkan menurut Wiknjosastro
sekitar 5% disebabkan penyakit lain (2007), perdarahan antepartum adalah
yang memburuk saat kehamilan atau perdarahan pervaginam yang timbul
persalinan. pada masa kehamilan kedua pada
kira-kira 3% dari semua kehamilan.
Berdasarkan data Dinas Kese-
Jadi dapat disimpulkan perdarahan
hatan (Dinkes) provinsi Banten tahun
antepartum adalah perdarahan yang
2007 angka kematian ibu dan angka
terjadi pada akhir usia kehamilan
kematian bayi di Banten mencapai
Perdarahan antepartum merupakan
292 dari 100.000 KH dan Banten
kasus gawat darurat yang kejadiannya
mendapat peringkat 3 terburuk untuk
berkisar 3% dari semua persalinan,
AKI dan AKB. AKI di Kabupaten
penyebabnya antara lain plasenta
Lebak, Banten hingga kini masih
previa, solusio plasenta, dan perdarahan
tergolong tinggi sehingga perlu ada
yang belum jelas sumbernya.
peningkatan program kesehatan masya-
rakat AKI di Kabupaten Lebak masih Plasenta previa menurut Depkes
kategori hitam yang artinya masih RI (1996) yaitu plasenta yang letaknya
tinggi. abnormal yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi seba-
Angka Kematian Ibu masih
gian atau seluruh pembukaan jalan
menjadi tolak ukur untuk menilai
lahir pada keadaan normal placenta
baik buruknya keadaan pelayanan
terletak pada bagian atas rahim
129
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
Plesenta previa adalah plasenta tali pusat berada di luar Plasenta dan
yang letaknya abnormal yaitu pada hubungan dengan Plasenta melalui
segmen bawah rahim sehingga janin, jika demikian disebut (insersio
menutupi sebagian atau seluruh velmentosa). (Wiknjosastro, 2006).
pembukaan jalan lahir. Plasenta Perdarahan (hemorrhaging), jika
previa melibatkan implantasi plasenta berhubungan dengan kehamilan
di atas mulut serviks bagian dalam
(labor), dapat sekunder ke dilatasi
(internal cervical os). Berbagai serviks dan gangguan (disruption)
macam plasenta previa antara lain: implantasi plasenta dari servikas dan
Plasenta Previa totalis yaitu apabila segmen bawah rahim (lower uterine
seluruh pembukaan tertutup oleh segment). Segmen bawah rahim
jaringan Plasenta. Plasenta Previa tidak mampu berkontraksi dan oleh
Parsialis yaitu apabila sebagian karenanya tidak dapat menekan/
pembukaan tertutup oleh jaringan mempersempit (constrict) pembuluh
Plasenta. Plasenta Previa Marginalis darah di korpus uterus, menyebabkan
yaitu apabila pinggir Plasenta berada perdarahan yang terus-menerus yaitu
tepat pada pinggir pembukaan. usia lebih dari 35 tahun, multiparitas,
Plasenta Letak Rendah yaitu Plasenta pengobatan infertilitas, multiple
yang letaknya abnormal pada segmen gestation (larger surface area of the
bawah uterus tetapi belum sampai placenta), erythroblastosis, riwayat
menutupi pembukaan jalan lahir. operasi/pembedahan uterus sebelum-
(Wiknjosastro, 2006). nya (prior uterine surgery), kegu-
Plasenta berbentuk bundar atau guran berulang (recurrent abortions),
hampir bundar dengan diameter 15- status sosioekonomi yang rendah,
20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata- jarak antar kehamilan yang pendek
rata 500 gram. Tali pusat berhu- (short interpregnancy interval), mero-
bungan dengan Plasenta biasanya di kok, penggunaan kokain. Penyebab
tengah (insersio sentralis), Bila hubu- lainnya termasuk pemeriksaan dengan
ngan agak pinggir (insersio late- jari (digital exam), abruption (pre-
ralis), dan bila di pinggir Plasenta eklampsia, hipertensi kronis, peng-
(insersio marginalis), kadang-kadang
130
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
131
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
132
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
133
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
134
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
Tabel 4
Hubungan Paritas Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa
Plasenta Total OR P Paritas
Paritas previa value
Ya Tidak
Multipara dan 52 71 123
grandemultipara (70,3%) (48%) (55,4%)
2,563
22 77 99
Primipara (1,416-
(29,7%) (52%) (44,6%) 0,002
4,641)
74 148 222
Total
(100%) (100%) (100%)
135
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
136
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
137
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
138
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
Dari hasil uji hubungan umur dan berkisar 3% dari semua persalinan,
kejadian plasenta previa tersebut di penyebabnya antara lain plasenta
atas ternyata kelompok umur < 20 previa, solusio plasenta, dan perdarahan
tahun dan > 35 tahun memperoleh yang belum jelas sumbernya (Sarwono,
angka tertinggi yang menderita plasenta 2002).
previa dibandingkan yang tidak Beberapa kepustakaan mengatakan
mengalami plasenta previa. Hal ini
plasenta previa lebih sering pada
terjadi karena umur < 20 tahun diang- wanita multipara, mungkin karena
gap fisik dan organ reproduksinya jaringan parut uterus akibat kehamilan
belum siap atau matang. Serta pada berulang. Jaringan parut ini menyebab-
umur > 35 tahun dianggap fungsi kan tidak adekuatnnya persediaan
fisik dan organ reproduksinya sudah darah ke plasenta sehingga plasenta
menurun atau berkurang. Hal ini menjadi lebih tipis dan mencakup
sesuai dengan teori (Wiknjosastro, daerah uterus yang lebih luas. Kon-
2006) frekuensi plasenta previa pada sekuensi perlekatan plasenta yang
primigravida yang berumur lebih dari luas ini adalah meningkatnya risiko
35 tahun kira-kira 10 kali lebih sering penutupan ostium uteri internum.
dibandingkan dengan primigravida Strassman menyatakan bahwa plasenta
yang berumur kurang dari 25 tahun. letak rendah terjadi karena endo-
Pada grandemultipara yang berumur metrium bagian fundus belum siap
lebih dari 35 tahun kira-kira. menjadi tempat implantasi pada keha-
Perdarahan pervaginam dapat milan yang sering Seorang wanita
terjadi setiap saat pada masa hamil, dengan multiparitas, rawan mengalami
dapat disebabkan oleh kondisi yang kehamilan dengan plasenta previa
ringan seperti implasntasi, sevisitis, dan perlu di waspadai hal itu sering
atau polip serviks atau koitus, atau terjadi pada multiparitas dengan usia
oleh kondisi-kondisi serius yang bah- 20 – 35 tahun.
kan mengancam kehidupan seperti Usia muda dasarnya berkisar
plasenta previa dan solution plasenta.
antara 13-19 tahun secara umum dinya-
Perdarahan antepartum merupakan takan bahwa wanita usia muda adalah
kasus gawat darurat yang kejadiannya
139
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
140
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
2006) dan frekuensi plasenta previa Frekuensi ibu yang mengalami pla-
pada primigravida yang berumur senta previa di RSUD Dr. Adjidarmo
lebih dari 35 tahun kira-kira 10 kali Rangkasbitung tahun 2011 menun-
lebih sering dibandingkan dengan jukkan bahwa responden yang digu-
primigravida yang berumur kurang nakan sebagai kelompok kasus 74
dari 25 tahun. orang (33,3%) dan kontrol 148 orang
(66,7%) (1:2). Pada responden di
Hasil penelitian Wardana (2007)
RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung
menyatakan peningkatan umur ibu
tahun 2011 berdasarkan umur
menjadi salah satu faktor risiko
menunjukkan bahwa sebagian besar
terjadinya plasenta previa, hal ini
responden ibu berumur 20-35 tahun
disebabkan karena penebalan pembu-
sebesar 77,9%. Terdapat hubungan
luh daran (sklerosis) pembuluh darah
bermakna antara paritas ibu dengan
arteli kecil dan arteriole miometrium
kejadian plasenta previa (P Value =
menyebabkan aliran darah ke endo-
0,002) di RSUD Dr. Adjidarmo
metrium tidak merata sehingga plasenta
Rangkasbitung tahun 2011. Terdapat
tumbuh lebih lebar dengan luas
hubungan bermakna antara umur ibu
permukaan yang lebih besar, untuk
dengan kejadian plasenta previa (P
mendapatkan aliran darah yang adekuat
Value = 0,000) di RSUD Dr.
Simpulan
Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2011.
Penelitian yang dilakukan oleh
Saran
peneliti yang berjudul hubungan
Untuk tenaga kesehatan hen-
paritas dan umur ibu dengan kejadian
daknya meningkatkan pengetahuan
plasenta previa di RSUD Dr.
dan keterampilan mengenai perda-
Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2011
rahan antepartum, dan hendaknya
maka pada bagian ini peneliti akan
meningkatkan kewapadaan, penga-
menarik kesimpulan berdasarkan hasil
wasan dan pelayanan pada ibu hamil
penelitian menggunakan uji statistik
yang memeriksakan kehamilannya.
dan pembahasan teori yang telah
Bekerja sama dengan dinas kesehtan
peneliti lakukan, kesimpulan peneliti
ini diuraikan sebagai berikut: agar semua asuhan antenatal dani
141
Lestari dan Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa / 127-143
keseluruhan persalinan dilayani oleh jur menikah di usia <20 tahun. Serta
tenaga kesehatan terlatih. Strategi ini tenaga kesehatan lebih menggalakan
dilaksanakan untuk dapat mengenali tentang program KB karena melihat
dan menanggulangi gangguan keha- dari tingginya angka kejadian plasenta
milan dan persalinan sedini mungkin previa pada ibu dengan paritas multi-
diperlukan juga penyiapan sarana para dan grandemultipara. Untuk
pertolongan gawat darurat yang institusi pendidikan penelitian ini
memadai juga SDM yang terlatih. diharapkan dapat menambah wawasan
Selain itu perlu juga pendidikan dan pengetahuannya dalam bidang
kesehatan mengenai Pendawasaan kesehatan dan dapat dijadikan bahan
Usia Perkawinan (PUP) karena meli- referensi atau sumber informasi
hat dari tingginya angka kejadian untuk penelitian berikutnya sangat
plasenta previa pada umur < 20 tahun diperlukan penambahan referensi
dan > 35 tahun. Karena dalam PUP, yang sesuia dengan penelitian untuk
baik perempuan dan pria dipersiap- menggugah keingintahuan mahasiswa.
kan dari segala aspek yaitu aspek Sebagai bahan informasi bagi masya-
kesehatan dengan mempersiapkan rakat mengenai faktor yang dapat
wanita menikah di usia reproduksi meningkatkan kejadian plasenta
sehat membuat ibu hamil pada masa previa dan bertindak segera agar
yang tepat, dari faktor ekonomi tidak terjadi keparahan akibat penya-
dimana kematangan usia dapat me- kit dengan dilakukannya penyuluhan,
matangkan juga perilaku dan kede- pemberian informasi dari media ce-
wasaan pasangan sehingga membuat tak maupun media elektronik. Untuk
pasangan suami istri dapat memenuhi meningkatkan pengetahuan, wawasan
kebutuhan ekonominya, psikologi dan keterampilan dalam penanganan
yang sehat dan agama. Sehingga atau penatalaksanaan plasenta previa.
PUS dapat siap untuk mengarungi
Daftar Pustaka
kehidupan berkeluarga. Tenaga kese- Data Dinas Kesehatan (Dinkes)
hatan dapat juga memberikan pendi- Provinsi Banten. (2007).
dikan tentang penundaan anak per- Tentang AKI dan AKB.
tama (PAP) bagi yang sudah terlan-
142
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 2 No. 2, (2013-2014)
143