Anda di halaman 1dari 6

UNDIAN BERHADIAH

Makalah

Dibuat dan Dipresentasikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Fiqh Muamalah II, Prodi Perbankan Syariah 4 Semester 3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:
NASTI

NIM. 612062019101

NURFATIHA

NIM. 612062019121

Dosen Pemandu:

Rachmat Hidajat, S.E.I., M.E.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

WATAMPONE

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
dengan segala kuasa-Nya lah kami akhirnya bisa menyusun makalah yg berjudul “Undian” ini
dengan waktu sebaik-baiknya.

Ucapan terimakasih kepada bapak Rachmat Hidajat, S.E.I., M.E. selaku dosen Fiqh
Muamalah II yg telah memberikan masukan dan saran dalam proses penyelesaian makalah.

Kami sangat berharap agar makalah ini dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi yg
membacanya. Kami selaku penulis juga berharap ada nya masukan, kritikan serta saran dari
semua pihak agar makalah ini bisa lebih baik sebagaimana mestinya.

Watampone, 8 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Undian Berhadiah


B. Pembagian Undian Berhadiah
C. Bentuk-Bentuk Undian Berhadiah

BAB 3 PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR RUJUKAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persoalan undian berhadiah merupakan persoalan yg hangat diperbincangkan
dikalangan para ekonomi muslim, selain karena undian berhadiah semakin banyak
dipraktekan oleh pedagang ternyata dilapangan masih banyak menimbulkan persoalan
hukumnya.
Salah satu penyebab undian berhadiah semakin marak dilakukan oleh pedagang
karena adanya persaingan ketat dalam dunia perdagangan yg sering kali memaksa setiap
pebisnis untuk memutar fikiran agar barangnya habis terjual dan mendapat keuntungan
lebih yaitu mengadakan undian berhadiah kepada konsumen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Undian?
2. Bagaimana pembagian undian dalam Fiqh?
3. Apa saja bentuk-bentuk undian yg diperbolehkan dan yg tidak diperbolehkan dalam
Fiqh?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan Undian
2. Untuk mengetahui pembagian undian
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk undian yg diperbolehkan dan yg tidak
diperbolehkan dalam fiqh
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Kata Undian dalam KBBI berarti sesuatu yg diundi (lotre). Istilah lotre sendiri
berasal dari Belanda yg artinya Undian berhadiah, nasib, peruntungan. Sedangkan dalam
bahasa inggris artinya undian.
Dalam bahasa Arab istilah undian dikenal dengan istilah qur’ah, yg bisa dimaknai
sebagai upaya memilih sebagian pilihan dari keseluruhan pilihan yg tersedia dengan cara
sedemikian rupa sehingga setiap pilihan yg tersedia itu memiliki kemungkinan yg sama
besarnya untuk terpilih.
Istilah undian memiliki persamaan baik dalam bahasa Indonesia, yakni sama-
sama mengandung unsur untung-untungan yg memiliki konsekuensi tertentu bagi orang-
orang yg melakukan undian.

B. Pembagian Undian Berhadiah Dalam Fiqh


Imam Hanafi, Maliki, Hambali dan Syafi’I membagi undian berhadiah menjadi
dua macam ditinjau dari sudut manfaat dan mudarat-nya, yaitu :
1. Undian yg tidak mengandung Mudarat (tidak mengakibatkan kerugian)

Undian yg tidak mengandung Mudarat bagi pihak manapun, baik bagi pihak yg
diundi maupun bagi peserta yg lain yg mengikuti undian. Pemenang undian ini berhasil
mendapatkan hadiah tanpa menyebabkan kerugian bagi peserta lain yg mengikuti undian.
Pemenang undian hanya mendapatkan keuntungan berupa hadiah disatu pihak dan pihak
lain tidak mendapat apa-apa, namun peserta undian yg tidak mendapatkan apa-apa tidak
juga mendapatkan kerugian financial, yg termasuk dalam kategori undian ini adalah
segala macam undian berhadiah dari perusahaan-perusahaan dengan motif promosi atas
barang produksinya.

2. Undian yg mengandung unsur Mudarat (mengakibatkan kerugian)


Undian yg mengandung unsur Mudarat terbagi dua, yaitu :
a. Undian yg menimbulkan kerugian secara financial bagi pihak-pihak yg diundi. Hal ini
terjadi karena antar pihak-pihak yg diundi terdapat unsur untung-rugi. Antara
keuntungan yg didapatkan dengan kerugian yg diderita jauh lebih besar kerugiannya
karena biasanya yg mendapatkan hadiah hanya satu orang tertentu sedangkan yg tidak
mendapatkan hadiah jumlahnya jauh lebih banyak, bisa puluhan, ratusan hingga
ribuan orang. Undian yg terdapat unsure-unsur ini dalam Al-Quran disebut al-maisir.
b. Undian hanya menimbulkan dampak kerugian atau kerusakan bagi pelakunya sendiri,
yaitu berupa kerusakan mental. Kerusakan mental ini muncul karena manusia
menggantungkan nasib, rencana, pilihan, dan aktivitasnya kepada para pengabdi nasib
atau peramal, sehingga akal fikiran manusia menjadi labil, kurang percaya diri dan
terkadang berfikir tidak realistis. Undian semacam ini dalam Al-Quran disebut
dengan istilah al-azlam.

C. Bentuk Undian Berhadiah


a. Bentuk undian berhadiah yg diharamkan syariat tanpa adanya perselisihan.
Bentuk undian yg tidak diragukan keharamannya adalah jika orang yg membeli
kupon dengan harga tertentu, banyak atau sedikit, tanpa ada gantinya melainkan
hanya untuk ikut serta dalam mendapatkan hadiah yg disediakan berupa mobil, emas
atau barang berharga lainnya maka hal seperti ini termasuk yg dilarangan (bagi yg
melakukannya dianggap telah melakukan dosa besar). Karena termasuk judi yg
dirangkaikan dengan khamar.

b. Bentuk undian berhadiah yg masih diperselisihkan hukumnya


Bentuk undian berhadiah yg masih diperselisihkan hukumnya adalah berupa
kupon yg diberikan kepada seseorang sebagai ganti dari pembelian barang dari
sebuah toko. Namun dikecualikan dari hal ini, orang yg membeli baranf ditoko hanya
dengan motivasi ingin mendapatkan hadiah, sedangkan ia tidak punya tujuan untuk
membelinya. Maka hal ini mengarah kepada judi yg terlarang atau mendekatinya.

Anda mungkin juga menyukai