Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI

DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS DI DESA LEBONG TAMBANG


KECAMATAN LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG

Dosen Pengampu :

Dr. Merri Sei Hartati, M.Pd

Oleh :

Ulfah Muffidah Tulkhairi

NPM. 2084105017

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, tiada kata lain yang patut untuk kami ungkapkan


selain ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan
dan kemampuan kepada kami sehingga Laporan Praktikum ini dapat selesai dengan
baik dan tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Muhammad


SAW., para sahabat dan seluruh keluarga beliau sertra para pengikut beliau hingga
akhir zaman.

Selama penyusunan Laporan ini, penulis telah mendapat bantuan dari


berbagai pihak, terutama dari ibu Dr. Merri Sri Hartati, M.Pd selaku dosen pengasuh
mata kuliah Ekologi. Serta ucapan terima kasih juga penulis persembahkan kepada
semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung ikut terlibat dalam
penyelesaian Laporan ini.

Akhirnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan.kami


mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan
Laporan kami selanjutnya.

Bengkulu, Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................2
D. Metode Penelitian ...................................................................................2
E. Alat Dan Bahan ......................................................................................2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil.........................................................................................................3
B. Pembahasan ............................................................................................4
1. Pengertian Penambangan.........................................................................4
2. Pengertian Pencemaran Lingkungan ......................................................5
3. Teknik Penambangan Emas ...................................................................6
4. Dampak Aktivitas Penambangan ...........................................................7
5. Solusi Kegiatan Penambangan .............................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................13
B. Saran .....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya


alam yang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam
non-hayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya non-hayati.
Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya tersebar secara
tidak merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut antara lain : minyak
bumi, emas, batu bara, perak, timah, dan lain-lain. Sumber daya itu diambil dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan
nasional, akan tetapi kegiatan–kegiatan penambangan selain menimbulkan dampak
positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama
perusahaannya, bentang alam, berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan
fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah, penurunan kualitas air atau penurunan
permukaan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan.

Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang diandalkan pemerintah


Indonesia untuk mendatangkan devisa. Selain mendatangkan devisa industri
pertambangan juga menyedot lapangan kerja dan bagi Kabupaten dan Kota
merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kegiatan pertambangan
merupakan suatu kegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan
pemurnian, pengangkutan mineral/bahan tambang. Industri pertambangan selain
mendatangkan devisa dan menyedot lapangan kerja juga rawan terhadap pengrusakan
lingkungan. Banyak kegiatan penambangan yang mengundang sorotan masyarakat
sekitarnya karena pengrusakan lingkungan, apalagi penambangan emas tanpa izin

1
yang selain merusak lingkungan juga membahayakan jiwa penambang karena
keterbatasan pengetahuan si penambang dan juga karena tidak adanya pengawasan
dari dinas instansi terkait (Yudhistira, 2008 dalam Ahyani 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penambangan ?
2. Apa pengertian pencemaran lingkungan ?
3. Bagaimana teknik penambangan emas ?
4. Bagaimana dampak aktivitas penambangan ?
5. Bagaimana solusi kegiatan penambangan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penambangan.
2. Untuk mengetahui pengertian pencemaran lingkungan.
3. Untuk mengetahui teknik penambangan emas.
4. Untuk mengetahui dampak aktivitas penambangan.
5. Untuk mengetahui solusi kegiatan penambangan.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan
pengamatan langsung kelokasi penelitian.

E. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu, kamera, buku catatan pena dan lain-
lain.

2
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

3
B. Pembahasan

1. Pengertian Pertambangan

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,


penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan
galian(mineral, batubara, panas bumi, migas).Indonesia merupakan salah satu daerah
penghasil tambang batu bara terbesar di dunia.Kegiatan penambangan apabila
dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola
dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara
keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara.

4
Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam bumi Indonesia.
Pembangunan pertambangan bertujuan untuk menyediakan bahan baku bagi industri
dalam negeri, meningkatkan ekspor dan penerimaan negara serta memperluas
kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

2. Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan


kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak
dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh
kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam
berbahaya, dsb.) Sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).

Sebagai negara yang mempunyai julukan pari-paru dunia, Indonesia mempunyai


banyak sekali pulau yang terselimuti oleh hutan lebat. Namun pada bebrapa dekade
belakang ini, banyak negara mengencam akan kelestarian alam yang terjadi di
indonesia. Hal tersebut dikarenakan semakin banyaknya industri-industri
pertambangan yang mulai muncul di indonesia. Tak pelak industri pertambangan baru
tersebut melakukan sesuatu hal yang merusak lingkungan agar mendapatkan
keuntungan yang besar. Berkurangnya sumber keseimbangan alam seperti hutan, air
dan tanah yang subur sebagian besar disebabkan oleh kegiatan pertambangan yang
menghasilkan polutan yang sangat besar sejak awal eksploitasi sampai proses
produksi dan hanya mementingkan keuntungan pribadi tanpa memperhatikan faktor
kelestarian lingkungan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar.


Angka pertumbuhan penduduk negara indonesia pun cukup besar, hal tersebutlah
yang menyebabkan kenaikan yang begitu besar akan ketergantungan hasil tambang,
baik minyak, batubara, emas, ataupun gas. Semakin besar skala kegiatan

5
pertambangan, makin besar pula areaa dampak yang ditimbulkan. Perubahan
lingkungan akibat kegiatan pertambangan dapat bersifat permanen, atau tidak dapat
dikembalikan kepada keadaan semula.

3. Proses Pengolahan Emas


 Dalam proses pengolahan emas urat adalah bahan utama dalam proses
pengolahan menjadi emas. Urat sebelum di olah harus ditumbuk terlebih
dahulu hingga halus setelah itu urat dimasukan kedalam penggiling atau yang
biasanya disebut dengan geludung, kemudian masukan air perak kedalam
gelundung air perak inilah yang akan menangkap atau menyerap emas yang
ada didalam gelundung tersebut.
 Setelah semua dimasukan gelundung ditutup dan diputar dengan mesin
dinamo atau mesin yang lain, selama kurang lebih 1X 24 jam.
 Setelah itu gelundung baru bisa dibuka, setelah dibuka lepaskan pelor atau
besi penghancur urat dalam gelundung .
 Setelah selesai gelundung ditutup kembali dan diputar selama 30 menit.
 Setelah diputar selama 30 menit gelundung dibuka kembali untuk proses
penyaringan.
 Setelah dibuka masukan selang air bersih kedalam gelundung dan tuang isi
gelundung secara perlahan.
 Setelah semua selesai dikeluarkan tuang kedalam ember bersihkan air perak
dari lumpur urat.
 Setelah air perak bersih, air perak tersebut dapat disaring dengan
menggunakan kain sebagai alat saring emas.
 Kemudian air perak dimasukan kedalam kain sebagai saring emas, lalu kain
diperas hingga air perak keluar, emas akan menempel di kain penyaring.
 Setelah itu emas yang ada di kain harus diambil dan dibakar agar air perak
dan emas terpisah.
 Setelah emas sudah dibakar emas sudah bisa di gembos dan dijual.

6
4. Dampak Aktivitas Pertambangan

Dampak dari pertambangan dibagi menjadi dua yaitu, dampak positif dan
dampak negative :

Dampak Positif

 Terhadap lingkungan

Meningkatnya devisa negara dan pendapatan asli daerah serta menampung tenaga
kerja.

 Masyarakat sekitar dapat memperoleh pekerjaan dari pertambangan tersebut.


 Sisi Ekonomi dan Sumber Daya Manusia

Tidak dapat dipungkiri baik secara langsung maupun tidak langsung sebagian
besar dengan adanya kegiatan penambangan dan adanya perusahaan pertambangan
disuatu daerah akan berdampak secara sistematik pada segi ekonomi masyarakat
daerah tersebut.

Hal ini dapat terlihat dari peningkatan pendapatan perbulan masyarakat disekitar
perusahaan pertambangan tersebut. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh
adanya penerimaan tenaga Kerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung
kegiatan operasional. Meliputi tenaga managerial, teknis tambang, teknis operasional
dan tenaga kerja pendukung.

 Memasok Kebutuhan Energi.

Kegiatan penambangan oleh perusahaan pertambangan khususnya penambangan


bahan-bahan tambang yang pengunaan akhirnya sebagai sumber energi secara
langsung akan berdampak pada peningkatan dan mpemenuhan permintaan pasokan
energi khususnya didaerah tersebut dan pada daerah lain secara luas.

7
 Memacu Pembangunan.

Pembangunan didaerah kegiatan penambangan dan perusahaan pertambangan


tentunya akan terus berkembang pesat sejalan dengan kegiatan penambangan itu
sendiri. Pembangunan insfrastruktur pendukung kegiatan penambangan itu sendiri
tentunya akan memicu peningkatan pembangunan didaerah tersebut guna mendukung
kebutuhan perusahaan dan kegiatan penambangan itu sendiri mulai dari segi sosial,
kesehatan, perekonomian dan lain-lain.

Seperti diterangkan sebelumnya kegitan penambangan itu sendiri akan


merangsang pembangunan perusahaan pengguna dari bahan tambang itu sendiri yang
akan berimbas secara berkelanjutan akan kebutuhan insfrastruktur sosial seperti
tempat ibadah, ekonomi berupa perbankan dan pasar, serta sarana pendidikan.

 Industri pertambangan merupakan salah satu pandapatan terbesar dari sebuah

Negara,

 Iindustri pertambangan memproduksi sebagian besar kebutuhan manusia di

“Dunia”.

 Industri pertambangan menyiapkan lapangan kerja bagi masyarakat dan

mengurangi pengangguran.

 Mengangkat nama Negara di kalangan internasional.

Dampak Negatif

Berikut dampak-dampak negatif yang mungkin timbul akibat adanya aktivitas


penambangan emas :

 Tanah

8
Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat
pertambangan, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup
kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang
sangat tinggi. Air kubangan tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg
dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang
mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada
tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka
tumbuhan yang ada diatasnya akan mati

Meningkatnya Ancaman Tanah Longsor Dari hasil observasi di lokasi


penambangan emas secara tradisional di lapangan ditemukan bahwa aktivitas
penambangan berpotensi meningkatkan ancaman tanah longsor. Dilihat dari teknik
penambangan, dimana penambang menggali bukit tidak secara berjenjang (trap-trap),
namun asal menggali saja dan nampak bukaan penggalian yang tidak teratur dan
membentuk dinding yang lurus dan menggantung (hanging wall) yang sangat rentan
runtuh (longsor) dan dapat mengancam keselamatan jiwa para penambang.

 Hilangnya Vegetasi Penutup Tanah

Penambang (pendulang) yang menggali tanah atau material tidak melakukan


upaya reklamasi atau reboisasi di areal penggalian, tapi membiarkan begitu saja areal
penggalian dan pindah ke areal yang baru. Tampak di lapangan bahwa penambang
membiarkan lokasi penggalian begitu saja dan terlihat gersang. Bahkan penggalian
yang terlalu dalam membetuk kolam-kolam pada permukaan tanah yang
kedalamannya mencapai 3-5 meter.

 Erosi tanah

Areal bekas penggalian yang dibiarkan begitu saja berpotensi mengalami erosi
dipercepat karena tidak adanya vegetasi penutup tanah. Kali kecil yang berada di
dekat lokasi penambangan juga terlihat mengalami erosi pada tebing sisi kanan dan

9
kirinya. Selain itu telah terjadi pelebaran pada dinding tebing sungai, akibat
diperlebar dan diperdalam guna melakukan aktivitas pendulangan dengan
memanfaatkan aliran kali untuk mencuci tanah

 Air

Penambangan secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah


tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut
mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan
menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.
Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut
mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam
sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat
menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.

 Sedimentasi dan Menurunnya Kualitas Air

Aktivitas penambangan emas secara tradisional yang memanfatkan aliran kali


membuat air menjadi keruh dan kekeruhan ini nampak terlihat di saluran primer
yakni kali Anafre. Pembuangan tanah sisa hasil pendulangan turut meningkatkan
jumlah transport sedimen

 Hutan

Penambangan dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena


lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal
ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha
masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena
hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat
habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti
hutan rawa.

10
5. Solusi Kegiatan Penambangan

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap aktifitas penambangan tentunya akan


membawa berbagai dampak-dampak tertentu baik dampak secara positif maupun
secara negatif.dibawah ini merupakan Upaya pencegahan dan penanggulangan
terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penambang.

 remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang


tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-
situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal danrumit.
 bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
 penggunaan alat (retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar
dapat mengurangi pencemaranHg.
 perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan.
Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan

11
dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan,
diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan
sekedar formalitas kebutuhan administrasi.
 penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu
dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko
kesehatan masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan
eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap
lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif
ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak
negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan
bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga
memanfaatkannya secara bijaksana. Jika dilakukan penelitian secara mendalam, akan
banyak sekali dampak buruk dari daya rusak yang disebabkan oleh pertambangan ini.

Jika kita banyak belajar dari kasus-kasus pertambangan yang ada di Bengkulu
seperti penambangan emas, batubara dan lain-lain. Mengandalkan pengerukan
Sumber Daya Alam (SDA) sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
satu bentuk pemerintahan daerah yang tidak kreatif dan solutif.

Sebab pertambangan tidak saja membawa berkah bagi sipemiliknya namun juga
bencana besar akibat daya rusak yang diakibatkan, baik kerusakan lingkungan,
kerusakan sosial, budaya masyarakat menjadi lebih konsumtif dan masih banyak lagi.

Dalam kegiatan proses produksi, sering terjadi dampak yang ditimbulkan dari
produksi tersebut. Dampak yang timbul itu banyak merugikan mahkluk hidup baik
manusia, flora, fauna maupun lingkungan hidup. Di balik dampak tersebut, para
pelaku produksi sering tidak memperhatikan dan memperdulikan penyebab yang
mereka lakukan, mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi mereka sendiri untuk
mendapatkan keuntungan yang besar.

13
Perubahan iklim dan kerusakan ekosistem sekitar tambang akan dapat terjadi jika
kegiatan pertambangan tidak segera ditanggulangi dan diantisipasi. Permasalahan
yang cukup serius dapat ditimbulkan dikemudian hari seperti terjadinya longsor dan
timbulnya lahan kritis ataupun lahan terlantar yang tidak produktif. Eksploitasi besar
– besaran dan degradasi lingkungan bekas pertambangan yang berdampak pada
kawasan disekitanya dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.

Akibat dari penelantaran lahan bekas pertambangan, akan merugikan pemerintah


sekitar karena pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk penutupan tambang.
Selain itu, pemerintah akan dibebani dengan tanggung jawab untuk mengembalikan
lahan – lahan tersebut pada fungsi semula yang produktif, karena lahan bekas
tambang dapat menjadi lahan terlantar yang tidak produktif dan memiliki potensi
bencana longsor. Jika lahan yang tidak produktif ini ditelantarkan akan memberikan
dampak negatif lagi kepada masyarakat yaitu terjadinya peningkatan kemiskinan
karena perubahan lahan produktif menjadi tidak prodiktif mengurangi lahan
pertanian.

Perlu dilakukannya perencanaan lahan bekas tambang supaya tidak merugikan


banyak pihak. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kajian terhadap lahan bekas tambang
yang terlantar untuk mengetahui arahan pemanfaatan lahan yang sesuai untuk
dilakukan berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh lahan bekas tambang tersebut
dan permintaan yang ada agar permasalahan yang terjadi akibat ditelantarkannya
lahan bekas tambang dapat diminimalisir.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa Laporan yang telah di susun ini tidak terlepas dari
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan dan semoga Laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30067648/Kerusakan_Lingkungan_akibat_kegiatan_Pena
mbangan. 5 Mei 2021.

https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/Kerusakan%20Lingkungan%20Akibat
%20Pertambangan.pdf. 5 Mei 2021.

15

Anda mungkin juga menyukai