Laporak Praktikum Giberelin - Kelompok 3
Laporak Praktikum Giberelin - Kelompok 3
Laporak Praktikum Giberelin - Kelompok 3
(PENGAMATAN)
DISUSUN OLEH:
1. ERSA FITRIYA MARGA (181040700026)
2. ABIYYU ATHA M. (181040700006)
3. INEKEPUTRI V. (181040700020)
4. M.FINSA RAMADHANI (181040700008)
5. ANDINI AMALIYA DEWI (181040700025)
DISUSUN OLEH:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Asisten Praktikum
M. Koko Ardyansyah, SP
NIK. 214478
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW atas
segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Teknologi Fitoremediasi dengan judul “respon pemberian
giberelin terhadap perkecambahan tanaman kedelai”.Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Saiful Arifin, MM. selaku dosen pembimbing yang telah bersabar
memberikan masukan dan bimbingan.
2. Bapak M. Abror, SP, MM selaku Prodi Agroteknologi.
3. Bapak dan Ibu dosen. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atas
dukungan, bantuan dan kerjasamanya.
4. Ayah dan Ibu yang terus memberikan do'a dan kasih sayang yang tak
tergantikan.
5. Semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan laporan ini selesai.
Kritik dan saran yang membangun tetap kami harapkan demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Sidoarjo,22Desember 2021
Kelompok Tiga
BAB 1
Pendahuluan
Perkecambahan (germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu
tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji
yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji
karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat.
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal
perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang
dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Pada epigeal hipokotillah yang
tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah.
a. Judul Praktikum
Respon Pemberian Macam Konsentrasi Giberelin Terhadap Perkecambahan
Tanaman Kedelai.
b. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah, untuk mengetahui
perkembangan perkecambahan dari tanaman kedelai terhadap pemberian
giberelin dengan dosis yang berbeda.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Bahan
Benih kedelai
Tempat tray
Hormon giberelin dengan konsentrasi :
kontrol, 1 ml, 1,2 ml, 1,5 ml
Tanah
3.2 Alat
Handphone
Penggaris
Sekop
Buku catatan
3.3 Langkah Kerja
Pengamatan perkecambahan
Analisa perkecambahan pada setiap dosis yang telah di
berikan pada tanaman kedelai
BAB 5
KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pecahnya benih (dormansi benih) tercepat yaitu saat usia 1 HST 6 benih
berkecambah menggunakan giberilin dengan konsentrasi 1 ml (L1G1)
2. Pecahnya benih (dormansi benih)terbanyak hingga usia 3 HST dari 20
benih, 19 benih berkecambah menggunakan giberilin dengan konsentrasi
1,2 ml (L1G2).
DAFTAR PUSTAKA
Yayuk N, Agustiansyah, Pipit Dian P. Mei 2014. Pengaruh Giberelin (GA3)
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max(L.)
Merrill.). J Agroteknologi. Lampung.
Lestari L, Karno, Sutarno. Uji Viabilitas Dan Pertumuhan Benih Kedelai (Glycine
max) Dengan Perlakuan Invigorasi Menggunakan Ekstrak Bawang Merah.
Diponegoro, Semarang.