Makalah Pasar Modal
Makalah Pasar Modal
Makalah
Dibuat dan Dipresentasikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, Prodi Perbankan Syariah 4 Semester 3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
Dosen Pemandu:
Dr. Andi Ruslan, SE., M.S
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pasar Modal”.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………....iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan………………………………...…………………………………………...14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..………………15
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal (capital market) merupakan tempat pertemuan antara penawaran
dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-
individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan
investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, di tempat itu
pula perusahaan (entities) yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan
cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten. Proses
transaksi pada dasarnya tidak dibatasi oleh lokasi dan dinding gedung pasar modal,
mengingat transaksi dapat terjadi dimanapun juga. Meskipun demikian, dalam rangka
menciptakan iklim usaha yang sehat dan dapat dipercaya, maka transaksi diatur dalam
kerangka sistem yang terpadu dibawah kendali suatu pasar modal yang secara legal
dijamin oleh undang-undang negara.
Pasar modal di Indonesia dikelola oleh suatu perusahaan swasta berbentuk
perseroan terbatas, yaitu PT bursa efek Indonesia (BEI). Pemengang saham BEI adalah
perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa (AB) sesuai dengan undang-undang
nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Praktek perdaganagan saham di Indonesia saat
ini mengalami tahap perkembangan yang sangat pesat, hal ini untuk mengejar
keterbelakangan dengan pasar modal dunia khususnya di negara-negara maju. Sebelum
tahun 2002 praktek perdagangan saham di Indonesia masih sederhana dalam artian
bahwa surat saham akan melekat pada diri pemiliknya. Hal ini mengandung resiko waktu
yang dibutuhkan untuk penyelesaian transaksi akan lebih lama, jadi menunjukkan adanya
inefisiensi. Disamping itu, risiko kemungkinan terjadinya hilang atau rusak sangat tinggi.
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada dasarnya
mempunyai kesamaan antara satu negara dengan negara lain. Hampir semua negara di
dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan
industi dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal.
Selain itu pasar modal juga memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal merupakan sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Pasar modal
juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan,
2
1
Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011), h. 7
2
Ana Rokhmatussa’dyah, Suratman, Hukum Investasi & Pasar Modal (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h.
166
3
Tavinayati, Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 1
4
4
Zainal Asikin, Hukum Dagang (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 321
5
M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia ( Jakarta: Kencana Prenada Group,
2010), h. 53-54
5
nasional dan asing. Untuk mendorong agar pihak swasta dan asing mau
melakukan investasi baik secara langsung maupun tidak langsung, pemerintah
harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi mereka. Salah satu
iklim investasi yang kondusif adalah likuidnya pasar modal. Semakin baik pasar
modal, semakin banyak perusahaan yang akan masuk ke pasar modal dan semakin
banyak investor baik nasional maupun asing yang bersedia menginvestasikan
dananya ke Indonesia melalui pembelian surat berharga di pasar modal.
2. Manfaat Pasar Modal
Ada beberapa manfaat pasar modal yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan
penerbit sekuritas (emiten), pemodal (investor), pemerintah maupun lembaga
penunjang pasar modal.
Manfaat pasar modal bagi emiten, yaitu (Martono, 2014:385):
a. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.
b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
c. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.
d. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil.
e. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal
perusahaan.
f. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi.
g. Tidak ada beban finansial yang tetap.
h. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.
i. Tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu.
j. Profesionalisme dalam manajemen meningkat.
c. Memperoleh hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) bagi
pemegang saham dan mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang
obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.
d. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari saham
perusahaan A berganti ke saham perusahaan B sehingga dapat meningkatkan
keuntungan atau mengurangi risiko.
e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk
mengurangi risiko.
6
Ardiprawiro, Manajemen Keuangan (Universitas Gunadarma, 2016), h. 186-188.
9
Harga setiap unit reksadana tersebut disebut dengan nilai aktiva bersih (NAB)
per unit. NAB adalah perbandingan antara total nilai investasi yang dilakukan
manajer investasi yang dikeluarkan investasi dengan total volume reksadana yang
diterbitkan. Manajer investasi tidak diperkenankan menghitung naik turunnya NAB.
Tugasnya itu diserahkan kepada custodian, yang memiliki kewenangan menyimpan
asset-aset yang menjadi intrumen investasi reksadana.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengan-panjang yang dapat dipindah
tangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan
berpa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Beberapa jenis obligasi dapat ditinjau dari sisi penerbit, sistem pembayaran buga, hak
penukaran/opsi, dan sisi jaminan/collateral. Penjelasan atas jenis obligasi adalah
sebagai berikut:
a. Ditinjau dari Sisi Penerbit
1) Corporate bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN) maupun badan usaha swasta.
2) Government Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
10
7
Aria Zabdi, Tinjauan Pasar Modal (Yogyakarta: Pusat Edukasi dan Informasi Pasar Modal, 2017), h. 18-
22.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan
instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam modal sendiri (stocks)
maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities)
maupun oleh perusahaan swasta (private sectors). Pasar modal dalam pengertian klasik
diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham,
sertifikan saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya.
Pasar modal adalah fenomena yang merentang cukup lama dalam sejarah yang
hingga kini terus berkembang dan terus mengalami kemajuan. Sebelum Tahun 1900
sejarah pasar modal berjalan seiring dengan aktivitas ekonomi negara-negara maju sejak
abad pertengahan. Tata atauran dalam beraktivitas di pasar modal berkembang sejalan
dengan pergerakan ekspansi dan konolialisme ekonomi bangsa-bangsa Eropa di Asia,
Amerika Tengah dan Selatan.
Pasar modal memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan lembaga ini
mempunyai daya tarik bagi pihak yang membutuhkan dana, pihak yang memiliki dana,
maupun pemerintah. Ada beberapa manfaat pasar modal yang dapat dirasakan baik oleh
perusahaan penerbit sekuritas (emiten), pemodal (investor), pemerintah maupun lembaga
penunjang pasar modal.
Terdapat beberapa produk dalam transaksi jual beli dipasar modal. Produk-produk
tersebut diantaranya Reksadana, obligasi, dan saham.
DAFTAR PUSTAKA
Untung, Budi. Hukum Bisnis Pasar Modal. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011.
Rokhmatussa’dyah, Ana. Suratman. Hukum Investasi & Pasar Modal. Jakarta: Sinar
Grafika, 2011.
Qamariyanti, Yulia. Tavinayati. Hukum Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Sinar
Grafika, 2009.
Nasarudin, M. Irsan. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada
Group, 2010.
Zabdi, Aria. Tinjauan Pasar Modal. Yogyakarta : Pusat Edukasi dan Informasi Pasar Modal,
2017.
13