Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN BUSINESS PLAN


UMKM INTERIOR MEBEL KAYU

Disusun Oleh:

1. ERSA FITRIYA MARGA (181040700026)


2. ABIYYU ATHA M. (181040700006)
3. INEKEPUTRI V. (181040700020)
4. M.FINSA RAMADHANI (181040700008)
5. ANDINI AMALIYA DEWI (181040700025)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2022
A. Proses Produksi

INTERIOR MEBEL KAYU Dalam proses pembuatan, mabel interior dibuat


pada malam pagi hari hingga siang hari demi meningkatkatkan kualitasnya agar
mempercepat proses pengeringan setelah proses pengecatan dan pelapisan lem.
Bahan-bahan dibeli sebelum dikerjakan. Adapun bahan-bahan dan peralatan yang
dibutuhkan untuk membuat mabel ini adalah sebagai berikut:
A. Bahan
 Bahan Pengawet
 Pemutih
 Pemotong dan Penghalus Kayu
 Pembentuk Kayu
 Alat Ukur untuk Kayu dan Lingkungan
 Lem, Penyambung Kayu, Paku, dan Skrup
 Kayu

B. Cara membuat
 Mendapatkan Bahan Utama Berbentuk Log
 Agar bisa diproses lebih lanjut, log perlu dipotong sedemikian rupa
sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran alat pengering atau
ukuran furniture yang akan dibuat.
 Salah satu tahap yang paling penting adalah pengeringan kayu.
Kayu harus dikeringkan karena memang sifat fisiknya yang dapat
berubah bentuk seiring dengan berubahnya kadar kandungan air di
dalam kayu. 
 Setelah proses pengeringan, kayu yang paling ideal dibelah dan
dipotong sesuai dengan ukuran atau bentuk furniture yang ingin
dibuat. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan pemeriksaan
kualitas bahan untuk mengecek cacat alami kayu.
 Kayu yang telah berbentuk balok masuk ke bagian penyerutan
untuk menghilangkan tekstur kayu yang masih kasar dan
menentukan ukuran pasti untuk furniture yang akan dibuat. Proses
ini akan membuat tekstur kayu menjadi lebih halus. Kemudian baru
dilakukan pengeboran untuk membuat lobang pada sistem
perakitan.
 Proses selanjutnya adalah tahap pengamplasan untuk mendapatkan
tingkat kehalusan sesuai keinginan. Beberapa produk ada yang
harus dilakukan pengamplasan sebelum dirakit. Namun, ada juga
yang diamplas setelah barang jadi yaitu furniture berukuran besar
seperti lemari, pintu, atau meja besar yang tidak memiliki sudut
sempit.
 Setelah kayu siap, proses selanjutnya adalah perakitan. Apabila
produk tersebut adalah produk knock down atau lepasan, maka
proses perakitan bisa dilakukan setelah finishing. Namun, untuk
pintu atau laci biasanya akan dilakukan perakitan terlebih dahulu.
 Sebelum barang siap dikirim, ada proses penyelesaian
atau finishing. Proses ini merupakan tahap akhir pada proses
pembuatan furniture. Pada tahap ini, tukang mebel akan
memberikan lapisan pada kayu agar terlihat indah dan elegan,
sekaligus memberikan perlindungan pada kayu.
 Setelah semua tahap terlewati, maka barang sudah siap untuk
masuk ke tahap pengemasan dan dikirim ke toko atau pembeli.
Tahap pengemasan dan pengiriman barang ini juga harus
diperhatikan dengan baik agar barang tidak mengalami kerusakan
saat sampai pada pemesan.

C. Pemasaran
Proses pemasaran yang dilakukan yaitu dengan cara mempromosikan dan
memasarkan langsung kepada konsumen ataupun dilakukan secara online
dengan memanfaatkan media social yang ada. Dengan melakukan hal ini
penjual berusaha membujuk konsumen agar tertarik pada produk yang
ditawarkan sehingga pada akhirnya akan membeli produk yang dijual.
Kebanyakan dari konsumen adalah para pemilik kantor dan para
pengusaha pengusaha Hal ini dikaarenakan harganya yang relative mahal
dengan para pebisnis dan interaksi langsung pada konsumen. Selain itu
jarak antara tempat penjualan yang sangat strategis, sehingga penjualan
produk dapat berjalan lancar.

D. Penjualan
Kegiatan penjualan ini merupakan kegiatan inti dari proses transaksi, oleh
karena itu kegiatan seperti menentukan dan menemukan pembeli guna menjual
produk, proses menawari dan diakhiri dengan proses pembayaran.

E. Laporan keuangan

Persediaan barang dalam proses awal: 5.000.000

Persediaan bahan baku awal: 2.000.000

Pembelian bahan baku: 1.500.000

Pembelian bahan baku: 500.000

Retur pembeliaan: 100.000 -

Total pembeliaan 1.900.0000 +

Persediaan bahan baku siap produksi 3.900.000

Persediaan bahan baku akhir 1.000.000 -

Total biaya bahan baku 2.900.000

Biaya tenaga kerja langsung 3.000.000

Biaya overheat pabrik :

Upah tak langsung 1.000.000

Biaya pemeliharaan pabrik 500.000 +

Total biaya overhead pabrik 1.500.000

Total biaya produksi 7.400.000


Harga barang: 10.000.000

Keuntungan yang di peroleh: 2.600.000

Anda mungkin juga menyukai