Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ulfah Muffidah Tulkhairi

NPM : 2084105017
Mk : Bioteknologi
Tugas : Analisis Artikel (Recombinan Dna Technology)

A. Judul Artikel

1. Judul : Recombinant DNA Technology in the Treatment of Diabetes:


Insulin Analogs
Teknologi DNA Rekombinan dalam Pengobatan Diabetes: Analog
Insulin
2. Penulis : Zoltan Vajo, Janet Fawcett, And William C. Duckworth
3. Tahun : 2001
4. Sumber : Vajo, Zoltan. 2001. Recombinant DNA Technology in the
Treatment of Diabetes: Insulin Analogs

B. Tujuan Penelitian

Untuk mengidentifikasi analog insulin sebagai molekul yang dihasilkan dengan


memodifikasi struktur molekul insulin manusia yang menghasilkan perubahan sifat
fisikokimia, biologi, farmakodinamik.

C. Konsep Yang Muncul

1. Reseptor insulin adalah tirosin kinase yang mengalami aktivasi pada pengikatan
insulin, yang mengarah ke fosforilasi trison dari kumpulan spesifik protein
intraseluler (White MF, Kahn CR. 1994)
2. Selain efek penurun glukosa, insulin adalah agen anabolik fisiologis paling kuat
yang diketaui sampai saat ini (Mastick CC, Brady MJ, Printen JA, Ribon V,
Saltiel AR .1998)
3. Salah satu faktor pembaur adalah insulin berbagai tindakan insulin, yang
bergantung pada jenis sel, waktu paparan, da nada tidaknya hormone lain
(Saltiel AR .1996)
D. Fakta Unik Dan Menarik

1. Pasien mengaggap kesempatan untuk menyuntikkan segera sebelum makan


merupakan keuntungan, karena dpat meningkatkan fleksibilitas dan kebebasan
dalam aktivitas sehari-hari (Desmet M, Rutters A, Schmitt H, Satter E .1994)
2. Pasien mengaggap kesempatan untuk menyuntikkan segera sebelum makan
merupakan keuntungan, karena dpat meningkatkan fleksibilitas dan kebebasan
dalam aktivitas sehari-hari (Desmet M, Rutters A, Schmitt H, Satter E .1994)
3. Selain metabolism karbohidrat insulin Asp (B10) telah terbukti memiliki efek
yang meningkat pada lipogenesis juga (. Kurtzhals P, Schaffer L, Sorensen A,
Kristensen C, Jonassen I, Schmid C, Trub T .2000)
4. Berbeda dengan insulin manusia, Asp (B10) menginduksi pro keadaan
fosforilasi yang lama dari reseptor 95- kDa B subunit dan substrat reseptor
insulin ½ dan Shc (Berti L, Kellerer M, Bossenmaier B, Seffer E, Seipke G,
Haring HU.1998)
5. Wilayah B-26-30 dari molekul insulin tidak penting dalam mengikat reseptor
insulin, namun jelas penting dalam memediasi pembentukan dimer insulin
(Baker EN, Blundell TL, Cutfield JF, Cutfield SM, Dodson EJ, Dodson GG,
Hodgkin DM, Hubbard RE, Isaacs NW, Reynolds CD. 1988)
6. Insulin lispro juga ditemukan memiliki potensi mitogenik yang rendah ketika
dipelajari menggunakan garis sel osteosarcoma manusia, dan berbeda dengan
Asp (B10), pemrosesan seluler lispro pada dasarnya identik dengan insulin
manusia, oleh karena itu tidak seperti Asp (B10), lispro ditemukan aman untuk
penggunaan klinis (Kurtzhals P, Schaffer L, Sorensen A, Kristensen C,
Jonassen I, Schmid C, Trub T. 2000)
7. Oleh karena itu terapi intensif diabetes dengan beberapa suntikan harian,
penambah beberapa unit NPH ke lispro setiap kali makan, dikombinasikan
dengan NPH sebelumtidur, dapat dikombinasikan (33-35) rajimen ini bahkan
dapat meningkatkan ketidaksadaran, dan meningkatkan kontraregulasi
berpasangan dengan, hipoglikemia (Lalli C, Ciofetta M, Del Sindaco P,
Torlone E, Pampanelli S, Compagnucci P, Cartechini MG, Bartocci L, Brunetti
P, Bolli GB .1999)
8. Seperti yang diasumsikan, hasil dengan insulin lispro pada pasien yang
menerima CSII menjanjikan, sebagaimana dibuktikan oleh nilai hemoglobin
glikosilasi yang lebih rendah dan peningkatan kadar glukosa postprandial
dibandingkan dengan pasien yang menerima pengobatan pompa dengan insulin
reguler (7. Zinman B, Tildesley H, Chiasson JL, Tsui E, Strack TR.1997)
9. Penatalaksanaan diabetes pada pasien penyakit ginjal stadium akhir seringkali
bermasalah, karena gagal ginjal mengganggu metabolism glukosa dan
insulin.banyak dari penerita diabetes ini memiliki fluktuasi yang luas dalam
profil glukosa darah harian mereka,. Kerja insulin reguler dapat diperpanjang
sebagai akibat dari kegagalan degradasi insulin ginjal, membuat profil dosis
efek insulin sulit dikendalikan dan membuat hipoglikemia lebih mungkin
terjadi. Ada bukti bahwmenggunakan insulin lispro mungkin untuk
menghindari fluktuasi besar dalam kadar glukosa darah pasien ini (Jehle PM,
Aisenpreis U, Bundschu D, Keller F .1999)
10 Potensi lipogenesis insulin aspart mirip dengan insulin manusia, sedangkan
. afinitasnya terhadap reseptor IGF- I sedikit lebih rendah, dan dengan demikian,
tidak menghasilkan potensi mitogenik yang lebih besar (Kurtzhals P, Schaffer
L, Sorensen A, Kristensen C, Jonassen I, Schmid C, Trub T. 2000)
11 Insulin aspart telah terbukti disereap dua kali lebih cepat dari insulin manusia
. dan mencapai konsentrasi maksimum dua kali lebih tinggi, sedangkan durasi
kerjanya lebih pendek (60-62). Seperti yang diharapkan, kontrol glukosa post
prandial yang dicapai dengan analog ini lebih unggul dari insulin manusia
biasa, sedangkan bioavailabilitasnya sedangg (Lindholm A, McEwen J, Riis
AP. 1999)
12 Dalam penelitian yang sangat menarik dengan penderita diabetes tipe 1,
. ditemukan bahwa, karena penyerapannya yang cepat, insulin aspart
memberikan kontrol glukosa yang wajar bahkan setelah disuntikan 15 menit
setelah dimulainya makan (Rosenfalck AM, Thorsby P, Kjems L, Birkeland K,
Dejgaard A, Hanssen KF, Madsbad S. 2000)
13 Sejumlah perubahan molekul insulin oleh rekayasa genetika saat ini sedang
. diuji untuk memperlambat dan menstabilkan kinetika penyerapan persiapan
insulin kerja panjang. Salah satu kemungkinan untuk memperpanjang kerja
insulin adalah dengan mengikatkan titik isoelektrik insulin manusia dari PH 5,4
menuju netral dengan mengembangkan analog dengan asam amino bermuatan
lebih positif (Rosskamp RH, Park G. 1999)
14 Sehubungan dengan pengikatan reseptor insulin, reseptor auto fosforilasi
. elemen sinyal, dan promosi mitogenesis dalam sel otot, glargine insulin
berperilaku seperti insulin manusia biasa (Berti L, Kellerer M, Bossenmaier B,
Seffer E, Seipke G, Haring HU. 1998)
15 Karakteristik HOE 901 telah diteliti pada pasien diabetes tipe 1 dan 2. Dalam
. uji coba fase II yang dilakukan di eropa dan amerika serikat dengan penderita
diabetes tipe 1, suntikan HOE 901 sekali sehari bersama dengan insulin reguler
sebelum makan mencapai kadar glukosa plasma puasa yang jauh lebih rendah
(80) dan nilai hemoglobin A, dubandingkan dengan pasien yang menggunakan
NPH dan insulin reguler (. Pieber T, Eugene-Jolchine I, DeRobert E. 1998)

E. Pertanyaan Yang Muncul

1. Apa yang dimaksud dengan teknologi DNA rekombinan ?


2. Apa kegunaan teknik DNA rekombinan ?
3. Langkah-langkah untuk membuat DNA rekombinan ?
4. Apa peran enzim restriksi dan ligase dalam pembuatan DNA rekombinan ?
5. Apa perangkat teknologi DNA rekombinan ?

F. Jawaban Dari Pertanyaan

1. Teknologi DNA rekombinan adalah teknik penggabungan DNA dari spesies


yang berbeda sehingga akan diperoleh organisme baru dengan sifat-sifat yang
diinginkan.
2. Teknologi DNA rekombinan telah memberikan banyak mamfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan maupun bagi kehidupan manusia sehari-hari.
Beberapa jenis obat-obatan, vaksin, bahan pangan, bahan pakaian, dan lainnya
telah diproduksi dengan memanfaatkan teknologi DNA rekombinan. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, secara langsung maupun tidak langsung, sebagian
dari kita pernah berhubungan dengan hasil penggunaan teknologi DNA
rekombinan. Contohnya, insulin telah digunakan untuk mengobati penyakit
diabetes. Penyakit diabetes pada manusia diobati dengan insulin manusia.
3. Langkah-langkah proses DNA rekombinan :
 Mengisolasi DNA
 Memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi endonuclease
 Menggabung/menyambung DNA dengan menggunakan enzim ligase
 Memasukakkan DNA kedalam sel hidup (vector)
 Vector berkembang dengan seleksi DNA yang direkayasa.
4. Enzim restriksi telah membuat terobosan baru dibidang teknologi DNA
rekombinan. Enzim restriksi diibaratkan seperti gunting yang memungkinkan
kita untuk memotong DNA ditempat yang spesifik. Kemudian DNA ligase
berperan sebagai lem yang menyambungkan DNA yang telah terpotog
sehingga menjadi DNA yang fungsional.
5. Perangkat yang digunakan dalam teknologi DNA rekombinan adalah
perangkat-prangkat yang ada pada bakteri. Perangkat tersebut adalah :
 Enzim restriksi digunakan untuk memotong DNA
 Enzim DNA ligase digunakan untuk menyambung DNA
 Plasmid digunakan sebagai vector untuk mengklonkan gen atau
mengklonkan fragmen DNA atau mengubah sifat bakteri
 Transposon digunakan sebagai alat untuk melakukan mutagenesis dan
untuk menyisipkan penanda
 Pustaka genom digunakan untuk menyimpan gen atau fragmen DNA
yang telah diklonkan
 Enzim transkripsi balik digunakan untuk membuat DNA berdasrkan
RNA
 Pelacak DNA/RNA digunakan untuk mendeteksi gen atau fragmen
DNA yang diinginkan atau untuk mendeteksi klon yang benar.

G. Kelebihan Dan Kelemahan

No POIN ARTIKEL KELEMAHAN KEUNGGULAN

1 Latar belakang  Tidak banyak


penjelasan

2 Metode Penelitian  Tidak


menjelaskan
metode
penelitian

3 Hasil dan  Menjelaskan dengan


jelas.
Pembahasan

4 Kesimpulan  Memuat informasi


yang cukup
mengenai hasil dari
penelitian.

H. Refleksi Diri

Setelah membaca dan menganalisis artikel tersebut penulis mendapatkan


tambahan pengetahuan dan pemaham mngenai teknologi DNA rekombinan yang bisa
digunakan sebagai modal untuk menekuni profesi sebagai seorang guru.

Anda mungkin juga menyukai