Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

SISTEM OPERASI WINDOWS DAN UNIX

TUGAS KEAMANAN KOMPUTER

Kelompok 4

Disusun Oleh :

Christianingrum (27121005)

Diky Kurniawan (21118926)

Iqbal Baihaqi (23118353)

M Fascal Halilintar (24118616)

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM KOMPUTER

2021
Sistem Operasi Windows

1. Windows Peer to Peer File Sharing (P2P)


Jaringan Peer to Peer (P2P) adalah Suatu model komunikasi dua arah antar pengguna
PC melalui jaringan komputer atau Internet tanpa melalui sebuah server. Namun
jaringan ini baru mulai banyak digunakan ketika Microsoft merilis sistem operasi
Windows For Workgroups.
Cara Kerja :
Komputer pada sebuah jaringan peer-to-peer dapat berfungsi sebagai sebuah client
maupun sebagai sebuah server, jaringan peer-to-peer tidak memiliki kontrol terpusat
(centralized control) pada sumber daya yang terbagi (shared resources). Semua
peralatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semua komputer pada jaringan
yang sama. Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang memiliki prioritas
akses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk membagikan sumber daya.
Semua pengguna (user) pada jaringan peer-to-peer dapat bertindak sebagai
administrator jaringan, sehingga setiap pengguna jaringan dapat mengatur hak akses
sumber daya pada komputer yang digunakannya. Pengguna mungkin saja memberikan
hak akses tidak terbatas (unlimited access) pada sumber daya lokal, atau memberikan
ijin hanya pada sumber daya tertentu. Setiap pengguna dapat memutuskan apakah
pengguna lain dapat meng-akses sumber daya secara sederhana hanya dengan
melakukan permintaan (requesting), atau harus menggunakan kunci (password).
Pada umumnya jaringan peer-to-peer terdiri dari sekumpulan komputer workstation
atau sering disebut juga client yang terhubung melalui media jaringan yang sama.
Komputer workstation tersebut pada umumnya tidak dirancang untuk dapat berfungsi
sebagai server jaringan, sehingga unjuk kerja (performance) dari jaringan dapat dengan
mudah menjadi sangat lamban pada saat banyak pengguna yang mencoba meng-akses
sumber daya pada beberapa komputer atau peralatan lainnya.
Selain itu jika sebuah komputer sedang di akses sumber dayanya oleh pengguna lainnya
melalui jaringan, maka pengguna pada komputer tersebut akan merasakan penurunan
unjuk kerja (performance) dari komputer yang sedang digunakannya.
Pada sebuah jaringan peer-to-peer tidaklah mudah untuk mengorgranisasi data yang
ada, karena setiap komputer dapat berfungsi sebagai server. Hal ini menyulitkan
pengguna untuk selalu mengetahui informasi yang dicari berada pada komputer yang
mana. Jika setiap 10 pengguna bertanggung jawab pada sebuah kumpulan dokumen,
salah seorang dari mereka mungkin harus meng-akses ke 10 komputer untuk mencari
file tertentu.
Untuk memasang (install) jaringan peer-to-peer termasuk mudah dan murah. Jaringan
peer-to-peer umumnya hanya membutuhkan sebuah sistem operasi seperti: Ms.
Windows 95 atau Windows for Workgroups, pada komputer yang memiliki kartu
jaringan (NIC=Network Interface Card) dan media jaringan yang sama. Begitu
komputer terhubung, pengguna dapat segera membagikan informasi dan sumber
dayanya.
2. Simple Network Management Protocol
SNMP adalah kependekan dari Simple Network Management Protocol. Dari
kepanjangan tersebut kita dapat menebak bahwa SNMP digunakan untuk manajemen
network.
SNMP merupakan protokol untuk menajemen peralatan yang terhubung dalam jaringan
IP (Internet Protocol). Peralatan-peralatan itu antara lain switch, router, modem,
komputer, server dan lain-lain. SNMP menggunakan data-data yang didapatkan dari
komunikasi UDP dengan device/peralatan yang masuk dalam jaringan tersebut. SNMP
dapat meminta data ataupun melakukan setting kepada peralatan yang bersangkutan.
Cara Kerja :
• Setiap elemen SNMP mengatur sebuah obyek yang spesifik dengan
karakteristik yang spesifik pula
• Setiap obyek memiliki OID yang terdiri dari nomo yang dipisahkan oleh titik.
• OID tersebut membentuk sebuah struktur pohon,
• MIB mengasosiasikan tiap-tiap OID dengan sebuah label dan parameter yang
berhubungan dengan obyek tersebut sehingga melalui MIB pesan SNMP yang
diterima dapat diketahui maknanya.
Sistem Operasi Unix

1. Simple Network Management Protocol (SNMP)


SNMP (Simple Network Management Protocol) digunakan untuk mengumpulkan data
yang berjalan pada sebuah device seperti Load, status Harddisk, Bandwidth. Data
tersebut digunakan oleh aplikasi memonitor jaringan seperti Cacti untuk menghasilkan
Data berbentuk Grafik untuk tujuan monitoring.
Cara Kerja :
• Setiap elemen SNMP mengatur sebuah obyek yang spesifik dengan
karakteristik yang spesifik pula
• Setiap obyek memiliki OID yang terdiri dari nomo yang dipisahkan oleh titik.
• OID tersebut membentuk sebuah struktur pohon,
• MIB mengasosiasikan tiap-tiap OID dengan sebuah label dan parameter yang
berhubungan dengan obyek tersebut sehingga melalui MIB pesan SNMP yang
diterima dapat diketahui maknanya.
2. Secure Shell (SSH)
Secure shell atau SSH adalah protokol transfer yang memungkinkan penggunanya
untuk mengontrol sebuah perangkat secara remote atau dari jarak jauh melalui koneksi
internet. Fungsi SSH adalah sebagai media transfer data aman dan terpercaya yang bisa
digunakan secara remote atau dari jarak jauh
Cara Kerja :
1. SSH client melakukan koneksi ke SSH server menggunakan port default 22.
2. Jika SSH client dan SSH server menggunakan versi yang sama, koneksi akan
sukses.
3. Selanjutnya, SSH client meminta public key dan host key dari SSH server
dan melakukan verifikasi.
4. Jika kedua kunci yang digunakan sama, SSH client akan membentuk session
key dan mengenkripsi kunci tersebut melalui public key milik SSH server.
5. Kemudian, SSH server akan mengenkripsi balik public key milik SSH client
untuk verifikasi.
6. User dari SSH client lalu harus melakukan otentikasi diri dengan cara
memasukan username dan password yang sudah ada.
Setelah verifikasi pengguna berhasil, koneksi sudah terbentuk dengan aman. Sekarang
Anda sudah bisa menggunakan SSH client untuk melakukan koneksi jarak jauh ke
server Anda!
Cara kerja SSH adalah memakai model client server, dimana SSH client ini akan
melakukan koneksi ke SSH Server. Dalam proses koneksi ke SSH Server, SSH Client
akan menggunakan kunci kriptografi, fungsinya adalah melakukan verifikasi dan
identifikasi SSH Server yang dituju. Jika kunci yang dipakai SSH Client tidak sama
dengan server, maka koneksi tidak akan tersambung. SSH Client dan Server bisa
tersambung atau terkoneksi jika memakai kunci yang sama, tentunya setelah melalui
proses verifikasi. Nantinya, koneksi yang tersambung terlebih dahulu akan dienkripsi
dengan memakai symmetric encryption serta hashing algorithm.
Tujuan dilakukannya proses enkripsi pada SSH adalah untuk memastikan keutuhan
data dan kerahasiaan data guna keperluan antara client serta server.

Anda mungkin juga menyukai