Anda di halaman 1dari 16

“PASAR MODAL”

Makalah
Dibuat dan Dipresentasikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, Prodi Perbankan Syariah 4 Semester 3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:

Haedir Hakman Nur Annisa


(NIM. 612062019094) (NIM. 612062019106)

Ayu Meizin Jumantika Rafika Almunawara


(NIM. 612062019110) (NIM. 612062019108)

Dyndha Usman Setiawati Nurfatiha


(NIM. 612062019122) (NIM.612062019121)

Dosen Pemandu:
Dr. Andi Ruslan, SE., M.S

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


WATAMPONE
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan  makalah yang berjudul “Pasar Modal”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak


terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah
ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan
Non Bank, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Kami mohon
maaf apabila ada kekurangan maupun kesalahan pada penulisan makalah ini untuk itu
kami berterimakasih apabila pembaca memberi saran atau kritikan kepada kami.

Watampone, 2 Februari 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………....iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………….………………………………….1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………....2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal………………………………………………………………3


B. Sejarah Pasar Modal………………………………………………………………….4
C. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal……………………….....................................5
D. Produk-Produk Pasar Modal…………………………………………………………8

BAB III PENUTUP

A. Simpulan………………………………...…………………………………………...14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..………………15

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar modal (capital market) merupakan tempat pertemuan antara penawaran
dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-
individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan
investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, di tempat itu
pula perusahaan (entities) yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan
cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten. Proses
transaksi pada dasarnya tidak dibatasi oleh lokasi dan dinding gedung pasar modal,
mengingat transaksi dapat terjadi dimanapun juga. Meskipun demikian, dalam rangka
menciptakan iklim usaha yang sehat dan dapat dipercaya, maka transaksi diatur dalam
kerangka sistem yang terpadu dibawah kendali suatu pasar modal yang secara legal
dijamin oleh undang-undang negara.
Pasar modal di Indonesia dikelola oleh suatu perusahaan swasta berbentuk
perseroan terbatas, yaitu PT bursa efek Indonesia (BEI). Pemengang saham BEI adalah
perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa (AB) sesuai dengan undang-undang
nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Praktek perdaganagan saham di Indonesia saat
ini mengalami tahap perkembangan yang sangat pesat, hal ini untuk mengejar
keterbelakangan dengan pasar modal dunia khususnya di negara-negara maju. Sebelum
tahun 2002 praktek perdagangan saham di Indonesia masih sederhana dalam artian
bahwa surat saham akan melekat pada diri pemiliknya. Hal ini mengandung resiko waktu
yang dibutuhkan untuk penyelesaian transaksi akan lebih lama, jadi menunjukkan adanya
inefisiensi. Disamping itu, risiko kemungkinan terjadinya hilang atau rusak sangat tinggi.
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada dasarnya
mempunyai kesamaan antara satu negara dengan negara lain. Hampir semua negara di
dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan
industi dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal.
Selain itu pasar modal juga memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal merupakan sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Pasar modal
juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan,
2

seperti saham, obligasi, dan reksadana. Dengan demikian, masyarakat dapat


menempatkan dana yang dimilikinya sesuaai karakteristik dan risiko masing-masing
instrument.
Dalam melakukan investasi di pasar modal para analisis dan investor dapat
melakukan analisis investasi yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua
pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental
merupakan usaha untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan saham
yang akan dipilih melalui analisis perusahaan, analisis industri, analisis ekonomi makro
serta metode-metode analisis lain untuk mendukung analisis saham yang akan dipilih.
Sedangkan analisis teknikal merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan
peramalan pergerakan saham dan surat berharga lainnya dengan menggunakan grafik
harga dan volume berdasarkan data masa yang lalu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pasar Modal?
2. Bagaimana Sejarah Pasar Modal?
3. Bagaimana Fungsi dan Manfaat Pasar Modal?
4. Apa Produk-Produk Pasar Modal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pasar Modal.
2. Untuk mengetahui Sejarah Pasar Modal.
3. Untuk mengetahui Fungsi dan Manfaat Pasar Modal.
4. Untuk mengetahui Produk-Produk Pasar Modal.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal


Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan
instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam modal sendiri (stocks)
maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities)
maupun oleh perusahaan swasta (private sectors).1
Pasar modal dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha
perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikan saham, dan obligasi atau efek-
efek pada umumnya2.
Menurut Marzuki Usman pasar modal adalah pelengkap disektor keuangan
terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan.
Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendi M. Fakhrudin menerangkan bahwa: “Pasar
modal adalah pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang biasa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri.Instrument keuangan
yang diperjualbelikan dipasar modal seperti saham, obligasi, warrant, right, obligasi
konvertibel, dan berbagai produk turunan seperti opsi (put atau call)”.
Adapun menurut UUPM pasal 1 angka 13 memberi pengertian: “Pasar Modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya
adalah suatu tempat untuk bertemunyapara penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi dalam rangka memperoleh modal. Yang membedakannya dengan pasar lainnya
adalah pada objek yang diperjualbelikan. Kalau pada pasar lainnya yang
diperdangangkan adalah sesuatu yang sifatnya konkret seperti kebutuhan sehari- hari,
tetapi yang diperjualbelikan dipasar modal adalah modal atau dana dalam bentuk efek
(surat berharga).3
Pasar modal dibedakan menjadi dua segmen, yaitu:
1. Non Securities Segment

1
Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011), h. 7
2
Ana Rokhmatussa’dyah, Suratman, Hukum Investasi & Pasar Modal (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h.
166
3
Tavinayati, Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 1
4

Menyediakan tempat dari lembaga keuangan langsung kepada perusahaan.


Perusahaan berunding langsung dengan lembaga penyedia dana. Misalnya perbankan,
perusahaan ansuransi, dana pensiun, dan lain-lain.
2. Segment
Dirancang dengan maksud dapat menyediakan sumber pembelanjaan
perusahaan jangka panjang dan memungkinkan perusahaan melakukan investasi pada
barang modal, memperbanyak alat-alat produksi dan menciptakan kesempatann kerja.
Tujuan segment ini memobilisasi tabungan jangka panjang, menyediakan
wahana atau saluran tabungan yang dapat ditarik atau ditempatkan pada investasi
jangka panjang pada perusahaan-perusahaan produktif.4
B. Sejarah Pasar Modal
Untuk mengenal lebih dekat tentang pasar modal, perlu adanya pengetahuan dan
pemahaman tentang sejarah passar modal itu sendiri, agar dapat menjadi bahan
perbandingan dan pedoman di dalam mengembangkan pasar modal di masa yang akan
datang. Pasar modal adalah fenomena yang merentang cukup lama dalam sejarah yang
hingga kini terus berkembang dan terus mengalami kemajuan. Sebelum Tahun 1900
sejarah pasar modal berjalan seiring dengan aktivitas ekonomi negara-negara maju sejak
abad pertengahan. Tata atauran dalam beraktivitas di pasar modal berkembang sejalan
dengan pergerakan ekspansi dan konolialisme ekonomi bangsa-bangsa Eropa di Asia,
Amerika Tengah dan Selatan. Pada masa itu perkembangan aktivitas perekonomian
dititikberatkan pada sektor pertanian dan perkebunan. Aktivitas perekonomian demikian
terus membesar, karena keuntungan yang diraih juga luar biasa. Pembesaran skala usaha-
usaha pertanian dan perkebunan tentunya mengakibatkan meningkatnya keperluan dana,
maka mulailah diperkenalkan suatu modus penghimpun dana dari massyarakat Eropa.
Modus itu terus berkembang yang kemudian menjadi cikal bakal pasar modal. Seiring
dengan populernya pasar modal, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar modal
memerlukan suatu aturan main agar proses berintraksi dapat menjai tertib, adil, tidak
menimbulkan kekacauan dan merugikan salah satu pihak.5

4
Zainal Asikin, Hukum Dagang (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 321
5
M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia ( Jakarta: Kencana Prenada Group,
2010), h. 53-54
5

Sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa


periode. Pembagian tersebut dimaksudkan karena ada hal-hal khusus yang terjadi dalam
periode perkembangannya baik dilihat dai sisi peraturan maupun dari sisi ekonomi,
bahkan juga dari sisi politik dan keamanan.
Adapun periode yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Periode Permulaan (1878-1912)
2. Periode Pembentukan Bursa (1912-1925)
3. Periode Awal Kemerdekaan (1925-1952)
4. Periode Kebangkitan (1952-1977)
5. Periode Pengaktifan Kembali (1977-1987)
6. Periode Deregulasi (1987-1995)
7. Periode Kepastian Hukum (1995-sekarang)
8. Periode Menyonsong Independensi Bapepam.
C. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal
1. Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan lembaga
ini mempunyai daya tarik bagi pihak yang membutuhkan dana, pihak yang memiliki
dana, maupun pemerintah. Pemerintah sangat berkepentingan dalam pembinaan pasar
modal, karena dengan membaiknya kondisi pasar modal bisa mencegah terjadinya
capital flight atau pelarian modal ke luar negeri. Bila suatu negara tidak ada pasar
modal, kemungkinan besar akan terjadi capital flight karena tidak adanya sarana
investasi bagi para pemilik dana. Oleh karena itu pasar modal mempunyai beberapa
fungsi antara lain adalah (Sutrisno, 2013:310):
a. Sebagai Sumber Penghimpunan Dana
Kebutuhan dana perusahaan bisa dipenuhi dari berbagai sumber
pembiayaan. Salah satu sumber dana yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan
adalah pasar modal selain sistem perbankan yang selama ini dikenal sebagai
media perantara keuangan secara konvensional. Ada beberapa keterbatasan
apabila perusahaan memanfaatkan bank sebagai sumber dana. Keterbatasan
tersebut adalah jumlah dana yang bisa ditarik dari perbankan terbatas, karena pada
industri perbankan dikenal dengan adanya legal lending limit atau batas maksimal
6

pemberian kredit (BMPK). Sehingga bila perusahaan ingin menggalang dana


yang jumlahnya relatif besar akan terhambat dengan aturan perbankan tersebut.
Oleh karena itu perusahaan bisa masuk ke pasar modal untuk menggalang dana
yang besarnya sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada batasan besarnya dana.
b. Sebagai Sarana Investasi
Pada umumnya perusahaan yang menjual surat berharga (saham atau
obligasi) ke pasar modal adalah perusahaan yang sudah mempunyai reputasi
bisnis yang baik dan kredibel, sehingga efek-efek yang dikeluarkan akan laku
dijualbelikan di bursa. Sementara, pemilik dana atau investor jika tidak ada
pilihan lain mereka akan menginvestasikan pada perbankan yang notabene
mempunyai tingkat keuntungan yang relatif kecil. Dengan adanya surat berharga
yang mudah dijualbelikan, maka bagi investor merupakan alternatif instrumen
investasi. Investasi di pasar modal lebih fleksibel, sebab setiap investor bisa
dengan mudah memindahkan dananya dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya
atau dari satu industri ke industri lainnya. Oleh karena itu pasar modal sebagai
salah satu alternatif instrumen penempatan dana bagi investor selain di perbankan
atau investasi langsung lainnya.
c. Pemerataan Pendapatan
Pada dasarnya apabila perusahaan tidak melakukan go public, pemilik
perusahaan terbatas pada personal-personal pendiri perusahaan yang
bersangkutan. Dengan go public-nya perusahaan memberikan kesempatan kepada
masyarakat luas untuk ikut serta memiliki perusahaan tersebut. Dengan demikian
akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut menikmati
keuntungan dari perusahaan berupa bagian keuntungan atau dividen, sehingga
semula hanya dinikmati oleh beberapa orang pemilik, akhirnya bisa dinikmati
oleh masyarakat artinya ada pemerataan pendapatan kepada masyarakat.
d. Sebagai Pendorong Investasi
Sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk memajukan pembangunan
dan perekonomian negaranya. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
memajukan pembangunan membutuhkan investasi besar. Pemerintah tidak akan
mampu untuk melakukan investasi sendiri tanpa dibantu oleh pihak swasta
7

nasional dan asing. Untuk mendorong agar pihak swasta dan asing mau
melakukan investasi baik secara langsung maupun tidak langsung, pemerintah
harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi mereka. Salah satu
iklim investasi yang kondusif adalah likuidnya pasar modal. Semakin baik pasar
modal, semakin banyak perusahaan yang akan masuk ke pasar modal dan semakin
banyak investor baik nasional maupun asing yang bersedia menginvestasikan
dananya ke Indonesia melalui pembelian surat berharga di pasar modal.
2. Manfaat Pasar Modal
Ada beberapa manfaat pasar modal yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan
penerbit sekuritas (emiten), pemodal (investor), pemerintah maupun lembaga
penunjang pasar modal.
Manfaat pasar modal bagi emiten, yaitu (Martono, 2014:385):
a. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.
b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
c. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.
d. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil.
e. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal
perusahaan.
f. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi.
g. Tidak ada beban finansial yang tetap.
h. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.
i. Tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu.
j. Profesionalisme dalam manajemen meningkat.

Manfaat pasar modal bagi investor adalah:

a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan ini


tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain.
b. Memperoleh dividen bagi yang memiliki saham dan mendapatkan bunga tetap
atau bunga mengambang bagi yang memiliki obligasi.
8

c. Memperoleh hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) bagi
pemegang saham dan mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang
obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.
d. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari saham
perusahaan A berganti ke saham perusahaan B sehingga dapat meningkatkan
keuntungan atau mengurangi risiko.
e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk
mengurangi risiko.

Manfaat pasar modal bagi pemerintah adalah:

a. Mendorong laju pembangunan.


b. Mendorong investasi.
c. Penciptaan lapangan kerja.
d. Bagi BUMN mengurangi beban anggaran.
Manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang adalah:
a. Menuju ke arah profesional di dalam memberikan pelayanannya sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.
b. Sebagai pembentuk harga dalam bursa paralel.
c. Semakin bervariasinya jenis lembaga penunjang.
d. Likuiditas efek semakin tinggi.6
D. Produk-Produk Pasar Modal
Terdapat beberapa produk dalam transaksi jual beli dipasar modal. Produk-produk
tersebut diantaranya Reksadana, obligasi, dan saham. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai produk yang terdapat dipasar modal tersebut.
1. Reksadana
Reksadana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya atau investor
menyerahkan sejumlah dana tertentu untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.
Dalam praktiknya, istilah reksadana dikenal sebagai gabungan dana dari berbagai
pihak yang digunakan bersama-sama untuk melakukan investasi.

6
Ardiprawiro, Manajemen Keuangan (Universitas Gunadarma, 2016), h. 186-188.
9

Reksadana ini memiliki beberapa daya tarik diantaranya kemudahan investor


untuk melakukan investasi, keuntungan yang lebih besar daipada disimpan di Bank,
semua aktivitas investasi diserahkan sepenuhnya kepada manajer investasi, dan
mudah diperjual belikan.
Jenis Reksadana berdasarkan Tingkat Resiko Karakter Investor:
a. Reksdana Pasar Uang Rendah Risk Averter (penghindar resiko)
b. Reksadana Pendapatan Tetap Sedang Risk Neutral (moderat terhadap resiko)
c. Reksadana Campuran Agak Tinggi Risk Neutral/Risk Seeker
d. Reksadana Saham Tinggi Risk Seeker (penyuka resiko)

Manajer investasi dapat berinvestasi ke jenis reksadana pasar uang,reksadan


pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Seluruh jenis reksadana
tersebut memiliki tingkat resiko yang berbeda.

Harga setiap unit reksadana tersebut disebut dengan nilai aktiva bersih (NAB)
per unit. NAB adalah perbandingan antara total nilai investasi yang dilakukan
manajer investasi yang dikeluarkan investasi dengan total volume reksadana yang
diterbitkan. Manajer investasi tidak diperkenankan menghitung naik turunnya NAB.
Tugasnya itu diserahkan kepada custodian, yang memiliki kewenangan menyimpan
asset-aset yang menjadi intrumen investasi reksadana.

2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengan-panjang yang dapat dipindah
tangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan
berpa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Beberapa jenis obligasi dapat ditinjau dari sisi penerbit, sistem pembayaran buga, hak
penukaran/opsi, dan sisi jaminan/collateral. Penjelasan atas jenis obligasi adalah
sebagai berikut:
a. Ditinjau dari Sisi Penerbit
1) Corporate bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN) maupun badan usaha swasta.
2) Government Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
10

3) Municipal bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.


b. Ditinjau Dari Sistem Pembayarn Bunga
1) Zero coupn bonds, yaitu obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga
secara periodic.
2) Coupon bonds, yaitu obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
3) Fixed coupon bonds, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan acuan (benchmark).
4) Floating coupon bonds, yaitu obligasi dengan tingkat bunga yang ditentukan
sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan acuan (ATD) yaitu rata-rata
bertimbang tingkat suku bunga deposito bank pemerintah dan swasta.
c. Ditinjau Dari Hak Penukaran/Opsi
1) Convertible bonds, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut dalam sejumlah saham
milik penertbitnya.
2) Exchangeable bonds, yaitu obligasu yang memberikan hak kepada pemegang
obligasu untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham
perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
3) Callable bonds. Yaitu obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut.
4) Putable bonds, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Ditinjau Dari Segi Jaminan/Collateral
1) Secured bonds, yaitu obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu milik
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.
2) Unsecured bonds, yaitu obligasi yang tidak dijamin dengan kekayaan tertentu
tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
3. Saham
11

Saham adalah tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan


tertentu pada perusahaan penerbit saham bersangkutan. Bentuk fisik saham berupa
selembar kertas yang menjelaskan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Pemilik saham mendapatkan
keuntungan dari pernyataan dari perusahaan tersebut, namun hal tersebut sangat
tergantung pada perkembangan perusahaan penerbit saham. Jika perusahaan penerbit
saham dapat menghasilakn laba yang besar, para pemegang saham akan mendapatkan
keuntungan melalui dividen. Saham konvensional memiliki bentuk fisik dalam
selembar kertas, namun karena perkembangan teknologi dan alasan keamanan serta
kemudahan, kini saham tidak terbentuk (scriptless), semuanya diatur melalui sistem
informasi elektronik yang saling terhubung.
Obligasi adalah intrumen surat utang yang cukup banyak diperjualbelikan
dipasar modal. Surat utang (fixed income securities) adalah surat berharga (efek)
yang memberikan “pendapatan tetap” kepada pemiliknya selama jangka waktu
berlaku efek tersebut. Beberapa jenis surat utang merupakan intrumen pasar uang,
sedangkan sebagian lagi termask intrumen pasar modal.7

7
Aria Zabdi, Tinjauan Pasar Modal (Yogyakarta: Pusat Edukasi dan Informasi Pasar Modal, 2017), h. 18-
22.
BAB III PENUTUP

A. Simpulan
Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan
instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam modal sendiri (stocks)
maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities)
maupun oleh perusahaan swasta (private sectors). Pasar modal dalam pengertian klasik
diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham,
sertifikan saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya.
Pasar modal adalah fenomena yang merentang cukup lama dalam sejarah yang
hingga kini terus berkembang dan terus mengalami kemajuan. Sebelum Tahun 1900
sejarah pasar modal berjalan seiring dengan aktivitas ekonomi negara-negara maju sejak
abad pertengahan. Tata atauran dalam beraktivitas di pasar modal berkembang sejalan
dengan pergerakan ekspansi dan konolialisme ekonomi bangsa-bangsa Eropa di Asia,
Amerika Tengah dan Selatan.
Pasar modal memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan lembaga ini
mempunyai daya tarik bagi pihak yang membutuhkan dana, pihak yang memiliki dana,
maupun pemerintah. Ada beberapa manfaat pasar modal yang dapat dirasakan baik oleh
perusahaan penerbit sekuritas (emiten), pemodal (investor), pemerintah maupun lembaga
penunjang pasar modal.
Terdapat beberapa produk dalam transaksi jual beli dipasar modal. Produk-produk
tersebut diantaranya Reksadana, obligasi, dan saham.
DAFTAR PUSTAKA

Untung, Budi. Hukum Bisnis Pasar Modal. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011.
Rokhmatussa’dyah, Ana. Suratman. Hukum Investasi & Pasar Modal. Jakarta: Sinar
Grafika, 2011.
Qamariyanti, Yulia. Tavinayati. Hukum Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Sinar
Grafika, 2009.

Asikin, Zainal. Hukum Dagang. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013).

Nasarudin, M. Irsan. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada
Group, 2010.

Ardiprawiro, Manajemen Keuangan. Universitas Gunadarma, 2016.

Zabdi, Aria. Tinjauan Pasar Modal. Yogyakarta : Pusat Edukasi dan Informasi Pasar Modal,
2017.

13

Anda mungkin juga menyukai