Laporak Praktikum Giberelin - Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

LAPORANPRAKTIKUM

(PENGAMATAN)

RESPON PEMBERIAN MACAM KONSENTRASI HORMON


GIBERELIN TERHADAP PERKECAMBAHAN KEDELAI
(Di Kampus Muhammadiyah Sidoarjo)

DISUSUN OLEH:
1. ERSA FITRIYA MARGA (181040700026)
2. ABIYYU ATHA M. (181040700006)
3. INEKEPUTRI V. (181040700020)
4. M.FINSA RAMADHANI (181040700008)
5. ANDINI AMALIYA DEWI (181040700025)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum

RESPON PEMBERIAN MACAM KONSENTRASI HORMON GIBERELIN


TERHADAP PERKECAMBAHAN KEDELAI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

DISUSUN OLEH:

1. ERSA FITRIYA MARGA (181040700026)


2. ABIYYU ATHA M. (181040700006)
3. INEKEPUTRI V. (181040700020)
4. M.FINSA RAMADHANI (181040700008)
5. ANDINI AMALIYA DEWI (181040700025)

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Asisten Praktikum

Ir. Saiful Arifin, MM. M. Koko Ardyansyah, SP


NIK. 196401151993031003 NIK. 214478
Laboran

M. Koko Ardyansyah, SP
NIK. 214478
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW atas
segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Teknologi Fitoremediasi dengan judul “respon pemberian
giberelin terhadap perkecambahan tanaman kedelai”.Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Saiful Arifin, MM. selaku dosen pembimbing yang telah bersabar
memberikan masukan dan bimbingan.
2. Bapak M. Abror, SP, MM selaku Prodi Agroteknologi.
3. Bapak dan Ibu dosen. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atas
dukungan, bantuan dan kerjasamanya.
4. Ayah dan Ibu yang terus memberikan do'a dan kasih sayang yang tak
tergantikan.
5. Semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan laporan ini selesai.
Kritik dan saran yang membangun tetap kami harapkan demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Sidoarjo,22Desember 2021

Kelompok Tiga
BAB 1
Pendahuluan
Perkecambahan (germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu
tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji
yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji
karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat.
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal
perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang
dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Pada epigeal hipokotillah yang
tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah.
a. Judul Praktikum
Respon Pemberian Macam Konsentrasi Giberelin Terhadap Perkecambahan
Tanaman Kedelai.
b. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah, untuk mengetahui
perkembangan perkecambahan dari tanaman kedelai terhadap pemberian
giberelin dengan dosis yang berbeda.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan


di Indonesia dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kedelai diproduksi untuk
kebutuhan bahan konsumsi contohnya sebagai bahan baku tahu, tempe, margarin,
kecap dan lain-lain. Kedelai merupakan sumber vitamin B, 40% protein, 20%
minyak, 35% karbohidrat dan abu 5% (Krisnawati, 2017). Kebutuhan masyarakat
akan kedelai akan terus meningkat seiring bertambahnya penduduk tiap tahunnya
sehingga harus diimbangi dengan peningkatan nilai produksi kedelai agar
kebutuhan terpenuhi. Penanaman benih yang bermutu tinggi dapat menghasilkan
tanaman yang sehat sehingga dapat berproduksi lebih maksimal. Benih kedelai
yang bermutu tinggi harus mencakup mutu secara genetik, mutu fisik dan mutu
fisiologis (Rasyid, 2013).
Benih kedelai termasuk benih ortodoks yang memiliki kadar protein tinggi
sehingga rentan mengalami kerusakan secara fisiologis apabila penerapan
pascapanennya tidak tepat. Perlakuan invigorasi dapat diterapkan untuk
mengembalikan mutu benih yang telah mengalami deteriorasi. Tujuan dari
invigorasi yaitu untuk meningkatkan indeks vigor benih. Invigorasi benih dapat
dilakukan secara osmoconditioning, vitamin priming, hydropriming, maupun
matriconditioning merupakan beberapa metode yang efektif dalam invigorasi
benih (Purnawati et al., 2014).
Invigorasi dapat dilakukan dengan cara perendaman benih. Perendaman
benih dapat memicu respirasi benih sehingga tanaman akan dapat tumbuh lebih
cepat (Putra et al., 2012).Pemberian ZPT merupakan salah satu teknik budidaya
yang dapat meningkatkan produksi kedelai dalam negeri karena ZPT dapat
memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, mengendalikan pematangan
buah dan mengendalikan ukuran organ. Melihat manfaat tersebut penggunaan
ZPT berpeluang untuk meningkatkan potensi dan produktifitas kedelai.
(Sudirman,dkk.2015).
Salah satu ZPT yang di Aplikasikan adalah asam giberelin (GA3).
Menurut (Nurma 2018) pada fase pertumbuhan tanaman, GA3 dapat mempercepat
terjadinya respon tanaman dalam mendorong pertumbuhan yang optimal.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh pemberian berbagai dosis ZPT Giberelin terhadap viabilitas benih.
BAB 3
METODOLOGI

Metodologi pada praktikum kali dengan cara pengamatan lalu menganalisis


menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Pengamatan disertai dengan
dokumentasi berupa gambar dengan menggunakan kamera handphone, lalu
deskripsi ditulis menggunakan bulpoin di buku catatan.

3.1 Bahan
 Benih kedelai
 Tempat tray
 Hormon giberelin dengan konsentrasi :
kontrol, 1 ml, 1,2 ml, 1,5 ml
 Tanah

3.2 Alat
 Handphone
 Penggaris
 Sekop
 Buku catatan

3.3 Langkah Kerja

Perendaman benih kedelai dengan dosis yang berbeda


Kontrol, 1 ml, 1,2 ml, 1,5 ml

Penyemaian kedelai pada tray

Pengamatan perkecambahan
Analisa perkecambahan pada setiap dosis yang telah di
berikan pada tanaman kedelai

Proses perendaman kedelai dengan giberelin

Proses penyemaian benih di dalam tray proses pengamatan benih


Yang sudah berkecambah
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan 1 faktor yaitu, faktor konsentrasi giberelin terdiri


dari 4 taraf :
L1G0 = 0 ml (Kontrol)
L1G1 = 1ml
L1G2 = 1,2 ml
L1G3 = 1,5 ml.
Masing masing perlakuan digunakan sebanyak 20 biji.
(Gambar)
Adapun hasil dari percobaan ini adalah interaksi viabilitas benih tiap perlakuan
menunjukkan hasil sebagai berikut :
1 HST 2 HST 3 HST
LIG0 5 0 1
L1G1 6 3 1
L1G2 3 11 5
L1G3 4 5 0

Dari proses penanaman benih kedelai dengan menggunakan giberelin


menunjukkan bahwa (dormansi benih) tercepat yaitu saat usia 1 HST 6 benih
berkecambah menggunakan giberilin dengan konsentrasi 1 ml (L1G1). benih
(dormansi benih)terbanyak hingga usia 3 HST dari 20 benih, 19 benih
berkecambah menggunakan giberilin dengan konsentrasi 1,2 ml (L1G2).

BAB 5
KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pecahnya benih (dormansi benih) tercepat yaitu saat usia 1 HST 6 benih
berkecambah menggunakan giberilin dengan konsentrasi 1 ml (L1G1)
2. Pecahnya benih (dormansi benih)terbanyak hingga usia 3 HST dari 20
benih, 19 benih berkecambah menggunakan giberilin dengan konsentrasi
1,2 ml (L1G2).

DAFTAR PUSTAKA
Yayuk N, Agustiansyah, Pipit Dian P. Mei 2014. Pengaruh Giberelin (GA3)
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max(L.)
Merrill.). J Agroteknologi. Lampung.

Sudirman, Aslim R, Tengku N. 2015. Pengaruh Pemberian Giberelin Terhadao


Pertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Kedelai (Glycine max L.
Merrill). Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Durma Delia S, Titiek I. Maret2018. Pengaruh Tingkat Pemberian Air Dan


Waktu Aplikasi GA3 Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai
(Glycine max(L.) Merrill). Fakultas Pertanian Unversitas Bogor.

Lestari L, Karno, Sutarno. Uji Viabilitas Dan Pertumuhan Benih Kedelai (Glycine
max) Dengan Perlakuan Invigorasi Menggunakan Ekstrak Bawang Merah.
Diponegoro, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai