0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sistem operasi Windows dan Unix, mencakup topik peer-to-peer file sharing dan Simple Network Management Protocol pada Windows, serta topik yang sama yaitu SNMP dan Secure Shell pada Unix.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem operasi Windows dan Unix, mencakup topik peer-to-peer file sharing dan Simple Network Management Protocol pada Windows, serta topik yang sama yaitu SNMP dan Secure Shell pada Unix.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem operasi Windows dan Unix, mencakup topik peer-to-peer file sharing dan Simple Network Management Protocol pada Windows, serta topik yang sama yaitu SNMP dan Secure Shell pada Unix.
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN SISTEM KOMPUTER
2021 Sistem Operasi Windows
1. Windows Peer to Peer File Sharing (P2P)
Jaringan Peer to Peer (P2P) adalah Suatu model komunikasi dua arah antar pengguna PC melalui jaringan komputer atau Internet tanpa melalui sebuah server. Namun jaringan ini baru mulai banyak digunakan ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows For Workgroups. Cara Kerja : Komputer pada sebuah jaringan peer-to-peer dapat berfungsi sebagai sebuah client maupun sebagai sebuah server, jaringan peer-to-peer tidak memiliki kontrol terpusat (centralized control) pada sumber daya yang terbagi (shared resources). Semua peralatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semua komputer pada jaringan yang sama. Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang memiliki prioritas akses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk membagikan sumber daya. Semua pengguna (user) pada jaringan peer-to-peer dapat bertindak sebagai administrator jaringan, sehingga setiap pengguna jaringan dapat mengatur hak akses sumber daya pada komputer yang digunakannya. Pengguna mungkin saja memberikan hak akses tidak terbatas (unlimited access) pada sumber daya lokal, atau memberikan ijin hanya pada sumber daya tertentu. Setiap pengguna dapat memutuskan apakah pengguna lain dapat meng-akses sumber daya secara sederhana hanya dengan melakukan permintaan (requesting), atau harus menggunakan kunci (password). Pada umumnya jaringan peer-to-peer terdiri dari sekumpulan komputer workstation atau sering disebut juga client yang terhubung melalui media jaringan yang sama. Komputer workstation tersebut pada umumnya tidak dirancang untuk dapat berfungsi sebagai server jaringan, sehingga unjuk kerja (performance) dari jaringan dapat dengan mudah menjadi sangat lamban pada saat banyak pengguna yang mencoba meng-akses sumber daya pada beberapa komputer atau peralatan lainnya. Selain itu jika sebuah komputer sedang di akses sumber dayanya oleh pengguna lainnya melalui jaringan, maka pengguna pada komputer tersebut akan merasakan penurunan unjuk kerja (performance) dari komputer yang sedang digunakannya. Pada sebuah jaringan peer-to-peer tidaklah mudah untuk mengorgranisasi data yang ada, karena setiap komputer dapat berfungsi sebagai server. Hal ini menyulitkan pengguna untuk selalu mengetahui informasi yang dicari berada pada komputer yang mana. Jika setiap 10 pengguna bertanggung jawab pada sebuah kumpulan dokumen, salah seorang dari mereka mungkin harus meng-akses ke 10 komputer untuk mencari file tertentu. Untuk memasang (install) jaringan peer-to-peer termasuk mudah dan murah. Jaringan peer-to-peer umumnya hanya membutuhkan sebuah sistem operasi seperti: Ms. Windows 95 atau Windows for Workgroups, pada komputer yang memiliki kartu jaringan (NIC=Network Interface Card) dan media jaringan yang sama. Begitu komputer terhubung, pengguna dapat segera membagikan informasi dan sumber dayanya. 2. Simple Network Management Protocol SNMP adalah kependekan dari Simple Network Management Protocol. Dari kepanjangan tersebut kita dapat menebak bahwa SNMP digunakan untuk manajemen network. SNMP merupakan protokol untuk menajemen peralatan yang terhubung dalam jaringan IP (Internet Protocol). Peralatan-peralatan itu antara lain switch, router, modem, komputer, server dan lain-lain. SNMP menggunakan data-data yang didapatkan dari komunikasi UDP dengan device/peralatan yang masuk dalam jaringan tersebut. SNMP dapat meminta data ataupun melakukan setting kepada peralatan yang bersangkutan. Cara Kerja : • Setiap elemen SNMP mengatur sebuah obyek yang spesifik dengan karakteristik yang spesifik pula • Setiap obyek memiliki OID yang terdiri dari nomo yang dipisahkan oleh titik. • OID tersebut membentuk sebuah struktur pohon, • MIB mengasosiasikan tiap-tiap OID dengan sebuah label dan parameter yang berhubungan dengan obyek tersebut sehingga melalui MIB pesan SNMP yang diterima dapat diketahui maknanya. Sistem Operasi Unix
1. Simple Network Management Protocol (SNMP)
SNMP (Simple Network Management Protocol) digunakan untuk mengumpulkan data yang berjalan pada sebuah device seperti Load, status Harddisk, Bandwidth. Data tersebut digunakan oleh aplikasi memonitor jaringan seperti Cacti untuk menghasilkan Data berbentuk Grafik untuk tujuan monitoring. Cara Kerja : • Setiap elemen SNMP mengatur sebuah obyek yang spesifik dengan karakteristik yang spesifik pula • Setiap obyek memiliki OID yang terdiri dari nomo yang dipisahkan oleh titik. • OID tersebut membentuk sebuah struktur pohon, • MIB mengasosiasikan tiap-tiap OID dengan sebuah label dan parameter yang berhubungan dengan obyek tersebut sehingga melalui MIB pesan SNMP yang diterima dapat diketahui maknanya. 2. Secure Shell (SSH) Secure shell atau SSH adalah protokol transfer yang memungkinkan penggunanya untuk mengontrol sebuah perangkat secara remote atau dari jarak jauh melalui koneksi internet. Fungsi SSH adalah sebagai media transfer data aman dan terpercaya yang bisa digunakan secara remote atau dari jarak jauh Cara Kerja : 1. SSH client melakukan koneksi ke SSH server menggunakan port default 22. 2. Jika SSH client dan SSH server menggunakan versi yang sama, koneksi akan sukses. 3. Selanjutnya, SSH client meminta public key dan host key dari SSH server dan melakukan verifikasi. 4. Jika kedua kunci yang digunakan sama, SSH client akan membentuk session key dan mengenkripsi kunci tersebut melalui public key milik SSH server. 5. Kemudian, SSH server akan mengenkripsi balik public key milik SSH client untuk verifikasi. 6. User dari SSH client lalu harus melakukan otentikasi diri dengan cara memasukan username dan password yang sudah ada. Setelah verifikasi pengguna berhasil, koneksi sudah terbentuk dengan aman. Sekarang Anda sudah bisa menggunakan SSH client untuk melakukan koneksi jarak jauh ke server Anda! Cara kerja SSH adalah memakai model client server, dimana SSH client ini akan melakukan koneksi ke SSH Server. Dalam proses koneksi ke SSH Server, SSH Client akan menggunakan kunci kriptografi, fungsinya adalah melakukan verifikasi dan identifikasi SSH Server yang dituju. Jika kunci yang dipakai SSH Client tidak sama dengan server, maka koneksi tidak akan tersambung. SSH Client dan Server bisa tersambung atau terkoneksi jika memakai kunci yang sama, tentunya setelah melalui proses verifikasi. Nantinya, koneksi yang tersambung terlebih dahulu akan dienkripsi dengan memakai symmetric encryption serta hashing algorithm. Tujuan dilakukannya proses enkripsi pada SSH adalah untuk memastikan keutuhan data dan kerahasiaan data guna keperluan antara client serta server.