KLP 6 Manajemen Keuangan
KLP 6 Manajemen Keuangan
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Program
Studi Perbankan Syariah 4/semester 5
OLEH :
KELOMPOK 6
RAFIKA ALMUNAWARA
NIM : 612062019108
DITYA SAFHIRA
NIM : 612062019112
NURFATIHA
NIM : 612062019084
Dosen Pemandu :
H. Muhammad Fakhri Amir, Lc., ME.
Penyusun
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan............................................................................................7
B. Saran..................................................................................................7
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kondisi persaingan yang semakin tajam, akan memaksa
perusahaan untuk berlomba memberikan kemudahan dalam penjualan. Hal
ini dapat dilakukan misalnya dengan mengubah syarat, perusahaan dapat
menjual produknya yang semula dengan cara tunai kemudian diubah
dengan cara kredit. Dengan demikian maka akan timbul piutang, semakin
longgar persyaratan yang diberikan tentunya dengan asumsi langganan
tidak mengubah kebiasaan membayarnya maka akan semakin besar jumlah
piutang yang dimiliki.
Masalah piutang ini menjadi begitu penting dalam kaitannya
dengan perusahaan ketika harus menentukan berapa jumlah piutang yang
optimal Di samping itu piutang juga harus dikelola dengan efisien yang
menyangkut tentang laba atau tambahan laba yang diperoleh dengan
perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya
piutang.
Untuk itu perlu adanya analisis kredit yang menyangkut laba yang
diperoleh dengan beban yang timbul dengan adanya piutang itu.Memang
terdapat trade of antara kedua hal tersebut, apabila perusahaan
menghendaki labanya meningkat maka jumlah piutang dapat diperbesar,
tetapi hal ini akan menimbulkan adanya beban seperti potongan kredit,
piutang yang mungkin tak dapat ditagih.
Perusahaan dapat meningkatkan investasi pada piutang sepanjang
tambahan keuntungan yang timbul adanya piutang tersebut masih lebih
besar daripada tambahan biaya investasi piutang itu. Apabila kita
asumsikan bahwa semua faktor relatif konstan seperti kondisi ekonomi,
harga, biaya produksi, biaya iklan, maka kenaikan penjualan akan
meningkatkan keuntungan perusahaan. Tetapi dilain pihak kenaikan
penjualan kredit tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan biaya yang
meliputi opportunity costs tambahan dana untuk investasi pada piutang,
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian hutang piutag dalam syariah?
2. Untuk mengetahui Dasar Hukum Manajemen Piutang?
3. Untuk mengetahui Macam-macam Piutang dalam transaksi syariah?
4. Untuk mengetahui Bagaimana perputaran piutang?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Syarat pembayaran
Semakin panjang jangka waktu kredit yang diberikan semakin
besar investasi pada piutang.
3. Plafond kredit
Semakin besar plafond kredit (batas maksimal kredit yang bisa
diberikan) yang diberikan untuk pelanggan semakin besar investasi
dalam piutang.
4. Kebiasaan pembayaran pelanggan
Kebiasaaan pelanggann dan pembayaran kredit, apabila
kebiasaan membayar memanfaakan masa diskon, maka investasi pada
piutang semakin kecil, tetapi bila kebiasaan pelanggan membayar saat
jatuh tempo investasi pada piutan semakin besar.
4
Q.S AL-Maidah : 2
“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan
jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”2
Ayat tersebut memerintahkan manusia agar saling tolong menolong
sesama manusia ,hal ini dikarenakan manusia tidak akan hidup tanpa
bantuan orang lain dan selalu membutuhkan orang lain..Niat tolong
menolong yang begitu baik dan ikhlas terkadang akan mendatangkan hal
baik pula dari Allah swt.
Adapun menurut Hadist Rasulullah saw Diriwayatkan oleh ibnu Majah
:
“Seorang muslim yang memberikan piutang kepada seorang muslim
dua kali ,seolah-olah telah bersedeqah kepadanya sebanyak satu kali”.
C. Macam-macam Piutang dalam transaksi syariah
1. Pembiayaan murabahah atau piutang murabahah
Tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli antara bank
dan nasabah bank dimana bank syariah membeli barang yang
diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah
1
Jefri Oktaviansyah, Abu Hasan, Makalah Manajemen Piutang. Palembang, 2015.
2
Manahan P. Tampubolon, Manajemen Keuangan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. h. 79.
5
3
Azzani Fifi Lutviawati, Manajemen Piutang dalam Keuangan Syariah, 2019.
4
Jefri Oktaviansyah, Abu Hasan, Makalah Manajemen Piutang. Palembang, 2015.
6
Perputaran Piutang
360
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Piutang (receivable) adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain,
piutang muncul umumnya karena perusahaan menjual barang dagangan secara
kredit.
Hukum piutang pada asalnya diperbolehkan dalam syariat
islam.Bahkan orang yang memberikan utang atau pinjaman kepada orang lain
yang sangat membutuhkan adalah hal yang disukai dan dianjurkan,karena
didalamnya terdapat pahala yang besar.
Macam-macam Piutang dalam transaksi syariah yaitu Pembiayaan
murabahah atau piutang murabahah, Piutang salam, Piutang istishna,
Pinjaman (qard), Piutang pendapatan bagi hasil, dan Piutang pendapatan
ijarah.
Perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang tergantung
kepada syarat pembayaran. Makin lama syarat pembayaran berarti makin lama
modal terikat pada piutang
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami berikan, semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca. Adapun kritik dan saran sangat membantu demi tercapainya
makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR RUJUKAN